ANALISIS DATA KUALITATIF
IV.2.3 Analisis Variabel Kemampuan Empati Orang Tua
a. Empati
Semenjak ibu YT ini tahu apa penyakit yang diderita anak bungsunya, dia sempat tidak bisa menerima kenyataan bahwa anaknya autis. Hatinya hancur, dan tidak percaya. Begitu juga dengan suaminya, tidak percaya dengan semua ini, karena anak mereka yang pertama sampai ketiga lahir dengan normal. Namun, tidak ada gunanya menangis karena tidak akan merubah apapun, itulah yang diungkapkan ibu YT ini kepada peneliti. Malu dan minder sudah pasti dirasakannya, akan tetapi dia harus mengubur semua rasa malu dan mindernya demi kesembuhan anaknya. Hari demi hari, dia berusaha menerima rizky apa adanya, karena rizky tidak bersalah. Sejauh ini yang ibu YT rasakan, dia bisa menerima rizky apa adanya, dia merawat dan menjaga penuh kasih sayang terhadap rizky. Dia juga sayang terhadap anak-anaknya yang lain. Selama ini, bentuk empati ibu YT terhadap rizky seperti jika rizky merasa geram, dia mencubit ibunya sampai ibu YT merasa kesakitan, namun ibu YT tidak pernah marah kepada rizky dan menerima dengan rasa kasih sayang. Sedangkan, bentuk empati yang ibu YT lakukan terhadap anak-anaknya adalah dengan seperti membagi waktu untuk anak-anaknya yang lain, mungkin dengan memperhatikan nilai-nilai pelajaran disekolah ataupun sekedar menanyakkan aktivitas apa saja selama berada di sekolah. Namun, mungkin rizky yang saat ini lebih menjadi prioritas utama dalam hidupnya sekarang. Waktu, tenaga dan pikiran diberikannya untuk suami dan anak-anaknya. Terkadang, saudara-saudara kandung rizky sering cemburu akan kasih sayang dan materi yang lebih ke rizky, tapi ibu YT dan
suaminya berusaha memberi pengertian kepada anak-anak mereka akan keterbatasan adik mereka.
b. Keterbukaan
Ibu YT sangat sayang sekali kepada anak-anaknya. Dan dia juga sayang sekali kepada suaminya. Ibu YT terbuka, bersahabat, sabar dan juga penuh canda tawa terhadap rizky. Bentuk keterbukaan yang diterapkan ibu YT ini kepada rizky adalah dengan bersikap tegas terhadap rizky, selain itu perlakuan dan gaya bicara pun harus tegas terhadap rizky. Karena dengan bentuk keterbukaan seperti itu yang nantinya tidak akan ada perbedaan antara saudara-saudara kandungnya yang normal terhadap rizky. Pengharapan untuk kesembuhan rizky, sangatlah tinggi. Terkadang disaat waktu senggang ibu YT ini juga ikut melibatkan diri dalam pembelajaran terapi autis, karena dengan mengikuti pembelajaran terapi ini, ibu YT juga bisa menerapkan kepada rizky pada saat dirumah.
Bentuk tanggung jawab yang sangat besar ada didalam diri ibu YT ini, akan tetapi dia menjalanin ini semua dengan penuh keikhlasan dan kasih sayang terhadap rizky. Contohnya saja, dia rela membagi semua waktunya antara pekerjaan dikantor dan waktu untuk anak-anak serta suaminya. Dia sayang kepada anak-anaknya semua. Terutama, dia sangat peduli terhadap hidup rizky. Dia mencarikan sekolah terapi yang bagus, perhatian yang lebih, kasih sayang yang lebih terhadap rizky. Sehingga dari makanan, minuman, pakaian, sekolah, jam makan, jam tidur dan lain sebagainya itu sangat diperhatikan dan dijaga sekali oleh ibu YT, walaupun sudah ada pengasuh khusus buat rizky, dia tetap memantau rizky dalam 24 jam. Menurut ibu YT, anak adalah harta yang paling
tidak ternilai harganya. Dan mungkin dengan cara seperti inilah ibu YT bisa memperbaiki kesalahannya, begitulah yang dia katakan kepada peneliti.
c. Dukungan
Bagi ibu YT, dukungan yang lebih diberikan buat rizky. Perhatiannya yang sangat besar terhadap rizky, terkadang membuat saudara-saudara kandungnya pun cemburu. Namun, ibu YT ini bisa memberi pengertian kepada abang-abang dan kakaknya, bahwa rizky membutuhkan dukungan yang lebih serta perhatian akan memahami perasaan rizky. Dengan disekolahkannya rizky dengan program-program yang terbaik di sekolah terapi itu sudah membuat ibu YT ini sangat bertanggung jawab dan sangat mendukung apapun yang terbaik buat anaknya. Apalagi jika bentuk dukungan yang diberikan disaat rizky mengikuti terapi dan dia berhasil menyelesaikan soal terapi dengan baik maka ibu YT memberi reward atau hadiah berupa makanan seperti kue kipas. Dengan bentuk dukungan cara belajar seperti itu sehingga rizky bisa semangat dalam menyelesaikan terapi.
d. Rasa Positif
Naluri ibu YT dan suaminya sangatlah sensitif. Terkadang dia sedih melihat anaknya autis, namun anaknya juga memerlukan kasih sayang dari orang tuanya. Bentuk rasa positif ibu YT terhadap rizky seperti dengan pada saat diterapi oleh gurunya, ibu YT harus kuat melihat anaknya menangis dan berpikiran positif. Ini semua juga demi kesembuhan dan masa depan si rizky. Dia sangat senang menjalanin hari-harinya dengan anaknya walaupun rizky mempunyai kekurangan.
Pikiran positif dan pikiran yang luas sangat membantu untuk melihat pandangan bagaimana memahami perasaan rizky. Harapan yang selalu ada dibenak seorang ibu YT ini adalah rizky sembuh, mandiri akan rutinitasnya sendiri dan tumbuh menjadi anak normal.
IV.2.4 Analisis Variabel Perilaku Anak Autis a. Perilaku
Ibu YT mengungkapkan bahwa perilaku anak autis pada umumnya berperilaku hiperaktif dan hipoaktif. Rizky berperilaku hiperaktif. Dia selalu hiperaktif dimana pun. Bentuk perilaku terhadap orang tua dan saudara kandung, rizky selalu baik, merasa nyaman, tenang, dan akrab, tetapi terkadang dia suka acuh tak acuh, sibuk sendiri, melamun, ketawa sendiri, jika kalau ada yang lagi rizky inginkan, dia akan berusaha meminta pertolongan dengan orang yang dirasanya kenal melalui isyarat sentuhannya seperti menarik tangan kita dan membawanya mengambil sebuah barang yang dia inginkan dan dia rasa tidak bisa mengambil barang tersebut. Sedangkan dengan guru terapis, rizky keras kepala dan semuanya tergantung moodnya. Dengan teman sekolah di terapi, rizky juga bersikap baik, tetapi dia terlalu sering acuh tak acuh kepada teman-teman disekelilingnya. Jika dia sedang mengikuti terapi, dia selalu berusaha untuk menggagalkan terapi itu, karena moodnya yang selalu berubah-ubah. Karena anak autis mempunyai mood yang kita sebagai orang normal harus mengikuti moodnya. Tetapi ibu YT, berusaha untuk tidak terlalu mengikuti moodnya rizky, karena si rizky yang harus patuh mengikuti ibu YT. Begitu juga dengan
lingkungan sosial, rizky selalu hiperaktif dan dia tidak perduli dengan orang-orang disekitarnya.
b. Stimulasi Diri
Ibu YT mengatakan stimulasi dari diri anak autis itu pasti ada. Begitu juga dengan diri rizky. Bentuk stimulasi diri rizky sekarang ini suka bermain dengan sejenis tepung seperti tepung kue ataupun tepung bedak, selain itu dia sekarang selalu suka membanting pintu. Sehingga terkadang orang dirumah selalu terkejut. Ibu YT ini selalu mengawasinya agar dia tidak selalu tergantung kepada stimulasi dirinya sehingga stimulasi seperti itu bisa dikurangi.
c. Suasana
Menurut ibu YT suasana yang sering dirasakan rizky sekarang ini, dia nyaman dan suka ketawa-ketawa sendiri, contohnya saja seperti kalau dia sedang ketawa-ketawa sendiri dia tidak mau disuruh, sedangkan jika dia lagi marah, dia mau disuruh. Maka ibu YT ini selalu bersikap tegas kepada rizky agar dia tidak terlalu manja.
d. Pikiran
Bagi ibu YT ini pola pikir rizky sangatlah terbatas. Tapi terkadang rizky pintar dan banyak akalnya. Contohnya saja seperti pada saat sedang diterapi, dia akan semakin berpikir untuk sesuatu yang akan mengakalin pikirannya untuk menggagalkan bimbingan terapinya seperti malas-malasan dan menangis tanpa sebab. Jika dia berhasil menggagalkan bimbingan terapinya dia ketawa dan tidak menangis lagi. Tetapi kita harus lebih cepat mengakalin sebelum si rizky mengakalin kita, ungkap ibu YT.
IV.2.5 Analisis Data (Matriks)
Untuk memudahkan analisis temuan-temuan data diatas dapat dirangkum dalam tabel (matriks) berikut :
Tabel 2
Rangkuman Temuan Penelitian Informan II Konsep Operasional
Kemampuan Empati Orang Tua Analisis
a. Empati Menerima anak penderita autis itu apa
adanya.
b. Keterbukaan Sangat terbuka, tegas, akrab, penuh
kesabaran dan tanggung jawab.
c. Dukungan Dengan dukungan dan perhatian yang
lebih serta diberikan pendidikan yang cukup walaupun harus membagi waktu dengan pekerjaan dikantor
d. Rasa Positif Perasaan senang dan Pikiran yang
positif serta sikap rela dan tega untuk kesembuhannya.
Perilaku Anak Autis Analisis
a. Perilaku Berperilaku hiperaktif
b. Stimulasi Diri Ada, Suka bermain dengan tepung dan
suka membanting pintu.
c. Suasana Tergantung mood dan Tidak suka
dengan perubahan.
IV.2.6 Pembahasan
Kemampuan empati ibu YT ini bisa menerima anaknya dinyatakan penderita autis. Dia menerima rizky apa adanya dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Walaupun terkadang dia merasa sedih, akan tetapi dia tidak bisa hanyut dalam perasaan dia saja, karena rizky lebih membutuhkannya. Seperti menurut Tubesing empati adalah cara bagaimana orang lain merasakan perasaan tertentu dan mendengarkan bukan sekedar perkataannya melainkan tentang hidup pribadinya: siapa dia dan bagaimana dia merasakan dirinya dan dunianya . Ibu YT merasa senang, bahagia, sabar, penuh tanggung jawab dalam menjaga dan merawat rizky. Meskipun pekerjaanya dikantor menjadi tidak seteratur yang dulu.
Selain itu juga ada keterbukaan dari dalam diri ibu YT sehingga rizky bebas dan tanpa malu-malu mengungkapkan apa yang diinginkannya melalui isyarat fisiknya, karena bagaimanapun juga ikatan batin seorang ibu dengan anak sangatlah kuat. Ibu YT juga sangat mendukung apa yang terbaik buat rizky, seperti menurut pendapat De Vito, 1976 (Liliweri, 1991:13) Dukungan adalah pendapat, ide atau gagasan yang disampaikan akan mendapat dukungan dari pihak-pihak yang berkomunikasi. Dukungan membantu seseorang untuk lebih bersemangat dalam melaksanakan aktivitas serta meraih tujuan yang diinginkan. Adapun masalah yang paling sering menjadi fokus ibu YT ini adalah sifat dan sikap hiperaktif, tantrumnya seperti emosi marah yang terkadang tidak bisa dikontrol. Karena dengan keterbatasan rizky, dia menjadi susah untuk mandiri.
Begitu juga dengan moodnya rizky yang selalu berubah-ubah. Maka apapun yang dilakukan rizky, itu semua tergantung moodnya rizky.
Perilaku adalah segenap manifestasi hayati individu dalam berinteraksi dengan lingkungan, mulai dari perilaku yang paling nampak sampai yang tidak tampak, dari yang paling dirasakan sampai yang paling tidak dirasakan (Faturochman, 2009:43). Mengenai perilaku rizky ibu YT berkata bahwa dia sangat mengerti apa yang kita inginkan melalui isyarat panca indra kita. Tetapi terkadang rizky selalu acuh tak acuh dengan orang disekelilingnya, dia sibuk dengan dunianya sendiri. Namun sebenarnya dia pintar. Bila terkadang stimulasi diri rizky mulai aneh, maka ibu YT ini akan mengawasi rizky agar dia tidak terlalu tergantung pada stimulasi dirinya seperti bermain dengan tepung atau membanting pintu yang nantinya akan mengganggu ketenangan orang.
Suasana yang sekarang rizky rasakan lebih baik dari pertama dia sebelum mengikuti bimbingan terapi, karena dengan mengikuti bimbingan terapi dia lebih bisa memahami apa yang kita inginkan, akan tetapi semua itu tergantung moodnya rizky karena dia pada dasarnya tergantung moodnya dan tidak suka pada perubahan, namun pola pikirnya sangatlah kuat dan pintar, tetapi dia juga mempunyai perasaan yang kuat dari dalam dirinya akan memahami perasaan orang lain melalui isyarat sentuhan, begitulah yang dikatakan ibu YT ini kepada peneliti. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan empati ibu YT ini terhadap perilaku rizky adalah mampu menerima rizky apa adanya dengan segala kekurangan dan kelebihannya serta kasih sayang dan perhatian yang sangat besar dalam proses membentuk perilaku autis rizky.