ANALISIS DAN PEMBAHASAN
1 Retribusi Jasa
4.3. Hasil Uji Analisis
4.3.4 Analisis Regresi Berganda
PAD = - 0.000000000819 + 1.551903 PD + 1.053228 RD + 0.490892 BUMD Interpretasi : Adjusted R-squared = 0.918694 (91,8694%) Koefisien Determinasi (R²)
Perhitungan yang dilakukan untuk mengukur proporsi atau prosentase dari variasi total variabel dependen (PAD) yang mampu dijelaskan dalam regresi. R² dalam regresi sebesar 0.198694 yang berarti Kemampuan variabel Pajak Daerah (PD), Retribusi Daerah (RD), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam menjelaskan variabel Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah sebesar 91,8694 % sedangkan sisanya sebesar 8,1306 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam model.
βo,C = 0.000000000819
Artinya : Jika variabel Pajak Daerah (PD), Retribui Daerah (RD), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sama dengan nol maka rata-rata Pendapatan asli daerah (PAD) lebih dari 0.000000000819 rupiah.
Ho : βo > 0 = artinya secara individual variabel independen (bebas) tidak
ada pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (tidak bebas).
Ha : βa < 0 = artinya secara individual variabel independen (bebas) ada
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (tidak bebas).
t stat = -2.784836
t tabel = 2.131
t stat > t tabel = signifikan (Ha diterima)
Artinya terdapat pengaruh antara variabel bebas Pajak Daerah (PD), Retribusi Daerah (RD), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan variabel tidak bebas (PAD).
Pengujian terhadap variabel (Pajak Daerah) koefisien regresi variabel (PD) adalah1.551903 dan standar error sebesar 0.099572, sedangkan untuk t-hitung adalah 15.58568. Karena nilai t-hitung > t-tabel maka Ho ditolak Ha diterima. Hal ini secara statistik menunjukkan bahwa Pajak Daerah berpengaruh dan signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Tangerang.
β1,X1 = 1.551903
Artinya : Apabila Pajak Daerah (PD) naik sebesar Rp. 1 juta maka Pendapatan asli daerah (PAD) akan naik sebesar 1.551.903 rupiah.
Ho : βo < 0 = artinya secara individu variabel independen (bebas) tidak ada
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (tidak bebas).
Ha : βa > 0 = artinya secara individu variabel independen (bebas) ada pengaruh
yang signifikan terhadap variabel dependen (tidak bebas).
t stat = 15.58568
t tabel = 2.131
t stat > t tabel = signifikan (Ha diterima)
Artinya terdapat pengaruh antara variabel Pajak Daerah dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Pengujian terhadap variabel (Retribusi Daerah) koefisien regresi dari variabel (RD) adalah 1.053228 dan standar error 0.356356, sedangkan untuk t-hitung 2,955552, karena niali t-hitung > t-tabel maka Ho ditolak Ha diterima. Hal ini secara statistik menunjukkan bahwa retribusi daerah berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Tangerang.
β2,X2 = 1.053228
Artinya : Apabila Retribusi daerah (RD) naik sebesar Rp. 1 juta maka Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan naik sebesar 1.053.228 rupiah.
Ho : βo < 0 = artinya secara individual variabel independen (bebas) tidak
ada pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (tidak bebas).
Ha : βa > 0 = artinya secara individual variabel independen (bebas) ada
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (tidak bebas).
t stat = 2.955552
t tabel = 2.131
t stat > Ttabel = Signifikan (Ha diterima)
Artinya terdapat pengaruh antara variabel Retribusi daerah (RD) dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Pengujian terhadap variabel (BUMD) koefisien regresi dari variabel (BUMD) adalah 0.490892 dan standar error 0.346660, sedangkan untuk t-hitung 1.416061, karena nilat t-hitung < t-tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini secara statistik menunjukkan bahwa hasil Badan Usaha Milik Daerah tidak berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Tangerang.
Tabel 4.8
Hasil Pengolahan Regrsi Linier Berganda Dengan Metode OLS
Dependent Variable: PAD Method: Least Squares Date: 01/12/11 Time: 10:36 Sample: 2003Q1 2009Q4 Included observations: 28
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -8.19E+09 2.94E+09 -2.784836 0.0103 PD 1.551903 0.099572 15.58568 0.0000 RD 1.053228 0.356356 2.955552 0.0069 BUMD 0.490892 0.346660 1.416061 0.1696 R-squared 0.927728 Mean dependent var 3.64E+10 Adjusted R-squared 0.918694 S.D. dependent var 1.33E+10 S.E. of regression 3.80E+09 Akaike info criterion 47.08692 Sum squared resid 3.47E+20 Schwarz criterion 47.27723 Log likelihood -655.2168 Hannan-Quinn criter. 47.14510 F-statistic 102.6929 Durbin-Watson stat 1.778653 Prob(F-statistic) 0.000000
Keterangan: Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 13
4.3.5 Uji (F-test)
Uji F digunakan untuk membuktikan secara statistik bahwa keseluruhan koefisien regresi juga signifikan dalam menentuka nilai variabel terikat (dependent variable), maka diperlukan juga pengujian secara serentak yang menggunakan uji F dimana uji F merupakan pengujian terhadap variabel bebas (independent variable) secara bersama-sama.
Jika F-hitung < F-tabel berarti Ho diterima atau variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel independent, tetapi jika F-hitung > F-tabel berarti Ho
ditolak atau variabel independen secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
Hipotesis yang digunakan adalah :
Ho : β1= β2 = β3 = 0 : Variabel independen secara bersama-sama tidak mempengaruhi variabel dependen
Ha : β1, β2, β3 ≠ 0 : Variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen
Hasil perhitungan yang didapat adalah F-stat 102.6929
Fstat = 102.629 Ftabel = 0,05 df (n-k;k-1) 0,05 df(28-7;7-1) 0,05 df(21;6) 2.03 Fstat > Ftabel 102.629 > 2.03 = Ha diterima
Artinya : Variabel independent secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependent
Artinya Pajak Daerah, Retribusi Daearah, dan Badan Usaha Milik Daerah berpengaruh secara signifikan terhadap Pndapatan Asli Daerah Kota Tangerang
4.4 Pembahasan
Dalam analisis ini menyatakan bahwa variabel-variabel penelitian yang mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah di Kota Tangerang selama 7 tahun (28 triwulan) observasi yaitu dari tahun 2003:1 sampai dengan 2009:4 adalah Pajak Daerah, Retribusi daerah dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Pengaruh variabel-variabel penelitian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Pajak Daerah
Secara statistik hasil dari analisis Pajak Daerah (X1) terbukti signifikan, artinya secara statistik Pajak Daerah berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Tangerang. Dengan demikian penelitian ini sesuai dengan hipotesis (bahwa terdapat pengaruh yang signfikan antara Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah) dan sesuai dengan penelitian sebelumnya Mohammad Riduansyah (2003) yang menyatakan variabel Pajak Daerah berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dalam penelitian ini ketika Pajak Daerah naik sebesar 1% maka penerimaan pendapatan asli daerah akan naik sebesar 1.551903.
2. Retribusi Daerah
Secara statsitik hasil dari analisis Retibusi Daerah (X2) terbukti signifikan, artinya secara statistik Retribusi Daerah berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah. Dengan demikian penelitian ini sesuai dengan hipotesis (bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Retribusi Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah) dimana apabila Retribusi naik sebesar 1% maka penerimaan pendapatan asli daerah akan naik sebesar 1.053228 , dengan demikian penelitian ini sesuai dengan hipotesis dan sesuai dengan penelitian sebelumnya Mohammad Riduansyah (2003) yang menyatakan variabel Retribusi Daerah berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan asli Daerah (PAD).
3. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
Secara statistik hasil dari analisis Badan Usaha Milik Daerah (X3) terbukti tidak signifikan, artinya secara statistik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tidak berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah (PAD). Dengan demikian penelitian ini tidak sesuai dengan hopotesis (bahwa terdapat pengaruh yang tidak signifikan antara BUMD terhadap pendapatan asli daerah).
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji pengaruh pajak daerah, retribusi daerah, dan badan usaha milik daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Tangerang tahun 2003:1 sampai 2009:4, dari hasil analisis data yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Secara statistik hasil dari analisis Pajak Daerah terbukti signifikan, artinya secara statistik Pajak Daerah berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah Kota Tangerang sesuai dengan hipotesis yang ditetapkan, dimana apabila pajak daerah naik maka Pendapatan Asli Daerah akan naik. Hal ini mengidentifikasikan bahwa semakin meningkatnya pajak daerah akan meningkatkan kontribusi yang besar terhadap Pendapatan Asli Daerah.
2. Secara statistik hasil dari analisis Retribusi Daerah terbukti signifikan, artinya secara statistik Retribusi Daerah berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah Kota Tangerang, dengan demikian penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang ditetapkan, dimana apabila retribusi
daerah naik maka Pendapatan Asli daerah akan naik. Hal ini mengidentifikasikan bahwa semakin meningkatnya retribusi daerah akan meningkatkan kontribusi yang besar terhadap Pendapatan Asli Daerah.
3. Secara statistik badan usaha milik daerah (BUMD) terbukti tidak signifikan dan tidak berpengaruh terhadap pemerimaan Pendapatan Asli Daerah Kota Tangerang. Keadaan tidak signifikan ini mungkin disebabkan karena memang jumlah BUMD yang ada di Kota Tangerang itu sedikit, dan juga hasil BUMD-nya lebih kecil dari dua variabel yang lain.
5.2 SARAN
Melihat hasil-hasil penelitian diatas, maka penulis mengajukan beberapa implikasi atau saran sebagai berikut :
1. Pemerintah Kota Tangerang perlu meningkatkan kontribusi sektor Pajak Daerah agar sektor tersebut terus berkembang dan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap penerimaan pendapatan asli daerah di Kota Tangerang.
2. Melihat dari hasil analisis Retribusi Daerah yang positif terhadap penerimaan Pendapatan Asli Derah Kota Tangerang, hendaknya pemerintah Kota Tangerang secara khusus memberikan perhatian
dalam mengatur dan mengontrol secara khusus tentang penerimaan yang berasal dari retribusi daerah, mengingat kota Tangerang merupakan kota yang memiliki sumber retrubusi yang cukup banyak.
3. Melihat dari hasil analisis badan usaha milik daerah yang tidak signifikan terhadap penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Tangerang, maka hendaknya pemerintah Kota Tangerang secara khusus dapat meningkatkan kinerja pasar dan PDAM yang ada di kota Tangerang itu sendiri.