• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

METODOLOGI PENELITIAN

3. Analisis Validasi Produk

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2017:147). Hasil uji kelayakan dari ahli media, ahli materi dan guru mata pelajaran dihitung rata-rata empirisnya menggunakan rumus (Suharsimi, 2011:264):

Keterangan :

= Rata-rata nilai = Jumlah nilai N = Jumlah responden

Untuk mengetahui kualitas produk yang dikembangkan yaitu dengan kriteria kelayakan yaitu sangat baik, baik, kurang baik, tidak baik, peneliti mengadopsi cara menurut Widoyoko (2017:238).

Tabel 3.2 Kriteria Kelayakan

Rumus Rerata Skor Klasifikasi X > i + 1,8 x sbi >4,2 Sangat Baik i + 0,6 x sbi < X ≤ i + 1,8 x sbi >3,4 – 4,2 Baik i - 0,6 x sbi < X ≤ i + 0,6 x sbi >2,6 – 3,4 Cukup i - 1,8 x sbi < X ≤ i - 0,6 x sbi >1,8 – 2,6 Kurang X ≤ i - 1,8 x sbi ≤1,8 Sangat Kurang Keterangan :

i (real ideal) = (skor maksimal ideal + skor minimum ideal) sbi (simpangan baku ideal) = (skor maksimal ideal – skor minimum ideal)

X = Skor empiris 3.6 Prosedur Penlitian

Penelitian pengembangan ini mengadopsi langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Borg dan Gall (dalam Sugiyono, 2017). Sepuluh langkah-langkah pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan Borg dan Gall adalah sebagai berikut.

a. Penelitian dan pengumpulan data (research and information collecting)

Studi literatur terkait dengan permasalahan yang dikaji. Peneliti melakukan analisis kebutuhan, studi literatur, melakukan penelitian dalam skala kecil, dan merumuskan kerangka penelitian.

b. Perencanaan (planning)

Peneliti menyusun rencana penelitian, hal-hal yang diperlukan dalam penelitian, merumuskan tujuan yang hendak dicapai, membuat desain penelitian, dan memperkirakan kemungkinan pengujian dalam lingkup terbatas.

c. Pengembangan draf produk (develop preliminary form of product)

Peneliti membuat pengembangan bentuk permulaan produk yang akan dihasilkan. Selain itu, peneliti juga melakukan persiapan komponen pendukung, bahan pembelajaran, pedoman dan buku petunjuk, serta melakukan evaluasi terhadap kelayakan instrumen pendukung.

d. Uji coba lapangan awal (preliminary field testing)

Pada tahap ini dilakukan uji coba lapangan awal. Peneliti mengumpulkan dan menganalisis data yang diperoleh dari wawancara, observasi dan angket.

e. Merevisi hasil uji coba (main product revision)

Pada tahap ini peneliti melakukan revisi berupa perbaikan berdasarkan hasil uji coba awal. Perbaikan dilakukan hingga produk benar-benar siap digunakan untuk diuji coba secara luas.

f. Uji coba lapangan (main field testing)

Pada tahap ini dilakukan uji coba secara luas. Uji coba melibatkan seluruh mahasiswa PBSI angkatan 2019 kelas A dalam satu kelas.

g. Penyempurnaan produk hasil uji lapangan (operational product revision) Pada tahap ini, dilakukan penyempurnaan produk hasil uji coba secara luas dan hasil produk yang dikembangkan merupakan produk yang siap untuk divalidasi. h. Uji pelaksanaan lapangan (operational field testing)

Uji validasi melibatkan subjek penelitian secara luas. Dilaksanakan pada satu kelas dengan subjek yang lebih banyak lagi.

Penyempurnaan berdasarkan uji pelaksanaan lapangan sehingga dihasilkan produk akhir.

j. Diseminasi dan implementasi (dissemination and implementation)

Merupakan tahap akhir yaitu menyebarluaskan produk yang dikembangkan.

Bagan 3.1 Langkah-langkah Metode Research and Developmen (R&D) menurut Borg dan Gall (dalam Sugiyono,2017)

Peneliti menyederhanakan langkah-langkah penelitian Borg dan Gall menjadi enam tahapan. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya yang dimiliki oleh peneliti. Meski dilakukan penyederhanaan, enam langkah-langkah tersebut sudah mampu memperoleh data, sudah cukup untuk menghasilkan produk,

Potensi dan Masalah

Pengumpulan

data Desain produk

Validasi desain Revisi desain Uji Coba Produk Revisi Produk Uji Coba Pemakaian

Revisi Produk Produksi Masal

sudah dapat memperoleh hasil validasi yang valid, dan lain sebagainya. Keenam tahap tersebut yaitu (1) penelitian dan pengumpulan data, (2) pengembangan produk, (3) uji validasi, (4) revisi produk tahap I, (5) uji coba produk, (6) revisi produk tahap II. Berikut penjabaran prosedur pengembangan yang dilakukan oleh peneliti. a. Penelitian dan pengumpulan informasi

Pada tahap awal, peneliti melalukan studi pendahuluan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang berkaitan dengan seberapa penting adanya pengembangan modul digital dengan mencantumpkan tabel alfabet IPA pada mahasiswa PBSI angkatan 2019 Universitas Sanata Dharma. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran angket pada mahasiswa PBSI angkatan 2016 Universitas Sanata Dharma dan melakukan wawancara pada dosen pengampu mata kuliah fonologi bahasa Indonesia pada universitas tersebut. Data yang telah dikumpulkan dianalisis oleh peneliti untuk menemukan arti penting dari pengembangan produk pada penelitian ini.

b. Pengembangan Produk

Setelah melakukan studi pendahuluan dan mendapatkan informasi dari mahasiswa dan dosen pengampu mata kuliah fonologi bahasa Indonesia, maka selanjutnya peneliti menyusun draf modul. Draf modul digital pembelajaran fonologi aspek transkripsi fonetik dengan mencantumkan tabel lambang bunyi alfabet IPA yang disusun berdasarkan analisis kebutuhan yang diperoleh dari data studi pendahuluan.

Pada tahap ini, peneliti menyusun draf modul dengan menetapkan judul modul, tujuan akhir yang harus dicapai mahasiswa dalam modul yang dikembangkan, peneliti menentukan tujuan yakni kemampuan spesifik yang menunjang tercapainya kompetensi, peneliti menetapkan garis besar isi modul, dan menyusun materi pada garis besar modul.

Selanjutnya, peneliti mencari materi yang berkaitan dengan silabus dan kompetensi yang harus dicapai oleh mahasiswa dalam modul yang dikembangkan. Setelah menemukan materi yang dibutuhkan, peneliti menyusun produk modul digital modul digital pembelajaran fonologi aspek transkripsi fonetik dengan mencantumkan tabel lambang bunyi alfabet IPA yang disesuaikan dengan aspek penilaian modul, yakni aspek isi/materi, penyajian, bahasa, kegrafikan, dan media. Modul yang dikembangkan dilengkapi dengan judul modul, kata pengantar, deksripsi modul, rasionalisasi, pendahuluan, petunjuk penggunaan modul, daftar isi, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, gambar/ilustrasi, latihan, rangkuman, tes formatif, refleksi, referensi, dan glosarium.

c. Uji Validasi

Setelah selesai menyusun produk berupa modul digital pembelajaran fonologi aspek transkripsi fonetik dengan mencantumkan tabel lambang bunyi alfabet IPA, tahap selanjutnya adalah melalukan uji validasi. Uji validasi merupakan proses penilaian kesesuaian produk dengan analisis kebutuhan. Dalam hal ini, peneliti memilih dosen ahli media dan ahli materi yang menilai produk moduk digital yang

telah disusun. Peneliti juga memberikan lembar validasi yang membantu dosen ahli untuk menilai produk dengan baik.

d. Revisi Produk Tahap I

Setelah melakukan uji validasi oleh dosen ahli, peneliti melalukan revisi terhadap produk modul digital pembelajaran fonologi aspek transkripsi fonetik dengan mencantumkan tabel lambang bunyi alfabet IPA berdasarkan hasil angket penilaian dari dosen ahli.

e. Uji Coba Produk

Produk yang sudah direvisi oleh peneliti selanjutnya diujicobakan pada mahasiswa PBSI angkatan 2019 Univeristas Sanata Dharma yang menjadi subjek dalam penelitian pengembangan ini. Mahasiswa sebagai responden dan pengguna modul melakukan uji coba terhadap modul digital pembelajaran fonologi aspek transkripsi fonetik dengan mencantumkan tabel lambang bunyi alfabet IPA dan mengisi lembar angket validasi yang sudah disediakan oleh peneliti.

f. Revisi Produk Tahap II

Tahapan ini merupakan tahapan revisi akhir yang dilakukan peneliti setelah melakukan uji coba produk. Segala masukan, kritik, saran, dan komentar terhadap modul digital pembelajaran yang berujudul Fonologi Bahasa Indonesia Aspek Fonetik dan Transkripsi Fonetik yang diperoleh peneliti duganakan sebagai bahan revisi dengan tujuan untuk mengoptimalkan modul agar layak digunakan.

57

BAB IV

Dokumen terkait