• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji-t dilakukan pada kelompok pendatan dan biaya anggaran operasional tahun 2007. Uji-t ini dilakukan untuk mengetahui apakah selisih anggaran yang terjadi antara anggaran dan realisasinya masih dalam batas pengendalian manjemen atau tidak sekaligus untuk mengetahui kinerja hotel. Menurut teori, jika t-hitung lebih kecil dibandingkan dengan t-tabel, maka terima Ho berarti selisih anggaran yang terjadi antara anggaran dan realisasi masih dalam batas pengendalian manajemen artinya kinerja perusahaan baik. Secara detail, hasil uji-t terhadap anggaran operasional tahun 2007 dengan taraf signifikan sama dengan tahun 2006 yaitu sebesar 0,05 ditampilkan pada tabel di bawah ini.

Tabel 24. Hasil Uji-t Terhadap Anggaran Operasional Tahun 2007 dengan Taraf Signifikan sebesar 0,05

No. Kelompok df t-hitung t-tabel Keterangan Hasil Uji-t 1 Pendapatan 1 1,46 6,314 t-hitung < t-tabel Ho diterima 2 Biaya variabel 14 -2,78 1,761 t-hitung < t-tabel Ho diterima

3

Biaya tetap

langsung 10 0,905 1,812 t-hitung < t-tabel Ho diterima

4

Biaya

administrasi dan

umum 10 -2,135 1,812 t-hitung < t-tabel Ho diterima 5 Biaya pemasaran 7 -0,052 1,895 t-hitung < t-tabel Ho diterima

6

Pendapatan

lain-lain 3 -0,146 2,353 t-hitung < t-tabel Ho diterima 7 Biaya lain-lain 3 -0,557 2,353 t-hitung < t-tabel Ho diterima

8

Laba sebelum

pajak 4 1,052 2,132 t-hitung < t-tabel Ho diterima

Menurut tabel hasil uji-t tersebut, dapat dijabarkan mengenai selisih anggaran yang terjadi pada setiap kelompok dalam anggaran operasional sebagai berikut.

1. Hasil dari uji-t pada selisih anggaran pendapatan anggaran operasional Hotel Permata Krakatau diperoleh t hitung sebesar 1,46 dan t tabel sebesar 6,314 dengan taraf signifikan (α) yang digunakan adalah 0,05 dan derajat kebebasan (df) 1. Hasil dari uji-t menunjukkan t hitung lebih kecil dari t tabel maka sesuai teorinya Ho diterima dan Ha ditolak, sehingga hipotesis Ho yang menyatakan selisih anggaran yang terjadi antara anggaran dan

104

realisasi masih dalam batas pengendalian diterima. Hal ini disebabkan hanya terjadi selisih anggaran yang merugikan pada pendapatan telepon dengan besar persentase yang sangat signifikan dibandingkan komponen pendapatan yang lainnya baik pada pendapatan afiliasi maupun pendapatan pihak ketiga. Meskipun pada total pendapatan menghasilkan selisih anggaran unfavorable namun selisih anggaran yang terjadi masih dalam batas pengendalian manajemen. Hal ini terbukti dengan hasil uji-t terhadap total pendapatan, yaitu pendapatan afiliasi dan pendapatan pihak ketiga. Oleh sebab itu, kinerja Hotel Permata Krakatau masih dapat dikatakan baik namun demikian perlu ditingkatkan pada tahun berikutnya.

2. Hasil dari uji-t pada selisih anggaran biaya variabel Hotel Permata Krakatau diperoleh t hitung sebesar -0,278 dan t tabel sebesar 1,761 dengan taraf signifikan (α) yang digunakan adalah 0,05 dan derajat kebebasan (df) 14. Hasil dari uji-t menunjukkan t hitung lebih kecil dari t tabel maka sesuai teorinya Ho diterima dan Ha ditolak, sehingga hipotesis Ho yang menyatakan selisih anggaran yang terjadi antara anggaran dan realisasi masih dalam batas pengendalian diterima.

3. Hasil dari uji-t pada selisih anggaran biaya tetap Hotel Permata Krakatau diperoleh t hitung sebesar 0,905 dan t tabel sebesar 1,812 dengan taraf signifikan (α) yang digunakan adalah 0,05 dan derajat kebebasan (df) 10. Hasil dari uji-t menunjukkan t hitung lebih kecil dari t tabel maka sesuai teorinya Ho diterima dan Ha ditolak, sehingga hipotesis Ho yang menyatakan selisih anggaran yang terjadi antara anggaran dan realisasi masih dalam batas pengendalian diterima. Hal ini dikarenakan hampir sebagian besar komponen pada biaya tetap menghasilkan selisih anggaran yang menguntungkan dan meskipun ada beberapa komponennya yang menghasilkan selisih anggaran merugikan dan sebagian besar

signifikan walaupun uji-t terhadap total biaya tetap ini masih dalam batas pengendalian manajemen.

4. Hasil dari uji-t pada selisih anggaran biaya administrasi dan umum Hotel Permata Krakatau diperoleh t hitung sebesar -2,135 dan t tabel sebesar 1,812 dengan taraf signifikan (α) yang digunakan adalah 0,05 dan derajat kebebasan (df) 10. Hasil dari uji-t menunjukkan t hitung lebih kecil dari t tabel maka sesuai teorinya Ho diterima dan Ha ditolak, sehingga hipotesis Ho yang menyatakan selisih anggaran yang terjadi antara anggaran dan realisasi masih dalam batas pengendalian diterima.

5. Hasil dari uji-t pada selisih anggaran biaya pemasaran Hotel Permata Krakatau diperoleh t hitung sebesar -0,052 dan t tabel sebesar 1,895 dengan taraf signifikan (α) yang digunakan adalah 0,05 dan derajat kebebasan (df) 7. Hasil dari uji-t menunjukkan t hitung lebih kecil dari t tabel maka sesuai teorinya Ho diterima dan Ha ditolak, sehingga hipotesis Ho yang menyatakan selisih anggaran yang terjadi antara anggaran dan realisasi masih dalam batas pengendalian diterima. Hal ini dikarenakan biaya usaha masih dibebankan pada KIEC untuk realisasi biayanya dan pada komponen biaya pemasaran terjadi selisih anggaran unfavorable dengan besar persentase yang signifikan pada biaya perkantoran namun secara keseluruhan masih dalam batas pengendalian manajemen.

6. Hasil dari uji-t pada selisih anggaran pendapatan lain-lain Hotel Permata Krakatau diperoleh t hitung sebesar -0,146 dan t tabel sebesar 2,353 dengan taraf signifikan (α) yang digunakan adalah 0,05 dan derajat kebebasan (df) 3. Hasil dari uji-t menunjukkan t hitung lebih kecil dari t tabel maka sesuai teorinya Ho diterima dan Ha ditolak, sehingga hipotesis Ho yang menyatakan selisih anggaran yang terjadi antara anggaran dan realisasi masih dalam batas pengendalian diterima.

106

7. Hasil dari uji-t pada selisih anggaran biaya lain-lain Hotel Permata Krakatau diperoleh t hitung sebesar -0,557 dan t tabel sebesar 2,353 dengan taraf signifikan (α) yang digunakan adalah 0,05 dan derajat kebebasan (df) 3. Hasil dari uji-t menunjukkan t hitung lebih kecil dari t tabel maka sesuai teorinya Ho diterima dan Ha ditolak, sehingga hipotesis Ho yang menyatakan selisih anggaran yang terjadi antara anggaran dan realisasi masih dalam batas pengendalian diterima.

8. Hasil dari uji-t pada selisih anggaran laba sebelum pajak Hotel Permata Krakatau diperoleh t hitung sebesar 1,052 dan t tabel sebesar 2,132 dengan taraf signifikan (α) yang digunakan adalah 0,05 dan derajat kebebasan (df) 4. Hasil dari uji-t menunjukkan t hitung lebih kecil dari t tabel maka sesuai teorinya Ho diterima dan Ha ditolak, sehingga hipotesis Ho yang menyatakan selisih anggaran yang terjadi antara anggaran dan realisasi masih dalam batas pengendalian diterima. Namun demikian, Hotel Permata Krakatau harus meningkatkan kinerjanya karena pada tahun 2007 tersebut laba yang dihasilkan tidak mencapai target yang telah direncanakan meskipun dengan pesentase selisih anggaran yang masih dalam batas pengendalian.