1. Deskripsi Data Responden
Penelitian ini menggunakan populasi yang merupakan mahasiswa atau mahasiswi pada program studi Manajemen FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jumlah sampel yang diambil berjumlah 85 Responden dengan profile responden yang akan dibahas meliputi jumlah data responden, jenis kelamin, tingkatan semester responden, belum/pernah/sedang menjalankan usaha, dan lamanya usaha yang dijalankan.
a. Data jumlah kuesioner yang disebarkan
Tabel 4.1 di bawah ini menyajikan data jumlah kuesioner untuk responden yang tersebar.
70 Tabel 4.1
Data Jumlah Kuesioner
No. Keterangan Jumlah Presentase
1 Jumlah kuesioner yang disebar 85 100%
2 Jumlah kuesioner yang tidak kembali 0 0%
3 Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah
0 0%
4 Jumlah kuesioner yang dapat diolah 85 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2021 b. Deskripsi Jenis kelamin
Data tabel 4.2 menunjukkan hasil data deskripsi kategori jenis kelamin responden.
Tabel 4.2
Deskripsi Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Presentase
Laki-Laki 31 36.5%
Perempuan 54 63.5%
Jumlah 85 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2021
Data di atas menunjukkan bahwa sebanyak 31 atau 36.5%
responden terdiri dari laki-laki dan sebanyak 54 atau 63.5%
responden terdiri dari perempuan.
71 c. Deskripsi tingkatan semester responden
Data tabel 4.3 menujukkan hasil data deskripsi tingkatan semester responden.
Tabel 4.3
Deskripsi Tingkatan Semester
Semester Frekuensi Presentase
6 31 36.5%
8 54 63.5%
Jumlah 85 100&
Sumber: Data primer yang diolah, 2021
Data di atas menunjukkan bahwa 31 atau 36.5% terdiri dari responden yang berada pada semester 6 dan sebanyak 54 atau 63.5%
terdiri dari responden yang berada pada semester 8.
d. Data deskripsi status belum/pernah/sedang menjalankan usaha
Data tabel 4.4 menunjukkan data hasil deskripsi status responden mengenai belum/pernah/sedang menjalankan usaha.
Tabel 4.4
Deskripsi Status Responden
Status Frekuensi Presentase
Belum 20 23.5%
Pernah 43 50.6%
72
Sedang Menjalankan Usaha 22 25.9%
Jumlah 85 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2021
Data di atas menyajikan data hasil deskripsi status responden bahwa 20 atau 23.5% merupakan jumlah status responden yang belum pernah menjalankan usaha, 43 atau 50.6% merupakan jumlah status responden yang pernah menjalankan usaha, dan 22 atau 25.9% ialah jumlah status responden yang sedang menjalankan usaha.
e. Data Deskripsi Lamanya usaha
Data tabel 4.5 menyajikan data deskripsi mengenai lamanya usaha yang belum/pernah/sedang menjalankan usaha responden.
Tabel 4.5
Deskripsi Lamanya Usaha
Lamanya Usaha Frekuensi Presentase
0 Tahun 20 24.4%
1-2 Tahun 44 51.8%
3-4 Tahun 19 22.6%
>5 Tahun 2 1.2%
Jumlah 85 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2021
Data tabel 4.5 menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki lama usaha sebanyak 44 atau 51.8% memiliki lama usaha 1-2 tahun,
73 selain itu diikuti responden berjumlah 25 atau 24.4% yakni 0 tahun lama usaha yang menunjukkan bahwa responden belum menjalankan usaha, sebanyak 19 atau 22.6% responden memiliki lama usaha 3-4 tahun, dan sebanyak 2 atau 1.2% respon memiliki masa usaha >5 tahun.
2. Distribusi Jawaban
Analisis distribusi jawaban merupakan part dari analisis statistik deskriptif yang digunakan untuk memberikan informasi dari data yang ditabulasi. Statistik deskriptif bertujuan untuk menjelaskan atau menggambarkan karakteristik data sebagai nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, nilai minimum, nilai maksimum, sum, dan range.
a. Distribusi Jawaban Variabel Responden Variabel Entrepreneurship Motivation (X1) 1 Saya berkeinginan untuk lebih
mandiri
0 0 1.2 14.1 84.7 100
2 Saya berkeinginan untuk memiliki usaha sendiri
0 0 4.7 21.2 74.1 100
3 Saya berkeinginan untuk lebih di 0 1.2 7.1 43.5 48.2 100
74 hormati di lingkungan masyarakat
4 Saya ingin menjadi yang terdepan dalam penerapan ide-ide baru
0 0 7.1 36.5 56.5 100
5 Saya melakukan kegiatan
wirausaha untuk mencapai posisi yang lebih baik di masyarakat
0 3.5 18.8 36.5 41.2 100
6 Saya melakukan kegiatan kekarwirausahaan untuk merasakan tantangan
0 2.4 14.1 37.6 45.9 100
7 Saya melakukan kegiatan wirausaha karena saya ingin memimpin dan memotivasi orang lain
0 1.2 14.1 37.6 47.1 100
8 Saya melakukan kegiatan
kewirausahaan untuk melanjutkan bisnis keluarga
2.4 7.1 21.2 34.1 35.3 100
9 Saya melakukan kegiatan kewirausahaan untuk merealisasikan ide
0 0 3.5 36.5 60.0 100
Mean 1.71 10.2 33.06 54.74 100
Sumber: Data yang diolah, 2021
Data tersebut menjelaskan bahwa variabel entrepreneurship motivation responden menjawab rata-rata sebanyak 54,74% sangat setuju. Pernyataan sangat setuju pada nomor 1 mengenai keinginan mahasiswa untuk lebih mandiri, dengan persentase 84.7%. Selain itu terdapat persentase 74,1%, pernyataan tentang mahasiswa berkeinginan untuk memiliki usaha sendiri.
b. Distribusi Jawaban Variabel Responden Variabel Self-Efficacy (X2)
75 1 Saya yakin bisa mendirikan usaha
sendiri
0 0 3.5 30.6 65.9 100
2 Saya yakin mampu mengelola bisnis/usaha sendiri
0 1.2 3.5 44.7 50.6 100
3 Saya yakin nantinya akan sukses dalam menjalankan bisnis/usaha saya sendiri
0 0 2.4 37.6 60.0 100
4 Saya yakin bisnis saya nantinya bisa bertahan lama
0 0 4.7 40.0 55.3 100
5 Saya yakin nantinya akan kreatif dalam berbisnis
0 0 2.4 41.2 56.5 100
Mean 0 0.24 3.3 38.82 57.66 100
Sumber: Data yang diolah, 2021
Data di atas menyajikan bahwa pada variabel self-efficacy dengan mayoritas responden menjawab rata-rata sebanyak 57.66% sangat setuju. Pernyataan yang paling banyak dipilih adalah 65.9% pada pernyataan nomor 65.9% bahwa mahasiswa yakin bisa mendirikan usaha. Selain itu disusun dengan pernyataan lain adalah 60.0% bahwa mahasiswa yakin suatu saat akan sukses mendirikan usaha.
c. Distribusi Jawaban Variabel Responden Variabel Risk Tolerance (X3)
76 1 Saya menyukai setiap tantangan
yang ada dalam menjalankan usaha sendiri
0 0 0 49.4 50.6 100
2 Saya tidak takut dengan besarnya kemungkinan resiko yang akan muncul nantinya saat
berwirausaha.
0 0 0 51.8 48.2 100
3 Saya tidak keberatan dengan tuntutan tanggung jawab besar yang harus dimiliki sebelum memulai usaha
0 0 0 50.6 49.4 100
4 Saya percaya setiap kegagalan yang timbul dalam berwirausaha merupakan langkah awal menuju kesuksesan.
0 0 0 32.9 67.1 100
5 Saya akan selalu berhati-hati dalam membuat keputusan terkait dengan menjalankan usaha
0 0 0 30.6 69.4 100
Mean 0 0 0 43.06 56.94 100
Sumber: Data yang diolah, 2021
Data di atas menunjukkan bahwa pada variabel risk tolerance mayoritas responden rata-rata menjawab “sangat setuju” sebanyak 56.94% dan pernyataan lain terdapat pada nomor 5 mayoritas responden menjawab sangat setuju dengan presentase 69.4%, dimana
77 hal tersebut menyatakan bahwa mahasiswa selalu berhati-hati dalam membuat keputusan terkait usaha.
d. Distribusi Jawaban Variabel Responden Variabel Entrepreneurial Intention (Y) 1 Saya memiliki tujuan hidup
menjadi seorang entrepreneur
0 0 1.2 42.4 56.5 100
2 Saya lebih memilih menjadi wirausaha daripada menjadi karyawan
0 0 0 43.5 56.5 100
3 Saya berniat melakukan segala usaha untuk memulai dan menjalankan usaha saya sendiri
0 0 0 49.4 50.6 100
4 Saya bertekad untuk membuat usaha sendiri di masa depan
0 0 2.4 58.8 38.8 100
5 Saya telah berpikir dengan sangat serius untuk memulai sebuah perusahaan
0 0 0 44.7 55.3 100
6 Saya berniat untuk berwirausaha setelah lulus dari universitas
0 0 1.2 35.3 63.5 100
7 Saya berniat untuk memulai sebuah perusahaan dalam jangka waktu 5 tahun setelah kelulusan dan menjadikan wirausaha sebagai pilihan karir.
0 0 2.4 50.6 47,1 100
78
Mean 0 0 1.02 46.4 52.7 100
Sumber: Data yang diolah, 2021
Data di atas menunjukkan bahwa pada variabel entrepreneurial intention mayoritas responden rata-rata menjawab “sangat setuju”
sebanyak 52.7% dan pernyataan paling banyak dipilih lainnya terdapat pada nomor 6 mayoritas responden menjawab sangat setuju dengan presentase 63.5%, dimana hal tersebut menyatakan bahwa mahasiswa berniat untuk berwirausaha setelah lulus dari univertsitas. Selian itu juga pada nomor 4 menjawab setuju dengan persentase 58.8% yang berkaitan dengan niat mahasiswa di masa depan akan membuat usaha sendiri.
3. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas
Untuk mengukur validitas atau keabsahan suatu kuesioner, diperlukan uji validitas. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner tersebut dapat mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut.
Dengan rumus mencari rtabel product moment yaitu df = n-2 dengan nilai signifikansi 0,05 (5%). Jika rhitung> dari rtabel, maka pernyataan tersebut dikatakan valid, Ghozali (2016: 52).
Peneliti melakukan penyebaran kuesioner menggunakan google form kepada Mahasiswa/i Manajemen FEB UIN Syarif Hidayatullah dan mendapatkan 85 responden selama 3 minggu
79 pada bulan Juli-Agustus 2021, dengan memberikan 26 butir pernyataan untuk mengukur tingkat validitas dan reliabilitasnya.
1. Uji Validitas Entrepreneurship Motivation Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Entrepreneurship Motivation
No. Butir Pernyataan
Pearson Correlation
Sig (2-Tailed)
Keterangan
X1.1 0.452 0.000 Valid
X1.2 0.541 0.000 Valid
X1.3 0.568 0.000 Valid
X1.4 0.738 0.000 Valid
X1.5 0.784 0.000 Valid
X1.6 0.701 0.000 Valid
X1.7 0.713 0.000 Valid
X1.8 0.595 0.000 Valid
X1.9 0.652 0.000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2021
Tabel 4.10 menyatakan bahwa variabel entrepreneurship motivation untuk semua butir pernyataan dengan signifikasi lebih kecil dari 0.05 dan nilai r-hitung > r-tabel. Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing pernyataan pada
80 variabel entrepreneurship motivation dapat dijadikan acuan dan layak digunakan sebagai variabel penelitian.
2. Uji Validitas Self-Efficacy
Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Self-Efficacy
No. Butir Pernyataan
Pearson Correlation
Sig (2-Tailed)
Keterangan
X2.1 0.726 0.000 Valid
X2.2 0.744 0.000 Valid
X2.3 0.761 0.000 Valid
X2.4 0.758 0.000 Valid
X2.5 0.787 0.000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2021
Tabel 4.11 menyatakan bahwa variabel self-efficacy untuk semua butir pernyataan dengan signifikasi lebih kecil dari 0.05 dan nilai r-hitung > r-tabel. Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing pernyataan pada variabel self-efficacy dapat dijadikan acuan dan layak digunakan sebagai variabel penelitian.
81 3. Uji Validitas Risk Tolerance
Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas Risk Tolerance
No. Butir Pernyataan
Pearson Correlation
Sig (2-Tailed)
Keterangan
X3.1 0.686 0.000 Valid
X3.2 0.623 0.000 Valid
X3.3 0.728 0.000 Valid
X3.4 0.685 0.000 Valid
X3.5 0.560 0.000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2021
Tabel 4.12 menyatakan bahwa variabel risk tolerance untuk semua butir pernyataan dengan signifikasi lebih kecil dari 0.05 dan nilai r-hitung > r-tabel. Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing pernyataan pada variabel risk tolerance dapat dijadikan acuan dan layak digunakan sebagai variabel penelitian.
82 4. Uji Validitas Entrepreneurial Intention
Tabel 4.13
Hasil Uji Validitas Entrepreneurial Intention
No. Butir Pernyataan
Pearson Correlation
Sig (2-Tailed)
Keterangan
Y1 0.361 0.000 Valid
Y2 0.793 0.000 Valid
Y3 0.623 0.000 Valid
Y4 0.562 0.000 Valid
Y5 0.798 0.000 Valid
Y6 0.655 0.000 Valid
Y7 0.413 0.000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2021
Tabel 4.13 menyatakan bahwa variabel entrepreneurial intention untuk semua butir pernyataan dengan signifikasi lebih kecil dari 0.05 dan nilai r-hitung > r-tabel. Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing pernyataan pada variabel entrepreneurial intention dapat dijadikan acuan dan layak digunakan sebagai variabel penelitian.
b. Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali (2016: 47) reliabilitas merupakan tool yang digunakan untuk mengukur kuesioner, yang merupakan
83 pernyataan dari suatu indikator dari konstruk atau variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika tanggapan responden terhadap pernyataan konsisten dari waktu ke waktu. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memiliki nilai Cronbac’h Alpha > 0,60.
Tabel 4.14
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan Entrepreneurship
Motivation
0.818 Reliabel
Self-Efficacy 0.810 Reliabel
Risk Tolerance 0.671 Reliabel
Entrepreneurial Intention
0.698 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah, 2021
Tabel 4.14 menunjukkan bahwa varibel entrepreneurship motivation memiliki nilai cronbach alpha 0.818, variabel self-efficacy dengan cronbach alpha 0.810, variabel risk tolerance dengan cronbach alpha 0.671, dan variabel entrepreneurial intention dengan cronbach alpha 0.698. Seluruh variabel yang diteliti memiliki nilai cronbach alpha di atas 0.60 yang artinya setiap variabel dikatakan reliabel dan seluruh pernyataan dalam
84 kuesioner dikatakan reliabel. Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan dalam penelitian dapat menghasilkan data yang konsisten, dan jika pernyataan tersebut diajukan kembali maka responnya akan relatif sama dengan respon sebelumnya.
4. Uji Asumsi Klasik a. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel terikat dan variabel bebas atau keduanya berdistribusi normal dalam model analisis regresi. Model regresi yang baik memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Berikut data hasil uji normalitas dengan analisis grafik menggunakan spss 28 yang menghasilkan output.
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas
Sumber: Data primer yang diolah, 2021
85 Berdasarkan gambar 4.1 di atas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar pada area disekitar garis diagonal. Penyebaran titik-titik juga mengikuti arah pada garis diagonal. Hal ini membuktikan bahwa tidak terdapat masalah pada uji normalitas dan dari gambar tersebut juga dapat disimpulkan bahwa model regresi layak digunakan karena berasumsi normalitas.
b. Hasil Uji Multikolinieritas
Untuk memahami adanya masalah multikolinearitas dapat dilakukan dengan cara melihat nilai dari Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) dan besarnya kolerasi antar variabel independen dengan dependen. Jika nilai Tolerance > 0.10 maka artinya tidak terjadi multikolinieritas dan jika nilai VIF < 10.00 maka tidak terjadi multikolinieritas. Dalam penelitian ini variabel independen yang digunakan adalah entrepreneurship motivation, self-efficacy, dan risk tolerance. Tabel 4.15 menggambarkan hasil dari analisis uji multikolinieritas pada penelitian ini yaitu sebagai berikut.
86 Tabel 4.15
Hasil Uji Reliabilitas
Sumber: Data primer yang diolah, 2021
Tabel 4.15 menunjukkan bahwa nilai Tolerance dari 3 variabel independen yaitu entrepreneurship motivation menunjukkan angka di atas 0.10 dengan nilai 0.659, self-efficacy menunjukkan angka di bawah 10.00 dengan nilai 0.969, dan risk tolerance menunjukkan angka di atas 0.10 dengan nilai 0.661.
Selain itu nilai dari 3 variabel independen menunjukkan nilai di bawah angka 10.00. Entrepreneurship motivation menunjukkan angka di bawah 10.00 dengan nilai 1.518, self-efficacy menunjukkan angka di bawah 10.00 dengan nilai 1.031, dan risk tolerance menunjukkan angka di bawah 10.00 dengan nilai 1.513.
Disimpulkan dari ketiga nilai di atas yang diperoleh yaitu tolerance dan VIF, bahwa model persamaan regresi tidak terdapat
Coefficientsa
87 masalah multikolinieritas dan hasil data ini dapat digunakan dalam penelitian.
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Tujuan dari uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji ada tidaknya kesamaan varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya dalam model analisis regresi. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Deteksi heterokedastisitas dapat dilakukan dengan pendekatan Glejser antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Jika nilai signifikasi antara variabel independen dengan absolut residual lebih besar dari dari 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
Gambar 4.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data primer yang diolah, 2021
88 Berdasarkan gambar 4.2 hasil Uji glejser menunjukkan bahwa dalam analisis regresi tidak terdapat gejala heteroskedastisitas, dengan menunjukkan nilai signifikansi (p-value) variabel entrepreneurship motivation sebesar 0.589, self-efficacy sebesar 0.454, dan risk tolerance sebesar 0.286, hasil tersebut dengan jelas menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai RES2 atau absolute residual, hal tersebut dikarenakan nilai probabilitas signifikansinya di atas 0.05 atau 5%. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa model regresi yang layak dapat digunakan untuk memprediksi entrepreneurial intention berdasarkan variabel yang mempengaruhinya yaitu entrepreneurship motivation, self-efficacy dan risk tolerance.
5. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda bertujuan untuk menganalisis serta mengetahui pengaruh tiga atau lebih variabel bebas (X1, X2, X3,.n) terhadap variabel terkait (Y) dengan menggunakan program spss (Sunyoto, 2015: 89). Selanjutnya, analisis ini digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara variabel dependen dan independen. Dalam penelitian ini, niat berwirausaha digunakan sebagai variabel terikat, sedangkan motivasi wirausaha, efikasi diri,
89 dan toleransi risiko digunakan sebagai variabel bebas. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan bantuan SPSS 28, dengan hasil sebagai berikut.
Tabel 4.16
Analisis Regresi Linier Berganda
Sumber: Data primer yang diolah, 2021
Berdasarkan tabel 4.16, maka dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut.
Y= 4.078 + 0.183 + 0.734 + 0.159+e
Y = Entrepreneurial Intention
α = Konstanta a. Dependent Variable: Entrepreneurial Intention
90 β1,β2,β3 = Koefisien Regresi
X1 = Entrepreneurship Motivation X2 = Self-efficacy
X3 = Risk Tolerance
e = Standar Eror
1. Nilai konstanta (a) menunjukkan besarnya nilai dari entrepreneurial intention (Y). Hal ini menunjukkan bahwa jika variabel entrepreneurship motivation, self-efficacy, dan risk tolerance dianggap konstan, maka nilai entrepreneurial intention sebesar 4.078.
2. Koefisien regresi entrepreneurship motivation (X1) sebesar 0.183 yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara entrepreneurship motivation dengan entrepreneurial intention (Y), jika semakin baik entrepreneurship motivation yang dimiliki mahasiswa, entrepreneurial intention akan semakin meningkat, dengan asumsi bahwa variabel lain tidak diteliti dalam penelitian ini.
3. Koefisien regresi self-efficacy (X2) sebesar 0.734 yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara entrepreneurship motivation dengan entrepreneurial intention (Y), jika semakin baik self-efficacy yang dimiliki mahasiswa, entrepreneurial
91 intention akan semakin meningkat, dengan asumsi bahwa variabel lain tidak diteliti dalam penelitian ini.
4. Koefisien regresi risk tolerance (X3) sebesar 0.159 yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara entrepreneurship motivation dengan entrepreneurial intention (Y), jika semakin baik risk tolerance yang dimiliki mahasiswa, entrepreneurial intention akan semakin meningkat, dengan asumsi bahwa variabel lain tidak diteliti dalam penelitian ini.
5. Apabila melihat nilai sig pada ketiga variabel yaitu entrepreneurship motivation sebesar 0.000, self-efficacy sebesar 0.000, yang berarti signifikan karena di bawah 0.05. Namun, risk tolerance sebesar 0.159 yang berarti tidak signifikan karena di atas 0.05.
6. Analisis Uji Hipotesis a. Hasil Uji Statistik F
Pengujian simultan dimungkinkan dengan uji F. Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen yang digunakan dalam model regresi memiliki pengaruh terhadap variabel dependen yang dilakukan uji secara simultan. Berikut Tabel 4.17 yang menggambarkan hasil dari uji F.
92 Tabel 4.17
Hasil Uji Statistik F
ANOVAa Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 296.152 3 98.717 85.032 <,001b
Residual 94.036 81 1.161
Total 390.188 84
a. Dependent Variable: EI
b. Predictors: (Constant), RT, SF, EM
Sumber: Data primer yang diolah, 2021 Hipotesis 4
H0: Tidak terdapat pengaruh antara variabel entrepreneurship motivation, self-efficacy, dan risk tolerance secara simultan terhadap entrepreneurial intention.
H4: Terdapat pengaruh antara variabel entrepreneurship motivation, self-efficacy, dan risk tolerance secara simultan terhadap entrepreneurial intention.
Tabel 4.17 hasil uji F didapat nilai F hitung sebesar dengan nilai signifikasi 0.000. Berdasarkan tingkat signifikasi yang lebih kecil dari 0.05, maka model regresi dapat dikatakan bahwa variabel entrepreneurship motivation (X1), self-efficacy (X2), dan risk tolerance (X3) mempunyai pengaruh terhadap entrepreneurial intention (Y). Berdasarkan perhitungan pada tabel analisis varian (ANOVA) didapat nilai F hitung pada model 1
93 sebesar 85.032, tingkat signifikasi sebesar 5%, serta nilai df1 = 3 dan df2 = 81, didapat nilai F tabel = 0.213. Dari data tersebut menyatakan bahwa nilai F-hitung (85.032) > nilai F-hitung (0.213), maka dapat diambil kesimpulan bahwa ketiga variabel independen variabel entrepreneurship motivation, self-efficacy, dan risk tolerance sangat memberikan kontribusi terhadap entrepreneurial intention. Maka dapat disimpulkan H4 yaitu terdapat pengaruh secara simultan entrepreneurship motivation (X1), self-efficacy (X2), dan risk tolerance (X3) terhadap entrepreneurial intention (Y). H4 diterima, H0 ditolak. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang pernah dilakukan oleh Feilany dan Lilian (2016: 324) yang menunjukkan bahwa entrepreneurial motivation dan variabel lainnya secara simultan berpengaruh terhadap entrepreneurial intention. Selain itu juga didukung oleh penelitian dari Akbar dan Yudhaningrum (2020:
88) yang menyatakan bahwa self-efficacy dan risk tolerance memiliki pengaruh secara simultan terhadap entrepreneurial intention.
b. Hasil Uji Statistik T
Analisis uji statistik T bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh dan signifikan dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Pada penelitian ini variabel independen yaitu entrepreneurship motivation (X1),
self-94 efficacy (X2), dan risk tolerance (X3), variabel dependen yaitu entrepreneurial intention (Y).
Untuk mengetahui nilai dari ttabel terlebih dahulu perlu diketahui nilai dari df yang dapat diperoleh dengan cara berikut:
Probability a = 0.05
Karena uji 2 (arah), maka = 0,05 : 2 = 0,025
df = n (total sampel) – k (variabel independen) – 1 = 85 – 3 – 1 = 81, Jadi ttabel = 1,989
Berikut tabel 4.18 yang menggambarkan hasil uji statistik t.
Tabel 4.18
Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.078 2.157 1.891 .062
EM .183 .035 .349 5.199 <,001
SF .734 .055 .736 13.289 <,001
RT .159 .090 .119 1.767 .081
a. Dependent Variable: EI
Sumber: Data primer yang diolah, 2021 Hipotesis 1
H0: Tidak terdapat pengaruh antara variabel entrepreneurship motivation terhadap entrepreneurial intention
95 H1: Terdapat pengaruh antara variabel entrepreneurship motivation terhadap entrepreneurial intention
Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.18, dimana variabel entrepreneurship motivation mempunyai tingkatan signifikasi sebesar 0.000. Hal ini mengindikasikan bahwa pada variabel entrepreneurship motivation mempunyai pengaruh terhadap entrepreneurial intention karena tingkat signifikasi yang dimiliki variabel entrepreneurship motivation lebih kecil dari 0.05. Maka dapat ditanyakan bahwa H1 diterima, H0 ditolak.
Hasil penelitian ini memiliki hasil yang sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Indriyani Ratih (2017: 86) menyatakan bahwa entrepreneurship motivation memiliki pengaruh signifikan terhadap entrepreneurial intention. Penelitian lain juga dilakukan oleh Kim-soon, Ahmad, dan Ibrahim (2014:
66) yang menunjukkan hasil yang sama bahwa Entrepreneurship motivation memiliki pengaruh positif signifikan terhadap entrepreneurial intention.
Hipotesis 2
H0: Tidak terdapat pengaruh antara variabel self-efficacy terhadap entrepreneurial intention
H2: Terdapat pengaruh antara variabel self-efficacy terhadap entrepreneurial intention
96 Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.18, dimana variabel self-efficacy mempunyai tingkatan signifikasi sebesar 0.000. Hal ini mengindikasikan bahwa pada variabel self-efficacy mempunyai pengaruh terhadap entrepreneurial intention karena tingkat signifikasi yang dimiliki variabel self-efficacy lebih kecil dari 0.05. Maka dapat ditanyakan bahwa H2 diterima, H0 ditolak.
Hasil penelitian ini memiliki hasil yang sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Anggra dan Ni Wayan (2017) menunjukkan bahwa Self-efficacy memiliki pengaruh terhadap niat berwirausaha atau disebut dengan entrepreneurial intention.
Pernyataan ini pun didukung oleh penelitian lain yang dilakukan oleh Peng, dkk. (2015: 64) menunjukkan bahwa self-efficacy berpengaruh positif signifikan terhadap entrepreneurial intention.
Hipotesis 3
H0: Tidak terdapat pengaruh antara variabel risk tolerance terhadap entrepreneurial intention
H3: Terdapat pengaruh antara variabel risk tolerance terhadap entrepreneurial intention
Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.18, dimana variabel risk tolerance memiliki tingkatan signifikasi sebesar 0.081. Hal ini mengindikasikan bahwa pada variabel risk tolerance tidak memiliki pengaruh terhadap entrepreneurial intention karena tingkat signifikasi yang dimiliki variabel risk
97 tolerance lebih besar dari 0.05. Maka dapat ditanyakan bahwa H3
ditolak, H0 diterima. Hal ini berarti bahwa risk tolerance tidak menjadi faktor penentu niat berwirausaha mahasiswa (Ekawati, 2017: 89).
Hasil penelitian ini sama dengan penelitian lain yang dilakukan oleh Anggra Lutfi dan Ni Wayan Ekawati (2017: 71) yang menyatakan bahwa risk tolerance tidak berpengaruh pada entrepreneurial intention.
c. Hasil Koefisien Determinasi (R2)
Nilai R2 yang kecil memiliki arti kemampuan variabel independen untuk menjelaskan variabel dependen sangat terbatas.
Nilai yang dapat mendekati satu berarti bahwa semua variabel bebas menyediakan hampir semua informasi yang diperlukan untuk memprediksi variabel terikat. (Ghozali, 2016: 121).
Tabel 4.19
Hasil Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .871a .759 .750 1.07747
a. Predictors: (Constant), RT, SF, EM
Sumber: Data primer yang diolah, 2021
98 Pada tabel 4.19 menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0.750 atau sebesar 75%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel entrepreneurial intention dapat dijelaskan oleh variabel entrepreneurship motivation, self-efficacy, dan risk tolerance. Selanjutnya, nilai sisa dari 0.750 yaitu sebesar 0.250 atau 25% menjelaskan variabel lain yang tidak penulis teliti.
99 BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Penelitian ini menganalisis tentang entrepreneurial intention (niat berwirausaha) kaitannya dengan entrepreneurship motivation (motivasi berwirausaha), self-efficacy (efikasi diri), dan risk tolerance (toleransi terhadap risiko), karena penulis melihat bahwa pentingnya entrepreneurial intention atau niat berwirausaha mahasiswa yang akan menjadi kebutuhan
Penelitian ini menganalisis tentang entrepreneurial intention (niat berwirausaha) kaitannya dengan entrepreneurship motivation (motivasi berwirausaha), self-efficacy (efikasi diri), dan risk tolerance (toleransi terhadap risiko), karena penulis melihat bahwa pentingnya entrepreneurial intention atau niat berwirausaha mahasiswa yang akan menjadi kebutuhan