• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagian Humas Pemerintah Kota Bogor memiliki tugas dan fungsi yang telah dirumuskan guna mencapai visi dan misi dengan baik. Untuk itu diperlukan strategi yang efektif untuk menjalankannya. Salah satu cara untuk menyusun strategi adalah dengan melakukan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats). Berdasarkan hasil wawancara dengan informan (EMA), diperoleh informasi bahwa Bagian Humas Pemerintah Kota Bogor memiliki peluang, ancaman, kekuatan serta kelemahan dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Adapun hal tersebut dinyatakan sebagai berikut:

- Kekuatan: melalui pemanfaatan IPTEK yang pesat, Bagian Humas Pemerintah Kota Bogor telah mampu melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan visi misi pimpinan. Di sisi lain, penggunaan media Online relatif lebih murah, sehingga tidak memerlukan biaya yang cukup banyak. Selain itu, dilakukan pula kerja sama dengan pihak-pihak terkait, dengan komunitas yang terbentuk di masyarakat misalnya. Adapun visi dan misi Pemerintah Kota Bogor adalah sebagai berikut:

Visi Kota Bogor 2015 – 2019: “Menjadikan Bogor sebagai kota yang nyaman, beriman dan transparan”

Misi Kota Bogor 2015 – 2019:

1. Menjadikan Bogor kota yang cerdas dan berwawasan teknologi informasi dan komunikasi.

2. Menjadikan Bogor kota yang sehat dan makmur. 3. Menjadikan Bogor kota yang berwawasan lingkungan.

4. Menjadikan Bogor sebagai kota jasa yang berorentasi pada kepariwisataan dan ekonomi kreatif.

5. Mewujudkan pemerintah yang bersih dan transparan.

6. Mengokohkan peran moral agama dan kemanusiaan untuk mewujudkan masyarakat madani.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan bahwa kekuatan yang dimiliki oleh Bagian Humas Pemerintah Kota Bogor diantaranya adalah:

1. Pelaksanaan program sesuai dengan visi dan misi Pemerintah Kota Bogor. Hal tersebut akan berdampak terhadap kepercayaan masyarakat bahwa Pemerintah Kota Bogor tidak hanya mengumbar janji, tetapi juga dibuktikan melalui pelaksanaan program yang relevan dengan visi dan misi yang telah diusung.

2. Penggunaan dan pemanfaatan IPTEK terutama dibidang media Online merupakan hal yang sudah diterapkan. Penyebaran informasi melalui media Online salah satunya adalah media sosial dirasa mampu menjangkau publik dengan cepat. Terutama dengan perkembangan teknologi yang pesat seperti saat ini, Bagian Humas Pemerintah Kota Bogor ikut andil dalam pemanfaatannya. Apalagi jika dilihat dilapangan, bahwa masyarakat dengan pengguna media sosial cenderung mengalami peningkatan.

3. Menjalin kerja sama dengan organisasi pemerintahan maupun non- pemerintahan, dengan begitu akan mempermudah pelaksanaan

program pemerintahan. Kerja sama yang terjalin akan mampu meningkatkan modal sosial pemerintah, dengan begitu pelaksanaan program akan dipermudah karena adanya kerja sama tersebut.

4. Mewadahi komunitas-komunitas masyarakat Bogor mulai dari tingkat remaja sampai dengan dewasa. Hal tersebut akan mampu untuk memperluas jaringan komunikasi dan bisa dimanfaatkan untuk penyebaran informasi.

5. Penyebaran informasi melalui media sosial, sehingga tidak memerlukan banyak biaya. Semakin banyaknya pengguna media sosial yang memanfaatkan teknologi internet, semakin banyak pula layanan provider yang menawarkan jasa penggunaan internet dengan biaya yang relatif murah namun dengan kualitas yang baik.

6. Pengaruh Wali Kota terhadap masyarakat yang cukup tinggi kini seolah menjadi trend bahwa pemimpin terjun langsung ke lapangan, dan mengetahui situasi yang sebenarnya terjadi. Wali Kota Bogor dalam berbagai kesempatan melibatkan langsung dengan kegiatan- kegiatan baik yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Bogor maupun oleh komunitas atau instansi lainnya. Seperti hadir pada acara peringatan hari besar, event lembaga pendidikan, kegiatan komunitas, memantau langsung lalu lintas, dan lainnya.

- Kelemahan: dengan pembagian sub-bagian yang telah ditetapkan, dalam pelaksanaan kinerjanya, Bagian Humas membutuhkan SDM yang cukup banyak, sementara jika melihat tren, menurut Kabag Humas Pemerintah Kota Bogor, bahwa telah jarang orang yang berminat untuk bekerja di dunia kehumasan, terutama organisasi pemerintahan. Humas pemerintahan sangat luas, untuk itu diperlukan pengelolaan yang optimal karena dalam pelaksanaan tugasnya, mencakup semua segmen dan semua komponen. Sehingga setiap orang yang ada di dalamnya membutuhkan pelatihan dan wawasan yang cukup luas. Pemerintah Kota Bogor dalam melakukan penyebaran informasi hanya mengandalkan media sosial saja, dalam hal ini jarang dilakukan sosialisasi tentang program pemerintahan ke tingkat lapisan masyarakat bawah. Sehingga informasi yang disebarkan cenderung tidak merata. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan bahwa Bagian Humas Pemerintah Kota Bogor cenderung memiliki kelemahan sebagai berikut:

1. Kurangnya kuantitas tenaga yang melakukan pengelolaan terhadap semua komponen. Karena mencakup semua pelayanan informasi di tingkat pemerintahan, bukan hanya Bagian Humas saja.

2. Rendahnya pemanfaatan media televisi dan radio lokal untuk kegiatan penyebaran informasi. Terutama tentang Program Sejuta Taman, karena dalam pelaksanaannya hanya mengandalkan media sosial saja. Karena tidak semua masyarakat menggunakan media sosialterutama dalam kegiatan pencarian informasi.

3. Minimnya kegiatan sosialisasi tentang program pemerintahan ke tingkat masyarakat lapisan bawah. Sebagian besar responden yang berusia kategori dewasa akhir dari penelitian ini tidak mengetahui tentang pelaksanaan Program Sejuta Taman, hal itu membuktikan bahwa belum meratanya penyebaran informasi tentang program yang

dilakukan. Padahal jika banyak masyarakat yang tahu, besar kemungkinan dukungan yang diperoleh terkait program yang dilaksanakan.

4. Sumber daya manusia masih membutuhkan pelatihan kemampuan kehumasan dan pemanfaatan media massa. Demi keberhasilan tugas dan fungsi, diperlukan tenaga yang handal dibidang pelayanan maupun pertukaran informasi. Terutama di era ini, staf bidang kehumasan dituntut untuk menguasai kemampuan pengelolaan media massa. Sejalan dengan tulisan Rakhmadi (2015) yang menjelaskan bahwa SDM yang berkarakter kuat dengan motivasi yang tinggi dibutuhkan untuk mendongkrak kinerja Bagian Humas Pemerintah. Dibutuhkan juga jenjang karier yang jelas dan kompensasi yang memadai sehingga Humas mendapatkan SDM kelas 1. Pengembangan SDM Humas yang sistematis dan berkelanjutan diperlukan untuk terjaminnya kontinuitas dan standard kehumasan.

- Peluang: dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, Bagian Humas Pemerintah Kota Bogor mampu untuk menjadi institusi yang menyelesaikan persoalan yang tengah berkembang di masyarakat. Bagian Humas hadir menawarkan solusi untuk masyarakat terutama tentang pertukaran informasi antara pemerintah dengan publik. Selain itu, melalui program-program yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Bogor, dirasa mampu untuk mewujudkan cita-cita organisasi. Sehingga hal tersebut berdampak positif bagi pemerintahan, dengan begitu reputasi pemerintah yang baik di mata publik akan diperoleh. Masyarakat yang memiliki pemikiran kritis cenderung mengalami peningkatan, hal tersebut salah satunya dipengaruhi oleh kemajuan IPTEK yang semakin pesat. Dengan kondisi tersebut, Bagian Humas Pemerintah Kota Bogor sadar bahwa dalam setiap pelaksanaan program tidak melulu hanya melibatkan publik internal saja, tetapi juga masyarakat luas sebagai publik eksternal. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dirumuskan bahwa peluang yang bisa dimanfaatkan oleh Bagian Humas Pemerintah Kota Bogor yakni:

1. Terjalinnya kerja sama dengan komunitas masyarakat di Bogor. Hal tersebut dapat menjadi peluang dalam meningkatkan reputasi Pemerintah Kota Bogor di mata publik.

2. Tersedianya media televisi dan radio lokal untuk dimanfaatkan, terutama dalam penyebaran informasi. Dewasa ini media televisi dan radio seolah ditinggalkan, karena hadirnya media lain seperti media berbasis Online dan media sosial yang lebih mudah digunakan untuk kegiatan pencarian dan perolehan informasi. Namun jika melihat ke lapangan, masih banyak pula kalangan masyarakat yang memperoleh informasi dari radio dan televisi. Untuk itu, kedua media tersebut tidak bisa ditinggalkan dalam kegiatan penyebaran informasi.

3. Tersedia sumber daya manusia yang handal di bidang kehumasan. Bagian Humas Pemerintah Kota Bogor memiliki Sub Kepala Bagian yang kompeten dibidangnya. Hanya saja hal tersebut perlu di dukung dengan kualitas dan kuantitas staf yang memadai agar tercipta kinerja yang harmoni dan pencapaian kinerja yang baik.

4. Penggunaan media sosial oleh masyarakat cenderung mengalami peningkatan. Kondisi tersebut dapat dijadikan peluang untuk melakukan penyebaran dan pertukaran informasi oleh Bagian Humas Pemerintah Kota Bogor. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan terus memperbaiki pengelolaan terhadap media sosial, serta diimbangi dengan penggunaan yang efektif dan efisien.

5. Masyarakat dengan pemikiran kritis cenderung meningkat. Hal tersebut bisa dimanfaatkan untuk menjalin kerja sama terutama dalam kaitannya dengan pelaksanaan program pemerintahan. Masyarakat dengan pemikiran kritis sebaiknya dapat ditampung untuk keberhasilan program, bukan dijadikan musuh atau sebagai penghalang pelaksanaan program.

- Ancaman: seiring berkembangnya kemajuan IPTEK, masyarakat ingin mendapat informasi yang cepat, terlebih melalui perkembangan media Online yang semakin meningkat. Pelaku media penyampaian informasi pun semakin bertambah bahkan dengan varian yang lebih menarik, tak heran jika masyarakat lebih memilih untuk mengakses informasi dari sumber yang lebih menarik dan kreatif. Padahal, masyarakat kerap kali menerima begitu saja informasi yang datang tanpa memperhatikan terlebih dahulu sumber informasi yang diperoleh. Dengan demikian, kesalahan persepsi sering terjadi di antara masyarakat. Untuk itu dibutuhkan penjelasan ulang terhadap informasi yang telah beredar demi keakuratan informasi yang beredar. Adanya kesalahan persepsi tersebut maka akan berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintah, untuk itu pengelolaan dan manajemen yang baik diperlukan dalam hal ini. Di sisi lain, dengan adanya kemajuan teknologi pemerintah tidak bisa hanya berfokus pada media sosial saja, karena tidak semua masyarakat telah terdedah dengan media sosial. Berdasarkan hal tersebut, adapun ancaman yang harus diatasi oleh Bagian Pemerintah Kota Bogor adalah:

1. Persaingan akun media sosial pemerintah dengan akun media sosial yang cenderung fokus pada hiburan. Masyarakat terutama kalangan remaja lebih memilih mengikuti akun media sosial yang berfokus pada hiburan atau komersialisme. Tak heran jika sedikit dari mereka yang mengetahui perkembangan pembangunan kota dan program yang sedang dilaksanakan. Akun media sosial yang banyak diikuti oleh remaja misalnya akun instagram @Dagelan, dan akun perbelanjaan Online lainnya.

2. Kejahatan cyber crime. Kejahatan jenis ini harus diantisipasi dengan baik, terutama dalam pelaksanaannya Bagian Humas Pemerintah Kota Bogor sangat mengandalkan media berbasis internet.

3. Terdapat beberapa kelompok masyarakat yang hanya menyaring informasi dari sembarang sumber. Sehingga menimbulkan persepsi yang salah terhadap pemerintah, jika sudah begitu maka dampak negatif akan muncul terhadap pemerintah, isis kepercayaan misalnya. 4. Kepercayaan beberapa golongan masyarakat terhadap pemerintah

cenderung rendah. Hal tersebut bisa mengancam jika sewaktu-waktu terdapat beberapa kelompok yang menentang penyelenggaraan

program. Untuk itu perlu dilakukan antisipasi yang nyata agar kelompok penentang tidak muncul ke permuukaan.

5. Tidak semua masyarakat menggunakan media sosial dalam pencarian informasi. Lapisan masyarakat yang tinggal dipemukiman dan memiliki akses sulit ke perkotaan cenderung lebih lama terdedah teknologi. Untuk itu masih belum banyak masyarakat yang menggunakan media sosial sebagai media pencarian informasi. Hal tersebut bisa menjadi ancaman bahwa informasi yang harusnya menjangkau seluruh lapisan masyarakat justru nyatanya tidak demikian.

Berdasarkan uraian diatas, dalam penelitian ini akan dirumuskan matriks SWOT Bagian Humas Pemerintah Kota Bogor. Terdapat beberapa model yang dapat digunakan untuk melakukan Analisis SWOT, salah satunya adalah yang disebut dengan Matriks TOWS yang dikembangkan oleh David (1989), yang mendahulukan analisis Ancaman dan Peluang untuk kemudian melihat sejauh mana kapabilitas internal sesuai dan cocok dengan faktor-faktor eksternal tersebut. Terlihat pada Tabel 16, terdapat empat strategi yang tampil dari hasil analisis TOWS Bagian Humas Pemerintah Kota Bogor tersebut.

Tabel 16 Matriks TOWS penentuan alternatif strategi public relations Pemerintah Kota Bogor Internal Eksternal Strengths-S: 1.Pelaksanaan program sesuai dengan visi dan misi Pemerintah Kota Bogor

2.Penggunaan dan pemanfaatan IPTEK terutama media Online

3.Menjalin kerja sama dengan organisasi pemerintahan maupun non-pemerintahan 4.Mewadahi komunitas- komunitas masyarakat Bogor 5.Penyebaran informasi melalui pemanfaatan media sosial, sehingga tidak memerlukan banyak biaya 6.Pengaruh Wali Kota

terhadap masyarakat yang cukup tinggi

Weakness-W:

1.Kurangnya kuantitas tenaga yang melakukan pengelolaan terhadap semua komponen, karena mencakup semua

pelayanan informasi di tingkat pemerintahan 2.Rendahnya pemanfaatan

media televisi dan radio lokal untuk kegiatan penyebaran informasi. Terutama tentang Program Sejuta Taman, karena dalam pelaksanaannya hanya mengandalkan media sosial saja. 3.Minimnya kegiatan sosialisasi tentang program pemerintahan ke tingkat masyarakat lapisan bawah. 4.Sumber daya manusia

masih membutuhkan pelatihan kemampuan kehumasan dan

Opportunities-O:

1.Terjalinnya kerja sama dengan komunitas masyarakat di Bogor. 2.Tersedianya media televisi

dan radio lokal untuk dimanfaatkan, terutama dalam penyebaran informasi.

3.Tersedia sumber daya manusia yang handal di bidang kehumasan. 4.Penggunaan media sosial

oleh masyarakat cenderung mengalami peningkatan. 5.Masyarakat dengan pemikiran kritis cenderung meningkat. Strategi S-O: 1.Mengoptimalkan kualitas dan kuantitas SDM melalui

pelaksanaan tugas dan fungsi dalam

pencapaian visi dan misi pemerintah dengan penggunaan IPTEK yang efektif dan efisien (S1, 2, 5 – O1, 2, 3, 4) 2.Meningkatkan

hubungan baik dengan organisasi maupun komunitas dan kaitannya dengan pelaksanaan program pemerintah (S3, 4 – O1, 5) Strategi W-O: 1.Memaksimalkan semua media untuk menyebarkan informasi sebagai

perwujudan pemanfaatan IPTEK secara optimal serta dengan dilakukan pelatihan dan pembekalan terlebih dahulu kepada untuk SDM yang terlibat (W1, 2, 4 – O2, 4) 2.Mengoptimalkan

pemanfaatan media televisi dan radio lokal untuk penyebaran informasi (W2-O2) 3.Melakukan sosialisasi

sampai ketingkat akar rumput guna menjalin kerja sama dengan masyarakat dari berbagai golongan (W3 – O5) 4.Penyelenggaraan

pelatihan oleh praktisi Humas (W4-O3)

Threats-T:

1.Persaingan akun media sosial pemerintah dengan akun media sosial yang cenderung fokus pada hiburan

2.Kejahatan cyber crime

3.Terdapat beberapa kelompok masyarakat yang hanya menyaring informasi dari sembarang sumber.

4.Kepercayaan beberapa golongan masyarakat terhadap pemerintah cenderung rendah. 5.Tidak semua masyarakat

menggunakan media sosial dalam pencarian informasi.

Strategi S-T:

1.Menjalin kerja sama dengan akun media sosial baik pemerintah maupun non-pemerintah dan meminimalisir tindak cyber crime (S1, 3, 4 – T1, 2)

2.Melakukan penyebaran informasi dengan efektif dan efisien serta

memperhatikan kekuatan pesan guna meminimalisir kesalahan persepsi (S2, 5, 6– T3, 4, 5) 3.Merangkul semua kalangan masyarakat dengan melibatkan peran Wali Kota (S6 – O3, 4, 5)

Strategi W-T:

1. Mengoptimalkan

penyebaran informasi dan sosialisasi ke berbagai lapisan masyarakat tentang program pemerintah dengan meningkatkan kinerja sumber daya manusia yang ada (W1, 3, 4 – T3, 4, 5)