• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menurut Sugiyono (2017: 102) “Instrumen penelitian ialah adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur fenomena alam dan sosial”. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner “teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab” (Sugiyono, 2017: 193).

Penelitian ini menggunakan kuesioner model tertutup sebagai kuesioner, yaitu model pertanyaan yang jawabannya sudah tersedia, sehingga responden

53 hanya dapat memilih dari alternatif jawaban yang sesuai dengan pendapat dan keputusannya. Pertanyaan tertutup menjelaskan tanggapan responden terhadap entrepreneurship motivation, elf-efficacy, risk tolerance, dan entrepreneurial intention.

Dalam penelitian ini skala pengukuran yang digunakan adalah “Skala Likert, digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial” (Sugiyono, 2017: 93). Untuk memudahkan dalam menganalisis data, digunakan teknik memanipulasi data ordinal menjadi interval dengan bantuan skala likert yaitu memberikan penilaian yang berjenjang, seperti berikut ini:

Angka 1 = Sangat Tidak Setuju (STS) Angka 2 = Tidak Setuju (TS)

Angka 3 = Netral (N) Angka 4 = Setuju (S)

Angka 5 = Sangat Setuju (SS)

Adapun cara mengukur sebuah tes untuk menjadi syarat yang baik dengan cara :

1. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Dengan rumus mencari rtabel product

54 moment yaitu df = n-2 dengan nilai signifikansi 0,05 (5%). Jika rhitung> dari rtabel, maka pernyataan tersebut dikatakan valid, Ghozali (2016: 52).

b. Uji Realibilitas

Uji Realibilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2016: 47).

Dalam pengujian ini, peneliti mengukur reliabelnya suatu variabel dengan melihat Cronbach Alpha dengan signifikan yang digunakan lebih besar dari 0,60. Menurut Ghozali (2016: 48) suatu konstruk atau variabel dikatan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha

> 0,60.

2. Uji Asumsi Klasik

Analisis yang dilakukan untuk menilai apakah terdapat masalah asumsi klasi pada sebuah model regresi linear Ordiary Least Square (OLS).

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas Menurut (Ghozali, 2016: 154) Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah variabel interferensi atau residual dalam model regresi berdistribusi normal. Model regresi yang baik adalah model yang terdistribusi normal. Penelitian ini menggunakan normal probability plot untuk menguji normalitas. Pada prinsipnya, normalitas

55 dapat diketahui dengan mengamati distribusi data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2016: 134) Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi memiliki ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan dengan pengamatan yang lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah dimana terdapat kesamaan varians dari kesamaan residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut homoskedastisitas. Deteksi heterokedastisitas dapat dilakukan dengan pendekatan Glejser antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Uji Glejser dapat dilakukan dengan menggunakan cara yaitu melakukan regresi antar variabel independen dan nilai residualnya. Jika nilai signifikasi antara variabel independen dengan absolut residual lebih dari dari 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

c. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas Menurut Ghozali (2016: 103) bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak memiliki korelasi antar variabel bebas (independen). Jika variabel independen berkorelasi, variabel tersebut tidak ortagonal. Variabel ortagonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar variabel bebasnya adalah nol. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas dalam model

56 regresi, hal ini dapat dilihat pada nilai tolerance dan kebalikannya yaitu variance inflation factor (VIF).

3. Uji Persamaan Regresi Linear Berganda

Uji persamaan regresi linear berganda untuk mengetahui arah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat apakah masing-masing variabel bebas berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel terikat apabila variabel bebas mengalami kenaikan atau penurunan. Bentuk persamaan dari regresi linear berganda yaitu:

Y= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 +e

Keterangan :

Y = Entrepreneurial Intention

α = Konstanta

β1,β2,β3 = Koefisien Regresi

X1 = Entrepreneurship Motivation X2 = Self-efficacy

X3 = Risk Tolerance

e = Standar Eror

4. Uji Hipotesis

Sebelum menemukan hasil dari semua analisis tersebut, baik analisis regresi sederhana maupun analisis regresi berganda sebagai hasil

57 akhir hipotesis, perlu dilakukan uji T dan uji F yaitu uji linieritas atau uji signifikansi, untuk mengetahui apakah hasil dari masing-masing analisis tersebut benar-benar dapat diterapkan sebagai hasil dari suatu hipotesis.

a. Uji T

Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Adapun rumusnya sebagai berikut :

𝑡ℎ𝑖𝑡 = 𝑟 √(𝑛−2 )

√1−𝑟2

Keterangan : r = korelasi

t = nilai koefisien korelasi dengan derajat bebas (dk) = n-2 n = jumlah sampel

Untuk mengetahui nilai dari ttabel terlebih dahulu perlu diketahui nilai dari df yang dapat diperoleh dengan cara berikut:

Probability a = 0.05

Karena uji 2 (arah), maka = 0,05 : 2 = 0,025

df = n (total sampel) – k (variabel independen) – 1 = 85 – 3 – 1 = 81, Jadi ttabel = 1,989

Kriteria dalam uji parsial (uji t), dapat dilihat sebagai berikut:

Uji hipotesis dengan membandingkan thitung dengan ttabel

1) Apabila thitung < ttabel dan probabilitas (nilai signifikan) >0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak ada pengaruh positif

58 dan signifikan dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

2) Apabila thitung> ttabel dan probabilitas (nilai signifikan) <0,05 maka Ha ditolak dan H0 diterima yang artinya ada pengaruh positif dan signifikan dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

b. Uji F

Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat. Menurut Sugiyono (2013:

257) dirumuskan sebagai berikut:

Fh =

R2 / k

( 1 - R2 ) / n - k - 1 )

Keterangan : Fh = Nilai uji F

R2 = Koefisien korelasi berganda k = Jumlah Variabel independen n = Jumlah anggota sampel

Dengan rumus hipotesis sebagai berikut:

1) Apabila Fhitung< Ftabel dan probabilitas (nilai signifikan) < 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak ada pengaruh positif dan signifikan antara variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

59 2) Apabila Fhitung> Ftabel dan probabilitas (nilai signifikan) < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya ada pengaruh positif dan signifikan antara variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Dokumen terkait