• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Varians Terhadap Data Anggaran Operasional Hotel Permata Krakatau Tahun 2007

III. METODOLOGI PENELITIAN

6. Pendapatan Lain-lain dan Biaya Lain-lain

4.4.2. Analisis Varians Terhadap Data Anggaran Operasional Hotel Permata Krakatau Tahun 2007

Hasil perhitungan analisis varians anggaran operasional Hotel Permata Krakatau pada tahun 2007 dapat dilihat pada tabel-tabel berikut sesuai dengan kelompok pendapatan dan biaya masing-masing. Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa terdapat beberapa kategori pada laporan laba rugi dalam melakukan analisis varians yaitu pendapatan, biaya variabel, biaya tetap langsung, biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum, pendapatan lain-lain dan biaya lain-lain serta laba sebelum pajak.

1. Pendapatan

Pendapatan yang diterima oleh Hotel Permata Krakatau terdiri dari pendapatan atas sewa kamar, Food and Beverage, meeting room, laundry, telepon, drug store, dan lain-lain. Pendapatan tersebut terdiri atas pendapatan afiliasi dan pendapatan pihak ketiga (Tabel 8) dengan masing-masing hasil perhitungan analisis varians sebagai berikut.

a. Pendapatan Afiliasi

Analisis varians yang dilakukan pada pendapatan sewa kamar menghasilkan sebuah selisih anggaran yang unfavorable. Jumlah selisih anggaran yang terjadi sebesar -25,35% dengan selisih sebesar Rp 302.659.687. Anggaran yang dibuat sebelumnya memiliki nilai lebih besar dari realisasinya.

Perhitungan analisis varians yang dilakukan pada Food and Beverage yaitu menghasilkan sebuah selisih anggaran yang favorable dengan persentase selisih anggaran sebesar 25,62% dan selisih Rp 228.358.319. Selisih anggaran favorable juga terjadi pada pendapatan meeting room yaitu sebesar 18,85% dan selisih Rp 10.357.117. Persentase selisih anggaran unfavorable yang tidak terlalu signifikan terjadi pada total pendapatan afiliasi yaitu sebesar -2,99% dengan nilai selisih Rp 63.944.251. Pada Tabel 8, diberikan informasi mengenai persentase selisih anggaran dari jumlah kamar hotel yang terisi atau occupancy yaitu sebesar 11,83% dan termasuk ke dalam kategori selisih anggaran favorable meskipun number of cover pada tahun ini mempunyai selisih anggaran unfavorable sebesar -38,79% dengan selisih 8.771 orang.

b. Pendapatan Pihak Ketiga

Perhitungan analisis varians yang dilakukan pada pendapatan sewa kamar menghasilkan selisih anggaran unfavorable sebesar -25,35% dengan nilai selisih Rp

1.210.640.249. Pendapatan Food and Beverage

menghasilkan selisih anggaran yang favorable sebesar 25,62% dan besar selisih Rp 913.431.776. Pendapatan telepon menghasilkan selisih anggaran yang unfavorable dengan persentase yang sangat signifikan yaitu sebesar

-66

58,69% dengan selisih Rp 181.111.000. Hal ini dikarenakan sudah majunya perkembangan teknologi yaitu adanya handphone sehingga pengunjung lebih memilih menggunakan handphone daripada fasilitas telepon yang disediakan oleh hotel, namun lain halnya jika pembayaran telepon ditanggung oleh intansi terkait dimana pengunjung bekerja di instansi tersebut.

Komponen pendapatan lainnya adalah pendapatan laundry. Hasil dari analisis varians menunjukkan bahwa pendapatan laundry menghasilkan selisih anggaran yang unfavorable. Persentase selisih anggaran yang terjadi signifikan yaitu dengan nilai sebesar -8,16% dan besar selisih Rp 15.865.074. Realisasi dari pendapatan laundry memiliki jumlah yang lebih kecil dibandingkan dengan anggaran yang ditentukan. Hal ini dikarenakan sebagian besar pengunjung yang melakukan jasa laundry hotel adalah pengunjung yang melakukan penginapan di hotel dengan jangka waktu yang cukup lama.

Analisis varians yang dilakukan pada pendapatan meeting room menghasilkan sebuah selisih anggaran favorable. Nilai dari selisih anggaran tersebut sebesar 18,85% dengan selisih Rp 41.426.967. Sama halnya dengan perhitungan analisis varians yang dilakukan pada pendapatan drug store yang menghasilkan selisih anggaran favorable juga dengan besar persentase selisih anggaran sebesar 12,89% dengan selisih sebesar Rp 8.388.314. Komponen terakhir dari pendapatan adalah pendapatan lain-lain. Pendapatan lain-lain menghasilkan selisih anggaran sebesar 12,71% dengan selisih Rp 73.038.335 sehingga menghasilkan selisih anggaran yang favorable.

Jumlah keseluruhan terhadap kelompok pendapatan pada pihak ketiga memiliki selisih anggaran yang unfavorable dengan persentase selisih anggaran yang tidak terlalu signifikan yaitu sebesar -3,83% dan jumlah selisih Rp 371.330.931. Persentase hunian kamar hotel yang terisi oleh pihak ketiga mempunyai selisih anggaran yang unfavorable sebesar -5,93 sedangkan komponen number of cover memiliki selisih anggaran favorable yang sangat signifikan yaitu sebesar 64,06% dengan selisih sebanyak 35.088. Perhitungan analisis varians yang dilakukan terhadap total pendapatan pada tahun 2007 adalah menghasilkan selisih anggaran yang unfavorable dengan persentase yang tidak terlalu signifikan yaitu sebesar -3,68 dan jumlah selisih Rp 435.275.182. Secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 8. Hasil Analisis Pendapatan Hotel Permata Krakatau Tahun 2007

URAIAN ANGGARAN REALISASI ANALISIS VARIANS SELISIH ANGGARAN (%) F/U Pendapatan Pendapatan Pihak Afiliasi Occupancy (%) 12 10,58 -1,42 11,83 favorable

Number of cover 22.614 13.843 8.771 -38,79 unfavorable

Pendapatan Sewa

Kamar 1.194.090.000 891.430.313 302.659.687 -25,35 unfavorable

Pendapatan Food

and Beverage 891.165.839 1.119.524.158 -228.358.319 25,62 favorable

Pandapatan

Telepon 0 0 0 - -

Pendapatan

Laundry 0 0 0 - -

Meeting room 54.932.600 65.289.717 -10.357.117 18,85 favorable

Drug Store 0 0 0 - - Pendapatan Lain-lain 0 0 0 - - (-) Discount 0 0 0 - - 2.140.188.439 2.076.244.188 63.944.251 -2,99 unfavorable Pendapatan Pihak Ketiga Occupancy (%) 45 42,33 2,67 -5,93 unfavorable

Number of cover 54.770 89.858 -35.088 64,06 favorable

Pendapatan Sewa

68

Tabel 8. Lanjutan Pendapatan Food

and Beverage 3.564.657.354 4.478.089.130 -913.431.776 25,62 favorable

Pendapatan

Telepon 308.599.000 127.488.000 181.111.000 -58,69 unfavorable

Pendapatan

Laundry 194.387.000 178.521.926 15.865.074 -8,16 unfavorable

Meeting room 219.724.400 261.151.367 -41.426.967 18,85 favorable

Drug Store 65.065.000 73.453.314 -8.388.314 12,89 favorable

Pendapatan Lain-lain 574.834.807 647.873.142 -73.038.335 12,71 favorable (-) Discount 0 0 0 9.703.621.561 9.332.290.630 371.330.931 -3,83 unfavorable Total Pendapatan 11.843.810.000 11.408.534.818 435.275.182 -3,68 unfavorable 2. Biaya Variabel

Biaya variabel yang termasuk ke dalam biaya operasional Hotel Permata Krakatau, antara lain biaya upah langsung, biaya perawatan, biaya pastry, biaya Food and Beverage, biaya telepon, biaya air, biaya listrik, biaya cetak dan alat kantor, biaya guest, cleaning supplies, biaya bahan bakar, biaya peralatan, dan lain-lain. Setelah dilakukan analisis varias pada biaya upah langsung, dihasilkan selisih anggaran yang favorable. Selisih anggaran ini memiliki nilai 7,67% dengan selisih Rp 159.852.544. Selanjutnya analisis varians dilakukan pada biaya perawatan. Hasil dari analisis ini menunjukkan bahwa selisih anggaran yang terjadi pada biaya perawatan adalah favorable dengan nilai selisih anggaran 12,79% dan selisih sebesar Rp 56.952.539. Lain halnya dengan biaya peralatan menghasilkan sebuah selisih anggaran unfavorable dengan persentase yang sangat signifikan yaitu sebesar -78,95% dan selisih sebesar Rp 67.517.987. Hal ini dikarenakan pada tahun tersebut terjadi pembelian peralatan kantor dengan jumlah yang cukup banyak sehingga menyebabkan anggaran yang direalisasikan jumlahnya lebih kecil dibanding dengan realisasinya.

Selisih anggaran yang bersifat favorable terjadi pada biaya listrik yaitu sebesar 4,95% dengan selisih Rp 55.568.025. Hal

ini sama dengan hasil analisis varians terhadap biaya air yang menghasilkan selisih anggaran yang favorable dengan tingkat persentase selisih anggaran sebesar 12,02% dan nilai selisih Rp 15.804.800. Analisis varians yang dilakukan pada biaya telepon menghasilkan sebuah selisih anggaran favorable juga sebesar 29,21% dengan selisih 37.445.543. Biaya cetak atau alat kantor termasuk ke dalam kategori selisih anggaran favorable. Selisih anggaran yang terjadi adalah sebesar 14,48% dengan jumlah selisih Rp 18.108.493. Perhitungan analisis varians yang dilakukan pada biaya pastry menghasilkan sebuah selisih anggaran favorable sebesar 8% dengan selisih Rp 11.999.727.

Hasil analisis varians pada Food and Beverage menghasilkan sebuah selisih anggaran unfavorable dengan persentase sebesar -11,71% dan nilai selisih Rp 184.798.849. Selisih anggaran unfavorable juga terjadi pada biaya bahan bakar dengan persentase selisih anggaran sebesar -40,88% dan selisih Rp 31.109.500. Perhitungan analisis varians yang dilakukan pada biaya toiletris or guest and cleaning supplies menghasilkan selisih anggaran unfavorable sebesar -31% dengan selisih Rp 78.950.336. Biaya lain-lain memiliki selisih anggaran unfavorable dengan tingkat persentase sebesar -21,18% dengan jumlah selisih Rp 77.491.055. Hasil analisis varians pada total pendapatan biaya variabel menunjukkan selisih anggaran unfavorable yang tidak signifikan yaitu sebesar -1,28% dengan selisih Rp 84.136.056.

Tabel 9. Hasil Analisis Biaya Variabel Hotel Permata Krakatau Tahun 2007

URAIAN ANGGARAN REALISASI ANALISIS VARIANS SELISIH ANGGARAN (%) F/U Biaya Variabel

Upah Langsung 2.084.988.000 1.925.135.456 159.852.544 7,67 favorable

Biaya Perawatan 445.288.000 388.335.461 56.952.539 12,79 favorable

Biaya Peralatan 85.515.000 153.032.987 -67.517.987 -78,95 unfavorable

Listrik 1.122.512.000 1.066.943.975 55.568.025 4,95 favorable

70

Tabel 9. Lanjutan

Telepon 128.202.000 90.756.457 37.445.543 29,21 favorable

Biaya Cetak atau

Alat Kantor 125.057.000 106.948.507 18.108.493 14,48 favorable

Biaya Tenaga Ahli 0 0 0

Biaya Asuransi 0 0 0

Biaya Pastry 150.050.000 138.050.273 11.999.727 8 favorable

Biaya Food and

Beverage 1.578.074.000 1.762.872.849 -184.798.849 -11,71 unfavorable Biaya Bahan Bakar 76.103.000 107.212.500 -31.109.500 -40,88 unfavorable Biaya Toiletris or Guest and

Cleaning Supply 254.685.600 333.635.936 -78.950.336 -31 unfavorable

Biaya Dapur 0 0 0

Biaya Lain-lain 365.786.400 443.277.455 -77.491.055 -21,18 unfavorable

Total Biaya

Variabel 6.547.764.000 6.631.900.056 -84.136.056 -1,28 unfavorable

3. Biaya Tetap Langsung

Biaya tetap langsung terdiri dari biaya tenaga kerja, biaya penyusutan, biaya reparasi dan perawatan, biaya asuransi, pajak dan sewa, biaya perkantoran dan lain-lain. Analisis varians yang dilakukan pada seluruh komponen biaya tetap langsung ini hampir sebagian besar menghasilkan selisih anggaran yang favorable dengan persentase selisih anggaran yang berbeda-beda dan persentase yang sangat signifikan terjadi pada biaya reparasi dan perawatan dengan tingkat persentase sebesar 56,58% dan selisih Rp 45.375.675. Hal ini dikarenakan pada tahun 2007 tidak dilakukan pengeluaran secara besar-besaran terhadap fasilitas hotel.

Selisih anggaran favorable dengan persentase yang sangat signifikan juga terjadi pada biaya training yaitu sebesar 100% dengan selisih sebesar Rp 113.506.000. Pada kenyataannya sebenarnya biaya training tersebut ada realisasinya namun tidak dibiayakan karena biaya training tersebut diambil dari dana cadangan service charge yaitu sebesar 2%. Namun demikian biaya training tetap dianggarkan karena untuk berjaga-jaga jika dana cadangan suatu saat tidak cukup jumlahnya untuk realisasi biaya training tersebut. Selisih

anggaran unfavorable terjadi pada biaya asuransi, pajak dan sewa; biaya perkantoran dan umum; dan biaya SPD dengan tingkat persentase selisih anggaran yang berbeda-beda dan menunjukkan persentase yang signifikan. Total biaya tetap menunjukkan selisih anggaran favorable dengan persentase sebesar 13,22% dan selisih Rp 638.013.501. Untuk lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 10. Hasil Analisis Biaya Tetap Langsung Hotel Permata Krakatau Tahun 2007

URAIAN ANGGARAN REALISASI ANALISIS VARIANS SELISIH ANGGARAN (%) F/U Biaya Tetap Langsung Biaya Tenaga Kerja 2.572.072.000 2.076.379.342 495.692.658 19,27 favorable Biaya Penyusutan 1.714.120.000 1.363.363.682 350.756.318 20,46 favorable Biaya Reparasi

dan Perawatan 80.202.000 34.826.325 45.375.675 56,58 favorable

Biaya Asuransi,

Pajak dan Sewa 122.978.000 441.868.597

-318.890.597 -2,59 unfavorable

Biaya Listrik

dan Air 7.634.000 2.801.648 4.832.352 63,3 favorable

Biaya Tenaga Ahli 0 0 0 0 - Biaya Penelitian dan Pengembangan 20.000.000 16.657.750 3.342.250 16,71 favorable Biaya Perkantoran

dan Umum 184.358.000 239.591.155 -55.233.155 -29,96 unfavorable

Biaya Surat Perjalanan

Dinas 9.600.000 10.968.000 -1.368.000 -14,25 unfavorable

Biaya Training 113.506.000 0 113.506.000 100 favorable

Biaya Lain-lain 0 0 0

Total Biaya

Tetap 4.824.470.000 4.186.456.499 638.013.501 13,22 favorable

4. Biaya Administrasi dan Umum

Komponen dari biaya adminitrasi dan umum sama dengan komponen yang ada pada biaya tetap langsung. Pada tahun 2007, seluruh biaya anggaran administrasi dan umum ditetapkan oleh Pusat Hotel yaitu KIEC sehingga pembebanan realisasi biayanya pun ditanggung oleh Departemen Keuangan dan SDM KIEC. Hal ini juga terjadi pada beberapa tahun sebelumnya.

72

Hampir sebagian besar komponen pada kelompok biaya administrasi dan umum ini menghasilkan selisih anggaran yang unfavorable dengan persentase selisih anggaran yang sangat signifikan. Hal ini disebabkan karena terjadi realisasi biaya administrasi dan umum yang melebihi dari jumlah yang dianggarkan sedangkan PT. KIEC pada tahun tersebut menentukan jumlah anggran berdasarkan data historis mengenai realisasi biaya administrasi dan umum pada tahun 2006. Namun ternyata pada tahun 2007 tersebut terjadi peningkatan pada kegiatan purchasing pada tahun 2007. Secara lebih detil, disajikan pada tabel di bawah ini mengenai hasil analisis selisih anggaran dari masing-masing komponen biaya tersebut.

Tabel 11. Hasil Analisis Biaya Administrasi dan Umum Hotel Permata Krakatau Tahun 2007

URAIAN ANGGARAN REALISASI ANALISIS VARIANS

SELISIH ANGGARAN

(%)

F/U Biaya Administrasi dan Umum

Biaya Tenaga Kerja 37.000.000 79.526.573 -42.526.573 -114,94 unfavorable

Biaya Penyusutan 0 0 0

Biaya Reparasi dan

Perawatan 195.000 0 195.000 100 favorable

Biaya Asuransi,

Pajak dan Sewa 2.400.000 4.642.291 -2.242.291 -93,43 unfavorable Biaya Listrik danAir 0 21.484.761 -21.484.761

Biaya Tenaga Ahli 0 0 0

Biaya Penelitian dan

Pengembangan 176.000 643.525 -467.525 -265,64 unfavorable Biaya Perkantoran

dan Umum 17.000.000 36.003.489 -19.003.489 -111,79 unfavorable Biaya SPD 5.000.000 17.561.750 -12.561.750 -251,24 unfavorable

Biaya Training 0 0 0

Biaya Tetap Lainnya 0 0 0

Total Biaya Administrasi dan

Umum 61.771.000 159.862.389 -98.091.389

-158,8 unfavorable

5. Biaya Pemasaran

Biaya pemasaran Hotel Permata Krakatau terdiri dari biaya tenaga kerja; biaya asuransi, pajak dan sewa; biaya perkantoran dan umum; biaya SPD; biaya training; biaya perijinan; biaya iklan dan promosi dan biaya pemasaran lainnya yaitu marketing fee. Sebagian besar dari komponen

biaya pemasaran memiliki persentase selisih anggaran favorable (Tabel 12) kecuali pada biaya tenaga kerja dan biaya perkantoran dan umum. Persentase selisih anggaran yang sangat signifikan terjadi pada biaya perkantoran dan umum yaitu sebesar -66,32 dengan nilai selisih Rp 42.574.230. Perhitungan analisis varians pada total biaya pemasaran menunjukkan selisih anggaran unfavorable dengan persentase sebesar -31,53% dan nilai selisih Rp 163.840.820.

Tabel 12. Hasil Analisis Biaya Pemasaran Hotel Permata Krakatau Tahun 2007

URAIAN ANGGARAN REALISASI ANALISIS VARIANS SELISIH ANGGARAN (%) F/U Biaya Pemasaran Biaya Tenaga Kerja 185.665.000 220.908.954 -35.243.954 -18,98 unfavorable Biaya Asuransi,

Pajak dan Sewa 0 12.623.388 -12.623.388

Biaya

Perkantoran dan

Umum 64.200.000 106.774.230 -42.574.230 -66,32 unfavorable

Biaya Surat

Perjalanan Dinas 12.000.000 4.340.000 7.660.000 63,83 favorable

Biaya Training 28.950.000 1.534.550 27.415.450 94,7 favorable

Biaya Perijinan 23.500.000 0 23.500.000 100 favorable

Biaya Iklan dan

Promosi 202.250.000 177.362.309 24.887.691 12,31 favorable

Biaya Pemasaran

Lainnya 3.000.000 0 3.000.000 100 favorable

Total Biaya

Pemasaran 519.565.000 523.543.431 -3.978.431 -0,77 unfavorable

6. Pendapatan Lain-lain dan Biaya Lain-lain

Pendapatan lain-lain diperoleh dari beberapa sumber yaitu jasa giro, bunga deposito, dan pendapatan lain-lain. Persentase selisih anggaran yang terjadi pada jasa giro adalah selisih anggaran favorable sebesar 5% dan jumlah selisih yang dihasilkan adalah Rp2.660.073. Hasil analisis varians yang dilakukan pada bunga deposito menghasilkan selisih anggaran unfavorable sebesar -39,28% dan nilai selisih Rp 45.041.644 dan kemudian pendapatan lain-lain memiliki persentase selisih anggaran favorable sebesar 29,06% dengan jumlah selisih Rp

74

54.267.633. Analisis varians yang dilakukan pada total pendapatan lain-lain menunjukkan selisih anggaran favorable dengan tingkat persentase 3,35% dan jumlah selisih Rp 11.886.062.

Perhitungan analisis varians juga dilakukan pada biaya lain-lain yang terdiri dari biaya Bank, biaya PPh 23, biaya penyisihan piutang ragu-ragu, biaya sumbangan sosial dan lainnya. Analisis varians terhadap biaya Bank dan biaya PPh 23 menghasilkan selisih anggaran favorable dengan masing-masing persentase selisih anggaran sebesar 6,53% dan 100% dan masing-masing jumlah selisih Rp 5.678.632 dan Rp 3.500.000.

Besarnya biaya PPh 23 yang dibebankan pada hotel dan waktu pembayarannya telah ditentukan berdasarkan aturan yang berlaku berdasarkan persetujuan oleh pusat yaitu KIEC. Komponen biaya penyisihan piutang ragu-ragu dan biaya sumbangan sosial lainnya, untuk realisasi biayanya dibebankan oleh KIEC sedangkan biaya penyisihan piutang ragu-ragu sengaja tidak dianggarkan oleh hotel karena hal tersebut dapat mempengaruhi kinerja collector. Perhitungan analisis varians terhadap total biaya lain-lain menunjukkan selisih anggaran unfavorable dengan persentase sebesar -14,57% dan selisih Rp 13.184.946 dan total pendapatan lain-lain mempunyai selisih anggaran unfavorable sebesar -0,49 dan besar selisih Rp 1.298.884.

Tabel 13. Hasil Analisis Pendapatan Lain-lain dan Biaya Lain-lain Hotel Permata Krakatau Tahun 2007

URAIAN ANGGARAN REALISASI ANALISIS VARIANS SELISIH ANGGARAN (%) F/U Pendapatan

lain-lain dan biaya

lain-lain

Pendapatan

Lain-lain

Jasa Giro 53.195.000 55.855.073 -2.660.073 5 favorable

Tabel 13. Lanjutan Laba Penjualan

Aktiva 0 0 0

Pendapatan Lain 186.740.000 241.007.633 -54.267.633 29,06 favorable

Total Pendapatan

Lain-lain 354.600.000 366.486.062 -11.886.062 3,35 favorable

Biaya Lain-lain

Biaya Bank 86.979.000 81.300.368 5.678.632 6,53 favorable

Biaya PPh 23 3.500.000 0 3.500.000 100 favorable

Biaya Penyisihan

Piutang Ragu-ragu 0 20.363.578 -20.363.578

Sumbangan Sosial

dan Lainnya 0 2.000.000 -2.000.000

Total Biaya

Lain-lain 90.479.000 103.663.946 -13.184.946 -14,57 unfavorable

Total Pendapatan

Lain 264.121.000 262.822.116 1.298.884 -0,49 unfavorable

7. Laba

Laba yang dihasilkan Hotel Permata Krakatau terdiri dari laba kotor, laba operasi, laba sebelum pajak dan laba sebelum pajak (Tabel 14). Perhitungan analisis varians yang dilakukan terhadap total pendapatan pada tahun 2007 adalah menghasilkan selisih anggaran yang unfavorable dengan persentase yang tidak terlalu signifikan yaitu sebesar -3,68% dan jumlah selisih Rp 435.275.182.

Laba/(rugi) kotor dihasilkan dari pengurangan antara jumlah keseluruhan pendapatan dengan total biaya variabel dan biaya tetap. Total biaya variabel dan biaya tetap langsung memiliki selisih anggaran favorable sebesar 4,87% dengan selisih Rp 553.877.445. Perhitungan analisis varians terhadap Laba/(Rugi) Kotor menghasilkan persentase selisih anggaran favorable dengan persentase selisih anggaran sebesar 25,15% dan besar selisih Rp 118.602.263. Anggaran yang telah ditentukan jumlahnya lebih besar dibandingkan dengan realisasinya. Hal ini menunjukkan bahwa selisih anggaran yang terjadi pada laba/(rugi) kotor menguntungkan.

Perhitungan analisis varians pada total biaya usaha dan pemasaran menunjukkan selisih anggaran unfavorable dengan

76

persentase sebesar -17,56% dan nilai selisih Rp 102.069.820 dan selisih anggaran unfavorable juga terjadi pada laba/(rugi) operasi yaitu sebesar -15,06% dengan jumlah selisih sebesar Rp 16.532.443. Analisis varians yang dilakukan pada total pendapatan lain-lain menunjukkan selisih anggaran favorable dengan tingkat persentase 3,35% dan jumlah selisih Rp 11.886.062. Perhitungan analisis varians terhadap total biaya lain-lain menunjukkan selisih anggaran unfavorable dengan persentase sebesar -14,57% dan selisih Rp 13.184.946.

Laba/(Rugi) bersih dihasilkan dari pengurangan antara laba/(rugi) sebelum pajak dengan pajak badan. Dalam hal ini, pajak badan tidak tercantum pada laporan laba/(rugi) hotel namun pajak badan tersebut terdapat pada laporan keuangan konsolidasi PT.KIEC. Analisis varians terhadap laba/(rugi) sebelum pajak menghasilkan selisih anggaran unfavorable dengan tingkat persentase sebesar -9,87% dan jumlah selisih Rp 15.233.559. Hal ini dikarenakan pada tahun tersebut biaya administrasi dan umum masih dianggarkan oleh KIEC sehingga realisasi biayanya pun dibebankan pada KIEC. Selain itu, pendapatan dari pihak afiliasi dan pihak ketiga tidak sesuai dengan yang dianggarkan dan jumlah realisasinya lebih kecil daripada yang dianggarkan. Secara lebih jelas, hasil analisis varians terhadap kelompok laba dapat dilihat pada Tabel 14 berikut ini.

Tabel 14. Hasil Analisis Laba Hotel Permata Krakatau Tahun 2007 URAIAN ANGGARAN REALISASI ANALISIS

VARIANS

SELISIH ANGGARAN

(%)

F/U Total Pendapatan 11.843.810.000 11.408.534.818 435.275.182 -3,68 unfavorable

Total Biaya Variabel dan Biaya Tetap Langsung 11.372.234.000 10.818.356.555 553.877.445 4,87 favorable Laba/(Rugi) Kotor 471.576.000 590.178.263 -118.602.263 25,15 favorable Total Biaya Usaha dan Pemasaran 61.771.000 159.862.389 -98.091.389 -158,8 unfavorable

Tabel 14. Lanjutan Laba/(Rugi)

Operasi 109.760.000 93.227.557 16.532.443 -15,06 unfavorable Total Pendapatan

Lain-lain 12.015.341.000 11.661.624.764 353.716.236 3,35 favorable Total Biaya

Lain-lain 12.658.448.000 12.504.892.973 153.555.027 -14,57 unfavorable Laba/(Rugi)

Sebelum Pajak 154.361.000 169.594.559 -15.233.559 -9,87 unfavorable 4.4.3. Analisis Varians Terhadap Data Anggaran Operasional Hotel

Permata Krakatau Tahun 2008

Hasil perhitungan analisis varians anggaran operasional Hotel Permata Krakatau pada tahun 2008 dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini berdasarkan kelompok pendapatan dan biaya-biaya. Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa terdapat beberapa kategori pada laporan laba rugi dalam melakukan analisis varians yaitu pendapatan, biaya variabel, biaya tetap langsung, biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum, pendapatan lain-lain dan biaya lain-lain serta laba sebelum pajak.

1. Pendapatan

Pendapatan anggaran operasional Hotel Permata Krakatau terdiri dari pendapatan pihak afiliasi dan pendapatan pihak ketiga. Masing-masing pendapatan ini mencakup pendapatan sewa kamar, pendapatan Food and Beverage, pendapatan telepon, pendapatan laundry, meeting room, drug store, dan pendapatan lain-lain (Tabel 15).

a. Pendapatan Afiliasi

Pendapatan afiliasi merupakan pendapatan yang diperoleh dari anak-anak perusahaan atau KS Grup. Hasil analisis varians pada pendapatan sewa kamar menghasilkan sebuah selisih anggaran favorable sebesar 26,66% dengan selisih Rp 139.628.025. Anggaran yang telah ditentukan jumlahnya memiliki nilai lebih kecil dari realisasinya. Hal ini terjadi karena pemakaian sewa kamar yang terjadi lebih banyak dari yang diperkirakan atau dianggarkan. Pendapatan Food and Beverage memiliki selisih anggaran

78

favorable dengan persentase 16,68% dengan selisih sebesar Rp 104.614.275.

Perhitungan analisis varians yang dilakukan pada pada pendapatan meeting room menunjukkan bahwa terjadi selisih anggaran favorable dengan besar nilai selisih anggaran 313,14% dan jumlah selisih Rp 88.550.850. Persentase selisih anggaran pada pendapatan meeting room mempunyai nilai yang sangat signifikan. Hal ini dikarenakan perbaikan pada ruang meeting room yang diperkirakan lama proses perbaikannya namun ternyata lebih cepat daripada waktu yang direncanakan yaitu hanya membutuhkan waktu 9 bulan untuk perbaikannya sehingga ruang meeting room pada tahun 2008 sudah dapat digunakan. Total pendapatan afiliasi menghasilkan selisih anggaran favorable dengan persentase 28,22% dan selisih sebesar Rp 332.793.150.

b. Pendapatan Pihak Ketiga

Pendapatan pihak ketiga merupakan pendapatan yang diperoleh dari intansi atau perusahaan, pemerintah daerah, dan individu. Perhitungan analisis varians yang dilakukan pada pendapatan sewa kamar menghasilkan sebuah selisih anggaran favorable sebesar 26,66% dengan selisih Rp 1.256.651.800. Anggaran yang telah ditentukan jumlahnya memiliki nilai lebih kecil dari realisasinya. Hal ini terjadi karena pemakain sewa kamar yang terjadi lebih banyak dari yang dianggarkan. Hasil analisis varians pada pendapatan Food and Beverage menunjukkan sebuah selisih anggaran favorable sebesar 16,68% dengan selisih Rp 941.531.675, sedangkan perhitungan analisis varians pada pendapatan telepon menghasilkan sebuah selisih anggaran unfavorable sebesar -56,49% dengan selisih Rp 79.876.575. Anggaran yang ditentukan jumlahnya memiliki nilai yang lebih kecil

dibandingkan dengan realisasinya, jumlah pemakaian telepon aktual lebih kecil jumlah biayanya daripada jumlah anggaran yang telah ditentukan. Hal ini disebabkan oleh kemajuan teknologi yang sudah semakin maju yaitu maraknya penggunaan handphone sehingga sebagian besar orang saat ini lebih senang berkomunikasi dengan handphone karena tarif pulsanya pun juga lebih murah dibandingkan dengan menggunakan telepon.

Hasil analisis varians pada pendapatan laundry menunjukkan sebuah selisih anggaran favorable dengan persentase yang sangat signifikan yaitu sebesar 141,97% dengan selisih Rp 281.035.950. Hal ini dikarenakan penggunaan jasa laundry bagi tamu yang menginap dalam jangka waktu yang lama (long stay) atau karena biaya laundry bagi penginap yang mana biayanya ditanggung oleh instansi terkait sehingga pemakaian jasa laundry jauh lebih besar dari yang dianggarkan.

Perhitungan analisis varians yang dilakukan pada meeting room menghasilkan sebuah selisih anggaran favorable dengan jumlah persentase yang sangat signifikan sebesar 313,14% dengan selisih Rp 796.954.800. Hal tersebut dikarenakan perbaikan meeting room yang prosesnya lebih cepat daripada yang direncanakan sehingga ruang meeting room tersebut dapat digunakan sebelum waktunya. Ruang meeting room tersebut biasa digunakan untuk rapat, ruang serba guna yaitu untuk mengadakan event sperti acara pernikaan (wedding party), dan lain-lain.

Hasil analisis varians pada drug store menghasilkan sebuah selisih anggaran favorable sebesar 3,99% dengan selisih Rp 4.612.950. Hal ini berlawanan dengan perhitungan analisis varians yang dilakukan pada pendapatan lain-lain menghasilkan sebuah selisih anggaran

80

unfavorable sebesar -18,74% dengan selisih Rp 190.997.150. Pendapatan lain-lain ini terdiri atas sewa ruang kantor travel dan sewa ruang Bank Niaga.

Hasil analisis varians pada seluruh pendapatan dari