• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. TINJAUAN PUSTAKA

3.4 Pengolahan dan Analisis Data

3.4.4 Analisis Strategi

Analisa data yang dilakukan meliputi data internal dan ekstrnal yang menjadi faktor kunci dan terkait dengan proses produksi sayuran organik, serta rantai nilai tambah. Data dianalisis dengan matriks IFE, EFE, IE, SWOT dan QSPM :

a. Tahap I : TAHAP INPUT

Matriks IFE dan EFE dikembangkan atas lima langkah (David, 2010) :

1) Buat daftar faktor-faktor eksternal dan internal utama sebagaimana yang disebutkan dalam proses audit eksternal. Masukan 10-20 faktor, termasuk peluang dan ancaman, serta kekuatan dan kelemahan yang memengaruhi perusahaan dan industrinya.

2) Berilah pada setiap faktor tersebut bobot yang berkisar 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (sangat penting). Bobot itu mengindikasikan nyata relatif dari suatu faktor terhadap keberhasilan perusahaan. 3) Berilah peringkat 1-4 pada setiap faktor eksternal dan internal

utama untuk menunjukkan seberapa efektif strategi perusahaan saat ini dalam merespon faktor tersebut, di mana 4 = responnya sangat bagus, 3 = responnya di atas rataan, 2 = responnya rataan

dan 1 = responnya di bawah rataan. Ancaman dan kelemahan menerima nilai 1 dan 2, sedangkan peluang dan kekuatan menerima nilai 3 dan 4.

4) Kalikan bobot setiap faktor dengan peringkatnya untuk menentukan skor bobot.

5) Jumlahkan skor rataan untuk setiap peubah guna menentukan skor bobot total untuk organisasi.

Dalam matriks EFE, skor bobot total tertinggi yang mungkin dicapai adalah 4,0 dan skor bobot terendah adalah 1,0. Rataan skor bobot 2,5. Skor bobot 3-4 mengindikasikan bahwa sebuah organisasi merespon secara sangat baik peluang, atau skor 1-2 untuk ancaman yang ada di industrinya. Skor total 1,0 menandakan bahwa strategi perusahaan tidak mampu memanfaatkan peluang yang ada atau menghindari ancaman yang muncul.

Dalam matriks IFE, skor bobot total di bawah 2,5 mencirikan organisasi yang lemah secara internal, sedangkan skor nyata berada di atas 2,5 mengindikasikan posisi internal kuat. Model matriks EFE dan IFE ditunjukkan pada Tabel 3.

Tabel 3. Matriks EFE dan Matriks IFE

Faktor Internal/Eksternal Utama Bobot (a) Peringkat (b) Nilai Tertimbang (a x b) Kekuatan/Peluang 1. ... 2. ... n. ... Kelemahan/ Ancaman 1. ... 2. ... n. ... Total

b. Tahap II : TAHAP PENCOCOKAN 1) Matriks SWOT

Matriks SWOT menurut David (2010) terdiri dari sembilan (9) sel, terdapat empat (4) sel faktor utama, empat (4) sel strategi dan satu (1) sel yang dibiarkan kosong (sel kiri atas). Keempat sel strategi, yang diberi nama SO, WO, ST dan W, dikembangkan setelah melengkapi keempat (4) sel faktor utama, yang diberi nama S, W, O, dan T. Terdapat delapan (8) langkah dalam membentuk sebuah matriks SWOT (Tabel 4) :

i. Buat daftar peluang-peluang eksternal utama perusahaan ii. Buat daftar ancaman-ancaman eksternal utama perusahaan iii. Buat daftar kekuatan-kekuatan internal utama perusahaan iv. Buat daftar kelemahan-kelemahan internal utama perusahaan

v. Cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan catat hasilnya pada sel strategi SO.

vi. Cocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan catat hasilnya pada sel strategi WO.

vii. Cocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan catat hasilnya pada sel strategi ST.

viii. Cocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal dan catat hasilnya pada sel strategi WT.

Tabel 4. Matriks SWOT IFE EFE Kekuatan (S) Kelemahan (W) Peluang (O) STRATEGI SO Menciptakan strategi menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang STRATEGI WO Menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang Ancaman (T) STRATEGI ST Menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman STRATEGI WT Menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman

Sumber : Rangkuti, 2005

2) Matriks Internal Eksternal (IE)

Menurut David (2010), Matriks IE terdiri atas dua (2) dimensi, yaitu total skor dari matriks IFE pada sumbu x dan total skor dari matriks EFE pada sumbu y. Pada sumbu x dari matriks IE, skor bobot IFE total 1,0–1,99 menunjukkan posisi internal adalah lemah; skor 2,0–2,99 posisinya dianggap sedang dan skor 3,0–4,0 adalah posisi kuat. Pada sumbu y, skor bobot EFE total 1,0–1,99 adalah posisi rendah; skor 2,0-2,99 dianggap posisi sedang dan skor 3,0–4,0 adalah posisi tinggi. Matriks IE dapat dilihat pada Gambar 6.

Skor Bobot Total IFE

S

kor Bobot Tot

al EF

E Kuat Menengah Lemah

Tinggi I II III

Menengah IV V VI

Lemah

VII VIII IX

Gambar 6. Matriks IE

Diagram pada Gambar 6, mengidentifikasikan 9 (sembilan) sel strategi perusahaan dalam matriks IE, tetapi pada prinsipnya 9 (kesembilan) sel itu dapat dikelompokkan menjadi stategi utama, yaitu :

a. Strategi tumbuh dan bina (growth and build), yang berada pada sel I, II, dan IV. Strategi yang tepat untuk diterapkan adalah strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk), atau strategi integratif (integrasi ke depan, ke belakang dan horizontal).

b. Strategi mempertahankan dan memelihara (hold and maintain), yang berada pada sel III, V dan VII. Strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk merupakan 2 (dua) strategi yang terbanyak dilakukan untuk tipe-tipe divisi ini.

c. Strategi panen atau divestasi (harvest or divest), yang berada pada sel VI, VIII, IX. Strategi yang umum dipakai adalah strategi divestasi dan strategi likuidasi.

Organisasi yang sukses dapat mencapai portofolio bisnis, yang diposisikan berada dalam atau disekitar sel I dalam matrik IE. Nilai-nilai IFE dikelompokan dalam kuat (3,0–4,0), sedang (2,0–2,99), dan lemah ((1,00–1,99). Sedangkan nilai EFE dapat dikelompokan dalam tinggi (3,0–4,0), sedang (2,0–2,99) dan rendah (1,00–1,99)

3) Tahap III : TAHAP KEPUTUSAN

Matriks Perencanaan Strategik Kuantitatif (QSPM) 3,0

2,0

Matriks QSPM terdiri atas empat komponen, antara lain (1) bobot, yang diberikan sama pada matriks EFE dan IFE, (2) nilai daya tarik, (3) total nilai daya tarik dan (4) jumlah total nilai daya tarik. Ada enam (6) langkah yang diperlukan untuk mengembangkan matriks QSPM (David, 2010), yaitu :

i Menyusun daftar berbagai peluang/ancaman eksternal dan kekuatan/kelemahan internal utama di kolom kiri QSPM. Informasi ini harus diambil langsung dari Matriks IFE dan EFE.

ii Berilah bobot pada setiap faktor eksternal dan internal utama tersebut. Bobot ini sama dengan bobot yang ada dalam Matriks IFE dan EFE. iii Cermatilah matriks-matriks Tahap 2 (pencocokan) dan mengidentifikasi

berbagai strategi alternatif yang harus dipertimbangkan untuk diterapkan oleh organisasi.

iv Tentukanlah Skor Daya Tarik (AS). Kisaran skor daya tarik adalah 1 = tidak memiliki daya tarik, 2 = daya tariknya rendah, 3 = daya tariknya sedang dan 4 = daya tariknya tinggi.

v Hitunglah Skor Daya Tarik Total (TAS). Semakin tinggi skor daya tarik totalnya, semakin menarik pula strategi alternatif tersebut.

vi Hitunglah Jumlah Keseluruhan Daya tarik Total (STAS). Jumlahkan skor daya tarik di setiap kolom strategi dari QSPM. Secara rinci dapat dianalisa dengan Tabel 5.

Tabel 5. Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM)

Faktor –faktor Utama Bobot (a) Alternatif Strategi Strategi 1 Strategi 2 AS (b) TAS (a x b) AS (c) TAS (a x c) Peluang - Ancaman - Kekuatan - Kelemahan - Jumlah total