• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Analisis Data

IV.1.1 Analisis Scene pada The Hunger Games

The Hunger Games berlatar tempat di sebuah negara bernama Panem, yang berdiri di Amerika Utara setelah kehancuran peradaban benua akibat peristiwa apokalips yang tidak diketahui. Negara ini diperintah oleh Presiden Snow yang diktator dan terdiri dari ibu kotaCapitol yang makmur dan dua belas distrik di sekelilinginya, distrik-distrik miskin yang disatukan di bawah kontrol Capitol. Distrik 12, tempat cerita novel dimulai, berlokasi di kawasan kaya batu bara yang sebelumnya dikenal dengan Appalachia.

Sebagai hukuman atas pemberontakan distrik terhadap Capitol yang terjadi di masa lalu, yang berakibat musnahnya Distrik 13, seorang anak lelaki dan perempuan yang berusia antara 12 dan 18 tahun dari masing-masing distrik dipilih melalui pengundian setiap tahunnya untuk ikut serta dalam Hunger Games, pertandingan yang mengharuskan peserta (atau tribut) untuk bertarung sampai mati di arena luar ruangan yang diawasi oleh Capitol, hingga akhirnya hanya menyisakan satu peserta sebagai pemenang. Kisah novel ini dinarasikan oleh seorang gadis 16 tahun bernama Katniss Everdeen, yang berasal dari Distrik 12 dan menjadi sukarelawan menggantikan adiknya, Primrose, dalam Hunger Games ke-74. Sedangkan peserta laki-laki dari Distrik 12 adalah Peeta Mellark, mantan teman sekolah Katniss yang pernah memberinya roti saat keluarganya kelaparan.

Katniss dan Peeta dibawa ke Capitol, dimentori oleh seorang pemabuk sekaligus pemenang Hunger Games ke-50 bernama Haymitch Abernathy, yang

memerintahkan mereka berdua untuk menyaksikan dan menentukan kelemahan peserta lainnya. Seorang penata gaya dipekerjakan untuk membuat penampilan para peserta menjadi penampilan terbaik; penata gaya Katniss, Cinna, adalah satu- satunya warga Capitol yang sepaham dengan Katniss. Para peserta ditampilkan di depan umum kepada khalayak Capitol melalui wawancara televisi yang dipandu oleh Caesar Flickerman, dan mereka harus berusaha menarik perhatian para penonton televisi untuk mendapatkan "sponsor." Saat wawancara, Peeta mengungkapkan cinta lama tak terbalas yang dirasakannya pada Katniss. Katniss percaya bahwa hal tersebut hanyalah taktik Peeta untuk mendapatkan sponsor, yang mana hal ini sangat penting bagi keberlangsungan hidup para peserta di pertandingan, karena para sponsor ini akan mengirimkan hadiah seperti makanan, obat-obatan, dan perlengkapan kepada peserta favorit mereka selama pertandingan.

Pada hari pertama pertandingan, nyaris setengah peserta yang telah tewas. Katniss menggantungkan hidupnya pada kemampuannya dalam berburu dan bertahan hidup untuk tetap selamat dan tersembunyi dari peserta lain. Setelah pertandingan berlangsung selama beberapa hari, Katniss menjalin persekutuan dengan Rue, peserta perempuan berusia 12 tahun dari Distrik 11 yang mengingatkan Katniss pada adiknya. Sementara itu, Peeta bergabung dengan para peserta dari distrik kaya, yang dikenal dengan kelompok Karier. Akan tetapi, ketika Peeta memiliki kesempatan untuk membunuh Katniss, ia malah menyelamatkannya dari ancaman peserta lainnya. Persekutuan Katniss dengan Rue berakhir seketika setelah Rue tewas dibunuh oleh peserta lain, yang kemudian dibunuh pula oleh Katniss dengan menggunakan panah. Katniss bernyanyi untuk Rue sampai ia meninggal, dan menebarkan bunga di tubuh Rue sebagai tanda bahwa ia menghormati Rue dan jijik terhadap Capitol.

Pandangan penonton mengenai Katniss dan Peeta yang dianggap sebagai "pasangan bernasib sial" menyebabkan peraturan Hunger Games diubah di tengah-tengah pertandingan. Peraturan baru ini memungkinkan dua peserta dari distrik yang sama untuk memenangkan Hunger Games sebagai pasangan. Setelah mendengar hal ini, Katniss mulai mencari Peeta dan akhirnya berhasil

menemukannya, terluka dan tersuruk di kubangan lumpur. Setelah Katniss merawatnya hingga pulih, ia mulai memainkan peran sebagai gadis muda kasmaran untuk lebih menarik perhatian penonton, dan alhasil, kiriman hadiah mulai berdatangan dari para sponsor. Ketika pasangan ini menjadi dua peserta terakhir yang masih hidup, panitia pertandingan mengembalikan aturan pertandingan ke sediakala dalam upaya untuk menciptakan final yang dramatis, dengan artian bahwa Katniss dan Peeta akan saling membunuh satu sama lain untuk menjadi pemenang. Katniss, yang mengetahui bahwa panitia pertandingan akan lebih memilih untuk memiliki dua pemenang daripada tidak ada sama sekali, mengambil buah beri beracun yang dikenal dengan nama "nightlock" dari kantongnya dan menawarkan sebagian pada Peeta. Sadar bahwa Katniss dan Peeta berniat untuk bunuh diri, panitia pertandingan mengumumkan mereka berdua sebagai pemenang Hunger Games ke-74.

Meskipun berhasil keluar dengan selamat dari arena Hunger Games dan disambut layaknya seorang pahlawan di Capitol, Katniss diperingatkan oleh Haymitch bahwa saat ini dirinya telah menjadi target politik karena menentang keotoriteran Capitol di depan khalayak. Sementara itu, Peeta terluka setelah mengetahui bahwa sikap mesra Katniss di arena hanyalah siasatnya untuk mendapatkan simpati penonton. Katniss sendiri masih tidak yakin mengenai perasaannya karena ia tahu bahwa ia dan Peeta akan berpisah.

Gambar 4.1

Sumber : Print Screen pada film The Haunger Games pada 01:43:27 .

1. Analisis Leksia

1) Katneess Everdeen Mengangkat tiga jarinya

2) Katneess Everdeen menujukan angkatan ketiga jarinya ke atas langit 3) Katness Everdeen meilhat tajam ke arah kamera, mata katnees everdeen

tertuju pada kamera cctv yang ada di arena permainan hunger games 4) Rambut Katneess everdeen diikat satu dengan sisi kiri dan kanan depan

rambut menjuntai

5) Raut wajah Katneess everdeen terlihat marah

6) Raut bibir Katneess Everdeen sedikit maju kedepan yang menambah efek marah pada raut wajahnya

7) Katnees Everdeen memakai jaket berwarna hitam 8) Katness Everdeen membawa busur panah

9) Katness Everdeen menggendong anak panah di pundaknya 10)Katness Everdeen terlihat kotor dan kumal

11)Katness Everdeen berada dilayar yang ditonton oleh banyak pria berkulit hitam

12)Terdapat tulisan District 11 yang menegaskan bahwa Katness Everdeen sedang disaksikan oleh Masyarakat District 11 melalui layar yang dibagi menjadi 3 bagian

13) Berlatar kerumunan warga yang berada dekat pabrik industri sedang menyaksikan layar besar

1.1 Film

1) Gambar pada film diambil secara landscape

2) Runtutan adegan pada saat simbol 3 jari dinaikkan adalah a. Gambar 4.1.1

1 )

Dari jarak jauh tampak katnees everdeen berada di hutan dengan reremputan hijau, sedang mencium tiga jarinya dan menghadap ke kamera.

b. Gambar 4.1.2

Telihat bahwa adegan berpindah pada situasi masyarakat distict 11 sedang menyaksikan Katness Everdeen mengangkat 3 jarinya

c. Gambar 4.1.3

Terlihat bahwa masyarakat district 11 mengikuti Katness Everdeen mengangkat 3 jarinya ke atas

2. Kode Pembacaan

1) Kode Hermeunitika (Kode teka –teki)

Mengapa katneess Everdeen mengangkat tiga jarinya ke atas langit? Mengapa mata katneess everdeen menatap tajam ke kamera? Mengapa Katness everdeen mengikat rambutnya dengan satu kunciran ? Mengapa raut wajah Katness Everdeen terlihat marah ? Mengapa raut bibir Katness Everdeen menegaskan bahwa dia sedang marah ? Mengapa Katness Everdeen menggunakan jaket hitam ? Mengapa Katness everdeen membawa busur panah. Mengapa Katnees Everdeen menggendong anak panah di pundaknya? Mengapa Katness Everdeen terlihat kotor dan kumal ? Mengapa ada tulisan District 11 ?

2) Kode Proairetik (Logika Tindakan)

Katness Everdeen mengangkat tiga jarinya sebagai mana yang dikutip dari chapter 2 buku The Hunger Games karya Suzanne Collins adalah pertama salam itu disebut “ itu gesture khas distrik kami yang sudah langka dan tua. Beberapa kali terlihat di pemakaman, artinya terima kasih, kebanggan, dan ungkapan sampai jumpa kepada seseorang yang kau cintai,” demikian tertulis dengan sudut pandang Katniss.

Hal ini terjadi ketika Katniss merelakan diri menggantikan Prim, sang adik yang terpilih ikut Hunger Games, pertarungan hidup mati buatan Capitol. Semua distrik 12 memberinya salam sebagai tanda terimakasih, bangga, perpisahan. Setelah itu, saat Rue kecil meninggal, salam itu kembali disebutkan “ Selamat tinggal Rue” aku berbisik, aku menekankan tiga jari tengah dari tangan kiriku ke bibir, lalu mengacungkan ke arahnya, kemuadian aku berlalu tanpa pernah melihat ke belakang”. Sehingga dapat diartikan bahwa Katness Everdeen mengangkat ketiga jarinya pada scene ini untuk mengatakan selamat tinggal pada Rue yang telah meninggal. Mata Katness Everdeen menatap tajam ke kamera menunjukkan keseriusan dan ingin menyampaikan pesan pada masyarakat distrik 11 yang sedang menyaksikannya. Pada adegan ini, Katness Everdeen

mengikat kuncir rambutnya terlihat kuat, mandiri dan tangguh. Raut wajah terlihat marah disebabkan atas kekecewaannya pada Capitol yang menghabisi nyawa Rue melalui permainan ini. Hal ini dipertegas dengan raut bibir Katness yang memberikan kesan amarah pada wajahnya. Katness menggunakan jaket hitam yang sengaja didesign oleh designer distriknya agar dapat bertahan dalam segala suhu di arena Hunger Games. Katness Everdeen membawa panah yang mana panah merupakan alat yang digunakannya untuk menyelamatkannya selama berada di arena Hunger Games, hal ini disebabkan keahliannya dalam memanah buruan hewan di hutan. Katness everdeen terlihat kumal dan berantakan setelah melalui beberapa pertualangan yang tidak mudah di arena Hunger Games. Terdapat tulisan district 11 untuk menjelaskan pada penonton bahwa masyarakat district 11 sedang menyaksikan adegan kehilangan Rue secara bersama-sama.

3) Kode Simbolik

Pada adegan mengangkat tiga jari yang dilakukan Katness Everdeen, seperti yang ada pada gambar IV.1.1.3, terdapat 3 gambar dalam 1 layar yang menegaskan bahwa Katness Everdeen mengangkat ketiga jarinya untuk menyampaikan salam perpisahan untuk Rue. Repetisi ketiga gambar dalam satu layar ini menimbulkan makna bahwa aksi mengangkat ketiga jari ini sangat penting dan menjadi sorotan utama. Sehingga pada scene berikutnya seperti tampak pada Gambar IV.1.1.4 .masyarakat district 11 ikut mengangkat ketiga jarinya. Aksi mengangkat tiga jari yang dijadikan sorotan utama dengan membuat tiga gambar repetisi pada satu layar berhasil mempropokasi masyarakat district 11 yang melihatnya untuk melakukan hal yang serupa.

4) Kode Gnomik (Kultural)

Jauh sebelum Hunger Games ditulis, salam tiga jari juga sudah pernah diciptakan oleh masyarakat Serbia pada tahun 1990 yang dikenal sebagai Serbia- Three Finger Salute. Namun salam tiga jari ini menggunakan ibu

jari, telunjuk dan jari tengah, tidak seperti Hunger Games yang menggunakan jari telunjuk, jari tengah dan jari manis. Namun, kejadian ini memiliki kemiripan makna yang mana pada awalnya masyarakat Sebia memaknai simbol ini sebagai dukungan rakyat terhadap apun, baik pertandingan olahraga maupun dukungan politik. Pada Tahun 1991, salam ini berubah makna yang memenuhi jalanan di Belgrade. Itu menandakan tiga permintaan untuk Serbian Renewal Movement. Sepanjang sejarah, salam tersebut menjadi kontroversi di Serbia karena dianggap provokasi. 5) Kode Semik (Makna Konotatif)

Pada Scene ini, makna konotatif terdapat pada penyalah artian makna yang diterima oleh masyarakat distrik 11 pada saat Katness Everdeen mengangkat ketiga tangannya. Makna yang sebenarnya mengenai simbol tiga jari ini adalah rasa kehilangan Katness pad Rue, namun masyarakat district 11 merubahnya menjadi salam yang memicu mereka untuk melawan Kapitol. Salam tersebut berubah makna menjadi penyulut api kemarahan dan perlawanan district 11 pada capitol. Anggapannya Katness meminta mereka untuk melawan.

Dokumen terkait