BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN DATA
IV.2 Analisis Data
IV.2.2 Analisis Data Iklan AS Versi ”Sule – Cek 123”
IV.2.2.3 Analisis Scene Penutup Iklan AS Versi
Gambar detik ke-27 Gambar detik ke-28 Gambar detik ke-29
Gambar detik ke-30
Gambar 4.6 Scene Penutup Iklan AS Versi “Sule – Cek 123”
Ilustrasi scene penutup (Detik 26 - 30):
Pada scene ini terlihat seorang anak laki-laki yang mengenakan kaos biru berjalan mendekati Sule. Wajah anak itu tidak kelihatan karena membelakangi kamera. Anak itu bertanya kepada Sule, “Kartu AS paling murah ya Om Sule?” Sule segera menjawab seraya menundukkan
badannya, “Ho oh”. Kemudian anak itu tos dengan Sule dan mengacungkan kedua tangannya yang digenggam ke atas tanda bahwa dia gembira. Bersamaan dengan itu Klantink dan Rianti bersorak senang. Sule pun melihat ke arah kamera dengan tersenyum.
Tabel 4.9 Ikon scene penutup iklan AS versi “Sule – Cek 123”
Penanda (Signifier) Petanda (Signified)
Sebuah panggung dengan nuansa abu-abu,
merah, putih dan hitam. Panggung pementasan Manusia dengan tinggi badan ukuran
dewasa, rambut pirang panjang terikat sedada, pakaian; kemeja lengan panjang digulung pendek berwarna putih, rompi motif wajik berwarna merah putih hitam, celana panjang hitam dan sepatu putih.
Pria dewasa (Sule)
Manusia dengan tinggi badan ukuran dewasa, rambut pendek hitam, pakaian; kemeja lengan panjang berwarna putih, syal abu-abu, suspender bergaris merah putih, celana panjang hitam dan sepatu hitam.
Pria dewasa (Wawan Klantink)
Manusia dengan tinggi badan ukuran dewasa, badan gemuk, pakaian; kupluk motif kotak-kotak abu-abu hitam putih, kemeja lengan pendek berwarna putih, dasi merah, celana panjang hitam dan sepatu putih.
Pria dewasa (Budi Klantink)
Manusia dengan tinggi badan ukuran dewasa, rambut pendek hitam, pakaian; topi rajut berwarna merah, kemeja putih, sweater abu-abu, celana panjang hitam dan sepatu hitam.
Pria dewasa (Lukin Klantink) Manusia dengan tinggi badan ukuran
dewasa, rambut pendek hitam, pakaian; jas abu-abu, scarf merah, celana panjang hitam dan sepatu hitam.
Pria dewasa (Cak Mat Klantink) Manusia dengan tinggi badan ukuran
dewasa, rambut pendek hitam, pakaian; kemja lengan panjang berwarna putih, rompi abu-abu, kalung merah, celana panjang hitam dan sepatu hitam.
Pria dewasa (Ndowe Klantink) Manusia dengan tinggi badan ukuran
dewasa, rambut pirang panjang bergelombang, blouse merah, celana panjang hitam.
Wanita dewasa (Rianti Cartwright) Manusia dengan tinggi badan ukuran
anak-anak, rambut panjang sebahu, pakaian; kaus oblong biru, celana pendek jeans selutut dan sepatu sandal.
Pada scene penutup, teknik pengambilan gambar yang digunakan antara lain teknik pengambilan gambar medium long shot dan medium close up. Teknik pengambilan gambar medium long shot pada detik ke-27, digunakan untuk menggambarkan banyak bagian dari scene yang ada yaitu keseluruhan subjek yang ingin ditonjolkan. Sedangkan teknik pengambilan gambar medium close up pada detik ke-28, ke-29 dan ke-30, digunakan untuk mempertegas profil seseorang sehingga penonton melihatnya dengan jelas.
Sudut pandang pengambilan gambar menggunakan eye level yang menandakan gambar yang dihasilkan terlihat sejajar antara subjek dan pemandang. Tipe lensa yang digunakan pada semua gambar adalah lensa tele. Lensa tele menciptakan gambar yang voyeuristik dan terkesan ada kedekatan antar personal antar subjek. Seluruh gambar dalam scene ini menggunakan deep focus, artinya semua unsur dalam gambar adalah penting. Pencahayaan menggunakan high key yang dapat menimbulkan kesan riang dan cerah dalam gambar. Keseluruhan gambar dalam scene pertama menggunakan teknik penyuntingan “cut” yaitu perpindahan dari gambar satu ke gambar lainnya yang mewujudkan sebuah bentuk kesinambungan gambar.
1. Tataran denotatif
Seorang anak laki-laki yang mengenakan kaos biru berjalan mendekati pria berambut pirang. Wajah anak itu tidak kelihatan karena membelakangi kamera. Anak itu bertanya kepada pria tersebut, “Kartu AS paling murah ya Om Sule?” Ini berarti bahwa pria berambut pirang
tersebut bernama Sule. Sule pun segera menjawab seraya menundukkan badannya, “Ho oh” yang berarti ya. Kemudian anak itu pun tos dengan Sule dan kemudian mengacungkan kedua tangannya yang digenggam ke atas yang menunjukkan bahwa dia gembira. Bersamaan dengan itu semua anggota grup musik dan si wanita cantik bersorak senang. Sule pun melihat ke arah kamera dengan tersenyum. 2. Tataran konotatif
Anak laki-laki berbaju biru tersebut merepresentasikan Baim yang menjadi bintang bersama Sule di iklan XL. Hal ini dapat dilihat jelas dari rambutnya yang persis sama seperti rambut Baim. Baju biru juga melambangkan ikon warna XL. Suara dari anak itu juga sangat mirip dengan Baim. Munculnya anak yang merepresentasikan Baim ini memastikan bahwa promosi kartu AS di iklan ini ingin menyaingi promosi kartu XL yang dibintangi Sule dan Baim.
Anak itu bertanya kepada Sule, “Kartu AS paling murah ya Om Sule?” Sule pun segera menjawab seraya menundukkan badannya, “Ho oh”. Kata “ho oh” merupakan bahasa pasaran yang berarti “ya”. Adegan tos yang dilakukan Sule dengan anak itu menandakan sikap bersahabat. Adegan tos dikategorikan sebagai komunikasi non-verbal. Komunikasi non-verbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi non-verbal ialah menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata. Adegan tos merupakan suatu bentuk komunikasi tanpa kata yang menggunakan suatu gerak isyarat yang dapat dimaknai. Makna yang
tersirat dari adegan tos adalah tanda kekompakan atau tanda “persetujuan” atas suatu tindakan yang telah dilakukan. Ini berarti anak itu yang merepresentasikan Baim setuju bahwa kartu AS yang paling murah, bukan XL. Kemudian anak itu mengacungkan kedua tangannya yang digenggam ke atas. Adegan ini juga merupakan komunikasi non-verbal. Anak itu membelakangi kamera sehingga wajahnya tidak terlihat, jadi untuk mengekspresikan kegembiraannya digunakan gerakan tangan yang digenggam ke atas. Bersamaan dengan itu semua anggota grup musik dan si wanita cantik bersorak senang. Hal ini menunjukkan bahwa mereka menyambut gembira bergabungnya “Baim” dengan mereka. Setelah itu terlihat Sule yang melihat ke arah kamera dengan tersenyum. Pada saat itu terlihat jelas sekali komunikasi non-verbal yang Sule lakukan melalui tatapan mata dan senyumannya. Tatapan dan senyuman Sule itu bermakna mengejek, yaitu bahwa dia berhasil “menghasut” anak tersebut.
IV.2.3 Analisis Data Iklan XL versi “Sule-Baim” dan Iklan AS versi