• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II ANALISIS STRUKTUR LAGU CAMPURSARI

2.2 Analisis Struktur Syair “Magelang Gemilang”

Syair lagu campursari “Magelang Gemilang“ terdiri dari empat bait dan masing-masing bait terdiri atas empat baris. Setiap baitnya memiliki pola rima bunyi akhir yang sama, yaitu a, a, b, b. Berikut ini syair lagu “Magelang Gemilang“:

NO Lirik Arti

1. a. Pancen nyata Magelang iku kaloka. Memang benar Magelang itu termasyhur.

b. Dadi kutha tujuan pariwisata. Menjadi kota tempat tujuan pariwisata.

c. Pawon Mendut dalah candi Borobudur.

Pawon, Mendut, serta candi Borobudur.

d. Cagar budaya tilarane leluhur. Cagar budaya peninggalan nenek moyang.

2. a. Pra wargane saiyek saekakapti. Warganya seia sekata/sehati.

c. Mujudakekutha Magelang Gmilang. Mewujudkan kota Magelang menjadi gemilang.

d. Gemah ripah iman lan cemerlang. Makmur, iman, dan cemerlang.

3. a. Gumregut ambangun yo kanca ambangun praja.

Bersama-sama membangun ayo teman

membangun kota.

b. Cancut taliwanda yo kanca bebarengan dha makarya.

Menyingsingkan lengan baju ayo teman

bersama-sama bekerja.

c. Mujudake kutha Magelang kang gemilang.

Mewujudkan kota Magelang yang

gemilang.

d. Gemah ripah iman lan cemerlang. Makmur, iman, dan cemerlang.

4. a. Aja lali tansah muji mring Pangeran. Jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan.

b. Muga tansah maringake kekuatan. Semoga selalu memberikan kekuatan.

c. Pamarintah manunggal mring pra kawula.

Pemerintah bersatu dengan rakyat.

d. Mbangun kutha dadi gemilang slaminya

Membangun kota menjadi gemilang

selamanya.

2.2.1 Analisis Struktu Fisik Syair “Magelang Gemilang” 2.2.1.1 Persajakan

Pada syair “Magelang Gemilang“ bait dua baris tiga (2c) dan empat (2d)

syairnya sama, yaitu ‘Mujudake kutha Magelang Gemilang’ dan pada bait tiga baris ke tiga (3c) dan empat (3d), syairnya juga sama, yaitu ‘Gemah ripah iman lan cemerlang‘. Ini berfungsi untuk lebih menegaskan lagi supaya kita mewujudkan Kota Magelang yang gemilang agar menjadi kota yang makmur, beragama, dan menjadi kota yang indah. Selain pengulangan kalimat pada tiap bait, dalam syair lagu tersebut juga ada pengulangan kata, yaitu pada bait tiga baris ke dua (3b) ada kata bebarengan, yang berarti bersama-sama. Pengulangan ini untuk mempertegas kata bersama, agar lebih dalam maknanya.

Dalam syair “Magelang Gemilang” terdapat pengulangan kata pada tiap baitnya, yaitu kata Magelang. Dalam setiap baitnya pasti terdapat kata Magelang, tetapi pada bait empat kata Magelang diganti dengan kata kutha (kota) yang tentu sudah pasti mengacu pada kota Magelang.

2.2.1.2 Diksi

Kata-kata yang dipilih dalam syair lagu ini umumnya mengacu pada dua hal, yakni (1) Kemegahan kota Magelang dengan candi-candinya. Ini tergambar dalam syair pada bait pertama. (2) Kesatuan/manunggaling pemerintah dengan masyarakat dalam membangun kota itu menjadi lebih makmur lagi. Ini terlihat dalam syair pada bait ke dua. Dalam pembangunan itu, tak lupa rakyatnya memanjatkan puji syukur pada Tuhan. Hal ini terdapat dalam syair lagu pada bait ke empat.

2.2.1.3 Pengimajian (image) daya bayang

Dalam syair lagu “Magelang Gemilang“ ada daya imagi penglihatan, yaitu pada bait pertama. Di situ diungkapkan seolah-olah terlihat nyata bahwa kota Magelang itu terkenal dan mampunyai cagar budaya peninggalan nenek moyang yaitu candi Pawon, Mendut, dan Borobudur (1c). Syair lagu ini sangat didomonasi oleh daya imajinasi penglihatan melalui syairnya kita seolah-olah dapat melihat keistimewaan Magelang secara menyeluruh. Selain candi-candi yang mempesona kita juga seakan-akan melihat masyarakat Magelang yang sedang giat membangun kotanya. Hal ini tampak pada bait ke dua dalam syair lagu “Magelang Gemilang“.

2.2.1.4 Gaya Bahasa

Dalam menulis syair lagu “Magelang Gemilang“ penyair menggunakan sarana retorika. Yaitu gaya bahasa yang merupakan susunan perkataan yang terjadi karena perasaan yang timbul/hidup dalam hati penyair, yang menimbulkan perasaan tertentu dalam hati pembaca.

Gaya bahasa itu untuk menimbulkan reaksi tertentu, untuk menimbulkan tanggapan pikiran kepada pembaca. Syair “Magelang Gemilang“ menggunakan sarana/gaya bahasa retorika jenis pleonasme, yaitu sarana retorika yang menyatakan hal/keadaan dua kali, tetapi kata kedua telah tersimpul dalam kata pertama. Dengan cara demikian, sifat atau hal yang dimaksudkan itu lebih terang bagi pembaca atau pendengar.

Misalnya: 2 (c) Mujudake kutha Magelang Gemilang. 2 (d) Gemah ripah iman lan cemerlang. Ini diulang pada bait tiga 3 (c) dan 3 (d)

2.2.2 Analisis struktur batin (isi) Syair “Magelang Gemilang” 2.2.2.1 Tema

Gagasan pokok dalam syair lagu “Magelang Gemilang“ adalah: menggambarkan begitu termasyhurnya (terkenalnya) kota Magelang, yang mempunyai peninggalan sejarah yaitu candi Pawon, Mendut, dan Borobudur. Sehingga menopang keindahan Kota Magelang (pada bait pertama). Selain itu warganya yang masih menjunjung tinggi kegotong-royongan untuk membangun kota agar menjadi gemilang (pada bait dua dan tiga). Akhir dari lagu tersebut mengajak kita agar jangan lupa selalu memuji dan berdoa kepada Tuhan agar selalu diberikan kekuatan untuk membangun kota Magelang agar menjadi Gemilang selamanya (pada bait empat). Jadi tema dari syair lagu tersebut adalah: termasyhurnya kota Magelang didukung oleh warganya yang sehati, seia sekata untuk mewujudkan kota Magelang menjadi gemilang selamanya.

2.2.2.2 Nada/tone

termasyhurnya kota Magelang dan mengingatkan kita agar selalu bekerja sama/seia sekata dalam membangun kota Magelang dan agar kita jangan lupa untuk selalu memuji/memohon kepada Tuhan agar selalu memberikan kekuatan kepada kita. Jadi nada/tone dalam syair ini adalah penyair menasehati kita (nasehat).

2.2.2.3 Amanat

Amanat yang terdapat dalam syair lagu “Magelang Gemilang“ membangun kota dan mewujudkan Kota Magelang agar menjadi gemilang selamanya serta jangan lupa selalu memohon/berdoa kepada Tuhan agar selalu memberikan kekuatan untuk membangun Kota Magelang agar menjadi gemilang selamanya.

2.3 Analisis Struktur Syair “Judi Togel“

Syair lagu campursari “Judi Togel“ terdiri dari lima bait dan masing-masing bait terdiri atas empat baris. Bait satu, dua, dan lima memiliki pola rima a, a, a, a. Bait tiga dan empat a, a, b, b. Berikut ini syair lagu “Judi Togel“:

No Lirik Arti

1. a. Esuk-esuk dhelog -dhelog ngekep dengkul.

Pagi-pagi termenung mendekap lutut

b. Pikir judheg neng ati mung tansah mesgul.

Pikirannya buntu dihati hanya selalu

kecewa.

22

d. Direwangi saben dino nutal-nutul. Dibantu dengan setiap hari menebak nomor.

2. a. Golek dhukun sing ampuh nomere jitu.

Mencari orang pandai yang sakti, agar

nomornya cocok.

b. Tafsir mimpi diramal kok ora metu. Tafsir mimpi yang sudah diramal, tidak keluar.

c. Dhuwit blanja mbendino katut nggo tuku.

Uang belanja setiap hari juga untuk

membeli nomor.

d. Jebule blong saiki mung ngeleg idu. Ternyata kosong sekarang hanya mengulum ludah.

3. a. E…e…padha sing eling. E…e…ingatlah semua.

b. Judi togel iku marakake sinthing. Judi togel itu membuat gila.

c. Ngrusak urip banjur padha dadi nekat.

Merusak hidup lalu membuat menjadi

nekat.

d. “Kuda lari“ dikejar tak mungkin dapat.

“Kuda lari“ dikejar tidak mungkin dapat.

4. a. E…e…padha sing nrima. E…e…bertawakallah semua.

b. Golek dhuwit golek bandha ra sah ngangsa.

Mencari uang, mencari harta tidak usah

dipaksakan.

c. Nadyan sithik iku peparinging Gusti. Walaupun sedikit itu pemberian Tuhan.

d. Dipangan nikmat gawe senenging ati. Untuk makan nikmat, membuat bahagia di hati.

teman-b. Judi togel iku nerak ing agama. Judi togel itu dilarang agama.

c. Padha eling marang bebrayan utama. Ingatlah terhadap bahaya yang ada.

d. Murih tetep rahayu uripmu kanca. Maka akan tetap sejahtera hidupmu teman.

2.3.1 Analisis Struktur Fisik Syair “Judi Togel” 2.3.1.1 Persajakan

Dalam syair lagu “Judi togel“ ini pada bait tiga baris ke dua (3b) tardapat kata ‘judi togel‘ demikian pula pada bait lima baris ke dua (5b) juga terdapat kata ‘judi togel‘. Ini berfungsi untuk mempertegas kalau judi togel itu hanya membuat gila dan dilarang agama. Selain pengulangan kalimat ada juga pengulangan kata, sebagai contoh pada bait pertama baris partama (1a) ada kata ‘esuk-esuk‘ yang berarti ‘pagi-pagi‘. Pengulangan ini untuk mempertegas kata pagi agar lebih dalam maknanya. Selain itu pada bait pertama baris ke empat (1d) ada kata ‘nutal-nutul‘ yang berarti ‘menunjuk/menebak-nebak ‘. Ini berfungsi untuk mempertegas kata tebak menjadi menebak-nebak.

2.3.1.2 Diksi

Dalam syair “Judi Togel“ ini kata-kata yang dipilih umumnya mengacu pada dua hal, yakni (1) Kesenangan pada judi togel, yang tergambar pada bait satu dan dua. (2) Nasehat dan akibat dari bermain judi togel, ini terlihat dalam syair pada bait tiga, empat, dan lima. Pilihan katanya menggunakan kata-kata yang umum digunakan dalam percakapan sehari-hari.

2.3.1.3 Pengimajian (image) daya bayang

Pengimajian pada syair lagu “Judi Togel“ ada daya imaji penglihatan, yaitu pada bait satu dan dua. Di situ diungkapkan orang yang suka bermain judi togel. Tampak jelas terlihat, bahwa orang yang suka bermain judi togel hanya bisa menghabiskan uang tanpa ada gunanya. Selain penglihatan juga imaji pendengaran. Kita mendengar nasihat dari penyair tentang akibat orang yang suka bermain judi togel. Hal ini tampak pada bait tiga, empat dan lima. Syair lagu ini sangat didominasi oleh daya imajinasi penglihatan dan pendengaran. Kita bisa melihat bagaimana orang yang suka bermain judi togel dan kita juga dapat mengerti apa akibatnya kalau kita suka bermain judi togel.

2.3.1.4 Gaya Bahasa

yang melebih-lebihkan suatu hal, keadaan. Maksudnya adalah untuk menyangatkan, untuk intensitas dan ekspresifitas.

Misalnya: 3 (a) E…e…padha sing eling

3 (b) Judi togel iku marakake sinthing 3 (c) Ngrusak urip banjur padha dadi nekat 3 (d) “ kuda lari “ dikejar tak mungkin dapat

2.3.2 Analisis struktur batin (isi) Syair “Judi Togel” 2.3.2.1 Tema

Gagasan pokok dalam syair lagu “Judi Togel“ adalah: menggambarkan orang yang suka bermain judi togel sehingga uangnya berhamburan hanya untuk bermain judi togel.

Orang yang bermain judi togel belum tentu bisa menebak dengan jitu (pada bait satu dan dua). Setelah itu kita bisa melihat akibat orang yang suka bermain judi togel dan nasehat dari penyair. Orang yang suka bermain judi togel hanya bisa membuat gila, merusak hidup dan judi togel juga dilarang oleh agama. Maka bersyukurlah kepada Tuhan atas rejeki yang telah diberikanNya kepada kita dan ingatlah akan bahaya yang ada (pada bait tiga, empat, dan lima).

Jadi tema syair lagu ini adalah: jangan suka bermain judi togel karena dilarang oleh agama dan akan merusak hidupmu.

2.3.2.2 Nada/tone

Dalam syair lagu “Judi Togel“ penyair mengajak kita agar jangan berjudi, karena hanya akan membuat kita gila, merusak hidup dan juga dilarang oleh agama. Kita harus bersyukur kepada Tuhan atas rejeki yang telah diberikan kepada kita. Walaupun sedikit tapi bisa membuat bahagia dan tentram. Jadi nada/tone dalam syair lagu ini adalah menasihati (nasihat).

2.3.2.3 Amanat

Amanat dalam syair lagu “Judi Togel“ adalah jangan membahayakan hidupmu dengan bermain judi. Bersyukurlah atas rejeki telah diberikan Tuhan, walaupun sedikit tapi dapat membahagiakan hidup kita.

2.4 Analisis Struktur Syair “Ketep Dadi Seksi“

Syair lagu “Ketep Dadi Seksi“ (Ketep menjadi saksi) terdiri dari empat bait. Pada bait pertama, kedua dan keempat terdiri dari empat baris. Sedangkan bait ke tiga terdiri dari enam baris.

Bait pertama memiliki pola rima bunyi akhir yaitu a, a, b, b. Bait kedua dan ke tiga berpola a, a, a, a. Sedangkan pada bait empat polanya adalah a, b, a, b. Dalam syair ini sangat bervariasi pola rima bunyi akhirnya. Berikut syair lagu “Ketep Dadi Seksi“ (Ketep menjadi saksi):

No Lirik Arti

1. a. Udan grimis ing erenging ardi. Hujan gerimis dilerengnya gunung.

b. Wus kaiket prasetya satuhu. Sudah terikat sumpah setia.

c. Wewayangmu cumithak ing

netra.

Bayangan wajahmu tergambar dimata.

d. Nambahi kangenku sajroning

wardaya.

Menambah rasa rinduku di dalam hati.

2. a. Meh sawarsa tresnaku tresnamu. Hampir satu tahun cintaku cintamu.

b. Wus kaiket prasetya satuhu. Sudah terikat sumpah setia.

c. Gunung Merapi opo dene

Merbabu.

Gunung Merapi dan juga Merbabu.

d. Dadi seksi janjiku klawan

janjimu.

Menjadi saksi janjiku dan janjimu.

3. a. Ing Ketep sliramu janji. Di Ketep kamu berjanji.

b. Bakal setya angenteni. Akan setia menunggu.

c. Ing Ketep kang katon asri. Di Ketep yang sangat indah.

d. Ati loro dadi siji. Dua hati menjadi satu.

e. Ing Ketep papan kang edi. Di Ketep tempat yang indah.

f. Dadi seksi tresna suci. Menjadi saksi cinta yang suci.

4. a. Tansah tetepa ngugemi mring

janjimu.

Tetaplah selalu menepati janjimu.

b. Bisaku among memuji. Saya hanya bisa berdoa.

c. Mugaa begja lan mulya kang

tinemu.

Semoga bahagia dan mulia adanya.

2.4.1 Analisis Struktur Fisik Syair “Ketep Dadi Seksi” 2.4.1.1 Persajakan

Dalam syair lagu ini pada bait tiga banyak diulang kata ‘Ing Ketep‘ contonya pada baris pertama (3a), yaitu ‘Ing Ketep sliramu janji‘. Pada baris tiga (3c) juga ada, yaitu ‘Ing Ketep kang katon asri‘, selanjutnya pada baris lima (3e), yaitu ‘Ing Ketep papan kang edi‘. Ini berfungsi untuk mempertegas lagi kalau Ketep adalah tempat yang penuh dengan kenangan yang indah, dan menjadi saksi akan cinta yang suci. Dalam syair lagu “Ketep Dadi Seksi“ tidak ada pengulangan kata, adanya hanya pengulangan kalimat saja.

2.4.1.2 Diksi

Syair lagu “Ketep Dadi Seksi“ kata-kata yang dipilih pada umumnya mengacu pada tiga hal, yakni : (1) Seseorang yang sedang dilanda kerinduan yang mendalam terhadap kekasihnya dan hampir satu tahun saling mengikat janji. Ini tergambar pada bait partama dan dua. (2) Teringat akan kenangan indah pada saat di Ketep berdua saling memadu kasih dan saling mengucapkan janji, sehingga Ketep menjadi saksi cerita cinta mereka berdua. Ini terlihat pada bait tiga.

(3) Selalu ingatlah akan janji kita berdua dan semoga cinta kita selalu diberkati oleh Tuhan. Hal ini ada dalam bait empat. Pilihan kata-katanya adalah kata-kata yang romantis/indah.

2.4.1.3 Pengimajian (image) daya bayang

Pengimajian pada syair lagu ini adalah daya imagi perasaan. Ini terlihat pada bait pertama yaitu, penggambaran seseorang yang sedang merasakan kerinduan yang begitu mendalam terhadap kekasihnya. Pada bait tiga teringat akan kenangan pada saat berdua memadu kasih dan saling mengucapkan janji setia di Ketep. Jadi dalam syair ini yang paling menonjol adalah daya imagi perasaan.

2.4.1.4 Gaya Bahasa

Dalam Syair “Ketep Dadi Seksi“ menggunakan gaya bahasa metonimia, yaitu bahasa kiasan yang banyak digunakan dalam sastra lisan. Kiasan ini disebut kiasan pengganti nama. Bahasa ini berupa penggunaan sebuah atribut dari sebuah objek justru untuk menggantikan objek tersebut. Jadi, sebuah sebutan/sifat yang dekat dengan objek itu, digunakan untuk menggantikan objek tersebut.

Misalnya: 3 (c) Ing Ketep kang katon asri 3 (d) Ati loro dadi siji

2.4.2 Analisis Struktur Batin (isi) Syair “Ketep Dadi Seksi” 2.4.2.1 Tema

Sebelum menentukan tema, akan kita lihat dulu gagasan pokok dalam syair lagu “Ketep Dadi Seksi“ tersebut. Gagasan pokoknya adalah: menggambarkan seseorang yang sedang merasakan kerinduan yang mendalam terhadap kekasihnya (pada bait pertama). Hampir satu tahun mereka saling mengikat janji untuk saling setia (pada bait dua). Ketep adalah saksi cerita cinta mereka berdua. Di sana mereka saling berjanji akan selalu setia dan menjalin hubungan cinta suci mereka (pada bait tiga). Tetaplah selalu menepati janji dan selalu berdoa kepada Tuhan agar cintanya diberkati oleh Tuhan (pada bait empat). Jadi tema lagu “Ketep Dadi Seksi“ adalah: seseorang yang rindu akan kenangan manisnya di Ketep yang menjadi saksi cerita cinta dan saksi akan janji setia.

2.4.2.2 Nada/tone

Dalam syair lagu ini, penyair mengajak kita agar merasakan apa yang sedang dirasakan penyair. Yaitu kerinduan akan kenangan indah pada saat di Ketep bersama kekasihnya. Mereka saling berjanji akan selalu setia. Dan tetaplah menepati janji yang telah disepakati berdua, serta selalu berdoa agar cintanya diberkati oleh Tuhan. Jadi nada/tone dalam syair ini adalah penyair berceritera dan mengajarkan kepada kita tentang rasa seseorang yang sedang rindu dan jatuh cinta.

2.4.2.3 Amanat

Amanat dalam syair lagu “Ketep Dadi Seksi“ adalah: selalu ingat akan janjimu dan jangan ingkar janji serta berpasrahlah kepada Tuhan jika kita sedang jatuh cinta.