• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis gap digunakan untuk mengukur kesenjangan antara harapan konsumen dan kinerja yang diterima konsumen. Lampiran 3 menjelaskan bahwa hasil perhitungan melalui analisis gap diketahui 86,1 persen kepuasan konsumen terpenuhi dan sisanya sebesar 13,9 persen kepuasan konsumen belum terpenuhi. Dilihat secara umum, Klappertaart Huize belum dapat memastikan kebenaran indeks kepuasan konsumen yang terpenuhi. Oleh karena itu, perlu dilakukan

41 analisis Custumer Satisfaction Index (CSI) untuk mengetahui seberapa besar indeks kepuasan konsumen yang telah terpenuhi dalam tingkat kinerja nyatanya.

Indeks Kepuasan Konsumen

Menurut Tjiptono (2000) kepuasan pelanggan diartikan sebagai evaluasi purnabeli, dimana persepsi terhadap kinerja produk/jasa yang dipilih sekurang- kurangnya memenuhi haraapn pra pembelian. Jika persepsi tidak sesuai dengan harapan maka yang terjadi adalah ketidakpuasan. Sedangkan menurut Kotler & Armstrong (2008) kepuasan pelanggan (custumer satisfaction) tergantung pada kinerja anggapan produk relatif terhadap ekspektasi pembeli. Apabila kinerja lebih kecil dari harapan, konsumen akan merasa tidak puas. Apabila kinerja sama dengan harapan, konsumen akan merasa puas dan apabila kinerja melebihi harapan konsumen akan merasa sangat puas.

Berdasarkan data yang disajikan pada Lampiran 3 nilai dari Custumer Satisfaction Index (CSI) pada Klappertaart Huize adalah sebesar 73.97 persen. Nilai Custumer Statisfaction Index (CSI) diperoleh dengan membagi nilai

Weighted Score Total dengan skala maksimum yang diperoleh dari skala Likert yang digunakan dalam pembobotan tingkat harapan dan kinerja yaitu 5 (lima) kemudian dikalikan dengan 100 persen. Berdasarkan indeks kepuasan, nilai

Custumer Satisfaction Index (CSI) Klappertaart Huize sebesar 73.97 persen berada pada rentang 60 persen – 80 persen. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum indeks kepuasan konsumen Klappertaart Huizeberada pada kriteria “puas”.

Prioritas perbaikan atribut

Nilai Custumer Satisfaction Index (CSI) sebesar 73.97 persen menunjukkan bahwa masih ada sebesar 26.03 persen kepuasan konsumen yang belum terpenuhi oleh kinerja atribut Klappertaart Huize. Hal ini perlu diperhatikan oleh pihak manajemen Klappertaart Huize agar dapat memperbaiki kinerja perusahaan sesuai dengan harapan konsumen agar tercipta kepuasan konsumen 100 persen. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menentukan prioritas perbaikan atribut adalah dengan metode Important Performance Analysis (IPA). Metode ini akan menampilkan kinerja atribut yang harus diperbaiki dengan diagram kartesius yang terbagi dalam empat kuadran.

42

Tabel 24 Nilai rata-rata atribut Klappertaart Huize berdasarkan tingkat kepentingan dan tingkat kinerja

No Atribut Nilai rata-rata

kepentingan

Nilai rata-rata kinerja

1. Cita rasa klappertaart 4,62 3,98

2. Porsi klappertaart 4,00 3,63 3. Higienitas klappertaart 4,71 4,11 4. Variasi rasa klappertaart 4,25 3,57 5. Tampilan klappertaart 4,13 3,82 6. Harga klappertaart 4,32 3,41 7. Keramahan dan kesopanan 4,46 3,47 8. Penampilan pramusaji 4,01 3,56 9. Kesigapan pramusaji 4,36 3,58 10. Pengetahuan dan kemampuan pramusaji 4,23 3,51 11. Kecepatan penyajian 4,44 3,72 12. Kecepatan transaksi pembayaran 4,09 3,82 13. Kemudahan akses 4,24 3,79 14. Kenyamanan restoran 4,65 4,10 15. Ketersediaan dan kebersihan peralatan makan 4,55 3,94 16. Tampilan restoran (dekorasi) 4,07 3,84 17. Ketersediaan dan kebersihan toilet 4,51 3,86 18. Ketersediaan dan kebersihan mushola 4,36 3,77 19. Ketersediaan sarana parkir 4,41 3,81 20. Kelengkapan

informasi daftar menu

4,18 3,58

21. Kejelasan papan nama restoran

3,99 3,40

22. Penggunaan iklan dan promosi

3,85 3,07

Rata - rata 4,292273 3,697273

Dalam penelitian ini, garis tengah diagram kartesius diambil dari nilai rata- rata keseluruhan harapan konsumen dan kinerja (aktual), kemudian nilai rata-rata kepentingan digunakan untuk menentukan atribut-atribut yang dianggap penting bagi konsumen Klappertaart Huize. Berikut adalah gambar diagram kartesius

43

Important Performance Analysis (IPA), dimana sumbu X menunjukkan tingkat kinerja atribut dan sumbu Y menunjukkan tingkat kepentingan atribut.

4.2 4.0 3.8 3.6 3.4 3.2 3.0 4.7 4.6 4.5 4.4 4.3 4.2 4.1 4.0 3.9 3.8 kinerja k e p e n ti n g a n 3.69 4.1 A 22 A 21 A 20 A 19 A 18 A 17 A 16 A 15 A 14 A 13 A 12 A 11 A 10 A 9 A 8 A 7 A 6 A 5 A 4 A 3 A 2 A 1 Scatterplot of kepentingan vs kinerja

Keterangan:

Kuadran I : Kuadran III :

A4. Variasi klappertaart A2. Porsi klappertaart

A6.Harga klappertaart yang ditawarkan A8.Penampilan Pramusaji

A7. Keramahan dan kesopanan pramusaji A21. Kejelasan papan nama

A9. Kesigapan pramusaji A22. Penggunaan iklan promosi

A10. Pengetahuan dan kemampuan pramusaji A20. Kelengkapan informasi daftar menu

Kuadran II : Kuadran IV :

A1. Cita rasa klappertaart A12. Kecepatan transaksi pembayaran

A3. Kehigienisan klappertaart A16. Tampilan restoran (dekorasi)

A5. Tampilan klappertaart

A11. Kecepatan penyajian

A13. Kemudahan dalam menjangkau lokasi A14. Kenyamanan restoran

A15.Ketersediaan dan kebersihan peralatan makan

A17. Ketersediaan dan kebersihan toilet A18. Ketersediaan dan kebersihan mushola A19. Ketersediaan sarana parkir

1. Kuadran I (Prioritas Utama)

Kuadran I pada diagram kartesius menunjukkan atribut-atribut yang penting bagi konsumen, namun kinerjanya belum sesuai dengan harapan konsumen. Atribut-atribut pada diagram I perlu dijadikan prioritas bagi pihak Klappertaart Huize agar dapat memenuhi kepuasan konsumen. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, atribut yang berada dikuadran I adalah sebagai berikut.

44

a. Variasi klappertaart

Variasi klappertaart adalah ketersediaan beragam rasa dari klappertaart

yang ditawarkan. Untuk klappertaart saat initersedia dalam 12 varian, diantaranya yaitu original, strawberry, blueberry, cheese, rum raisin, pandan, chocolate chip,

green tea, oreo, tape, fruit & nut dan triple cheese. Konsumen menganggap atribut variasi klappertaart penting karena merupakan produk andalan dari Klappertaart Huize, namun kinerjanya belum sesuai dengan harapan konsumen. Pihak manajemen Klappertaart Huize perlu melakukan inovasi varian secara terus- menerus agar konsumen tidak merasa bosan dan tertarik untuk melakukan pembelian kembali.

b. Harga klappertaartyang ditawarkan

Harga klappertaart yang ditawarkan adalah nilai uang yang harus dibayarkan konsumen terhadap produk klappertaart yang ditawarkan. Pihak

Klappertaart Huize harus memperhatikan harga yang ditetapkan, meskipun target dari Klappertaart Huize adalah wisatawan, pekerja kantoran dan keluarga dengan kelas ekonomi menengah keatas namun berdasarkan hasil penelitian harga tetap menjadi pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.

c. Keramahan dan Kesopanan Pramusaji

Keramahan dan kesopanan pramusaji adalah sikap pramusaji Klappertaart Huize dalam melayani konsumen yang bertujuan untuk membuat konsumen senang dan merasa dihormati dengan adanya sapaan, senyuman, dan tutur kata serta perbuatan yang baik. Pramusaji merupakan orang yang berhadapan langsung dengan pelanggan sehingga dapat dijadikan salah satu penentu kepuasan pelanggan. Berdasarkan hasil penelitian, atribut ini masih belum dapat memenuhi harapan konsumen. Pihak Klappertaart Huize harus meningkatkan kinerja atribut ini karena pramusaji berhubungan langsung dengan konsumen. Hal ini agar konsumen yang berkunjung ke Klappertaart Huize dapat merasa puas dengan sikap keramahan dan kesopanan pramusaji.

d. Kesigapan pramusaji

Kesigapan pramusaji adalah tingkat ketanggapan pramusaji adalam merespon konsumen. Konsumen Klappertaart Huize merasa bahwa tingkat kinerja atribut kesigapan pramusaji penting, namun kinerjanya belum sesuai/ masih dibawah harapan konsumen. Pihak manajemen Klappertaart Huize dapat mengadakan pelatihan secara berkala kepada pramusaji agar dapat memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen.

e. Pengetahuan dan kemampuan pramusaji

Pengetahun pramusaji terhadap suatu produk, yaitu kemampuan yang dimiliki pramusaji dalam menjelaskan menu yang ada di Klappertaart Huize

untuk disampaikan kepada konsumen. Tingkat kinerja atribut ini masih belum sesuai dengan harapan konsumen, meskipun konsumen merasa atribut ini penting, perlu adanya evaluasi dari pihak manajemen Klappertaart huize terhadap atribut ini seperti menambah product knowledge sebelum pramusaji bekerja.

45 f. Kelengkapan informasi daftar menu

Kelengkapan informasi mengenai daftar menu, yaitu tersedianya daftar menu yang dapat memudahkan konsumen dalam memilih menu yang ditawarkan oleh restoran. Konsumen Klappertaart Huize merasa atribut ini cukup penting namun kinerjanya belum sesuai dengan harapan konsumen. Pihak Klappertaart Huize perlu melakukan update menu secara berkala agar informasi mengenai produk yang ditawarkan dapat diketahui oleh konsumen.

2. Kuadran II (Pertahankan Prestasi)

Kuadaran II menunjukkan atribut-atribut yang dianggap penting oleh konsumen dan kinerjanya sudah sesuai dengan yang dirasakan konsumen. Atribut- atribut ini harus dipertahankan karena mampu memberikan kepuasan bagi konsumen. Adapun atribut-atribut tersebut adalah sebagai berikut.

a. Cita rasa klappertaart

Cita rasa klappertaart adalah tanggapan panca indera perasa konsumen terhadap produk klappertaart yang dipesan pengunjung Klappertaart Huize. Cita rasa merupakan alasan bagi pengunjung dalam menentukan pengambilan keputusan tempat makan. Cita rasa yang khas membuat konsumen ingin datang kembali dan melakukan pembelian ulang karena tidak dapat merasakannya di restoran lain. Berdasarkan hasil penelitian, cita rasa klappertaart sudah mampu memberikan kepuasan sesuai dengan harapan konsumen. Oleh karena itu, pihak

Klappertaart Huize perlu mempertahankan prestasi dan meningkatkan kinerja dari atribut cita rasa makanan agar konsumen tetap merasa puas.

b. Higienitas klappertaart

Higienitas klappertaart adalah tingkat kebersihan dari produk klappertaart,

yang disajikan terbebas kotoran atau yang lainnya. Makanan yang ditawarkan

Klappertaart Huize berasal dari bahan - bahan yang terjamin kualitas dan kebersihannya. Tujuannya agar konsumen dapat merasakan cita rasa yang baik dan bergizi tinggi serta terhindar dari penyakit. Indikator higienitas produk

Klappertaart Huize pada penelitian ini adalah tidak ada benda asing seperti kotoran, debu, rambut atau benda-benda yang seharusnya tidak ada saat penyajian makanan dan minuman. Higienitas makanan menjadi hal yang penting bagi konsumen, dan kinerja dari higienitas makanan di Klappertaart Huize sudah sesuai dengan harapan konsumen sehingga perlu dipertahankan prestasinya agar kepuasan konsumen dapat terjaga.

c. Tampilan klappertaart

Tampilan klappertaart adalah tingkat penataan dan kerapihan produk

klappertaart yang disajikan. Konsumen merasa kinerja dari atribut tampilan konsumen sudah rapi dan menarik. Hal ini dikarenakan klappertaart yang disajikan Klappertaart Huize ditata seindah mungkin sehingga dapat menggugah selera konsumen. Kinerja atribut ini sudah sesuai dengan harapan dan memberikan kepuasan bagi konsumen sehingga atribut ini perlu dipertahankan agar konsumen tetap merasa puas.

46

d. Kecepatan Penyajian

Kecepatan penyajian adalah seberapa cepat konsumen meneriman pesanan. Pihak Klappertaart Huize berusaha menyajikan pesanan konsumen maksimal 10 menit dari waktu pemesanan. Hal ini agar konsumen tidak menunggu terlalu lalu lama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen merasa kinerja atribut sudah cukup baik, dan konsumen merasa puas. Kinerja atribut ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan agar konsumen tetap merasa puas.

e. Kemudahan dalam menjangkau lokasi

Kemudahan dalam menjangkau lokasi adalah seberapa mudah lokasi

Klappertaart Huize dijangkau oleh konsumen. Indikator kemudahan dalam menjangkau lokasi dalam penelitian ini adalah lokasi mudah ditemukan, mudah dijangkau oleh kendaraan, dan kelancaran lalu lintas menuju restoran. Atribut kemudahan dalam menjangkau lokasi Klappertaart Huize penting bagi konsumen, dan kinerja dari atribut ini sudah sesuai dengan harapan konsumen. Pihak

Klappertaart Huize perlu mempertahankan dan meningkatkan atribut agar kepuasan konsumen tetap terjaga.

f. Kenyamanan restoran

Kenyamanan restoran adalah situasi Klappertaart Huize yang dapat membuat konsumen merasa nyaman dan senang berada di restoran. Konsumen

Klappertaart Huize merasa kenyamanan restoran merupakan hal yang penting dan mereka sudah merasa kinerja dari atribut ini sudah memberikan kepuasan. Konsumen Klappertaart Huize merasa puas dengan konsep indoor dan outdoor

yang dilengkapi dengan taman bermain anak-anak. Kinerja dari atribut ini sudah baik dan perlu dipertahankan dan juga ditingkatkan agar konsumen merasa puas.

g. Ketersediaan dan kebersihan peralatan makan

Ketersediaan dan kebersihan peralatan makanan dan minuman, yaitu peralatan makan dan minum terbebas dari debu atau kotoran lainnya dan dilapisi tissue untuk menjaga kebersihannya. Konsumen Klappertaart Huize merasa atribut ketersediaan dan kebersihan peralatan makan merupakan hal yang penting dan mereka merasa puas dengan kinerja dari atribut ini. Untuk itu, pihak

Klappertaart Huize perlu mempertahankan atribut ini agar kepuasan konsumen tetap terjaga.

h. Ketersediaan dan kebersihan toilet

Ketersediaan dan kebersihan toilet, yaitu jumlah toilet yang tersedia memadai dan bersih serta mudah untuk ditemukan. Konsumen Klappertaart Huize

merasa puas dengan kinerja atriibut ketersediaan dan kebersihan toilet.

Klappertaart Huize menyediakan dua toilet untuk laki-laki dan perempuan serta dilengkapi dengan wastafel. Pihak Klappertaart Huize harus mempertahankan atribut ini agar konsumen tetap merasa puas.

i. Ketersediaan dan kebersihan mushola

Ketersediaan dan kebersihan mushola yaitu terjaga kebersihannya, alat sholat yang bersih, tersedia tempat wudhu dan tempatnya nyaman untuk beribadah.

47 Konsumen Klappertaart Huize merasa puas dengan kinerja atribut ketersediaan dan kebersihan mushola. Klappertaart Huize menyediakan satu mushola dengan kapasitas 6 orang yang dilengkapi dengan sarung, mukena dan sajadah. Pihak

Klappertaart Huize harus mempertahankan atribut ini agar konsumen tetap merasa puas.

j. Ketersediaan sarana parkir

Ketersediaan areal parkir, yaitu ada atau tidaknya tempat parkir, tempat parkir yang disediakan cukup luas, aman dan nyaman. Indikator ketersediaan areal parkir dapat dilihat dari luas area yang tersedia dan dapat menampung kendaraan milik konsumen yang datang ke Klappertaart Huize. Konsumen Klappertaart Huize merasa puas dengan kinerja atribut ketersediaan sarana parkir sehingga perlu dipertahankan agar kepuasan konsumen dapat terus terjaga.

3. Kuadran III (Prioritas Rendah)

Kuadran ini memuat atribut – atribut yang dianggap kurang penting oleh konsumen dan kinerjanya tidak terlalu istimewa. Prioritas perbaikan atribut yang berada pada kuadran ini menjadi rendah karena dianggap tidak terlalu penting bagi konsumen. Perbaikan atau peningkatan kinerja atribut-atribut pada kuadran ini masih dapat dipertimbangkan lagi karena pengaruhnya kecil terhadap konsumen. Adapun atribut-atribut yang berada pada kuadran ini adalah sebagai berikut.

a. Porsi klappertaart

Porsi klappertaart yaitu ukuran dari klappertaart yang disajikan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Konsumen Klappertaart Huize

merasa porsi makanan yang disajikan tidak terlalu penting karena konsumen mengganggap kualitas makanan lebih penting dibandingkan dengan kuantitas makanan. Tingkat kinerja dari atribut ini juga tergolong rendah karena sebagaian besar konsumen merasa porsi yang ditawarkan Klappertaart Huize belum dapat memenuhi kepuasan konsumen.

b. Penampilan pramusaji

Penampilan pramusaji adalah terlihat rapi dan sopan. Indikator penampilan pramusaji dapat dilihat dari rapi atau tidak seragam yang digunakan pramusaji dan bersih atau tidak seragam yang digunakan pramusaji. Konsumen Klappertaart Huzie merasa penampilan pramusaji tidak penting dan kinerja dari penampilan pramusaji tergolong rendah karena penampilan pramusaji masih tergolong kurang rapi.

c. Kejelasan papan nama restoran

Kejelasan papan nama adalah posisi dan tingkat kemencolokan papan nama restoran sehingga dapat memudahkan konsumen untuk menemukan letak restoran. Indikator kejelasan papan nama pada penelitian ini adalah posisi papan nama yang pas dapat terlihat dengan baik, mencolok, dan dapat mengundang konsumen untuk berkunjung. Konsumen menganggap atribut ketersediaan dan kejelasan papan nama tidak penting dan nilai kinerja dari atribut ini juga masih belum mampu memberikan kepuasan bagi konsumen sehingga pihak manajemen Klappertaart Huize perlu melakukan perbaikan atribut.

48

d. Penggunaan iklan dan promosi

Iklan dan promosi merupakan strategi yang digunakan untuk menarik perhatian konsumen agar mau berkunjung ke Klappertaart Huize. Berdasarkan hasil penelitian, konsumen menganggap atribut ini tidak penting dan nilai kinerjanya masih belum sesuai memberikan kepuasan bagi konsumen. Oleh karena itu, atribut penggunaan iklan dan promosi mendapat prioritas perbaikan atribut yang rendah.

4. Kuadran IV (Berlebihan)

Atribut-atribut yang terletak pada kuadran ini dianggap tidak terlalu penting oleh konsumen namun dilakukan dengan sangat baik oleh pihak manajemen. Atribut pada kuadran ini dapat dikurangi oleh pihak Klappertaart Huize agar dapat menghemat biaya. Adapun atribut – atribut yang berada pada kuadran IV ini adalah sebagai berikut.

a. Kecepatan transaksi pembayaran

Kecepatan transaksi pembayaran adalah seberapa cepat kasir melakukan transaksi dengan konsumen. Pembayaran di Klappertaart Huize dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu konsumen dapat datang langsung ke meja kasir untuk melakukan pembayaran atau konsumen dapat memanggil pramusaji unuk meminta billing. Indikator kecepatan transaksi pembayaran dalam penelitian ini adalah jika transaksi dapat dilakukan dalam waktu kurang dari lima menit. Atribut ini, dianggap tidak penting dan kinerjanya sudah sangat memuaskan konsumen. Pihak Klappertaart huize perlu mempertahankan atribut ini agar kepuasan konsumen tetap terjaga.

b. Tampilan restoran (dekorasi)

Tampilan restoran adalah dekorasi yang sesuai dan menarik yang dapat membuat konsumen merasa nyaman. Klappertaart Huize merupakan restoran dengan konsep indoor dan outdoor yang disertai dengan taman bermain anak – anak. Konsumen menganggap atribut tampilan restoran tidak penting dan kinerjanya sudah sangat memuaskan konsumen. Pihak Klappertaart Huize perlu mempertahankan atribut ini agar kepuasan konsumen tetap terjaga.

Berdasarkan hasil pemetaan melalui analisis Importance Performance Analysis (IPA), diperoleh bahwa terdapat enam atribut yang perlu diperbaiki kinerjanya agar dapat meningkatkan kepuasan konsumen. Atribut-atribut tersebut adalah variasi klappertaart, harga klappertaart yang ditawarkan, keramahan dan kesopanan pramusaji, kesigapan pramusaji, pengetahuan dan kemampuan pramusaji serta kelengkapan informasi daftar menu. Keenam atribut tersebut perlu diperbaiki karena konsumen merasa keberadaan atribut tersebut penting namun, kinerjanya belum mampu memberikan kepuasan bagi konsumen.

49 Hubungan Karakteristik Konsumen dan Kepuasan

Hasil penelitian menunjukkan nilai Customer Satisfaction Index (CSI) yang diperoleh sebesar 73.97 persen. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum indeks kepuasan konsumen Klappertaart Huize berada pada kriteria “puas”. Nilai Customer Satisfaction Index (CSI) sebesar 73.97 persen menunjukkan bahwa masih ada sebesar 26.03 persen kepuasan konsumen yang belum terpenuhi terhadap kinerja atribut Klappertaart Huize. Hal ini terlihat pada diagram kartesius Important Performance Analysis (IPA) dimana ada 6 atribut yang berada dalam kuadran I. Artinya ke-6 atribut tersebut dianggap penting oleh konsumen namun kinerjanya masih belum mampu memuaskan harapan konsumen sehingga harus diprioritaskan untuk diperbaiki tingkat kinerjanya.

Tabel 25 Hubungan usia terhadap kepuasan setelah melakukan pembelian di

Klappertaart Huize

Usia Kinerja Total (%)

Puas (%) Tidak Puas (%)

17-26 tahun 50 4 54

27-36 tahun 32 1 33

37-46 tahun 10 0 10

>47 tahun 3 0 3

Total 95 5 100

Berdasarkan perhitungan melalui crosstab, peneliti menghubungkan karakteristik usia dengan kepuasan konsumen pasca pembelian di Klappertaart Huize Tabel 31 menunjukkan bahwa konsumen terbesar yang merasa puas setelah melakukan pembelian adalah kelompok usia 17 – 26 tahun yakni sebanyak 50 orang dan kelompok usia 27-36 tahun sebanyak 32 orang. Hasil ini sesuai dengan target dari Klappertaart Huize yaitu konsumen ditingkat remaja dan dewasa.

Tabel 26 Hubungan pendapatan terhadap kepuasan konsumen setelah melakukan pembelian di Klappertaart Huize

Pendapatan Kepuasan Total (%)

Puas (%) Tidak Puas (%) >500 000 11 0 11 500 000 – 1 500 000 10 1 11 1 500 000 – 2 500 000 16 1 17 2 500 000 – 5 000 000 27 2 29 5 000 000 – 10 000 000 22 1 23 >10 000 000 9 0 9 Total 95 5 100

Sedangkan kepuasan konsumen dilihat dari hubungan pendapatan dengan kepuasan pasca pembelian juga dapat dilihat pada Tabel 26. Konsumen yang merasa puas setelah melakukan pembelian di Klappertaart Huize terbagi rata pada

50

beberapa tingkatan pendapatan per bulan. Konsumen dengan pendapatan per bulan Rp 2 500 000 – Rp 5 000 0000 sebanyak 27 orang. Diikuti konsumen dengan pendapatan per bulan Rp 5 0 00 000 – Rp 10 000 000 sebanyak 22 orang, konsumen dengan pendapatan per bulan Rp 1 500 000 – Rp 2 500 000 sebanyak 16 orang. Hasil ini sesuai dengan segmentasi dari Klappertaart Huize yaitu konsumen yang berada pada kalangan menengah atas. Konsumen pada segmen ini memiliki daya beli yang tinggi dan lebih mementingkan kualitas dari produk yang ditawarkan.

Dokumen terkait