• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II ANALISIS STRUKTUR LAGU CAMPURSARI

2.11 Analisis Struktur Syair “Gegayuhanku”

Syair lagu “Gegayuhanku“ (Pujaanku) terdapat lima bait dan masing-masing bait terdiri dari empat baris. Pada bait satu, dua, tiga dan empat rima bunyi akhirnya adalah a, a, a, a. Sedangkan bait ke lima rima bunyi akhirnya adalah a, a, b, b. Berikut syair lagu “Gegayuhanku“ (Pujaanku):

No Lirik Arti

1. a. Aku tansah kelingan. Saya senantiasa ingat.

b. Mring sliramu oh Kenya idaman. Pada dirimu oh gadis pujaan.

c. Nalika kang sepisanan. Ketika pertama kali.

d. Ngremet asta atiku dheg-dhegan. Kapan bisa hidup bersama dirimu.

2. a. Esemmu kang pait madu. Senyummu yang sangat manis.

b. Gawe bingung sajroning atiku. Membuat bingung di dalam hatiku.

c. Gandrung-gandrung kapirangu. Begitu jatuh cinta kasmaran.

d. Kapan bisa anyandhing sliramu. Kapan bisa hidup bersama dirimu.

3. a. Bebasan mangsa ka tiga. Seperti musim kemarau.

b. Angantu tetesing tirta. Menunggu air menetes.

c. Sanadyan among sadhela nanging

bisa.

Walaupun hanya sebentar tetapi bisa.

d. Krasa nglangut jroning ati. Gelap gulita tanpa cahaya yang menyinari.

4. a. Bebasan ing wanci ratri. Seperti pada malam hari.

b. Tanpa rembulan ndhadhari Tanpa bulan yang bersinar.

c. Peteng ndhedhet tanpa cahya

anyunari.

d. Krasa nglangut jroning ati. Terasa sepi di dalam hati.

5. a. Kaleksanan kang dak gayuh. Terlaksana yang saya impikan.

b. Bisa urip bareng mring sliramu. Bisa hidup bersama dirimu.

c. Dak sesuwun marang Gusti muga

dadi.

Saya mohon pada Tuhan semoga menjadi

d. Urip mulya ing salami. Hidup bahagia selamanya.

2.11.1 Analisis Struktur Fisik 2.11.1.1 Persajakan

Dalam syair lagu “Gegayuhanku“ (Pujaanku) terdapat pengulangan kata yaitu pada bait pertama baris ke empat (1d) ‘dheg-dhegan‘ yang berarti ‘berdebar-debar‘. Pada bait ke dua baris ke tiga (2c) yaitu ‘gandrung-gandrung‘ yang artinya ‘begitu jatuh cinta‘. Pengulangan ini berfungsi untuk mempertegas maknanya.

2.11.1.2 Diksi

Dalam Syair lagu “Gegayuhanku“ kata-kata yang dipilih adalah kata-kata kiasan, umumnya mengacu pada tiga hal, yakni: (1) Penggambaran seorang yang sedang jatuh cinta, ingat akan kekasih hatinya yang pertama kali memegang tangannya. Ingat juga akan senyumnya yang manis, membuat bingung di hati, kapan bisa hidup bersama dirimu. Ini tergambar pada bait satu dan dua. (2) Rasanya orang

yang sedang jatuh cinta digambarkan seperti musim kemarau, menunggu air yang menetes dan seperti malam hari yang tanpa cahaya bulan, gelap gulita. Ini tergambar pada bait tiga dan empat. (3) Akhirnya yang diimpikan terwujud, bisa hidup berdua selamanya dengan kekasih pujaan. Saya bermohon kepada Tuhan semoga bisa hidup bahagia selamanya. Ini tergambar pada bait lima.

2.11.1.3 Pengimajian (image) daya bayang

Pengimajian pada syair lagu “Gegayuhanku“ didomonasi oleh daya imaji perasaan. Pada tiap bait menggunakan daya imagi perasaan. Karena disini adalah penggambaran seorang yang sedang jatuh cinta dan berharap agar yang dicintainya bisa menjadi pendamping hidupnya. Jadi daya imajinya didomonasi oleh perasaan.

2.11.1.4 Gaya bahasa

Syair lagu “Gegayuhanku“ (Pujaanku) menggunakan gaya bahasa hiperbola, yaitu melebih-lebihkan suatu hal/keadaan. Lebih banyak menggunakan kata kiasan. Misalnya : Esemmu kang pait madu (2a)

2.10.3 Analisis Struktur Batin (isi) Syair “Gegayuhanku” 2.11.2.1 Tema

Gagasan pokok dalam syair lagu “Gegayuhamku“ adalah: penggambaran seseorang yang sedang jatuh cinta, yang selalu ingat akan kekasih hatinya yang pertama kali memegang tangan. Senyumnya yang sangat manis membuat bingung di hati, kapan bisa hidup bersama dirimu (pada bait satu dan dua). Seperti musim kemarau, menunggu air menetes, walaupun sedikit tetapi bisa membuat nyaman. Seperti malam hari yang tanpa sinar bulan, gelap gulita, terasa sepi di hati (pada bait tiga dan empat). Akhirnya yang diimpikan dapat terwujud, hidup bersama selamanya. Tidak lupa memohon kepada Tuhan agar bisa hidup bahagia seselamanya (pada bait lima).

Temanya adalah: penggambaran seorang yang sedang jatuh cinta ean berharap bisa menjadi pendamping hidup untuk selamanya.

2.11.2.2 Nada (tone)

Dalam syair lagu ini penyair menggambarkan seseorang yang sedang jatuh cinta, selalu ingat akan kekasih hatinya dan berharap bisa menjadi teman hidup selamanya. Penggambaran ini dengan kata-kata kiasan sehingga dapat menyentuh perasaan. Jadi nada/tone dalam syair lagu ini adalah perasaan jatuh cinta.

2.11.2.3 Amanat

Amanat dalam syair lagu “Gegayuhanku“ (pujaanku) adalah: apabila impian kita sudah terwujud kita jangan lupa tetap memohon kepada Tuhan agar selalu dilindungi dan diberi kebahagiaan.

2.12 Rangkuman

Dari analisis terhadap 10 lagu campursari itu maka, dapat disimpulkan bahwa syair lagu campursari dapat dianalisis secara struktural, baik analisis struktural fisik maupun batin/isi. Persajakan yang digunakan untuk membentuk musikalitas agar terdapat keindahan dalam syair lagunya.

Pilihan kata atau diksinya pada umumnya mengacu pada bahasa keseharian/bahasa yang sehari-hari kita pakai, misalnya dalam syair lagu yang berjudul “Judi Togel” ada kata-kata ‘e..e..padha sing eling’. Kata-kata itu sering kita ungkapkan dalam bahasa keseharian. Selain itu dalam syair lagu “Malioboro” juga terdapat kata-kata yang bisa kita ungkapkan dalam keseharian, yaitu ‘yen pra kanca padha tindak neng Ngayogya’. Tetapi penyair tetap memperhitungkan pilihan kata yang indah dalam membentuk syair lagu. Pengimajian/image adalah citraan/alat kepuitisan utama. Pada syair lagu campursari karya Budi Prabowo daya imaginya kebanyakan menggunakan daya imagi penglihatan dan pendengaran, jadi apa yang ia lihat dan ia dengar serta ia rasakan ditulisnya dalam syair lagu tersebut. Gaya bahasa

yang disusun pun sanagt sederhana dan menimbulkan tanggapan pikiran terhadap pembaca, sehingga pembaca dapat menghayati dan menerima syair itu.

Dalam syair lagu campursari yang diciptakan Budi Prabowo meliputi tema percintaan dan tentang keindahan kota di sekitar tempat tinggal beliau. Lagu yang bertemakan percintaan adalah: ‘ Kenalan Anyar’, ‘Prasetyaku’, ‘Janjine Piye’ dan ‘Gegayuhanku’. Yang menceriterakan tentang keindahan kota dan tempat pariwisata yaitu: ‘Magelang Gemilang’, ‘Malioboro’, ‘Merapi’, dan ‘Ketep dadi Seksi’ (sekaligus juga berceritera tentang percintaan, ketep menjadi tempat kenangan). Selain itu ada juga yang memberikan nasihat pada orang yang suka bermain judi, lagu tersebut berjuduL ‘Judi Togel’. Syair lagu ‘Gondhal-Gandhul’ memberikan nasihat pada orang yang suka korupsi dan menipu rakyat kecil.

Nada/tone adalah sikap penyair terhadap pembaca, dalam syair ini nada yang diangkat adalah nasihat dan kekaguman. Amanat yang terungkap dalam syair lagu campursari adalah suatu hal yang tersirat dibalik kata-kata yang disusun dan juga berada dibalik tema yang diungkapkan. Misalnya dalam syair ‘Magelang Gemilang’ mempunyai amanat agar kita bersatu padu membangun Magelang untuk mewujudkan Kabupaten Magelang yang Gemilang, gemah ripah, iman dan cemerlang. Sedangkan dalam syair lagu ‘Judi Togel’ mempunyai amanat agar kita jangan suka bermain judi, karena dengan berjudi bisa membuat kita gila, kehilangan harta, dan judi dilarang oleh agama.