HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.8. Analisis Persamaan Struktural I
Hasil pengolahan data dengan mengunakan SPSS versi 19 dengan menggunakan metode backward, di dapat angka koefisien sebagai bahan estimasi
persamaan struktural I. Hasil regresi model persamaan struktural I yaitu variabel produksi perikanan sebagai variabel endogeneus dan variabel-variabel exogeneus
yaitu modal sekali melaut, lama berprofesi nelayan sebagai pengalaman, tempat pelelangan ikan dan teknologi. Uji kesesuaian pada persamaan struktural I yaitu melihat adanya hubungan linier antara variabel endogeneus dengan variabel
exogeneus.
Untuk melihat adanya hubungan linier antara variabel endogeneus dengan
variabel exogeneus dilakukan dengan uji t dan uji F. Menentukan besarnya taraf
derajat kepercayaan nilai t dan F signifikasi sebesar 5% atau 0,05. Hasil uji untuk persamaan struktural I dapat dilihat pada tabel 4.29.
Tabel. 4.29. Hasil Uji Persamaan Struktural I Variabel Standardized Coefficients t Sig. Beta (Constant) 2,729 0,007
Modal Sekali Melaut 0,208 2,360 0,020
Pengalaman 0,017 ,291 0,772
D1 Teknologi <5GT -0,545 -6,495 0,000
D2 Teknologi 5-10GT -0,569 -6,440 0,000
D3 Teknologi 10-20GT -0,198 -2,868 0,005
D5 Teknologi 30-50GT 0,063 1,134 0,259
Tempat Pelelangan Ikan -0,044 -,776 0,439
Lembaga keuangan 0,101 1,851 0,067
F sig = 0,000 R Square = 0,687
Variabel Endogenus = Produksi Perikanan Tangkap Sumber : Lampiran 6 hal. 157
Berdasarkan tabel diatas maka hasil estimasi dapat dibentuk persamaan struktural I sebagai berikut, untuk variabel teknologi digunakan angka koefisien dengan nilai t terbesar atau t signifikan.
Y1 = 0,208X1+0,017X2–0,545X3D1–0,569X3D2–0,198X3D3+0,063X3D5– 0,044X4+0,101X5 Sig = (0,020)+(0,772)+(0,000)+(0,000)+(0,005)+(0,259)+(0,259)+(0,439)+ (0,067) F sig = 0,000 R2 = 0,687
4.1.8.1. Uji Parsial Persamaan Struktural I
Uji secara parsial dilakukan terhadap masing – masing variabel exogenous
dengan variabel endogenous, dengan menggunakan nilai t sig dengan α toleransi 5% dari pengolahan menggunakan SPSS.
Artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelasan yang signifikan terhadap variabel dependen. Kreterianya jika Sig > α toleransi (0,05) tidak signifikan/tidak berpengaruh nyata.
Hipotesis Ha : bi ≠ 0
Artinya variabel tersebut merupakan penjelasan yang signifikan terhadap variabel dependen. Kreterianya jika Sig < α toleransi (0,05) signifikan/ berpengaruh nyata. a. Modal (X1)
Modal (X1) berpengaruh positif terhadap produksi perikanan, dengan koefisien sebesar 0,208. Mempunyai pengaruh yang signifikan sebagaimana hasil uji 0,020 < 0,05 pada tingkat toleransi 5 persen.
b. Pengalaman (X2)
Pengalaman (X2) berpengaruh positif terhadap produksi perikanan, dengan koefisien 0,017. Mempunyai pengaruh tidak signifikan sebagaimana hasil uji 0,772 > 0,05 pada tingkat toleransi 5 persen.
c. Teknologi (X3)
Teknologi (X3D1) yang digunakan yaitu jenis boat/kapal dengan ukuran <5GT yang mempunyai pengaruh negatif terhadap produksi perikanan dengan koefisien -0,545. Mempunyai pengaruh yang signifikan sebagaimana hasil uji 0,000 < 0,05 pada tingkat toleransi 5 persen.
Teknologi (X3D2) yang digunakan yaitu jenis boat/kapal dengan ukuran 5-10 GT yang mempunyai pengaruh negatif terhadap produksi perikanan dengan koefisien -0,569. Mempunyai pengaruh yang signifikan sebagaimana hasil uji 0,000 < 0,05 pada tingkat toleransi 5 persen.
Teknologi (X3D3) yang digunakan yaitu jenis boat/kapal dengan ukuran 10-20 GT yang mempunyai pengaruh negatif terhadap produksi perikanan dengan koefisien -0,198. Mempunyai pengaruh yang signifikan sebagaimana hasil uji 0,005 < 0,05 pada tingkat toleransi 5 persen.
Teknologi (X3D5) yang digunakan yaitu jenis boat/kapal dengan ukuran 30-50 GT yang mempunyai pengaruh positif terhadap produksi perikanan dengan koefisien 0,063. Mempunyai pengaruh tidak signifikan sebagaimana hasil uji 0,259 > 0,05 pada tingkat toleransi 5 persen.
d. Tempat Pelelangan Ikan (X4)
Tempat pelelangan ikan (X4) berpengaruh negatif terhadap produksi perikanan, dengan koefisien –0,044. Mempunyai pengaruh tidak signifikan sebagaimana hasil uji 0,439 > 0,05 pada tingkat toleransi 5 persen.
e. Lembaga Keuangan (X5)
Lembaga keuangan (X5) berpengaruh positif terhadap produksi perikanan, dengan koefisien 0,101. Mempunyai pengaruh tidak signifikan terhadap variabel produksi perikanan tangkap sebagaimana hasil uji 0,067 > 0,05 pada tingkat toleransi 5 persen.
4.1.8.2. Uji Serentak Persamaan Struktural I
Uji serentak merupakan uji secara keseluruhan semua variabel-variabel bebas yang ada dalam persamaan model struktural I yang mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.
Hipotesis Ho : b1 = b2...= bk = 0
Artinya apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelasan yang signifikan terhadap variabel dependen.
Hipotesis Ha : b1 ≠b2 ≠...bk ≠ 0
Artinya semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatif dapat diterima yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen dengan derajat kepercayaan 95 persen.
F sig < α toleransi maka pengaruh signifikan F sig > α toleransi maka pengaruh tidak signifikan
Berdasarkan hasil persamaan struktural I didapat bahwa nilai F sig sebesar 0,000. Kreterianya 0,000 < 0,05. Artinya secara serentak atau bersama-sama variabel modal, pengalaman/lama berprofesi nelayan, tempat pelelangan ikan, lembaga keuangan dan teknologi berpengaruh nyata terhadap produksi perikanan pada tingkat kepercayaan 95 persen.
4.1.8.3. Kemampuan Penjelasan Variabel Eksogen Terhadap Endogen Persamaan Struktural I
Kemampuan variabel eksogen menjelaskan terhadap variabel endogen
dapat dilihat dengan nilai R – Square/ R2. Hasil persamaan struktural I di dapat bahwa nilai R2 = 0,687 atau 68,7 persen. Artinya bersarnya variabel (eksogen)
modal, pengalaman/lama berprofesi nelayan, tempat pelelangan ikan, lembaga keuangan dan teknologi mampu memberikan penjelasan terhadap variabel (endogen) produksi perikanan sebesar 68,7 persen, sedangkan sisanya 31,3 persen
dipengaruhi oleh variabel-variabel lain diluar penelitian ini.
4.1.8.4. Perbandingan Tingkat Produksi Menggunakan Variabel Teknologi
Hasil perhitungan regressi dapat dibentuk beberapa persamaan variabel dummy dari penggunaan tingkatan teknologi. Tingkat produksi dapat dihitung
dari perbedaan penggunaan teknologi dari persamaan model variabel dummy. Variabel dummy dengan tingkatan teknologi yang digunakan, yang mempunyai pengaruh lebih besar terhadap produksi. Perbedaan tingkatan produksi dengan menggunakan variabel teknologi dengan dengan nilai koefisien unstandardized
constant 15253,541 dapat dihitung sebagai berikut:
1. Untuk penggunaan teknologi dengan ukuran kapasitas boat <5GT
menggunakan hasil persamaan regresi nilai koefisien unstandardized –17203,669. Maka nilai produksi dapat dihitung sebagai berikut:
D1 Teknologi < 5GT
D1 = 15253,541 – 17203,669 x 1 D1 = – 1950,128
2. Untuk penggunaan teknologi dengan ukuran kapasitas boat 5-10 GT
menggunakan hasil persamaan regresi nilai koefisien unstandardized –13242,160. Maka nilai produksi dapat dihitung sebagai berikut:
D2 Teknologi 5-10 GT
D1 = 15253,541 – 13242,160x 1 D1 = 2011,381
3. Untuk penggunaan teknologi dengan ukuran kapasitas boat 10-20 GT menggunakan hasil persamaan regresi nilai koefisien unstandardized
4142,043. Maka nilai produksi dapat dihitung sebagai berikut: D3 Teknolgi 10-20GT
D1 = 15253,541 – 4142,043 x 1 D1 = 11111,498
4. Untuk penggunaan teknologi dengan ukuran kapasitas boat 30-50 GT menggunakan hasil persamaan regresi nilai koefisien unstandardized
2740,798. Maka nilai produksi dapat dihitung sebagai berikut: D5 Teknologi 30-50GT
D1 = 15253,541 + 2740,798 x 1 D1 = 17994,34
Hasil perhitungan persamaan diatas dengan variabel dummy teknologi, penggunaan teknologi yang menpengaruhi nilai produksi terbesar yaitu armada/boat dengan kapasitas 30-50GT.