BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN DATA
IV.2 Analisis Data
IV.2.2 Analisis Data Iklan AS Versi ”Sule – Cek 123”
IV.2.2.1 Analisis Scene Pertama Iklan AS Versi
Gambar detik ke-1 Gambar detik ke-2 Gambar detik ke-3
Gambar detik ke-4 Gambar detik ke-5 Gambar detik ke-6 Gambar 4.4 Scene Pertama Iklan AS Versi “Sule – Cek 123”
Ilustrasi scene pertama (Detik 1 - 6):
Pada awal cerita, ada seseorang yang memakai headphone dan juga sedang memegang microphone yang ada di depannya. Dia berkata, “Cek cek 123 cek” sambil mengetuk pelan microphone tersebut. Di depan orang ini juga terlihat ada sebuah komputer. Kemudian terlihat ada Sule beserta 5 orang lainnya yang adalah kelompok musik Klantink di hadapan orang tersebut. Sule yang juga memakai headphone berkata dengan nada protes, “Cek-123 mulu, kelamaan, langsung aja”. Ekspresi dari 4 orang lainnya juga menunjukkan ekspresi protes. Kemudian orang di depan komputer tadi mempersilakan mereka untuk memulai sambil berkata “Yok”. Pada saat itu terlihat ada peralatan mixer yang biasanya dipakai di studio rekaman. Kemudian musik mulai dimainkan oleh Klantink yang sudah memegang alat musiknya masing-masing. Sule serta Klantink pun mulai menggoyangkan tubuhnya dengan ceria.
Berikut ini adalah setting yang tampil dalam iklan:
a) Setting dari tempat terjadinya aktivitas di atas adalah sebuah studio rekaman. Hal ini ditunjukkan dengan adanya microphone, mixer, komputer, headset dan letak meja semua peralatan itu yang berhadapan dengan Sule dan Klantink.
b) Warna dominan yang tampak dari scene pertama adalah abu-abu dan merah.
Tabel 4.7 Ikon scene pertama iklan AS versi “Sule – Cek 123”
Penanda (Signifier) Petanda (Signified) Sebuah ruangan yang mempunyai alat-alat
rekaman, yaitu microphone, mixer, komputer dan headset.
Studio rekaman Manusia dewasa, rambut pendek keriting,
pakaian; kaos oblong hitam dan jaket abu-abu.
Pria dewasa (Teknisi rekaman) Manusia dengan tinggi badan ukuran
dewasa, rambut pirang panjang terikat sedada, pakaian; kaos oblong putih, kemeja lengan pendek motif kotak merah hitam, celana panjang hitam dan sepatu putih.
Pria dewasa (Sule)
Manusia dengan tinggi badan ukuran dewasa, rambut pendek hitam, pakaian; kaos oblong hitam, rompi abu-abu, celana panjang hitam, sepatu hitam.
Pria dewasa (Wawan Klantink) Manusia dengan tinggi badan ukuran
dewasa, badan gemuk, pakaian; kupluk abu-abu, kaos oblong biru muda, celana panjang hitam, sepatu putih.
Pria dewasa (Budi Klantink) Manusia dengan tinggi badan ukuran
dewasa, rambut pendek hitam, pakaian; kaos oblong abu-abu lengan panjang, celana panjang hitam, sepatu hitam.
Pria dewasa (Lukin Klantink) Manusia dengan tinggi badan ukuran
dewasa, rambut pendek hitam, pakaian; kaos oblong abu-abu lengan panjang, syal ungu abu-abu, celana panjang hitam, sepatu hitam.
Pria dewasa (Cak Mat Klantink)
Manusia dengan tinggi badan ukuran dewasa, rambut pendek hitam, pakaian; kaos oblong garis-garis hitam putih, celana panjang hitam, sepatu hitam.
Pria dewasa (Ndowe Klantink)
Pada scene pertama teknik pengambilan gambar yang digunakan antara lain teknik pengambilan gambar long shot, medium long shot, medium shot dan medium close up. Long shot digunakan pada gambar detik ke-6, penggunaan teknik ini agar kamera menangkap seluruh wilayah dari tempat kejadian. Teknik pengambilan gambar medium long shot pada detik ke-2, digunakan untuk menggambarkan banyak bagian dari scene yang ada yaitu keseluruhan subjek yang ingin ditonjolkan. Medium shot
digunakan pada detik ke-3 dan ke-4, penggunaan teknik ini untuk memperlihatkan sosok subjek secara jelas. Sedangkan teknik pengambilan gambar medium close up pada detik ke-1 dan ke-5, digunakan untuk mempertegas profil seseorang sehingga penonton melihatnya dengan jelas.
Sudut pandang pengambilan gambar menggunakan eye level yang menandakan gambar yang dihasilkan terlihat sejajar antara subjek dan pemandang. Tipe lensa yang digunakan pada semua gambar adalah lensa tele. Lensa tele menciptakan gambar yang voyeuristik dan terkesan ada kedekatan antar personal antar subjek. Seluruh gambar dalam scene ini menggunakan deep focus, artinya semua unsur dalam gambar adalah penting. Pencahayaan menggunakan high key yang dapat menimbulkan kesan riang dan cerah dalam gambar. Keseluruhan gambar dalam scene pertama menggunakan teknik penyuntingan “cut” yaitu perpindahan dari gambar satu ke gambar lainnya yang mewujudkan sebuah bentuk kesinambungan gambar.
1. Tataran denotatif
Ada seseorang yang memakai headphone dan juga sedang memegang microphone yang ada di depannya. Dia berkata, “Cek cek 123 cek” sambil mengetuk pelan microphone tersebut. Di depan orang ini juga terlihat ada sebuah komputer. Kemudian terlihat ada seorang pria berambut panjang berwarna pirang beserta 5 orang lainnya. Pria berambut pirang juga memakai headphone dan berkata dengan nada protes, “Cek-123 mulu, kelamaan, langsung aja”. Ekspresi dari 5 orang
lainnya juga menunjukkan ekspresi protes. Kemudian orang di depan komputer tadi mempersilakan mereka untuk memulai sambil berkata “Yok”. Pada saat itu terlihat ada peralatan mixer yang biasanya dipakai di studio rekaman. Kemudian musik mulai dimainkan oleh kelima orang tadi yang sudah memegang alat musiknya masing-masing. Hal ini menunjukkan kelima orang tersebut adalah sebuah grup musik. Pria berambut pirang serta grup musik itu pun mulai menggoyangkan tubuhnya dengan ceria.
2. Tataran konotatif
Sule yang menjadi tokoh utama dalam iklan ini mengenakan kaos oblong putih dan kemeja kotak-kotak merah hitam. Warna ini menunjukkan bahwa Sule mewakili Kartu AS karena warna dominan pada perdana Kartu AS adalah merah, hitam dan putih. Sementara anggota Klantink dan pria di belakang microphone mengenakan pakaian yang berwarna abu-abu. Dinding ruangan yang digunakan juga berwarna abu-abu sehingga Sule menjadi fokus utama dalam scene ini. Ruangan yang digunakan tampaknya adalah ruang studio rekaman. Hal ini terlihat jelas dari adanya peralatan rekaman yaitu microphone, mixer, headset dan komputer. Juga posisi pria di belakang microphone yang berhadapan langsung dengan Sule dan Klantink. Dari sini juga dapat disimpulkan bahwa pria di belakang microphone tersebut adalah teknisi rekaman.
Scene ini dimulai dengan sang teknisi yang memegang microphone dengan raut wajah serius sambil berkata, ““Cek cek 123 cek”. Kemudian Sule berkata dengan nada protes, “Cek-123 mulu, kelamaan, langsung aja”. Ekspresi dari 4 anggota Klantink di belakangnya juga menunjukkan ekspresi protes. Perkataan ini sebenarnya menyindir operator seluler lainnya yang merupakan saingan Telkomsel yaitu XL. Beberapa bulan sebelum iklan Kartu AS ini muncul, Sule adalah bintang iklan XL bersama bintang cilik Baim dan Putri Titian. Tetapi entah mengapa dalam jangka waktu kurang dari 6 bulan, Sule sudah berpindah menjadi bintang iklan Kartu AS dari Telkomsel yang tidak lain adalah saingan terberat XL. Dan perkataan “Cek cek 123 cek” yang kemudian disambung dengan “Cek-123 mulu, kelamaan, langsung aja” merupakan sindiran kepada XL yang mempunyai slogan “Cek 123” yang artinya tekan *123# untuk mendapatkan beraneka ragam promosi dari XL. Dari sini dapat disimpulkan bahwa Kartu As ingin menyatakan bahwa cara “Cek 123” itu tidak efektif karena menghabiskan waktu, lebih baik Kartu As yang promosinya langsung tanpa perlu “Cek 123”.