• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengolahan Data

DAFTAR LAMPIRAN

III METODE PENELITIAN

E. Analisis Pengolahan Data

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif untuk mendeskripsikan karakteristik dan perilaku pengambilan keputusan pembelian responden; uji koefisien korelasi Rank Spearman untuk uji validitas; uji Cronbach Alfa untuk uji reliabilitas; serta Multidimension Scaling (MDS) untuk menentukan persepsi responden.

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan analisis ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat, mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serat hubungan antar fenomena yang diselidiki. Analisis ini digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik responden, dan proses pengambilan keputusan pembelian responden.

Data karakteristik responden (jenis rumah makan, lama berjualan, pendapatan per bulan, dan jenis olahan daging sapi) serta proses pengambilan keputusan pembelian (pengenalan masalah, pengenalan kebutuhan dan spesifikasi produk khusus, pencarian pemasok, pemilihan pemasok, dan spesifikasi rutinitas

2 1 Ne N n + = 60 1 , 0 1 150 2 = + =

pesanan) yang dikumpulkan melalui kuesioner, hasilnya akan dikelompokan dan ditabulasikan kemudian dianalisis berdasarkan faktor-faktor yang dominan dari variabel-varibel yang diamati.

2. Uji Koefisien KorelasiRank Spearman

Uji koefisien korelasiRank Spearman digunakan untuk mengukur tingkat validitas instrumen yang digunakan. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Hasil penelitian dikatakan valid jika terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti (Simamora, 2004).

Pengujian korelasi rank spearman dilakukan dengan menguji pernyataan pada kuesioner apakah terdapat konsistensi internal dalam pernyataan tersebut dan layak digunakan. Kuesioner tersebut layak digunakan jika rhitung > rtabel pada

tingkat signifikansi ( = 0,005). Rumus yang digunakan yaitu :

Keterangan :

σ = KoefisienRank Spearman n = Jumlah responden

b2 = Selisih antara ranking satu dengan ranking yang lain

3. UjiCronbach Alfa

Menurut Simamora (2004), reliabilitas adalah tingkat keandalan kuesioner pengujian. Kuesioner yang reliabel adalah kuesioner yang apabila dicobakan secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama dengan asumsi tidak terdapat perubahan psikologis pada responden. Ada dua jenis pengujian reliabilitas, yaitu secara internal atau eksternal. Reliabilitas internal dilakukan dengan menganalisis data yang berasal dari satu kali pengujian kuesioner sedangkan reliabilitas eksternal dilakukan dengan menganalisis dua kelompok data. Reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabilitas internal dengan Rumus Cronbach Alfa. Rumus Alpha ini digunakan untuk menguji kuesioner yang memiliki jawaban tidak hanya 0 dan 1, tetapi

(

n 1

)

n b - 1 n 2 n 0 i 2 − =

=

memiliki rentang sepert 1 sampai 7 atau -3 sampai 3 (Simamora, 2004). Jika nilai dari Alpha lebih besar nilai rtabel, maka dapat dinyatakan kuesioner tersebut

reliabel. NilaiAlpha Cronbach dihitung dengan menggunakan program SPSS dan hasilnya ditampilkan dalam lampiran 4. Adapun rumus koefisien reliabilitasAlpha Cronbach adalah sebagai berikut :

        −       − =

2 t 2 b 1 1 k k r 4. Multidimension Scaling (MDS)

Teknik MDS ini memiliki dua metode yang bisa dilakukan, yakni metode MDS kesan umum (general impression method) dan metode MDS berbasis atribut (atribut based MDS) (Simamora, 2005). Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode MDS berbasis atribut (atribut based MDS) dengan penentuan atribut melalui wawancara langsung terhadap konsumen. Merek yang dipetakan merupakan daging sapi yang dijual di pasar pejagalan, pasar tradisional, dan pasar modern. Sedangkan atribut yang digunakan adalah harga, tingkat kesegaran, tingkat kekenyalan, tingkat lemak, tingkat serat, kejelasan sertifikasi, asal daging, macam daging, dan kelengkapan bagian daging.

Perceptual map yang dihasilkan memberi gambaran mengenai penempatan posisi setiap merek yang diteliti yaitu daging yang dijual di pasar pejagalan, pasar tradisional, dan pasar modern. Merek-merek yang memiliki kesamaan tinggi akan menempati posisi yang berdekatan. Merek-merek yang berbeda akan menempati posisi yang berjauhan. Jadi, dari perceptual map dapat dilihat merek-merek yang bersaing dekat dan merek-merek yang bersaing jauh. (Simamora, 2005).

Data yang akan diolah menggunakan MDS adalah data yang diberikan oleh responden berupa peringkat penilaian terhadap sejumlah atribut pada masing- masing merek (daging yang dijual di pasar pejagalan, pasar tradisional, dan pasar modern) dengan menggunakan skala likert satu (sangat buruk) sampai lima

Keterangan :

r = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pernyataan

2

b = Keragaman total 2

(sangat baik). Langkah-langkah yang dilakukan dalam MDS ini dengan menggunakan SPSS sebagai berikut:

1. Masukan data ke dalam lembar kerja SPSS, yaitu atribut pada baris dan merek pada kolom.

2. Dari menu utama pilih Analyze, lalu Scale, kemudian klik Multidimensional Scaling.

3. Pada dialog box yang uncul, masukkan semua variabel ke dalam ruang Variables. PilihData are distance danShape Rectangular. Kemudian klik box Model.

4. Pada dialog box yang muncul, pilih Level of Measurement sesuai jenis data ordinal, interval, atau rasio. Lalu pada Conditional pilih Row artinya perbandingan hanya dapat dilakukan antar kolom (merek). Klik continue untuk kembali kedialog box sebelumnya (utama)

5. Pada dialog box utama, klik options, Groups plotsagar program memberikan perceptual map. Klikcontinue.Lalu OK.

Untuk melihat keandalan dan validitas solusi MDS maka dilakukan pengkajian sebagai berikut:

1. Indeks kesesuaian atau R square sama dengan 0,6 atau lebih dianggap dapat diterima. R square merupakan indeks korelasi kuadrat yang mengindikasikan proporsi varians dari skala optimasi yang dapat dipengaruhi prosedur MDS. Indeks ini mengindikasikan seberapa baik model MDS sesuai dengan data masukan (Goodness of Fit).

2. Stress adalah proporsi varians dari skala optimasi yang tidak dihitung oleh model MDS (Badness of Fit). Semakin tinggi nilai stress maka mengindikasikan kecocokan yang semakin buruk. Nilai Stress dapat dievaluasi berdasarkan kriteria yang dapat dilihat dalam Tabel 6.

Tabel 6. Bobot Evaluasi NilaiStress

Stress(%) Kesesuaian 20 Jelek 10 Cukup 5 Bagus 2,5 Istimewa 0 Sempurna

Dokumen terkait