• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis varian dan uji lanjut untuk komposisi biopelet BIK + KKT + AKT

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran 9 Analisis varian dan uji lanjut untuk komposisi biopelet BIK + KKT + AKT

Analisis ragam nilai kadar air biopelet komposisi BIK, KKT dan AKT Hasil ANOVA

Sumber Derajat Jumlah Kuadrat F hitung Sig

Keragaman bebas (db) kuadrat (JK) tengah (KT)

Perlakuan 3 0,313 1,189 103,413 0,000

Galat 8 0,008 0,008

Total 11 0,321

Kesimpulan : karena sigma 0,000 < 0,05, maka tolak Ho.

Artinya : perbedaan konsentrasi bahan baku memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kadar air biopelet yang dihasilkan.

Hasil uji lanjut Duncan

Kelompok Duncan Rataan Ulangan (N) Perlakuan

A 3,44 3 BIK 50 KKT 10 AKT 40

B 3,50 3 BIK 50 KKT 20 AKT 30

C 3,66 3 BIK 50 KKT 30 AKT 20

D 3,85 3 BIK 50 KKT 40 AKT 10

Keterangan :

-Huruf pengelompokan Duncan yang sama menunjukkan faktor tidak berbeda nyata. -Huruf pengelompokan Duncan yang tidak sama menunjukkan faktor yang berbeda nyata

95 Analisis ragam nilai kadar abu biopelet komposisi BIK, KKT dan AKT

Hasil ANOVA

Sumber Derajat Jumlah Kuadrat F hitung Sig

Keragaman bebas (db) kuadrat (JK) tengah (KT)

Perlakuan 3 0,277 0,092 65,12 0,000

Galat 8 0,011 0,001

Total 11 0,288

Kesimpulan : karena sigma 0,000 < 0,05, maka tolak Ho.

Artinya : perbedaan konsentrasi bahan baku memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kadar abu biopelet yang dihasilkan.

Hasil uji lanjut Duncan

Kelompok Duncan Rataan Ulangan (N) Perlakuan

A 7,08 3 BIK 50 KKT 40 AKT 10

B 7,18 3 BIK 50 KKT 30 AKT 20

C 7,36 3 BIK 50 KKT 20 AKT 30

D 7,47 3 BIK 50 KKT 10 AKT 40

Keterangan :

-Huruf pengelompokan Duncan yang sama menunjukkan faktor tidak berbeda nyata. -Huruf pengelompokan Duncan yang tidak sama menunjukkan faktor yang berbeda nyata.

Analisis ragam nilai kadar zat terbang biopelet komposisi BIK, KKT dan AKT Hasil ANOVA

Sumber Derajat Jumlah Kuadrat F hitung Sig

Keragaman bebas (db) kuadrat (JK) tengah (KT)

Perlakuan 3 28,644 9,548 94,403 0,000

Galat 8 0,809 0,101

Total 11 29,453

Kesimpulan : karena sigma 0,000 < 0,05, maka tolak Ho.

Artinya : perbedaan konsentrasi bahan baku memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kadar zat terbang biopelet yang dihasilkan.

Hasil uji lanjut Duncan

Kelompok Duncan Rataan Ulangan (N) Perlakuan

A 30,62 3 BIK 50 KKT 10 AKT 40

B 32,01 3 BIK 50 KKT 20 AKT 30

C 33,33 3 BIK 50 KKT 30 AKT 20

D 34,79 3 BIK 50 KKT 40 AKT 10

Keterangan :

-Huruf pengelompokan Duncan yang sama menunjukkan faktor tidak berbeda nyata. -Huruf pengelompokan Duncan yang tidak sama menunjukkan faktor yang berbeda nyata

96

Analisis ragam nilai kadar karbon terikat biopelet komposisi BIK, KKT dan AKT Hasil ANOVA

Sumber Derajat Jumlah Kuadrat F hitung Sig

Keragaman bebas (db) kuadrat (JK) tengah (KT)

Perlakuan 3 23,333 7,778 90,942 0,000

Galat 8 0,684 0,086

Total 11 24,018

Kesimpulan : karena sigma 0,000 < 0,05, maka tolak Ho.

Artinya : perbedaan konsentrasi bahan baku memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kadar karbon terikat biopelet yang dihasilkan.

Hasil uji lanjut Duncan

Kelompok Duncan Rataan Ulangan (N) Perlakuan

A 58,14 3 BIK 50 KKT 40 AKT 10

B 59,49 3 BIK 50 KKT 30 AKT 20

C 60,63 3 BIK 50 KKT 20 AKT 30

D 61,91 3 BIK 50 KKT 10 AKT 40

Keterangan :

-Huruf pengelompokan Duncan yang sama menunjukkan faktor tidak berbeda nyata. -Huruf pengelompokan Duncan yang tidak sama menunjukkan faktor yang berbeda nyata.

Analisis ragam nilai densitas biopelet komposisi BIK, KKT dan AKT Hasil ANOVA

Sumber Derajat Jumlah Kuadrat F hitung Sig

Keragaman bebas (db) kuadrat (JK) tengah (KT)

Perlakuan 3 0,009 0,003 73,037 0,000

Galat 8 0,000 0,000

Total 11 0,009

Kesimpulan : karena sigma 0,000 < 0,05, maka tolak Ho.

Artinya : perbedaan konsentrasi bahan baku memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap nilai densitas biopelet yang dihasilkan.

Hasil uji lanjut Duncan

Kelompok Duncan Rataan Ulangan (N) Perlakuan

A 1,08 3 BIK 50 KKT 40 AKT 10

A,B 1,09 3 BIK 50 KKT 30 AKT 20

B 1,10 3 BIK 50 KKT 20 AKT 30

C 1,15 3 BIK 50 KKT 10 AKT 40

Keterangan :

-Huruf pengelompokan Duncan yang sama menunjukkan faktor tidak berbeda nyata. -Huruf pengelompokan Duncan yang tidak sama menunjukkan faktor yang berbeda nyata.

97 Analisis ragam nilai densitas kamba biopelet komposisi BIK, KKT dan AKT

Hasil ANOVA

Sumber Derajat Jumlah Kuadrat F hitung Sig

Keragaman bebas (db) kuadrat (JK) tengah (KT)

Perlakuan 3 60,069 20,023 62,588 0,000

Galat 8 2,559 0,320

Total 11 62,628

Kesimpulan : karena sigma 0,000 < 0,05, maka tolak Ho.

Artinya : perbedaan konsentrasi bahan baku memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap nilai densitas kamba biopelet yang dihasilkan.

Hasil uji lanjut Duncan

Kelompok Duncan Rataan Ulangan (N) Perlakuan

A 729,26 3 BIK 50 KKT 40 AKT 10

B 731,01 3 BIK 50 KKT 30 AKT 20

C 732,66 3 BIK 50 KKT 20 AKT 30

D 735,33 3 BIK 50 KKT 10 AKT 40

Keterangan :

-Huruf pengelompokan Duncan yang sama menunjukkan faktor tidak berbeda nyata. -Huruf pengelompokan Duncan yang tidak sama menunjukkan faktor yang berbeda nyata.

Analisis ragam nilai kuat tekan biopelet komposisi BIK, KKT dan AKT Hasil ANOVA

Sumber Derajat Jumlah Kuadrat F hitung Sig

Keragaman bebas (db) kuadrat (JK) tengah (KT)

Perlakuan 3 1,474 0,491 401,113 0,000

Galat 8 0,010 0,001

Total 11 1,484

Kesimpulan : karena sigma 0,000 < 0,05, maka tolak Ho.

Artinya : perbedaan konsentrasi bahan baku memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap nilai kuat tekan biopelet yang dihasilkan.

Hasil uji lanjut Duncan

Kelompok Duncan Rataan Ulangan (N) Perlakuan

A 13,25 3 BIK 50 KKT 40 AKT 10

B 13,52 3 BIK 50 KKT 30 AKT 20

C 13,81 3 BIK 50 KKT 20 AKT 30

D 14,20 3 BIK 50 KKT 10 AKT 40

Keterangan :

-Huruf pengelompokan Duncan yang sama menunjukkan faktor tidak berbeda nyata. -Huruf pengelompokan Duncan yang tidak sama menunjukkan faktor yang berbeda nyata.

98

Analisis ragam nilai kalor biopelet komposisi BIK, KKT dan AKT Hasil ANOVA

Sumber Derajat Jumlah Kuadrat F hitung Sig

Keragaman bebas (db) kuadrat (JK) tengah (KT)

Perlakuan 3 155680,250 51893,417 333,541 0,000

Galat 8 1244,667 155,583

Total 11 156924,917

Kesimpulan : karena sigma 0,000 < 0,05, maka tolak Ho.

Artinya : perbedaan konsentrasi bahan baku memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap nilai kalor biopelet yang dihasilkan.

Hasil uji lanjut Duncan

Kelompok Duncan Rataan Ulangan (N) Perlakuan

A 4780,33 3 BIK 50 KKT 40 AKT 10

B 4841,67 3 BIK 50 KKT 30 AKT 20

C 4891,67 3 BIK 50 KKT 20 AKT 30

D 5084,67 3 BIK 50 KKT 10 AKT 40

Keterangan :

-Huruf pengelompokan Duncan yang sama menunjukkan faktor tidak berbeda nyata. -Huruf pengelompokan Duncan yang tidak sama menunjukkan faktor yang berbeda nyata.

Analisis ragam nilai kadar nitrogen biopelet komposisi BIK, KKT dan AKT Hasil ANOVA

Sumber Derajat Jumlah Kuadrat F hitung Sig

Keragaman bebas (db) kuadrat (JK) tengah (KT)

Perlakuan 3 0,029 0,010 25,072 0,000

Galat 8 0,003 0,000

Total 11 0,032

Kesimpulan : karena sigma 0,000 < 0,05, maka tolak Ho.

Artinya : perbedaan konsentrasi bahan baku memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kadar nitrogen biopelet yang dihasilkan.

Hasil uji lanjut Duncan

Kelompok Duncan Rataan Ulangan (N) Perlakuan

A 0,80 3 BIK 50 KKT 10 AKT 40

B 0,85 3 BIK 50 KKT 20 AKT 30

B 0,88 3 BIK 50 KKT 30 AKT 20

C 0,93 3 BIK 50 KKT 40 AKT 10

Keterangan :

-Huruf pengelompokan Duncan yang sama menunjukkan faktor tidak berbeda nyata. -Huruf pengelompokan Duncan yang tidak sama menunjukkan faktor yang berbeda nyata.

99 Analisis ragam nilai kadar sulfur biopelet komposisi BIK, KKT dan AKT

Hasil ANOVA

Sumber Derajat Jumlah Kuadrat F hitung Sig

Keragaman bebas (db) kuadrat (JK) tengah (KT)

Perlakuan 3 0,007 0,002 4,976 0,031

Galat 8 0,004 0,000

Total 11 0,011

Kesimpulan : karena sigma 0,031 < 0,05, maka tolak Ho.

Artinya : perbedaan konsentrasi bahan baku memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kadar sulfur biopelet yang dihasilkan.

Hasil uji lanjut Duncan

Kelompok Duncan Rataan Ulangan (N) Perlakuan

A 0,26 3 BIK 50 KKT 10 AKT 40

A 0,27 3 BIK 50 KKT 20 AKT 30

A 0,29 3 BIK 50 KKT 30 AKT 20

B 0,32 3 BIK 50 KKT 40 AKT 10

Keterangan :

-Huruf pengelompokan Duncan yang sama menunjukkan faktor tidak berbeda nyata. -Huruf pengelompokan Duncan yang tidak sama menunjukkan faktor yang berbeda nyata.

Analisis ragam nilai kadar klorin biopelet komposisi BIK, KKT dan AKT Hasil ANOVA

Sumber Derajat Jumlah Kuadrat F hitung Sig

Keragaman bebas (db) kuadrat (JK) tengah (KT)

Perlakuan 3 0,018 0,006 18,530 0,001

Galat 8 0,003 0,000

Total 11 0,021

Kesimpulan : karena sigma 0,001 < 0,05, maka tolak Ho.

Artinya : perbedaan konsentrasi bahan baku memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kadar klorin biopelet yang dihasilkan.

Hasil uji lanjut Duncan

Kelompok Duncan Rataan Ulangan (N) Perlakuan

A 2,17 3 BIK 50 KKT 10 AKT 40

B 2,19 3 BIK 50 KKT 40 AKT 10

C 2,24 3 BIK 50 KKT 30 AKT 20

D 2,27 3 BIK 50 KKT 20 AKT 30

Keterangan :

-Huruf pengelompokan Duncan yang sama menunjukkan faktor tidak berbeda nyata. -Huruf pengelompokan Duncan yang tidak sama menunjukkan faktor yang berbeda nyata.

100

Analisis ragam nilai penurunan bobot komposisi biopelet bagas, kulit kacang tanah dan arang kulit kacang

Hasil ANOVA

Sumber Derajat Jumlah Kuadrat F hitung Sig

Keragaman bebas (db) kuadrat (JK) tengah (KT)

Perlakuan 3 0,074 0,025 37,38 0,000

Galat 8 0,005 0,001

Total 11 0,079

Kesimpulan : karena sigma 0,000 < 0,05, maka tolak Ho.

Artinya : perbedaan konsentrasi bahan baku memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap penurunan bobot biopelet yang dihasilkan.

Hasil uji lanjut Duncan

Kelompok Duncan Rataan Ulangan (N) Perlakuan

A 6,39 3 BIK 50 KKT 10 AK 40

b 6,34 3 BIK 50 KKT 20 AK 30

C 6,27 3 BIK 50 KKT 30 AK 20

D 6,18 3 BIK 50 KKT 40 AK 10

Keterangan :

-Huruf pengelompokan Duncan yang sama menunjukkan faktor tidak berbeda nyata. -Huruf pengelompokan Duncan yang tidak sama menunjukkan faktor yang berbeda nyata.

101 Lampiran 10 Perhitungan energi proses yang digunakan dalam pembuatan

biopelet

a. Energi penggilingan (Penghalusan)

Penggilingan atau penghalusan menggunakan Disk mill kapasitas ± 30 Kg/jam. Listrik : 3 phase, 1 HP Putaran sebesar 4390 rpm. Bagas Trangkil Kulit kacang tanah Bagas industri kecil Pod kakao

Jumlah bahan baku digiling 23 56 39 20

Waktu penghalusan (menit) 115 300 200 100

Waktu penghalusan (detik) 6900 18000 12000 6000

Daya (watt) 1330 1330 1330 1330

Energi penggilingan bagas trangkil El = daya (watt) x waktu (detik)

= 1330 watt x 6.900 detik = 9.177.000 joule

= 2.185 KKal

Energi penggilingan bagas industri kecil El = daya (watt) x waktu (detik)

= 1330 watt x 12.000 detik = 15.960.000 joule

= 3.800 Kkal

Energi penggilingan kulit kacang tanah El = daya (watt) x waktu (detik)

= 1330 watt x 18.000 detik = 23.940.000 joule

= 5.700 Kkal

Energi penggilingan pod kakao El = daya (watt) x waktu (detik)

= 1330 watt x 6.000 detik = 7.980.000 joule

= 1.900 Kkal

Total energi untuk penggilingan bahan baku = 2185 kkal + 5700 kkal + 3800 kkal + 1900 kkal = 13.585 Kkal.

b. Energi torefikasi

Jumlah kulit kacang tanah yang di torefikasi = 14 Kg

Waktu torefikasi (jam) = 5 jam

102

Daya (watt) = 1282,29 watt

Energi torefikasi kulit kacang tanah : El = daya (watt) x waktu (detik)

= 1282,29 x 18000 = 15387,48 KKal

c. Energi pencetakan biopelet

Jumlah bahan baku keseluruhan yang dicetak dari 13 kali perlakuan dengan 3 kali ulangan : 18 Kg + 18 Kg + 18 Kg + 24 Kg = 78 Kg.

Waktu pencetakan setiap perlakuan lebih kurang 2,5 menit, sehingga total waktu keseluruhan adalah 39 x 2,5 menit = 97,5 menit (5850 detik). Energi yang terpakai pada proses pencetakan ini bukan dalam bentuk energi listrik karena mesin pencetak biopelet tersebut digerakkan oleh tenaga mesin motor yang memakai bahan bakar biodiesel dan biosolar. Dalam proses pencetakan semua bahan baku menjadi biopelet, diperlukan 2 liter biosolar ditambah 1 liter biodiesel. Jika dikonversi, 1 liter biosolar setara dengan 9240 Kkal dan 1 liter biodisel setara dengan 8437 Kkal. Sehingga total kalori yang dibutuhkan :

2 liter biosolar = 2 x 9240 Kkal + 1 liter bidiese l= 1 x 8437 Kkal = 26917 Kkal. d. Energi pengeringan biopelet

Jumlah seluruh biopelet yang dikeringkan = 60,24 Kg dari 13 perlakuan Intensitas radiasi matahari (watt/m²) = 568,93 watt/m²

Lama pengeringan = 12 jam

Luas area pengeringan (m²) = 0,48 m² Energi pengeringan biopelet

Q = 3,6 x Ir x t x A

= 3,6 x 568,93 watt/m² x 12 jam x 0,48 m² = 11757,33 Kj

103 Lampiran 11 Perhitungan energi proses yang dihasilkan dalam pembuatan

biopelet

Perhitungan nilai energi biopelet yang dihasilkan : a. Biopelet 100% bahan baku

Biopelet 100% bagas Trangkil Bahan baku (input) = 2 kg Biopelet (output) = 1,6 kg

Nilai kalor = 4476,33 kkal/kg

= 1,6 × 4476,33 = 7162,13 kkal. Biopelet 100% kulit kacang

Bahan baku (input) = 2 kg Biopelet (output) = 1,6 kg Nilai kalor = 4644 kkal/kg

= 1,6 × 4644 = 7430 kkal. Biopelet 100% bagas industri kecil

Bahan baku (input) = 2 kg Biopelet (output) = 1,6 kg

Nilai kalor = 4272,67 kkal/kg

= 1,6 × 4272,67 = 6836,27 kkal. b. Biopelet komposisi bagas Trangkil + kulit kacang tanah Biopelet 60% bagas trangkil + 40% kulit kacang tanah

Bahan baku (input) = 2 kg Biopelet (output) = 1,5 kg Nilai kalor = 4495 kkal/kg

= 1,5 × 4495 = 6742,50 kkal. Biopelet 50% bagas trangkil + 50% kulit kacang tanah Bahan baku (input) = 2 kg

Biopelet (output) = 1,5 kg Nilai kalor = 4546 kkal/kg

= 1,5 × 4546 = 6819 kkal. Biopelet 40% bagas trangkil + 60% kulit kacang tanah Bahan baku (input) = 2 kg

Biopelet (output) = 1,5 kg Nilai kalor = 4584 kkal/kg

104

c. Biopelet komposisi bagas industri kecil + kulit kacang tanah Biopelet 60% bagas industri kecil + 40% kulit kacang tanah

Bahan baku (input) = 2 kg Biopelet (output) = 1,5 kg

Nilai kalor = 4494,67 kkal/kg

= 1,5 × 4494,67 = 6742 kkal. Biopelet 50% bagas industri kecil + 50% kulit kacang tanah Bahan baku (input) = 2 kg

Biopelet (output) = 1,5 kg

Nilai kalor = 4525,33 kkal/kg

= 1,5 × 4525,33 = 6787,99 kkal. Biopelet 40% bagas industri kecil + 60% kulit kacang tanah Bahan baku (input) = 2 kg

Biopelet (output) = 1,5 kg

Nilai kalor = 4539,33 kkal/kg

= 1,5 × 4539,33 = 6808,99 kkal.

d. Biopelet komposisi bagas industri kecil + kulit kacang tanah + arang kulit kacang tanah

Biopelet 50% bagas industri kecil + 40% kulit kacang tanah + 10% arang kulit kacang

Bahan baku (input) = 2 kg Biopelet (output) = 1,5 kg

Nilai kalor = 4780,33 kkal/kg

= 1,5 × 4780,33 = 7170,49 kkal.

Biopelet 50% bagas industri kecil + 30% kulit kacang tanah + 20% arang kulit kacang

Bahan baku (input) = 2 kg Biopelet (output) = 1,44 kg

Nilai kalor = 4841,67 kkal/kg

= 1,44 × 4841,67 = 6972 kkal.

Biopelet 50% bagas industri kecil + 20% kulit kacang tanah + 30% arang kulit kacang

Bahan baku (input) = 2 kg Biopelet (output) = 1,41 kg

Nilai kalor = 4891,67 kkal/kg

= 1,41 × 4891,67 = 6897,26 kkal.

Biopelet 50% bagas industri kecil + 10% kulit kacang tanah + 40% arang kulit kacang

Bahan baku (input) = 2 kg Biopelet (output) = 1,4 kg

105 Nilai kalor = 5084,67 kkal/kg

= 1,4 × 5084,67 = 7118,54 kkal.

Sehingga perhitungan energi out put total dari seluruh biopelet yang dihasilkan adalah :

7.162,13 + 7430 + 6836,27 + 6742,50 + 6819 + 6877,50 + 6742 + 6787,99 + 6808,99 + 7170,49 + 6972 + 6897,26 + 7118,54 = 88.236,16 Kkal.

106

Lampiran 12 Perhitungan analisis sederhana (HPP) yang dihasilkan dalam