BAB V PENUTUP Merupakan Bab Akhir, dalam bab ini penulis mengemukakan kesimpulan dari seluruh pembahsan
GOVERNANCE ( GCG ) DALAM PELAYANAN JASA PT. BNI SYARIAH
B. Analisis Proses
Pada Sistem pelaksanaan program proses ini penulis menggunakan Indikator Relevansi (indicators of relevance) dan Indikator Cakupan (indicators of coferange). Dengan melibatkan langsung konsep pelaksanaan GCG pada PT. Bank BNI Syariah. Sistem pelaksanaan program ini dapat diuraikan dan dijelaskan melalui hasil wawancara langsung dengan bapak Rizki Sulistio, terkait pelaksanaan program Whistle Blowing System yang ada di PT. BNI Syariah.
“ Hasil laporan yang terdapat dalam WBS akan di tindak lanjuti oleh Divisi Internal Audit dan hasilnya akan langsung diberitahukan
kepada Atasan / Pimpinannya. Dalam hal ini Pelapor akan dilindungi oleh Hukum sebagaimana diatur dalam UUD yang ada tentang perlindungan saksi”. 60
Dari pernyataan di atas bahwa laporan yang telah didukung dengan bukti awal yang memadai akan ditindaklanjuti oleh Divisi Audit Internal terkait pelaporan pelanggaran dengan melakukan investigasi lebih mendalam untuk menetapkan apakah suatu laporan terbukti atau tidak. Hasil investigasi menjadi dasar bagi Manajemen untuk menjatuhkan sanksi terhadap pelaku. WBS menjamin setiap pelapor dilindungi dan dapat mengetahui status perkembangan dan tindaklanjut atas laporannya.
Audit Internal adalah suatu fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam organisasi untuk memeriksa dan mengevaluasi kegiatannya sebagai jasa bagi organisasi. Tujuan utama audit internal yaitu untuk membantu anggota dalam melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif.
Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No. 1/6/PBII999 20 september 1999 tentang penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Internal Bank Umum. Bank BNI Syariah telah membentuk Satuan Kerja Intern yang disebut Divisi Audit Intern, yang bertanggung jawab langsung pada Direktur Utama, Pemimpin Divisi Audit Internal diangkat oleh Direktur
60
M. Rizki Sulistio, General Affair Head, Wawancara Pribadi, (Jakarta: 23 September 2014 )
Utama atas Persetujuan Dewan Komisaris. Divisi Audit Internal memiliki standar audit internal, memiliki piagam Internal Audit Charter serta pedoman panduan kerja. 61
Berdasarkan penjelasan di atas bahwa Fungsi Audit Internal sangatlah penting dalam hal pelaporan kerahasiaan bank dan terkait pelaporan kerahasiaan bank dan terkait pelaporan Whistle Blowing System.
Dari keterangan tersebut penulis menganalisis bahwa adanya Divisi Audit Internal juga yang mengawali diterapkannya temuan pelaksanaan program standar Compliance Charter. Compliance Charter merupakan dokumen tertulis yang mencakup semua aturan aktivitas atau ruang lingkup GCG yang ada di PT. BNI Syariah.
Compliance Charter adalah62 dokumen tertulis yang memuat pedoman prinsip dalam mekanisme dan pengelolaan risiko dan Fungsi Kepatuhan di BNI Syariah yang berlaku untuk Dewan Komisaris, Direksi, Manajemen dan staff BNI Syariah pada segenap divisi/satuan/unit dan seluruh kantor cabang BNI Syariah. Pelaksanaan Compliance Charter merupakan bagian yang terintegrasi dengan Program Strategi Anti Fraud BNI Syariah.
61
Wikipedia, Laporan Pelaksanaan GCG BNI Syariah, 2012. Diakses pada bulan Mei 2013 pada situs : www.bnisyariah.co.id/files/2013/05/Annual-Report-BNI-Syariah
62
Tujuan Compliance Charter adalah :
a. Mematuhi Kode Etik dan profesional dalam menjalankan kegiatan usaha b. Mematuhi sepenuhnya peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang
undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah, serta memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia dan otoritas pengawas lain yang berwenang.
Complien Charter mengatur kebijakan mendasar yang dapat diuraikan dan dijelaskan pada lima unsur yaitu : Fungsi Kepatuhan, Pembentukan Satuan Kerja Kepatuhan, Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, Direksi, Direktur, yang membawahi Fungsi Kepatuhan, Satuan Kerja Kepatuhan serta Manajemen dan Staff BNI Syariah, Independensi dan Pelaksanaan Tugas Satuan Kerja Kepatuhan, Manajemen Eksekutif, Pegawai, Independensi Pelaksanaan Tugas Satuan Kerja Kepatuhan Independen, dan Hubungan Satuan Kerja Kepatuhan dengan unit atau instansi terkait.
a. Karakteristik Fungsi Kepatuhan
1) Mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank
2) Mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi oleh Bank
3) Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan
ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah
4) Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang di buat oleh Bank kepada Bank Indonesia dan otoritas lain yang berwenang. Dari keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai - nilai perusahaan terkait budaya kepatuhan, pengelolaan risiko, kebijakan, sistem, prosedur, dan komitmen pegawai merupakan salah satu bentuk tugas dan tanggung jawab fungsi kepatuhan.
b. Karakteristik Pembentukan Satuan Kerja Kepatuhan
Satuan Kerja Kepatuhan BNI Syariah dibentuk secara tersendiri dan bebas dari pengaruh satuan kerja lainnya, bertanggungjawab langsung pada Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan. Pejabat dan staf pada Satuan Kerja Kepatuhan dilarang ditempatkan pada posisi menghadapi conflict of interest dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Pengangkatan, Pemberhentian, atau Penggantian pemimpin satuan kerja kepatuhan wajib dilaporkan kepada Bank Indonesia.
Kriteria Pemimpin Satuan Kerja Kepatuhan : 1) Memenuhi persyaratan independensi
2) Menguasai ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang - undangan yang berlaku serta prinsip - prinsip syariah
3) Tidak melaksanakan tugas lainnya di luar fungsi kepatuhan 4) Dan memiliki komitmen yang tinggi untuk melaksanakan dan
Dari keterangan tertulis di atas dikatakan bahwa pembentukan satuan kerja kepatuhan memiliki wewenang dalam membawahi fungsi kepatuhan terkait dalam pengangkatan, pemberhentian, dan satuan kerja kepatuhan.
c. Karakteristik Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, Direksi, Direktur, yang membawahi Fungsi Kepatuhan, Satuan Kerja Kepatuhan, serta Manajemen dan Staff BNI Syariah
1) Dewan Komisaris
a. Dewan komisaris wajib melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Fungsi Kepatuhan paling kurang 2 (dua) kali dalam satu tahun
b. Memberikan saran - saran dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank
c. Menyampaikan saran - saran dalam rangka peningkatan kualitas pelaksanaan Fungsi Kepatuhan kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan
2) Direksi
a. Direksi wajib menumbuhkan dan mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada semua kegiatan organisasi dan kegiatan usaha Bank
b. Direksi wajib memastikan terlaksananya Fungsi Kepatuhan Bank
c. Direktur Utama dilarang merangkap jabatan sebagai Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan
3) Direktur
a. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan Bank
b. Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip - prinsip kepatuhan yang akan ditetapkan oleh Direksi
c. Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun ketentuan dan pedoman internal Bank
d. Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang - undangan yang berlaku , termasuk Prinsip Syariah
e. Meminimalkan risiko Kepatuhan Bank
f. Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan keputusan yang diambil Direksi Bank tidak menyimpang dari ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang - undangan yang berlaku
g. Melakukan pelaporan kepada Bank Indonesia setiap semester dengan tembusan kepada Dewan Komisaris dan Direktur Utama
h. Melakukan pelaporan kepatuhan kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Dewan Komisaris minimal setiap triwulan
i. Melakukan tugas - tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan.
Dari uraian tugas di atas penulis menarik kesimpulan bahwa Dewan Komisaris, Direksi, dan Direktur memiliki tugas dan tanggung jawab yang penting dalam peranannya masing - masing. Komisaris dalam melakukan pengawasan pelaksanaan fungsi kepatuhan dan memberikan saran - saran. Direksi bertugas dalam menumbuhkan, mewujudkan, dan memastikan terlaksananya fungsi kepatuhan serta melarang terungkapnya rangkapan jabatan. Direktur menetapkan strategi, kebijakan sistem dan prosedur pelaporan kepatuhan bank sesuai ketentuan Bank Indonesia, perundang - undangan dan prinsip syariah.
d. Karakteristik Independensi dan Pelaksanaan Tugas Satuan Kerja Kepatuhan
a. Membuat langkah - langkah dalam rangka mendukung terciptanya Budaya Kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha Bank pada setiap jenjang organisasi
b. Melakukan Identifikasi, pengukuran, monitoring, dan pengendalian terhadap Risiko Kepatuhan dengan mengacu pada
peraturan Bank Indonesia mengenai Penerepan Manajemen Risiko bagi Bank Umum Syariah
c. Menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan, dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank dengan peraturan perundang - undangan yang berlaku
d. Melakukan review dan merekomondasikan pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem, maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank agar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang - undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah
e. Melakukan upaya - upaya untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, system dan prosedur serta kegiatan usaha Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang - undangan yang berlaku
f. Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan keputusan yang diambil Direksi Bank tidak menyimpang dari ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang - undangan yang berlaku
g. Membantu penyusunan tugas pelaporan Kepatuhan Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Dewan Komisaris minimal setiap triwulan
h. Membantu penyusunan tugas Pelaporan Kepada Bank Indonesia setiap semester dengan tembusan kepada Dewan Komisaris dan Direktur Utama
i. Menyusun Laporan Profil Risiko Kepatuhan kepada Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan secara triwulan
j. Melakukan koordinasi dengan Unit Anti Fraud dalam rangka pelaksanaan Strategi Anti Fraud
k. Melakukan tugas - tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan
l. Karakteristik Hubungan Satuan Kerja Kepatuhan dengan Unit Instansi terkait
Berdasarkan uraian keterangan di atas penulis menyimpulkan bahwa dalam hal melakukan identifikasi, monitoring, pengendalian risiko, dan mereview terkait satuan kerja kepatuhan dapat dipantau melalui karakteristik independensi dan pelaksanaan tugas satuan kerja kepatuhan.
e. Karakteristik Manajemen Ekesekutif
a. Bertanggung jawab atas penerapan kebijakan kepatuhan b. Melakukan operasional unitnya sesuai dengan peraturan dan
ketentuan yang berlaku
d. Menilai Kecukupan kepatuhan dalam unit organisasinya dan melakukan verifikasi bahwa sepenuhnya dilaksanakan dan diikuti oleh staf
e. Mereview kebijakan operasional (BPP/juklak) secara teratur minimal setahun sekali
f. Melaporkan kepada Direksi setiap pelanggaran Hukum, peraturan lain yang berlaku, dan kode etik
g. Mengidentifikasi dan menilai risiko kepatuhan yang terkait dengan operasional unitnya
h. Menilai kesesuaian kebijakan internal, prosedur dan pedoman operasional dan membuat melakukan perubahan bila perlu i. Melakukan penilaian risiko kepatuhan secara teratur dan
komprehensif terhadap operasional unitnya
j. Melaporkan hasil penilaian risiko kepatuhan unit organisasinya pada Satuan Kerja Kepatuhan secara teratur minimal setiap triwulan
Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa dalah hal menjunjung tinggi Kode Etik BNI Syariah, mereview kebijakan operasional, mengidentifikasi dan menilai risiko kepatuhan dapat dilakukan melalui tugas manajemen eksekutif.
f. Karakteristik Pegawai
a. Menjunjung tinggi kode etik dan budaya kerja Insan BNI Syariah
b. Melaksanakan peraturan, kebijakan organisasi standar dan prosedur yang berlaku
c. Menerapkan kebijakan kepatuhan sesuai dengan tugas dan pekerjaannya
d. Melaporkan terjadinya pelanggaran terhadap peraturan internal dan eksternal yang di unitnya segera kepada atasannya dan unit terkait
e. Hubungan Satuan Kerja Kepatuhan dengan Unit atau Instansi terkait
Berdasarkan keterangan di atas melalui karakteristik pegawai dapat diterapkannya Budaya Kerja Insan BNI Syariah, Kode Etik, Kebijakan Organisasi, Kebijakan Kepatuhan Pegawai, Peraturan Internal dan Eksternal, serta Unit Satuan Kerja Kepatuhan.
g. Karakteristik Independensi dan Pelaksanaan Tugas Satuan Kerja Kepatuhan Independen
a. Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) merupakan unit independen yang bebas dari pengaruh satuan kerja lainnya dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan
b. Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) tidak menangani : bisnis dan operasional, manajemen risiko yang melakukan pengambilan keputusan pada kegiatan Usaha Bank, treasury, keuangan dan
akuntansi, logistik dan pengadaan barang/jasa, teknologi informasi, dan audit intern
c. Dalam rangka melaksanakan pekerjaan yang independen dan obyektif, semua pegawai Satuan Kerja Kepatuhan :
Pertama : memiliki akses penuh dan tak terbatas atas setiap informasi. Kedua : mematuhi persyaratan kerahasiaan atas setiap informasi rahasia yang diterima selama berlangsungnya pelaksanaan peran dan tanggung jawabnya dan tidak digunakan untuk keuntungan pribadi atau dalam cara yang akan bertentangan dengan hukum atau merugikan kepentingan perusahaan
Dari keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa melalui independensi dan pelaksanaan tugas satuan kerja kepatuhan independen dikatakan bahwa Satuan Kerja Kepatuhan bebas dari pengaruh satuan kerja lainnya dengan bertanggung jawab langsung kepada Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan, memiliki akses penuh dan tak terbatas atas setiap informasi dan rahasian bank.
Berdasarkan hasil masukan evaluasi proses di atas penulis menarik kesimpulan bahwa Fungsi Kerja Kepatuhan berlaku untuk semua Dewan Komisaris, Direksi, Manajemen dan semua Divisi PT. BNI Syariah dimana semua wewenang dan tanggung jawab sangatlah penting dan berkaitan erat dari setiap lini
manajemen dan elemen struktur organisasi yang ada di PT. BNI Syariah. Maka dalam hal ini Fungsi Audit Internal dan Compliance Charter menjadi strategi masukan dalam implementasi Good Corporate Governance PT. BNI Syariah.