• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Regresi Linier Berganda (Pengujian Hipotesis II)

Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan program

komputer Eviews 7, diperoleh hasil seperti pada Tabel 12 dengan persamaan

regresi linier berganda sebagai berikut: Tabel 12. Hasil Analisis Regresi Berganda

Variabel Koefisien

Regresi

t hitung Prob. (sig. t)

(a = 0,05) X1 (pakan konsentrat) X2 (pakan hijauan) X3 (obat-obatan) X4 (IB) X5 (tenaga kerja) X6 (induk laktasi) -0,702 0,399 0,147 -0,251 0,303 1,003 -2,525 2,542 2,019 -1,371 1,550 4,627 0,014 0,014 0,048 0,175 0,127 0,000 Konstata F hitung Adjust R2 R Square (R2) 1,270 12,431 0,537 0,584 Variabel terikat = Y (Pendapatan) Sumber: Data primer terolah, 2010

Berdasarkan Tabel 12. diatas di peroleh persamaan sebagai berikut:

ln Y = 1,270 - 0,702 X1 + 0,399 X2 + 0,147 X3 - 0,251 X4 + 0,303 X5 +

1,003X6

Arti nilai persamaan regresi diatas yaitu:

a. Nilai konstanta (intersept) sebesar 1,270 yang berarti bahwa jika variabel bebas tidak sama dengan nol, maka nilai pendapatan (Y) akan terjadi kenaikan sebesar 1,270 pertahun. Sesuai pendapat Algifari (2003), pengujian terhadap variasi perubahan nilai variabel dependen (Y) yang dapat dijelaskan oleh variasi perubahan nilai variabel independen (X1,X2,

X3,X4, X5,X6) dapat dibuktikan bahwa semua variabel independen secara

bersama-sama dapat mempengaruhi variabel dependen.

b. Menurut Soekartawi (2003), menjelaskan bahwa koefisien regresi berguna

untuk menjelaskan hubungan dua atau lebih dari variabel sebab akibat, artinya variabel satu mempengaruhi variabel lainnya. Besarnya pengaruh yaitu ditunjukkan variabel biaya pakan konsentrat (X1) mengalami

commit to user

kenaikan sebesar 1%, maka akan terjadi penurunan pendapatan (Y) sebesar 0,702%.

c. Koefisien regresi berguna untuk menjelaskan hubungan dua atau lebih dari

variabel sebab akibat, artinya variabel satu mempengaruhi variabel lainnya. Besarnya pengaruh yaitu ditunjukkan variabel biaya pakan konsentrat (X2) mengalami kenaikan sebesar 1%, maka akan terjadi kenaikan pendapatan (Y) sebesar 0,399%.

d. Koefisien regresi berguna untuk menjelaskan hubungan dua atau lebih dari

variabel sebab akibat, artinya variabel satu mempengaruhi variabel lainnya. Besarnya pengaruh yaitu ditunjukkan variabel biaya pakan konsentrat (X3) mengalami kenaikan sebesar 1%, maka akan terjadi kenaikan pendapatan (Y) sebesar 0,147%.

e. Koefisien regresi berguna untuk menjelaskan hubungan dua atau lebih dari

variabel sebab akibat, artinya variabel satu mempengaruhi variabel lainnya. Besarnya pengaruh yaitu ditunjukkan variabel biaya pakan konsentrat (X4) mengalami kenaikan sebesar 1%, maka akan terjadi penurunan pendapatan (Y) sebesar 0,251%.

f. Koefisien regresi berguna untuk menjelaskan hubungan dua atau lebih dari

variabel sebab akibat, artinya variabel satu mempengaruhi variabel lainnya. Besarnya pengaruh yaitu ditunjukkan variabel biaya pakan konsentrat (X5) mengalami kenaikan sebesar 1% rupiah, maka akan terjadi kenaikan pendapatan (Y) sebesar 0,303%.

g. Koefisien regresi berguna untuk menjelaskan hubungan dua atau lebih dari

variabel sebab akibat, artinya variabel satu mempengaruhi variabel lainnya. Besarnya pengaruh yaitu ditunjukkan variabel biaya pakan konsentrat (X6) mengalami kenaikan sebesar 1%, maka akan terjadi kenaikan pendapatan (Y) sebesar 1,003%.

commit to user

a. Uji asumsi klasik

1) Uji asumsi klasik multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel bebas.Pengujian ini dapat dilakukan dengan melihat nilai koefisien korelasi (r) antar variabel bebas. Menurut Widarjono (2007), multikolinieritas terjadi jika nilai koefisien korelasi antar variabel bebas lebih besar dari 0,85. Nilai koefisien korelasi antar variabel bebas dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Nilai koefisien korelasi antar variabel independen

LOG (X1) LOG (X2) LOG (X3) LOG (X4) LOG (X5) LOG (X6)

LOG (X1) 1,000 0,098 0,016 0,059 0,555 0,845 LOG (X2) 0,098 1,000 0,150 -0,019 0,149 0,140 LOG (X3) 0,017 0,150 1,000 -0,136 0,135 0,057 LOG (X4) 0,059 -0,019 -0,136 1,000 -0,072 -0,010 LOG (X5) 0,555 0,149 0,135 -0,072 1,000 0,531 LOG (X6) 0,845 0,140 0,057 - 0,010 0,531 1,000

Sumber : Data primer terolah, 2010.

Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai korelasi antar variabel bebas mempunyai nilai r kurang dari 0,85 sehingga dapat dikatakan bahwa data tidak terjadi multikolinier atau tidak terdapat hubungan antar variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5, dan X6) sehingga asumsi klasik

terpenuhi.

2) Uji asumsi klasik heterokedastisitas

Analisis uji asumsi heterokedastisitas dari hasil output Eviews7 melalui gambar scatterplot menunjukkan pola tertentu dari hasil regresi, maka asumsi tidak heterokedastisitas dapat ditolak. Gambar scatterplot

commit to user 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 14.5 15.0 15.5 16.0 16.5 17.0 17.5 LOG(Y) LOG(X1) LOG(X2) LOG(X3) LOG(X4) LOG(X5) LOG(X6)

Gambar 1. Scatterplot test

Heterokedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik–titiknya mempunyai pola yang teratur, baik menyempit, melebar maupun bergelombang. Analisis hasil output didapatkan titik-titik menyebar diatas sumbu Y, dan tidak mempunyai pola yang teratur. Kesimpulannya adalah variabel bebas diatas tidak terjadi heterokedastisitas atau bersifat homokedastisitas (Sunyoto, 2009).

b. Uji statistik

1). Uji F (Fisher test)

Uji F merupakan alat yang digunakan untuk menguji apakah variabel independen berpengaruh secara bersamaan terhadap variabel dependen. Hasil analisis dengan taraf signinikansi 0.05 atau taraf kepercayaan 95% dengan nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel (12,431>

2,34). Menurut Algifari (2003), analisis dalam pengujian hipotesis terhadap variasi nilai variabel dependen dapat dijelaskan dengan variasi variabel independen sebagai berikut:

H0: variasi perubahan variabel independen tidak dapat menjelaskan

commit to user

Ha: variasi perubahan variabel independen dapat menjelaskan variasi

perubahan nilai variabel dependen

Berdasarkan perhitungan data dapat diambil kesimpulan bahwa menolak H0 dan menerima Ha yaitu variabel independen (biaya pakan

konsentrat, biaya pakan hijauan, biaya obat-obatan, biaya IB, biaya tenaga kerja, dan biaya induk laktasi) berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (pendapatan).

2). R2 ( Koefisien determinasi)

Menurut Widarjono (2007), koefisien determinasi (R2) berguna untuk mengukur tingkat ketepatan (goodness of fit) yang merupakan porporsi atau persentase sumbangan X terhadap variasi naik turunnya Y. Hasil analisis regresi diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,584. Ini berarti besarnya semua variabel bebas mempengaruhi variabel terikat terhadap pendapatan sebesar 58,4% sedangkan sisanya sebesar 41,6% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang diteliti atau

dimasukkan dalam kesalahan pengganggu (disturbance’s error).

Kesalahan pengganggu ini, yang sumbangannya terhadap variasi Y sebagai penyebab nilai R2 tidak dapat mencapai nilai satu.

3). Uji t

Hasil uji t yang menyatakan bahwa diduga variabel bebas (X1, X2,

X3, X4, X5, X6) mempunyai pengaruh terhadap pendapatan (Y). Tingkat

signifikasi dari masing-masing koefisien diuji dengan menggunakan uji parsial ”t” tampak pada tabel 14.

Tabel 14. Perbandingan thitung dengan taraf signifikan (α = 5%)

Variabel Nilai t-hitung Nilai t-tabel Prob. Sig. t Keterangan X1 X2 X3 X4 X5 X6 -2,525 2,542 2,019 -1,371 1,550 4,627 1,895 1,895 1,895 1,895 1,895 1,895 0,014 0,014 0,048 0,175 0,127 0,000 TidakSignifikan Signifikan Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan Signifikan Sumber : Data primer terolah, 2010

commit to user

Hasil uji t pada Tabel 14 dapat diketahui hasil koefisien thitung

menunjukkan bahwa variabel biaya pakan konsentrat (X1) mempunyai

nilai thitung sebesar -2,525 lebih kecil dibandingkan dengan nilai ttabel

pada taraf nyata sebesar 1,895 atau dapat dikatakan biaya pakan konsentrat (X1) tidak berpengaruh terhadap pendapatan (Y). Sesuai

pendapat Widarjono (2007), menjelaskan bahwa di uji F menunjukkan secara bersama-sama variabel independen mempengaruhi variabel dependen, tetapi bukan berarti secara individual variabel independen mempengaruhi variabel dependen melalui uji t. Kondisi ini menyebabkan standart error yang tinggi dan rendahnya nilai thitung

walaupun model secara umum mampu menjelaskan dengan baik.

Menurut Firman (2010), biaya pakan konsentrat (X1) merupakan

input produksi yang penting dalam usaha sapi perah. Pakan konsentrat diberikan sesuai kebutuhan ternak dan berdasarkan jumlah kepemilikan ternak. Setiap peternak memiliki kepemilikan sapi yang berbeda-beda, sehingga biaya yang dikeluarkan peternak berbeda dan terjadi variasi. Variabel biaya pakan hijauan (X1) memiliki nilai thitung -2,525 lebih kecil

dibandingkan dengan nilai ttabel sebesar 1,895 yang berarti biaya pakan

hijauan tidak berpengaruh terhadap pendapatan (Y).

Variabel biaya pakan hijauan (X2) memiliki nilai thitung 2,542 lebih

besar dibandingkan dengan nilai ttabel pada taraf nyata sebesar 1,895.

Berdasarkan perhitungan tersebut biaya pakan hijauan berpengaruh terhadap pendapatan (Y). Biaya pakan hijauan dihitung sesuai besarnya biaya tenaga kerja yang digunakan untuk mencari pakan hijauan. Penggunaan input pakan hijauan telah sesuai dan optimal sehingga berpengaruh terhadap pendapatan.

Hasil koefisien thitung variabel biaya obat-obatan (X3) mempunyai

nilai thitung sebesar 2,019 lebih besar dibandingkan dengan nilai ttabel pada

taraf nyata sebesar 1,895. Hasil pengujian menunjukan variabel biaya obat-obatan (X3) berpengaruh terhadap pendapatan (Y), hal ini berarti

commit to user

parameter tersebut sesuai harapan dalam penggunaan input obat-obatan sudah optimal.

Variabel biaya IB (X4) memiliki nilai thitung sebesar -1,371 lebih

kecil dibandingkan dengan nilai ttabel pada taraf nyata sebesar 1,895.

Sesuai pendapat Widarjono (2007), melalui uji t berarti secara individual variabel independen biaya IB tidak mempengaruhi variabel dependen pendapatan. Kondisi ini menyebabkan standart error yang tinggi yaitu 0,1830 dan rendahnya nilai thitung walaupun model secara

umum mampu menjelaskan dengan baik.

Variabel biaya tenaga kerja (X5) tidak berpengaruh terhadap pendapatan (Y) peternak sapi perah di Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali, jika diukur pada tingkat kepercayaan 95% yang ditunjukkan oleh nilai thitung sebesar 1,550 lebih kecil dibandingkan dengan nilai ttabel

1,895. Perhitungannya tenaga kerja berdasarkan asumsi jam orang kerja (JOK) untuk kegiatan pemeliharaan yaitu memberikan pakan, memandikan, membersihkan kandang, dan memerah ternak sapi perah. Menurut pendapat Soekartawi (2003), lama waktu bekerja menentukan besar kecilnya biaya tenaga kerja, makin lama jam kerja makin tinggi biaya yang dikeluarkan. Berdasarkan pendapat tersebut lamanya jam kerja yang dipakai peternak berbeda-beda atau bervariasi yang membuat biaya terlalu tinggi dan ada yang rendah. Penggunaan input yang tidak optimal jika biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja tinggi maka pendapatan semakin rendah.

Variabel biaya induk laktasi (X6) memiliki nilai thitung sebesar

4,627 lebih besar dari nilai ttabel 1.895. Berdasarkan perhitungan tersebut

biaya induk laktasi hasilnya signifikan. Biaya induk laktasi yang tinggi akan mempengaruhi nilai pendapatan yang semakin tinggi, maka biaya ini nilainya optimal sesuai dengan hasil pendapatan yang diperoleh. Sesuai pendapat Widarjono (2007), bahwa biaya induk laktasi berpengaruh terhadap pendapatan (Y), pemberian keputusan kesimpulan menolak H0 dilihat dari besarnya probabilitas yang menunjukkan

commit to user

besarnya α. Hasil perhitungan Eviews dapat dilihat probabilitas sangat kecil yaitu 0,000% sehingga kesimpulannya adalah menolak H0 dan

menerima Ha.

Menurut Algifari (2003), pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan letak nilai ttabel masing-masing koefisien regresi pada kurva

normal yang digunakan dalam penentuan nilai kritis. Berdasarkan hasil analisis hipotesis menolak H0 dan menerima Ha, artinya koefisien regresi

dari setiap persamaan regresi berbeda dengan nol. Artinya biaya pakan hijauan (X2), biaya obat-obatan (X3) dan biaya induk laktasi (X6)

commit to user

V.KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait