• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Sosial, Ekonomi, Hukum, dan Kelembagaan

BAB III KETENTUAN PEMBANGUNAN, REHABILITASI/RENOVASI

D. Analisis Sosial, Ekonomi, Hukum, dan Kelembagaan

Analisis sosial, ekonomi, hukum, dan kelembagaan mengikuti ketentuan dalam Subbab 2.4.1 Lingkup Identifikasi dan Verifikasi.

Proses analisis

1. pengumpulan data lapangan terkait kondisi sosial, ekonomi, hukum, dan kelembagaan, yang diperoleh dari data sekunder terkait, hasil wawancara, dan/atau pengisian kuesioner

2. melakukan dengan meninjau kesesuaian kondisi faktual di lapangan dengan proyeksi dana analisis dalam dokumen FS dan dokumen masterplan (jika tersedia) ataupun melakulkan analisis mandiri sesuai dengan metode yang sesuai.

3.2.3 Analisis Kebutuhan Biaya

Analisa kebutuhan biaya dilakukan dengan mengikuti standar teknis yang berlaku dan ketetapan Harga Satuan Bangunan Gedung Negara (HSBGN) dan dikonsultasikan dengan Direktorat Bina Penataan Bangunan (Direktorat BPB), sebagaimana diatur dalam Permen PUPR Nomor 22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara.

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pasar III-5

3.3 TAHAP PERENCANAAN KONSTRUKSI

Perencanaan konstruksi pada pembangunan, rehabilitasi/renovasi Pasar Rakyat terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:

1. perencanaan konstruksi untuk kegiatan yang belum memiliki dokumen perencanaan sebelumnya; atau 2. perencanaan konstruksi untuk kegiatan yang sudah memiliki dokumen perencanaan awal yang disiapkan

oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

Pada tipologi pertama perencanaan konstruksi dilakukan secara utuh dari awal hingga pengawasan berkala saat pelaksanaan konstruksi. Sementara pada tipologi kedua, perencanaan konstruksi tidak dilakukan secara utuh dari awal, dimulai dari reviw desain hingga pengawasan berkala saat pelaksanaan konstruksi. Tahap perencanaan konstruksi dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 3. 3 Bagan Tahap Perencanaan Konstruksi Pembangunan, Rehabilitasi/Renovasi Pasar Rakyat

Sumber: Tim Penyusun, 2019

3.3.1 Pengadaan Penyedia Jasa Perencanaan Konstruksi

Pengadaan penyedia jasa perencanaan konstruksi mengikuti jenis pelaksanaan konstruksi Pasar Rakyat. Sebagaimana telah diuraikan dalam Subbab 2.5. Pengadaan Jasa Konstruksi, bilamana pelaksanaan konstruksi

PENGADAAN PENYEDIA

JASA PERENCANAAN KONSTRUKSI

PENYUSUNAN DAN PENGURUSAN IMB Pengadaan Penyedia Jasa Perencanaan Konstruksi Review Desain Finalisasi DED Dokumen Pendukung Proses IMB Pelaksanaan Pelelangan Proses IMB Dokumen Lelang Kontrak Penyedia Jasa PELAKSANAAN KONSTRUKSI Pengawasan Berkala Persiapan Perencanaan Survei Lapangan

Analisis dan Konsep Perencangan Analisis dan Konsep Perencangan

Tipologi 2 Ti po lo gi 1

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pasar III-6 dengan pendekatan pekerjaan tahun jamak, maka dapat pengadaan penyedia jasa perencanaan konstruksi dapat dilakukan dengan penunjukan langsung. Dalam hal pelaksanaan konstruksi dilakukan dengan pendekatan tahun tunggal, maka pengadaan penyedia jasa perencanaan konstruksi dilakukan dengan Seleksi.

Dalam pengadaan penyedia jasa perencanaan konstruksi, yang harus diperhatikan adalah lingkup organisasinya, yang meliputi:

1. penanggung jawab kegiatan; 2. tenaga ahli arsitektur; 3. tenaga ahli struktur;

4. tenaga ahli utilitas (Mekanikal atau elektrikal); 5. tenaga ahli estimasi biaya;

6. tenaga ahli tata ruang luar; dan 7. tenaga ahli lainnya

3.3.2Perencanaan Konstruksi

Penyedia jasa perencanaan konstruksi mulai bertugas sejak ditetapkan berdasarkan SPMK. Kegiatan perencanaan konstruksi disesuaikan dengan tipologinya, sebagaimana dijelaskan pada pengantar Subbab 3.3. Kegiatan perencanaan konstruksi dilakukan dengan mengikuti ketentuan, sebagaimana diatur dalam Permen PUPR Nomor 22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara.

Hasil pelaksanaan konstruksi disampaikan dalam bentuk laporan, dengan sistem pelaporan (tergantung durasi waktu dan kebutuhan), yang disesuaikan dengan tipologinya.

Pelaporan hasil perencanaan dalam pembangunan, rehabilitasi/renovasi Pasar Rakyat pada tipologi 1 1. Laporan Konsepsi Perancangan

a. data dan informasi; b. analisis;

c. dasar pemikiran dan pertimbangan perancangan; d. program ruang;

e. organisasi hubungan ruang; f. skematik rencana teknis; dan g. sketsa gagasan

2. Dokumen pra rancangan, meliputi

a. pola, gubahan, dan bentuk arsitektur yang diwujudkan dalam gambar pra rancangan yaitu: 1) rencana massa bangunan gedung;

2) rencana tapak; 3) denah;

4) tampak bangunan gedung; 5) potongan bangunan gedung; dan

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pasar III-7 6) visualisasi desain tiga dimensi;

b. nilai fungsional dalam bentuk diagram;

c. aspek kualitatif serta aspek kuantitatif, baik dalam bentuk laporan tertulis dan gambar seperti: 1) luas lantai;

2) sistem konstruksi;

3) biaya dan waktu pelaksanaan pembangunan; dan 4) penerapan prinsip Bangunan Gedung Hijau. 3. Dokumen pengembangan rancangan, meliputi:

a. pengembangan arsitektur bangunan gedung berupa gambar rencana arsitektur, beserta uraian konsep dan visualisasi desain dua dimensi dan desain tiga dimensi;

b. sistem struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya;

c. sistem mekanikal, elektrikal termasuk Informasi dan Teknologi (IT), sistem pemipaan (plumbing), tata lingkungan beserta uraian konsep dan perhitungannya;

d. penggunaan bahan bangunan secara garis besar dengan mempertimbangkan nilai manfaat, ketersediaan bahan, konstruksi, nilai ekonomi, dan rantai pasok; dan

e. perkiraan biaya konstruksi berdasarkan sistem bangunan yang disajikan dalam bentuk gambar, diagram sistem, dan laporan tertulis.

4. Laporan perencanaan, meliputi: a. laporan arsitektur;

b. laporan perhitungan struktur termasuk laporan penyelidikan tanah (soil test); c. laporan perhitungan mekanikal, elektrikal, dan sistem pemipaan (plumbing); d. laporan perhitungan Informasi dan Teknologi;

e. laporan tata lingkungan; dan

f. laporan perhitungan Bangunan Gedung Hijau 5. Dokumen DED Final

a. Gambar detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas dan lansekap; b. Rencana Kerja dan Syarat (RKS) yang meliputi:

1) persyaratan umum;

2) persyaratan administratif; dan

3) persyaratan teknis termasuk spesifikasi teknis.

c. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan yang tertuang dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pekerjaan Konstruksi (Engineering Estimate).

6. Laporan Akhir Pekerjaan Perencanaan, meliputi:

a. laporan kegiatan lokakarya rekayasa nilai atau value engineering (VE) untuk kegiatan yang diwajibkan;

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pasar III-8 c. kontrak kerja manajemen konstruksi untuk kegiatan yang memerlukan penyedia jasa

manajemen konstruksi;

d. catatan perubahan perencanaan pada masa pelaksanaan konstruksi; e. petunjuk penggunaan, pemeliharaan, dan perawatan bangunan gedung; dan

f. petunjuk yang menyangkut peralatan dan perlengkapan mekanikal elektrikal bangunan. Pelaporan hasil perencanaan dalam pembangunan, rehabilitasi/renovasi Pasar Rakyat pada tipologi 2

1. Laporan perencanaan, meliputi: a. laporan arsitektur;

b. laporan perhitungan struktur termasuk laporan penyelidikan tanah (soil test); c. laporan perhitungan mekanikal, elektrikal, dan sistem pemipaan (plumbing); d. laporan perhitungan Informasi dan Teknologi;

e. laporan tata lingkungan; dan

f. laporan perhitungan Bangunan Gedung Hijau 2. Dokumen DED Final

a. Gambar detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas dan lansekap; b. Rencana Kerja dan Syarat (RKS) yang meliputi:

4) persyaratan umum;

5) persyaratan administratif; dan

6) persyaratan teknis termasuk spesifikasi teknis.

c. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan yang tertuang dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pekerjaan Konstruksi (Engineering Estimate).

3. Laporan Akhir Pekerjaan Perencanaan, meliputi:

a. catatan perubahan perencanaan pada masa pelaksanaan konstruksi; b. petunjuk penggunaan, pemeliharaan, dan perawatan bangunan gedung; dan

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pasar III-9

Gambar 3. 4 Skema Pelaporan Kegiatan Perencanaan Konstruksi

Sumber: Tim Penyusun, 2019

3.3.3 Penyiapan dan Pengurusan IMB

Sebelum dilakukan pelaksanaan lelang pengadaan jasa pekerjaan konstruksi, maka pihak pengelola Pasar Rakyat terkait harus segera menyiapkan dan mengurus IMB sebagai dasar legalitas kegiatan pelaksanaan konstruksi pasca terpilihnya penyedia jasa pelaksana konstruksi/kontraktor.