• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN DATA

IV.2 Analisis Data

IV.2.1 Analisis Data Iklan XL Versi ”Sule – Baim”

IV.2.1.2 Analisis Scene Kedua Iklan XL Versi

Gambar detik ke-24 Gambar detik ke-26 Gambar detik ke-29

Gambar detik ke-30 Gambar detik ke-31 Gambar detik ke-32

Gambar detik ke-36 Gambar detik ke-38 Gambar 4.2 Scene Kedua Iklan XL Versi “Sule – Baim”

Ilustrasi scene kedua (Detik 23-38):

Setelah terdengar kata “Break” dari sutradara, yang berarti “istirahat”, handphone dari si gadis berdering, dan terlihat muncul kata

“receiving” pertanda ada panggilan masuk. Putri Titian pun berkata pada Baim, “Bilangin Kakak Tiannya lagi tidur”, sambil menyerahkan handphone tersebut kepada Baim. Kemudian Baim menerima handphone tersebut dan berkata kepada si penelepon, “Tadi kata Kakak Tiannya, lagi tidur”. Seketika itu juga Sule tertawa terbahak-bahak dan berpindah duduk ke sofa dimana Baim dan Tian juga duduk. Tian langsung merengut dan melihat ke arah Sule yang terus tertawa. Kemudian Tian memelototi Baim dan sementara itu Baim melanjutkan perkataannya kepada si penelepon, “Kakak Tiannya lagi melototin Aim nih.” Dan wajah Tian pun semakin merengut pertanda semakin kesal. Sule pun berkata kepada Baim, “Aim akrab banget nelponnya”. Baim pun menjawab, “Emang Aim akrab banget ama Kakak ini”.

Tabel 4.6 Ikon scene kedua iklan XL versi “Sule – Baim”

Penanda (Signifier) Petanda (Signified) Ruangan di sebuah rumah, setting seperti

ruang tamu, ramai lalu lalang orang. Lokasi syuting Benda kecil yang mempunyai keypad huruf

dan mengeluarkan suara deringan ketika ada telepon masuk.

Handphone Manusia dengan tinggi badan ukuran

dewasa, rambut pirang panjang terikat sedada, pakaian; kemeja lengan panjang orange, jas hitam, celana panjang hitam dan sepatu kulit hitam.

Pria dewasa (Sule) Manusia dengan tinggi badan ukuran

dewasa, rambut hitam panjang terurai sepinggang, pakaian; blouse bercorak, cardigan lengan panjang biru, rok mini jeans, legging pink (merah muda) dan sepatu pink.

Gadis remaja (Putri Titian)

Manusia dengan tinggi badan ukuran anak-anak, rambut panjang sebahu, pakaian; kaus oblong biru, kemeja lengan pendek putih, celana pendek selutut hitam.

Anak laki-laki (Baim)

Pada scene kedua teknik pengambilan gambar yang digunakan antara lain teknik pengambilan gambar medium long shot, close up, dan big close up. Teknik pengambilan gambar medium long shot pada detik ke-26, ke-30, ke-31 dan ke-36, digunakan untuk menggambarkan banyak bagian dari scene yang ada yaitu keseluruhan subjek yang ingin ditonjolkan. Close up digunakan pada detik ke-24 dan detik ke-32, penggunaan teknik ini untuk menimbulkan kesan intim atau dekat antar subjek, teknik ini melingkupi area shot gambar yang kecil. Sedangkan teknik pengambilan gambar big close up pada detik ke-29 dan detik ke-38, digunakan untuk menonjolkan ekpresi yang dikeluarkan oleh objek.

Sudut pandang pengambilan gambar menggunakan eye level angle yang menandakan gambar yang dihasilkan terlihat sejajar antara subjek dan pemandang. Tipe lensa yang digunakan pada detik ke-26, ke-30, ke-31 dan ke-36 adalah lensa normal, gambar yang dihasilkan terkesan natural tanpa ada penekanan ataupun penonjolan pada subjek. Sedangkan gambar yang lainnya pada scene pertama, yaitu pada detik ke-24, ke-29, ke-32 dan ke-38, lensa yang digunakan adalah lensa tele. Lensa tele menciptakan gambar yang voyeuristik dan terkesan ada kedekatan antar personal antar subjek. Seluruh gambar dalam scene ini menggunakan deep focus, artinya semua unsur dalam gambar adalah penting. Pencahayaan menggunakan high key yang dapat menimbulkan kesan riang dan cerah dalam gambar. Keseluruhan gambar dalam scene pertama menggunakan teknik penyuntingan “cut” yaitu perpindahan dari gambar satu ke gambar lainnya yang mewujudkan sebuah bentuk kesinambungan gambar.

1. Tataran denotatif

Setelah terdengar kata “Break” dari sutradara, yang berarti “istirahat”, handphone dari si gadis berdering, dan terlihat muncul kata “receiving” pertanda ada panggilan masuk. Si gadis pun berkata pada Baim, “Bilangin Kakak Tiannya lagi tidur”, sambil menyerahkan handphone tersebut kepada Baim. Dari sini diperoleh kesimpulan bahwa gadis tersebut bernama Tian. Saat itu Tian tidak lagi mengenakan hiasan kepalanya, tetapi Baim tetap mengenakannya. Kemudian Baim menerima handphone tersebut dan berkata kepada si penelepon, “Tadi kata Kakak Tiannya, lagi tidur”. Seketika itu juga Sule tertawa terbahak-bahak dan berpindah duduk ke sofa dimana Baim dan Tian juga duduk. Tian langsung merengut dan melihat ke arah Sule yang terus tertawa. Kemudian Tian memelototi Baim dan sementara itu Baim melanjutkan perkataannya kepada si penelepon, “Kakak Tiannya lagi melototin Aim nih.” Dan wajah Tian pun semakin merengut pertanda semakin kesal. Sule pun berkata kepada Baim, “Aim akrab banget nelponnya”. Baim pun menjawab, “Emang Aim akrab banget ama Kakak ini”.

2. Tataran konotatif

Kata “Break” yang diucapkan oleh sutradara sebelum scene kedua dimulai menandakan bahwa percakapan yang terjadi di scene kedua sudah di luar script. Pada saat itulah ada panggilan masuk ke handphone Tian, yang ditunjukkan dengan suara deringan dan munculnya tulisan “receiving” di layar handphone tersebut. Kemudian Tian meminta Baim

untuk menjawab panggilan tersebut dengan berbohong, yaitu mengatakan bahwa Tian sedang tidur. Tapi kembali dengan kejujuran dan kepolosannya, Baim menjawab si penelepon, “Tadi kata Kakak Tiannya, lagi tidur”. Hal ini kembali menegaskan bagaimana XL ingin menunjukkan bahwa XL jujur seperti Baim dan tidak ingin memanipulasi promosi untuk menutupi tarif sebenarnya. Setelah mendengar Baim menjawab seperti itu, Sule tertawa terbahak-bahak dan berpindah duduk ke sofa dimana Baim dan Tian juga duduk. Tian langsung merengut dan melihat ke arah Sule yang terus tertawa. Kemudian Tian memelototi Baim dan sementara itu Baim melanjutkan perkataannya kepada si penelepon, “Kakak Tiannya lagi melototin Aim nih.” Ini menunjukkan bahwa Baim terus terang dan tidak menutupi sesuatu, ini juga yang ingin disampaikan XL bahwa promosinya terus terang dan tidak ada menutup-nutupi. Kemudian wajah Tian pun semakin merengut pertanda semakin kesal. Sule pun berkata kepada Baim, “Aim akrab banget nelponnya”. Baim pun menjawab, “Emang Aim akrab banget ama Kakak ini”. XL ingin menyampaikan bagaimana XL akrab dengan pelanggannya. Akrab berarti ada keterbukaan dan XL mengerti apa kebutuhan pelanggannya.