• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Varians Terhadap Data Anggaran Operasional Hotel Permata Krakatau Tahun 2006

III. METODOLOGI PENELITIAN

4.4. Analisis Varians terhadap Anggaran Operasional dan Realisasinya

4.4.1. Analisis Varians Terhadap Data Anggaran Operasional Hotel Permata Krakatau Tahun 2006

Analisis varians pada penelitian kali ini dilakukan terhadap anggaran operasional yakni Laporan Laba Rugi Hotel Permata Krakatau Tahun 2006, 2007 dan 2008. Hasil perhitungan analisis varians anggaran operasional Hotel Permata Krakatau dengan realisasinya pada tahun 2006 dapat dilihat pada tabel masing-masing kelompok pendapatan dan biaya. Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa terdapat beberapa kategori pada laporan laba rugi dalam melakukan analisis varians yaitu pendapatan, biaya variabel, biaya tetap langsung, biaya usaha dan pemasaran, laba operasi, pendapatan lain-lain dan biaya lain-lain serta laba sebelum pajak.

1. Pendapatan

Pendapatan anggaran operasional Hotel Permata Krakatau terdiri dari pendapatan pihak afiliasi dan pendapatan pihak ketiga. Masing-masing pendapatan ini mencakup pendapatan sewa kamar dengan berbagai tipe kamar yang terdapat pada Lampiran 7, pendapatan Food and Beverage, pendapatan

44

telepon, pendapatan laundry, meeting room, drug store, dan pendapatan lain-lain. Pada tabel analisis pendapatan Hotel Permata Krakatau (Tabel 1), terdapat persentase occupancy yaitu persentase kamar hotel yang terisi serta number of cover yaitu jumlah orang yang makan karena adanya suatu rapat, event, dan sebagainya yang diadakan di Hotel Permata Krakatau kemudian ditambah dengan jumlah occupancy kamar sehingga ada jatah dua orang untuk sarapan. Occupancy dan number of cover ini tidak termasuk ke dalam perhitungan dalam anggaran operasional Hotel Permata Krakatau, namun memberikan kejelasan informasi yang dapat menegaskan mengenai varians yang terjadi pada komponen pendapatan.

Pendapatan sewa kamar merupakan pendapatan yang diperoleh dari pendapatan atas sewa kamar hotel, pendapatan Food and Beverage merupakan pendapatan yang berasal dari restoran yang merupakan fasilitas penunjang hotel, pendapatan telepon merupakan pendapatan yang diperoleh atas pemakaian telepon oleh para pengunjung atau penginap hotel dan tarif telepon ini dikenakan dengan tarif yang lebih mahal dibandingkan dengan tarif telepon biasa, pendapatan laundry merupakan pendapatan atas jasa laundry bagi tamu yang menginap di hotel, pendapatan meeting room adalah pendapatan yang diperoleh dari penyewaan gedung serba guna yang berada di wilayah sekitar hotel dan gedung tersebut dapat digunakan untuk event-event seperti acara pernikahan, rapat, dan lain-lain. Adapun perusahaan-perusahaan yang sering melakukan meeting di Hotel Permata Krakatau tersebut antara lain Pemerintah daerah (Pemda), intansi (corporate), dan anak perusahaan Krakatau Steel (KS Grup) seperti PT. KHI Pipe Industry, PT. Krakatau Wajatama, PT. Krakatau Engineering, PT. Krakatau Bandar Samudra, PT. Pelat Timah Nusantara, PT. Krakatau Information Technology, PT. Krakatau Industrial Estate

Cilegon, PT. Krakatau Daya Listrik, PT. Krakatau Tirta Industri serta PT. Krakatau Medika.

Pendapatan drug store adalah pendapatan yang diperoleh atas penjualan cinderamata, fotokopi, obat-obatan, minuman, dan sebagainya. Analisis varians untuk pendapatan afiliasi dan pendapatan pihak ketiga adalah sebagai berikut.

a. Pendapatan Afiliasi

Pendapatan afiliasi merupakan pendapatan yang diperoleh dari anak-anak perusahaan atau KS Grup yang melakukan penginapan atau menyewa gedung untuk event tertentu, rapat atau pertemuan dan lain-lain. Pada Tabel 1 terlihat bahwa hasil analisis varians pada pendapatan sewa kamar menghasilkan sebuah selisih anggaran favorable sebesar 2,56% dengan selisih Rp 24.822.356. Anggaran yang telah ditentukan jumlahnya memiliki nilai lebih kecil dari realisasinya. Hal ini terjadi karena pemakaian sewa kamar yang terjadi lebih banyak dari yang diperkirakan atau dianggarkan.

Pendapatan Food and Beverage memiliki selisih anggaran favorable dengan persentase 26,68% dengan selisih sebesar Rp 232.182.113. Perhitungan analisis varians yang dilakukan pada pada pendapatan meeting room menunjukkan bahwa terjadi selisih anggaran unfavorable dengan besar nilai selisih anggaran -3,96% jumlah selisih Rp 2.186.208. Total pendapatan afiliasi menghasilkan selisih anggaran favorable dengan persentase 13,45% dan selisih sebesar Rp 254.818.261.

b. Pendapatan Pihak Ketiga

Pendapatan pihak ketiga merupakan pendapatan yang diperoleh dari intansi atau perusahaan, Pemerintah Daerah (Pemda), dan individu. Perhitungan analisis varians yang dilakukan pada pendapatan sewa kamar menghasilkan

46

sebuah selisih anggaran favorable sebesar 2,56% dengan selisih Rp 99.287.924. Anggaran yang telah ditentukan jumlahnya memiliki nilai lebih kecil dari realisasinya. Hal ini terjadi karena pemakaian atas sewa kamar yang terjadi lebih banyak dari yang diperkirakan atau dianggarkan namun persentase selisih anggarannya tidak terlalu signifikan jumlahnya.

Hasil analisis varians pada pendapatan Food and Beverage menunjukkan sebuah selisih anggaran favorable sebesar 26,68% dengan selisih Rp 928.726.953, sedangkan perhitungan analisis varians pada pendapatan telepon menghasilkan sebuah selisih anggaran unfavorable sebesar -54,05% dengan selisih Rp 208.333.430. Anggaran yang ditentukan jumlahnya memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan realisasinya, jumlah pemakaian telepon aktual lebih kecil jumlah biayanya daripada jumlah anggaran yang ditentukan. Hal ini disebabkan oleh kemajuan teknologi yang semakin hari semakin canggih yaitu dengan adanya handphone sehingga sebagian besar orang saat ini lebih senang berkomunikasi dengan menggunakan handphone karena selain praktis, tarif pulsanya pun juga lebih murah dibandingkan dengan menggunakan telepon.

Hasil analisis varians pada pendapatan laundry menunjukkan sebuah selisih anggaran favorable dengan persentase yang signifikan yaitu sebesar 8,69% dengan selisih Rp 16.047.701. Hal ini dikarenakan penggunaan jasa laundry bagi tamu yang menginap dalam jangka waktu yang lama (long stay) atau karena biaya laundry bagi penginap yang biaya laundry-nya ditanggung oleh instansi terkait sehingga pemakaian jasa laundry jauh lebih besar dari yang dianggarkan. Perhitungan analisis varians yang

dilakukan pada meeting room menghasilkan sebuah selisih anggaran unfavorable dengan jumlah persentase sebesar -3,96% dengan selisih Rp 8.746.334.

Hasil analisis varians pada drug store menghasilkan sebuah selisih anggaran favorable yang sangat signifikan yaitu sebesar 51,39% dengan selisih Rp 17.397.500. Hal ini sama dengan perhitungan analisis varians yang dilakukan pada pendapatan lain-lain menghasilkan sebuah selisih anggaran favorable sebesar 32,26% dengan selisih Rp 117.960.688. Pendapatan lain-lain ini terdiri dari sewa ruang kantor travel dan sewa ruang Bank Niaga.

Hasil analisis varians pada seluruh pendapatan dari pihak ketiga menunjukkan sebuah selisih anggaran favorable sebesar 11,26% dengan selisih Rp 962.341.002. Ini menunjukkan bahwa anggaran yang ditentukan jumlahnya memiliki nilai yang lebih kecil dibandingkan dengan realisasinya. Hal ini dikarenakan jumlah anggaran yang ditentukan dari masing-masing komponen pada pendapatan pihak ketiga secara umum memiliki jumlah anggaran yang lebih kecil dari realisasinya.

Hasil analisis varians pada seluruh total pendapatan operasional Hotel Permata Krakatau, baik yang berasal dari pendapatan pihak afiliasi maupun pendapatan pihak ketiga menghasilkan sebuah selisih anggaran favorable dengan

persentase sebesar 11,66% dengan selisih Rp

1.217.159.263. Anggaran yang telah ditentukan jumlahnya lebih kecil dibandingkan dengan realisasinya. Hal ini dikarenakan jumlah anggaran yang ditentukan pada masing-masing komponen baik pada pendapatan afiliasi maupun pendapatan dari pihak ketiga secara umum mempunyai jumlah anggaran yang lebih kecil dibandingkan dengan realisasinya.

48

Selain itu, hal tersebut juga dapat dilihat dari tingkat persentase kamar hotel yang terisi (occupancy) pada pendapatan afiliasi maupun pendapatan pihak ketiga memiliki selisih anggaran yang favorable dengan masing-masing persentase selisih anggaran sebesar 2,08% dan 9,27%. Sedangkan jika dilhat dari komponen number of cover, pada pendapatan afiliasi menghasilkan selisih anggaran favorable dengan tingkat persentase sebesar 98,62% dengan jumlah selisih 11.402 orang. Hal ini berbeda dengan number of cover pada pendapatan pihak ketiga yang memiliki selisih anggaran unfavorable dengan persentase selisih anggaran sebesar -80% dan besar selisih 363.388 orang.

Pada Tabel 1, occupancy dan number of cover diberi arsiran yang memberikan penjelasan bahwa komponen tersebut memberikan informasi penting mengenai persentase hunian kamar hotel beserta jumlah pengunjung hotel dan yang melakukan penginapan di Hotel Permata Krakatau pada tahun 2006. Kedua komponen tersebut tidak termasuk ke dalam perhitungan laba/(rugi) hotel namun dapat memberikan kejelasan informasi berdasarkan pendapatan yang diperoleh pada tahun tersebut.

Berdasarkan teori, jika perhitungan analisis varians yang dilakukan pada komponen-komponen pendapatan dalam sebuah perusahaan memiliki sebuah selisih anggaran yang favorable, berarti selisih anggaran yang terjadi menguntungkan bagi perusahaan tersebut. Jumlah anggaran yang telah ditentukan oleh pihak Hotel Permata Krakatau memiliki nilai yang lebih kecil dibandingkan dengan realisasinya. Dalam hal ini, meskipun selisih anggaran yang terjadi bersifat menguntungkan namun jika dilihat dari sisi penganggaran perusahaan maka sebaiknya anggaran dan

realisasi sama atau selisihnya adalah nol walaupun pada kenyataannya hal tersebut sangat susah untuk dicapai perusahaan, jadi jika terjadi selisih anggaran yang menguntungkan maupun merugikan lebih baik jika memiliki selisih yang kecil atau hampir mendekati dengan jumlah yang dianggarkan.

Oleh karena itu, dalam penyusunan anggaran sebaiknya diperhatikan secara teliti dan cermat mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penganggaran pada kelompok pendapatan. Hal ini dapat mengenai program-program kerja yang akan dilakukan perusahaan pada periode tersebut dan investasi atau fasilitas-fasilitas yang dimiliki perusahaan sudah memadai atau belum dan jika belum maka fasilitas mana yang perlu diperbaiki sehingga dapat diestimasi jumlah pendapatan yang akan dihasilkan dari masing-masing profit center berdasarkan pendapatan tahun lalu dan perbaikan fasilitas hotel. Dengan demikian, selisih anggaran yang terjadi antara anggaran dan realisasi pun dapat diminimalisir.

Pada tahun 2006, kinerja Hotel Permata Krakatau dapat dikatakan sudah baik meskipun dengan selisih selisih anggaran yang signifikan jumlahnya. Pada tahun berikutnya diharapkan selisih anggaran yang terjadi memiliki besar selisih yang tidak terlalu signifikan sehingga hasil yang diharapkan sesuai dengan yang direncanakan. Oleh sebab itu, sebaiknya perusahaan mempertahankan kinerjanya yang sudah baik tersebut atau bahkan meningkatkan kinerja aktual perusahaannya pada tahun berikutnya. Mengenai hasil analisis varians terhadap kelompok pendapatan tahun 2006 secara lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut.

50

Tabel 1. Hasil Analisis Pendapatan Hotel Permata Krakatau Tahun 2006

URAIAN ANGGARAN REALISASI ANALISIS VARIANS SELISIH ANGGARAN (%) F/U Pendapatan Pendapatan Pihak Afiliasi Occupancy (%) 12 12,25 -0,25 2,08 favorable

Number of cover 11.561 22.963 -11.402 98,62 favorable

Pendapatan Sewa

Kamar 968.551.400 993.373.756 -24.822.356 2,56 favorable

Pendapatan Food

and Beverage 870.246.800 1.102.428.913 -232.182.113 26,68 favorable

Pandapatan

Telepon 0 0 0 0 -

Pendapatan

Laundry 0 0 0 0 -

Meeting room 55.213.800 53.027.592 2.186.208 -3,96 unfavorable

Drug Store 0 0 0 0 Pendapatan Lain-lain 0 0 0 0 (-) Discount 0 0 0 0 1.894.012.000 2.148.830.261 -254.818.261 13,45 favorable Pendapatan Pihak Ketiga Occupancy (%) 45 49,17 -4,17 9,27 favorable

Number of cover 45.464 91.254 -45.790 100,72 favorable

Pendapatan Sewa

Kamar 3.874.199.600 3.973.487.524 -99.287.924 2,56 favorable

Pendapatan Food

and Beverage 3.480.981.200 4.409.708.153 -928.726.953 26,68 favorable

Pendapatan

Telepon 385.479.000 177.145.570 208.333.430 -54,05 unfavorable

Pendapatan

Laundry 184.697.000 200.744.701 -16.047.701 8,69 favorable

Meeting room 220.849.200 212.102.866 8.746.334 -3,96 unfavorable

Drug Store 33.856.000 51.253.500 -17.397.500 51,39 favorable

Pendapatan Lain-lain 365.686.000 483.646.688 -117.960.688 32,26 favorable (-) Discount 0 0 0 8.545.748.000 9.508.089.002 -962.341.002 11,26 favorable Total Pendapatan 10.439.760.000 11.656.919.263 -1217.159.263 11,66 favorable