BAB III METODOLOGI PENELITIAN
H. Metode Analisis Data
2. Analisis peningkatan hasil belajar siswa
Untuk menganalisis peningkatan hasil belajar siswa di kelas eksperimen dan di kelas kontrol dilakukan dengan menggunakan uji-t dependen. Uji-t dependen ini dilakukan dengan menggunakan program SSPS dengan level signifikan 0,05. Jika hasil perhitungan uji-t signifikan maka ada peningkatan hasil belajar siswa. Data-data yang digunakan adalah nilai pretes dan nilai postes kelas kontrol dan kelas eksperimen. 3. Analisis beda peningkatan hasil belajar kelas eksperimen dan kelas
kontrol
Untuk mengetahui adanya perbedaan peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode eksperiman terbimbing dan metode ceramah, dilakukan perhitungan menggunakan uji-t independen dengan
tingkat signifikan α=0.05. Cara perhitungannya menggunakan SPSS.
eksperimen terbimbing dan metode ceramah dapat dilihat dari hasil uji-t yang dilakukan. Data-data yang digunakan yaitu nilai postes siswa kelas eksperimen dan kelas ceramah. Jika hasil perhitungan uji-t signifikan maka ada perbedaan peningkatan hasil belajar siswa menggunakan metode eksperimen terbimbing dan metode ceramah.
4. Analisis minat belajar siswa menggunakan metode eksperimen terbimbing
a. Pemberian skor pernyataan siswa
Pernyataan siswa diberi skor 4 (empat) bila menjawab sangat setuju, pernyataan siswa diberi skor 3 (tiga) bila menjawab setuju, pernyataan siswa diberi skor 2 (dua) bila menjawab tidak setuju, pernyataan siswa diberi skor 1 (satu) bila menjawab sangat tidak setuju. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut:
Tabel 3.5. Pemberian skor penyataan siswa
Pernyataan siswa Skor
Sangat setuju 4
Setuju 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
b. Pengolahan data
Pengskoran data direkap ke dalam tabel lalu diolah dengan menjumlahkan seluruh skor yang telah diperoleh masing-masing siswa, untuk memperoleh data keseluruhan dari pernyataan siswa tentang minat mereka terhadap pembelajaran fisika menggunakan
metode eksperimen terbimbing. Untuk kualifikasi minat siswa dapat dilihat pada tabel 3.6 di bawah ini.
Tabel 3.6. Kualifikasi minat siswa
Interval skor Kualifikasi minat
61 – 80 Sangat berminat
41 – 60 Berminat
21 – 40 Kurang berminat
0 – 20 Tidak berminat
5. Analisis hasil wawancara
Untuk menganalisis hasil wawancara, pertama-tama dibuat transkip hasil wawancara. Selanjutnya diambil kesimpulan dari hasil wawancara.
44 BAB IV
DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMA Santa Maria Yogyakarta dan mengambil subyek penelitian kelas XB dan kelas XE. Kelas XE kelas diberi treatment model pembelajaran inkuiri dengan metode eksperimen terbimbing. Sedang kelas XB adalah kelas kontrol yang diberi treatment dengan metode ceramah. Jumlah siswa secara keseluruhan adalah 48 siswa, yaitu terdiri dari 24 orang siswa di kelas eksperimen dan 24 orang siswa di kelas kontrol. Pada penelitian ini penulis berperan sebagai guru dalam proses pembelajaran baik itu di kelas eksperimen maupun kelas kontrol.
1. Sebelum penelitian
Sebelum penelitian dimulai peneliti mempersiapkan instrumen-instrumen yang akan digunakan untuk penelitian. Instrumen-instrumen-instrumen penelitian tersebut antara lain: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk kelas XE dengan menggunakan metode eksperimen terbimbing maupun kelas XB menggunakan metode ceramah, Lembar Kegiatan Siswa (LKS) untuk metode eksperimen terbimbing pokok bahasan hukum newton, kuesioner minat terhadap pembelajaran fisika menggunakan metode eksperimen terbimbing, soal pretes dan soal postes. Hal tersebut dilakukan agar selama proses penelitian berlangsung berjalan dengan lancar.
2. Selama pelaksanaan penelitian a. Sebelum proses pembelajaran
Sebelum proses pembelajaran penulis memperkenalkan diri kepada siswa baik di kelas XE maupun kelas XB. Setelah perkenalan penulis memberitahukan kepada siswa bahwa materi penbelajaran yang akan dipelajari adalah tentang hukum newton. Selanjutnya peneliti membagikan soal pretes yang terdiri dari 10 soal uraian, dan alokasi waktu yang diberikan sebanyak 45 menit. Pretes kelas eksperimen dilaksanakan pada hari Senin 4 November 2013, sedangkan pretes kelas kontrol dilaksanakan pada hari Senin 11 November 2013.
b. Selama proses pembelajaran
Proses pembelajaran di kelas eksperimen (XE) dengan menggunakan metode eksperimen terbimbing berlangsung selama 6 jam pembelajaran, yang dibagi menjadi 3 kali pertemuan (tiap jam pelajaran 45 menit). Proses pembelajaran di kelas kontrol (XB) dengan menggunakan metode ceramah berlangsung selama 6 jam pelajaran, yang terbagi menjadi 3 kali pertemuan (tiap jam pelajaran 45 menit).
Proses pembelajaran pada tiap pertemuan di kelas XE dan di kelas XB adalah sebagai berikut.
1) Kelas XE menggunakan metode eksperimen terbimbing Pertemuan I: Rabu, 6 November 2013 pukul 12.15-1.45. Materi yang diajarkan adalah tentang hukum I newton.
Peneliti membagi siswa menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok beranggotakan 4 orang. Kegiatan pembelajaran dilakukan di laboratorium fisika. Peneliti membagikan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dan menginformasikan kegiatan yang akan dilakukan. Sebelum para siswa melakukan eksperimen peneliti menjelaskan tujuan dari dari eksperimen. Eksperimen yang dilakukan siswa pada pertemuan ini adalah tentang hukum I newton. Sebelum eksperimen dimulai para siswa diminta untuk menentukan hipotesa dari eksperimen yang akan dilakukan dalam masing-masing kelompok. Setelah para siswa menentukan hipotesa peneliti menjelaskan langkah-langkah eksperimen yang akan dilakukan siswa. Kemudian siswa dalam kelompok diminta untuk melakukan eksperimen sesuai dengan petunjuk dan mengambil data eksperimen. Selama siswa melakukan eksperimen peneliti mengamati kegiatan siswa dan membimbing mereka apabila ada yang kurang mereka pahami mengenai langkah-langkah eksperimen. Setelah siswa mengambil data eksperimen siswa masih dalam kelompok diminta untuk menganalisis data eksperimen dan membuat kesimpulan dari
eksperimen yang telah mereka lakukan. Peneliti membimbing siswa dalam menganalisis data dan membuat kesimpulan sesuai dengan hasil eskperimen pada masing-masing kelompok.
Setelah para siswa selesai membuat kesimpulan, peneliti meminta tiap-tiap kelompok membacakan kesimpulan hasil eksperimen yang mereka lakukan. Selama kelompok membacakan hasil eksperimen, kelompok lain diminta untuk mendengarkan hasil yang dilaporkan oleh kelompok tersebut. Kemudian peneliti bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan yang diperoleh dari eksperimen yang telah dilakukan. Setelah itu peneliti memberikan ringkasan materi mengenai hukum I newton. Dari hasil pengamatan peneliti selama proses pembelajaran berlangsung, para siswa terlihat antusias mengikuti pembelajaran, semua siswa terlibat aktif dalam melakukan eksperimen.
Pertemuan II: Rabu, 13 November 2013 pukul 12.15-1.45. Materi yang diajarkan tentang hukum II newton.
Kegiatan pembelajaran berlangsung di laboratorium. Siswa diminta untuk duduk sesuai dengan kelompok masing-masing seperti pada pertemuan pertama. Peneliti membagikan Lembar Kegiatan Siswa (LKS), sebelum eksperimen dilakukan peneliti menjelaskan tujuan dari eksperimen yang akan dilakukan. Selanjutnya siswa diminta untuk mendiskusikan hipotesa dari
eksperimen yang akan dilakukan dalam kelompok masing-masing. Setelah menentukan hipotesa, peneliti menjelaskan langkah-langkah eksperimen yang akan dilakukan siswa. Selanjutnya siswa melakukan eksperimen, mengambil data eksperimen, mengisi pertanyaan pada LKS dan membuat kesimpulan eksperimen dalam kelompok masing-masing. Sementara itu peneliti membimbing siswa apabila ada yang kurang siswa pahami.
Setelah selesai membuat kesimpulan, masing-masing kelompok melaporkan hasil dari eksperimen yang sudah mereka lakukan. Sementara kelompok melaporkan hasilnya kelompok lain mendengarkan. Kemudian peneliti bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan yang diperoleh dari eksperimen yang telah dilakukan. Setelah itu peneliti memberikan ringkasan materi mengenai hukum II newton. Selama proses pembelajaran semua siswa terlibat aktif melakukan eksperimen dan mengerjakan soal LKS.
Pertemuan III: Rabu, 20 November 2013 pukul 12.15-1.45. Materi yang diajarkan tentang hukum III newton.
Kegiatan pembelajaran berlangsung di laboratorium. Siswa diminta untuk duduk sesuai dengan kelompok pada pertemuan pertama dan kedua. Selanjutnya peneliti membagikan Lembar Kegiatan Siswa (LKS), dan menjelaskan tujuan dari eksperimen
yang akan dilakukan. Siswa diminta untuk menentukan hipotesa dalam kelompok. Setelah itu peneliti menjelaskan langkah-langkah eksperimen. Selanjutnya siswa melakukan ekperimen, mengambil data eksperimen, menjawab soal pada LKS dan membuat kesimpulan dari eksperimen yang telah mereka lakukan. Sementara itu peneliti membimbing siswa apabila ada yang kurang siswa pahami.
Setelah selesai membuat kesimpulan, masing-masing kelompok melaporkan hasil dari eksperimen yang sudah mereka lakukan. Sementara kelompok melaporkan hasilnya kelompok lain mendengarkan. Kemudian peneliti bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan yang diperoleh dari eksperimen yang telah dilakukan. Setelah itu peneliti memberikan ringkasan materi mengenai hukum III newton. Selama proses pembelajaran semua siswa terlibat aktif melakukan eksperimen dan mengerjakan soal LKS.
Selanjutnya peneliti memberikan latihan soal untuk dikerjakan. Siswa mengerjakan soal bersama-sama dengan teman kelompok. Kemudian beberapa siswa diminta untuk mengerjakan soal latihan di papan tulis. Selanjutnya guru bersama-sama dengan siswa mengoreksi dan membahas jawaban yang sudah dikerjakan oleh sisiwa.
2) Kelas XB menggunakan metode ceramah
Pertemuan I: Senin, 18 November pukul 12.15-1.45. Materi yang diajarkan adalah hukum I newton.
Peneliti memberitahukan kepada siswa materi yang akan dipelajari pada hari ini. Selanjutnya peneliti menjelaskan kepada siswa tentang konsep hukum I newton. Siswa mendengarkan penjelasan peneliti dengan seksama. Setelah mendengarkan tentang konsep hukum I newton siswa diminta untuk menyebutkan contoh-contoh hukum I newton. Jawaban siswa bermacam-macam, yaitu meja akan tetap diam jika tidak didorong atau ditarik, saat berada di dalam mobil yang melaju kencang dan tiba-tiba direm mendadak maka penumpang di dalam mobil tersebut akan terdorong ke depan, koin yang berada di atas kertas jika kertas ditarik dengan cepat, maka koin tersebut akan berada pada tempatnya atau tidak berpindah. Peneliti kemudian menjelaskan mengapa hal tersebut bisa terjadi. Selanjutnya peneliti bersama-sama dengan siswa membuat ringkasan materi tentang hukum I newton.
Selama proses pelajaran hampir semua siswa memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh peneliti. Namun ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan, ada yang tiduran, dan ada yang berbicang-bincang sendiri dengan teman
sebangku, namun setelah ditegur oleh peneliti mereka mau memperhatikan penjelasan peneliti.
Pertemuan II: Kamis, 19 November 2013 pukul 10.30-12.00. Materi yang diajarkan adalah hukum II newton.
Sebelum memulai materi selanjutnya peneliti menanyakan kepada siswa apakah ada yang belum mengerti materi yang dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Karena tidak ada yang bertanya maka peneliti melanjutkan menjelaskan tentang materi hukum II newton.
Peneliti menanyakan kepada siswa apakah ada yang masih ingat bunyi hukum II newton. Sebagian besar siswa tidak tahu atau tidak mengingatnya, hanya beberapa siswa saja yang masih ingat. Selanjutnya peneliti menjelaskan tentang konsep hukum II newton. Kemudian peneliti memberikan latihan soal tentang hukum II newton dan siswa mengerjakan soal yang diberikan. Selama siswa mengerjakan soal peneliti mengawasi dan memberikan penjelasan kepada siswa yang bertanya apabila kurang paham. Selanjutnya peneliti bersama-sama dengan siswa membahas jawaban soal latihan. Sebelum mengakhiri pelajaran peneliti bersama-sama dengan siswa membuat ringkasan materi tentang hukum II newton dan peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila ada yang kurang paham, namun tidak ada siswa yang bertanya. Selama proses
pembelajaran semua siswa terlihat serius mendengar penjelasan dari peneliti dan bersemangat mengerjakan soal latihan yang diberikan.
Pertemuan III: Senin 25 November 2013 pukul 12.15-1.45. Materi yang diajarkan adalah hukum III newton.
Peneliti menjelaskan konsep dan bunyi hukum III newton, dan siswa mendengarkan penjelasan dari peneliti. Selanjutnya peneliti memberikan contoh-contoh hukum III newton dalam kehidupan sehari-hari. Setelah memberikan contoh peneliti bertanya kepada siswa untuk menjelaskan bagaimana hukum III newton bekerja pada contoh-contoh yang sudah diberikan. Peneliti meminta beberapa siswa untuk mengemukakan pendapat mereka. Setelah itu peneliti bersama-sama dengan siswa membahas jawabannya. Selanjutnya peneliti bersama-sama dengan siswa membuat ringkasan materi tentang hukum III newton.
Peneliti memberikan latihan soal dan siswa mengerjakan soal. Selama siswa mengerjakan soal peneliti mengawasi dan memberikan penjelasan kepada siswa yang bertanya apabila kurang paham. Selajutnya beberapa siswa diminta untuk menuliskan jawaban mereka di papan tulis. Kemudian peneliti bersama-sama dengan siswa mengoreksi dan membahas jawaban yang sudah ditulis oleh siswa di papan tulis. Selama
proses pembelajaran semua siswa terlihat serius mendengar penjelasan dari peneliti dan bersemangat mengerjakan soal latihan yang diberikan.
c. Setelah proses pembelajaran
Setelah proses pembelajaran di kelas XE dan XB selesai siswa diberi postes berupa 10 soal uraian dengan alokasi waktu 45 menit. Untuk kelas XE setelah mengerjakan soal postes peneliti membagikan kuesioner minat. Siswa diminta untuk mengisi kuesioner tersebut, alokasi waktu yang diberikan 15 menit. Postes kelas eksperimen dilaksanakan pada hari Rabu 27 November 2013, sedangkan postes kelas kontrol dilaksanakan pada hari Kamis 28 November 2013.
B. Data Penelitian
Data hasil penelitian yaitu berupa nilai pretes dan nilai postes kelas eksperimen dan kelas kontrol serta hasil jawaban kuesioner minat siswa. Data-data tersebut disajikan dalam tabel 4.1, tabel 4.2, dan tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.1. Nilai pretes, postes kelas eksperimen dan peningkatan
No Kode Siswa Pretes Postes Peningkatan
1 A1 30,5 96 65,5 2 A2 11 74 63 3 A3 10 53 43 4 A4 7,5 56 48,5 5 A5 28,5 92 63,5 6 A6 19 46 27 7 A7 9 88 79 8 A8 26 70 44 9 A9 8,5 81 72,5 10 A10 7 31 24
11 A11 5 7 2 12 A12 11,5 82 70,5 13 A13 46 65 19 14 A14 5,5 40 34,5 15 A15 6,5 54 47,5 16 A16 51,5 58 6,5 17 A17 7 71 64 18 A18 32 93 61 19 A19 27 78 51 20 A20 10 65 55 21 A21 9 26 17 22 A22 3 39 36 23 A23 22,5 62 39,5 24 A24 18 80 62 Rata-rata 17,14 62,79 45,64
Tabel 4.2. Nilai pretes, postes kelas kontrol dan peningkatan
No Kode Siswa Pretes Postes Peningkatan
1 B1 7,5 45 37,5 2 B2 11 53 42 3 B3 11 90 79 4 B4 14 46 32 5 B5 1 85 84 6 B6 7 28 21 7 B7 3 71 68 8 B8 12 62 50 9 B9 51,5 95 43,5 10 B10 14,5 51 36,5 11 B11 0 36 36 12 B12 15 80 65 13 B13 3,5 37 33,5 14 B14 30,5 81 50,5 15 B15 5 25 20 16 B16 23 95 72 17 B17 1 80 79 18 B18 25,5 80 54,5 19 B19 20 70 50 20 B20 5 23 18 21 B21 5 67 62 22 B22 1 37 36 23 B23 18 76 58 24 B24 30,5 71 40,5 Rata-rata 13,14 61,83 48,68
Tabel 4.3. Skor minat belajar siswa di kelas eksperimen
No Kode Siswa Jumlah Skor
1 A1 62 2 A2 63 3 A3 59 4 A4 62 5 A5 61 6 A6 68 7 A7 62 8 A8 66 9 A9 72 10 A10 69 11 A11 54 12 A12 72 13 A13 55 14 A14 80 15 A15 58 16 A16 73 17 A17 67 18 A18 57 19 A19 62 20 A20 80 21 A21 65 22 A22 59 23 A23 57 24 A24 70 C. Analisis Data
1. Analisis hasil belajar awal siswa
Untuk menganalisis hasil belajar awal siswa dilakukan dengan menggunakan uji homogenitas. Uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemahaman awal siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol tentang materi hukum newton. Uji homogenitas ini dilakukan dengan menggunakan uji-t independen antara nilai pretes siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan program
SPSS. Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 4.4 dan tabel 4.5 dibawah ini.
Tabel 4.4. Rata-rata nilai pretes kelas eksperimen dan kelas kontol
kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
skor 1 24 17,146 13,2267 2,6999
2 24 13,146 12,3187 2,5145
Tabel 4.5. Analisis uji homogenitas Levene's
Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t Df Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper skor Equal variances assumed ,493 ,486 1,084 46 ,284 4,00 3,689 -3,426 11,426 Equal variances not assumed 1,084 45,769 ,284 4,00 3,689 -3,427 11,427
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 17,145 dan nilai rata-rata pretes kelas kontrol 13,146. Terlihat nilai rata-rata pretes kelas eksperimen lebih tinggi dari pada nilai rata-rata pretes kelas kontrol. Namun saat dilakukan uji secara statistika dengan menggunakan SPSS pada tabel 4.5 diperoleh nilai p=0,284
sedangkan level signifikan yang digunakan α=0,05. Dapat kita lihat
bahwa nilai p>α maka perbedaan antara nilai pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak signifikan atau dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan pemahaman awal siswa tentang materi hukum newton di kelas eksperimen dan di kelas kontrol.
2. Analisis peningkatan hasil belajar siswa a. Kelas eksperimen
Untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran menggunakan metode eksperimen terbimbing dilakukan dengan menggunakan uji-t dependen. Uji-t dependen ini dilakukan dengan menggunakan data nilai pretes dan postes siswa kelas eksperimen. Hasil uji-t dependen untuk kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.6, dan tabel 4.7 di bawah ini.
Tabel 4.6. Rata-rata nilai pretes dan postes kelas eksperimen
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pretes 17,1458 24 13,22669 2,69989
postes 62,79 24 22,912 4,677
Tabel 4.7. Analisis peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen Paired Differences t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 pretes - postes -45,645 21,348 4,357 -54,660 -36,631 -10,475 23 ,000
Dari tabel 4.6 di atas nilai pretes rata-rata kelas eksperimen adalah 17,145 dan nilai postes rata-rata kelas eksperimen adalah 62,79. Dapat dilihat bahwa nilai postes rata-rata siswa lebih tinggi dari nilai pretes rata-ratanya. Terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 45,64 poin. Jika diuji secara statistika menggunakan uji-t dependen hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.7. Dari tabel tersebut nilai p=0,00 sedangkan level signifikan yang digunakan α=0,05. Terlihat bahwa nilai p<α maka perbedaan antara nilai pretes dan nilai postes siswa kelas eksperimen
signifikan. Artinya terjadi peningkatan hasil belajar siswa di kelas eksperimen setelah mengikuti pembelajaran.
b. Kelas kontrol
Untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran menggunakan metode ceramah dilakukan dengan menggunakan uji-t dependen. Uji-t dependen ini dilakukan dengan menggunakan data nilai pretes dan postes siswa kelas kontrol. Hasil uji-t dependen untuk kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.8, dan tabel 4.9 di bawah ini.
Tabel 4.8. Rata-rata nilai pretes dan postes kelas kontrol
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pretes 13,1458 24 12,31867 2,51454
postes 61,8333 24 22,83146 4,66045
Tabel 4.9. Analisis peningkatan hasil belajar siswa kelas kontrol Paired Differences t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 pretes - postes -48,687 19,049 3,888 -56,731 -40,643 -12,521 23 ,000
Dari tabel 4.8 di atas nilai pretes rata-rata kelas kontrol adalah 13,146 dan nilai postes rata-rata kelas eksperimen adalah 61,833. Dapat dilihat bahwa nilai postes rata-rata siswa lebih tinggi dari nilai pretes rata-ratanya. Terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 48,68 poin. Jika diuji secara statistika menggunakan uji-t dependen hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.9. Dari tabel tersebut nilai p=0,00 sedangkan level signifikan yang digunakan α=0,05. Terlihat bahwa nilai p<α maka
perbedaan antara nilai pretes dan nilai postes siswa kelas kontrol signifikan. Artinya terjadi peningkatan hasil belajar siswa di kelas kontrol setelah mengikuti pembelajaran.