5.2 Analisis Perubahan Tutupan Lahan
5.2.1 Analisis Perubahan Tutupan Lahan Kurun Waktu 1 Tahun
Analisis perubahan tutupan lahan dalam kurun waktu satu tahun pada penelitian ini yaitu pada tahun 2007 - 2008 dan tahun 2008 - 2009. Perubahan tutupan lahan baik periode tahun 2007 - 2008 maupun periode tahun 2008 - 2009 memiliki perubahan tutupan lahan yang sama. Berdasarkan hasil analisis perubahan tutupan lahan sebelum ke lapangan dideteksi terdapat enam perubahan tutupan lahan yang terjadi di Provinsi Lampung yaitu lahan terbuka menjadi kebun tebu, lahan terbuka menjadi kebun nanas, lahan terbuka menjadi karet, kebun tebu menjadi lahan terbuka, kebun nanas menjadi lahan terbuka dan perkebunan karet manjadi lahan terbuka. Namun berdasarkan matrik perubahan dan hasil pengamatan di lapangan, perubahan tutupan lahan yang terjadi di Provinsi Lampung yaitu terdapat lima perubahan antara lain lahan terbuka menjadi kebun tebu, lahan terbuka menjadi kebu nanas, kebun tebu menjadi lahan terbuka, kebun nanas menjadi lahan terbuka dan perkebunan karet manjadi lahan terbuka. Hasil analisis perubahan tutupan lahan pada tahun 2007 - 2008 adalah sebagai berikut:
1. Lahan terbuka
Perubahan tutupan lahan pada lahan terbuka terjadi di areal perkebunan. Pada lahan terbuka terdapat dua kelas tutupan lahan yang berubah menjadi kelas tutupan lahan lainnya yaitu lahan terbuka menjadi kebun nanas dan lahan terbuka menjadi kebun tebu. Lahan terbuka memiliki penampakan visual yang jelas berdasarkan ronanya bila dibandingkan dengan tutupan kelas sekitarnya yaitu berwana biru dan kemerah mudaan. Penyebab terjadinya perubahan tutupan lahan menjadi kebun nanas dan kebun tebu yaitu adanya penanaman kembali dari masing-masing vegetasi tersebut setelah selesai panen. Pola tanam untuk tanaman nanas yaitu 12 - 24 bulan sedangkan untuk tanaman tebu yaitu 12 - 14 bulan dan lebih dari 14 bulan tergantung bibit yang digunakan.
Pada tahun 2007 sebagian dari kebun nanas dan tebu mengalami kegiatan panen sehingga dalam kurun waktu satu tahun selanjutnya diadakan penanaman kembali setelah dilakukan pengolahan areal. Perubahan lahan terbuka menjadi kebun nanas yaitu seluas 7.341,33 ha, sedangkan perubahan lahan terbuka menjadi kebun tebu seluas 6.093,76 ha. Berdasarkan hasil analisis perubahan
tutupan lahan sebelum pengamatan di lapangan dapat dideteksi adanya perubahan tutupan lahan terbuka menjadi perkebunan karet. Namun pada saat dilapangan lahan terbuka tersebut sebenarnya telah ditanami karet pada akhir tahun 2005 atau awal tahun 2006 di wilayah Jati Agung perbatasan Bandar Lampung dan Lampung Selatan, sehingga perubahan dari lahan terbuka menjadi perkebunan karet tidak terjadi di Provinsi Lampung. Penampakan tanaman karet yang berumur 1-2 tahun pada cita Alos Palsar resolusi 50 m menyerupai lahan terbuka, hal itu disebabkan karena secara visual penampakan yang dominan adalah tanah kosong yang berada di sekitar tanaman karet yang masih kecil.
Gambar 6 Perubahan lahan terbuka menjadi kebun tebu.
Gambar 7 Perubahan lahan terbuka menjadi kebun nanas.
Gambar 9 Karet umur 3 tahun (a) dan karet umur 5 tahun (b). 2. Kebun nanas
Kebun nanas terletak di daerah Lampung tengah yang dimiliki oleh PT. Great Giant Pineapple (GGP). Topografi kebun nanas berada pada ketinggian 46 mdpl dan kemiringan 4º 59’ (Didin 2009) . Perubahan tutupan lahan dari kebun nanas menjadi lahan terbuka disebabkan adanya kegiatan pemanenan di areal perkebunan PT. Great Giant Pineapple. Penampakan visual terutama unsur rona tampak jelas berwarna biru dan kemerah mudaan dibanding sekitarnya yang berwana hijau karena masih terdapat vegetasi nanasnya. Pertumbuhan nanas sampai siap panen di PT. Great Giant Pineapple antara 12 - 24 bulan, tergantung dari bibit nanas yang ditanam. Topografi nanas yang relatif agak miring membuat penampakan polanya tidak begitu teratur dibandingkan dengan kebun tebu. Perubahan kebun nanas menjadi lahan terbuka yaitu seluas 13.859,6 ha.
Gambar 10 Perubahan kebun nanas menjadi lahan terbuka. 3. Kebun tebu
Perubahan tutupan lahan pada kebun tebu menjadi lahan terbuka terjadi di daerah perkebunan yaitu seluas 6.0446,5 ha. Kebun tebu terletak di desa Gunung Batin. Topografi kebun tebu relatif datar sehingga penampakan pola nya teratur, sedangkan dilihat dari rona atau warnanya tampak kehijauan. Tekstur kebun tebu
tampak halus karena terdiri dari vegetasi yang memiliki ketinggian yang relatif sama dan berada pada daerah yang datar. Pertumbuhan tebu mulai dari penanaman sampai siap panen memakan waktu sekitar 12 - 24 bulan. Penanaman tebu umumnya dilakukan pada bulan April hingga Oktober. Pada tahun 2008 sebagian areal yang sebelumnya terdapat vegetasi tebu dilakukan pemanenan sehingga pada citra tahun 2008 terlihat seperti lahan terbuka.
Gambar 11 Perubahan kebun tebu menjadi lahan terbuka. 4. Perkebunan karet
Provinsi Lampung memiliki beberapa perkebunan besar salah satunya yaitu perkebunan karet. Salah satu perubahan tutupan lahan yang terjadi pada tahun 2007 - 2008 yaitu perkebunan karet menjadi lahan terbuka seluas 2.306,59 ha. Perkebunan karet tersebut terletak di Kabupaten Lampung Selatan, Tulang Bawang dan Way Kanan. Perkebunan karet memiliki pola yang teratur dengan rona kehijauan serta ukuran yang bervariasi mulai dari sedang sampai besar. Tekstur kasar pada perkebunan karet disebabkan dari penampakan tajuknya. Perubahan tutupan lahan dari tegakan karet menjadi lahan terbuka disebakan adanya penebangan pohon karet. Penebangan dilakukan di sebagian petak karet yang telah dianggap tidak produktif yaitu sekitar umur 25 - 35 tahun dengan cara tebang habis.
Gambar 12 Perubahan kebun karet menjadi lahan terbuka.
Gambar 13 Lahan terbuka tahun 2012 (a) dan karet umur 3 tahun (b). Analisa perubahan tutupan lahan kurun waktu satu tahun juga dilakukan pada tahun 2008 - 2009. Seperti halnya perubahan tutupan lahan tahun 2007- 2008, pada tahun 2008 - 2009 juga terdapat lima perubahan tutupan lahan. Perubahan tersebut yaitu lahan terbuka menjadi kebun tebu, lahan terbuka menjadi kebu nanas, kebun tebu menjadi lahan terbuka, kebun nanas menjadi lahan terbuka dan perkebunan karet manjadi lahan terbuka. Lahan terbuka menjadi kebun nanas dan kebun tebu dapat disebabkan adanya pola tanam satu tahun dan dua tahun pada masing-masing tanaman tersebut. Pola tanam dua tahun disebabkan karena bibit yang digunakan memiliki waktu panen 24 bulan untuk tanaman nanas dan lebih dari 14 bulan untuk tanaman tebu.
Perubahan tutupan lahan dalam kurun satu waktu yaitu tahun 2007 - 2008 dan tahun 2008 - 2009 dapat disimpulkan terdapat lima perubahan tutupan lahan yang dapat diamati di Provinsi Lampung menggunakan citra ALOS PALSAR multiwaktu resolusi 50 m.
Tabel 4 Matriks perubahan tutupan lahan tahun 2007 - 2008 Kelas tutupan lahan Tahun 2008 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1 5287,6 2 59,8 3 394842 4 50765 5 3664,3 6 393553 7 31317 13859,6 8 50273 60446,5 9 7341,3 6093,8 8884,38 10 45625,4 11 2306,59 88528 12 114613 13 183804 14 1121052 15 550289 16 180681 17 43505,6 Keterangan :
1. Badan air 5. Hutan tanaman 9. Lahan terbuka 13. Permukiman 17. tambak 2. Bandara 6. Kebun campuran 10. Padang rumput 14. Pertanian lahan kering 3. Hutan lahan kering 7. Kebun nanas 11. Perkebunan karet 15. Sawah
Tabel 5 Matriks perubahan tutupan lahan tahun 2008 - 2009 Kelas tutupan lahan Tahun 2009 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1 5287,6 2 59,8 3 394842 4 50765 5 3664,3 6 393553 7 32933 5725,66 8 47513 8853,5 9 11667 56303 16791,3 10 45625,4 11 14021,9 75242 12 114613 13 183804 14 1121052 15 550289 16 180681 17 43505,6 Keterangan :
1. Badan air 5. Hutan tanaman 9. Lahan terbuka 13. Permukiman 17. Tambak 2. Bandara 6. Kebun campuran 10. Padang rumput 14. Pertanian lahan kering
3. Hutan lahan kering 7. Kebun nanas 11. Perkebunan karet 15. Sawah