• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANGKA KEMATIAN / MORTALITY RATE

Dalam dokumen PROFIL KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2011 (Halaman 45-52)

INDONESIA SEHAT 2010

PENCAPAIAN PROGRAM KESEHATAN KOTA MAKASSAR

A. DERAJAT KESEHATAN

2. ANGKA KEMATIAN / MORTALITY RATE

Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Di samping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian pada umumnya dapat dihitung dengan melakukan berbagai survei dan penelitian. Perkembangan tingkat kematian dan penyakit-penyakit penyebab utama kematian yang terjadi pada periode terakhir akan diuraikan di bawah ini.

a. Angka Kematian Kasar (AKK) / Crude Death Rate (CDR)

Data kematian yang terdapat pada suatu komunitas dapat diperoleh melalui survei, karena sebagian besar kematian terjadi di masyarakat bukan pada fasilitas pelayanan kesehatan (merupakan community based data), sedangkan data kematian di fasilitas pelayanan kesehatan hanya memperlihatkan kasus rujukan jadi bukan merupakan representasi dari semua kasus kematian yang terjadi di suatu wilayah (facilitate based data). Angka kematian di Indonesia berasal dari berbagai sumber, yaitu Sensus

Penduduk, Surkesnas/Susenas dan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) yang kesemuanya ditujukan untuk mendapatkan data yang

berbasis bukti (Evidence Based).

Berdasarkan data yang diperoleh dari Bidang P2PL Dinkes Kota Makassar, jumlah kematian untuk semua golongan umur yang terjadi pada tahun 2011 sebanyak 3136 kematian dari 1.352.136 jiwa, tahun 2010 jumlah kematian sebanyak 2.932 kematian dari 1.339.374 jiwa penduduk, menurun dari jumlah kematian yang terjadi sepanjang tahun 2009 untuk semua golongan umur sebanyak 3.246 dari total 1.272.349 jumlah penduduk kota Makassar. Ini berarti pada tahun 2011 dari 1.000 penduduk

Kota Makassar terjadi 2 kematian (AKK = 2,3 per 1.000 penduduk). Angka

Kematian Kasar di Kota Makassar tahun 2009 s/d 2011 dapat dilihat pada gambar berikut :

Profil Kesehatan Kota Makassar Tahun 2012 45 Gambar V. 2

Jumlah Kematian dan Angka Kematian Kasar Di Kota Makassar Tahun 2008 – 2010

Adapun 10 (sepuluh) jenis penyakit penyebab utama kematian di Kota Makassar tahun 2010 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel V. 1

10 Jenis Penyakit Penyebab Utama Kematian Di Kota Makassar Tahun 2011

No. JENIS PENYAKIT J U M L A H

1 Asthma 695 2 Hipertensi 612 3 Jantung 432 4 Ginjal 195 5 Diabetes Mellitus 183 6 Broncho Pneumonia 147 7 Lahir Mati 143 8 Maag 142 9 Lever 128 10 Kecelakaan 97

Sumber : Bidang Bina P2PL Dinkes Kota Makassar

0 1.000 2.000 3.000 4.000 2009 2010 2011 3.246 2.932 3.136 2,5 2,2 2,3

Profil Kesehatan Kota Makassar Tahun 2012 46

b. Angka Kematian Bayi (AKB)/Infant Mortality Rate (IMR)

Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia dari tahun 1995 sampai dengan tahun 1999 menunjukkan kecenderungan menurun yakni 55 kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1995 dan terus menurun hingga mencapai 46 kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1999.

Menurut hasil Surkesnas/Susenas, AKB di Indonesia pada Tahun 2001 sebesar 50 per 1.000 kelahiran hidup, dan pada tahun 2002 sebesar 45 per 1.000 kelahiran hidup. Sedangkan AKB menurut SDKI 2002-2003 terjadi penurunan yang cukup besar menjadi 35 per 1.000 kelahiran hidup.

Angka Kematian Bayi di Kota Makassar pada tahun 2011 sebesar 6,9 per 1000 kelahiran hidup dengan jumlah kematian bayi sebanyak 179 kematian bayi dari 26.129 jumlah kelahiran hidup (AKB = 6,9 /1000 KH). Pada tahun 2010 sebesar 10,9 per 1.000 kelahiran hidup dengan jumlah kematian bayi sebanyak 283 kematian bayi dari 25.830 jumlah kelahiran hidup (AKB = 10,9/1000 KH). Pada tahun 2009 terdapat 321 kasus kematian bayi dari jumlah kelahiran hidup 27.967 (sumber : Bidang Bina P2PL Dinkes Makassar), sehingga diperoleh AKB sebesar 11,4 per 1.000 kelahiran hidup (AKB=11,4 / 1000 KH).

Gambar V. 3 Angka Kematian Bayi

Di Kota Makassar Tahun 2009 – 2011

11,4 10,9 6,9 0 2 4 6 8 10 12 2009 2010 2011 TAHUN A K B

Profil Kesehatan Kota Makassar Tahun 2012 47 Terjadinya penurunan angka kematian bayi merupakan indikasi terjadinya peningkatan derajat kesehatan masyarakat sebagai salah satu wujud keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan. Hal tersebut merupakan respon positif dari upaya pemerintah untuk mendekatkan masyarakat dengan sarana dan tenaga kesehatan.

c. Angka Kematian Balita (AKABA)/Child Mortality Rate (CMR)

Angka Kematian Balita (1 - 4 tahun) adalah jumlah kematian anak umur 1 - 4 tahun per 1.000 anak balita. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan anak Balita seperti gizi, sanitasi, penyakit menular dan kecelakaan, indikator ini menggambarkan tingkat kesejahteraan sosial, dalam arti besar dan tingkat kemiskinan penduduk.

Dari hasil penelitian terhadap semua kasus kematian Balita yang disurvei pada SKRT 1995 dan Surkesnas 2001 diperoleh gambaran besarnya proporsi penyebab utama kematian Balita, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel V. 2

Pola Penyakit Penyebab Kematian Balita di Indonesia Hasil SKRT 1995 dan Surkesnas 2001

Sumber : Badan Litbangkes, Publikasi hasil SKRT 1995 dan Surkesnas 2001 dalam Profil Kesehatan Indonesia 2003

SKRT 1995 SURKESNAS 2001

Jenis penyakit % Jenis penyakit %

1. Gangguan sistem pernafasan 2. Gangguan perinatal

3. Diare

4. Infeksi dan parasit lain 5. Saraf 6. Tetanus 30,8 % 21,6 % 15,3 % 6,3 % 5,5 % 3,6 % 1. Sistem Pernafasan (Pneumonia) 2. Diare 3. Saraf 4. Tifus 5. Sistem pencernaan 6. Infeksi lain 22,8 % 13,2 % 11,8 % 11,0 % 5,9 % 5,1 %

Profil Kesehatan Kota Makassar Tahun 2012 48 Tabel di atas menunjukkan bahwa pola penyakit penyebab kematian Balita menurut hasil SKRT 1995 dan Surkesnas 2001 tidak

terlalu banyak mengalami perubahan, penyakit infeksi masih merupakan penyebab kematian terbanyak. Pada tahun 2001, kematian Balita yang tertinggi adalah kematian akibat Pneumonia (4,6 per 1.000 Balita), disusul oleh kematian akibat Diare (2,3 per 1.000 Balita).

Berdasarkan data yang diperoleh dari Bidang Bina P2PL Dinas Kesehatan Kota Makassar Angka Kematian Balita di Kota Makassar pada tahun 2009 sebesar 3,71 per 1.000 kelahiran hidup dimana tercatat 43 kematian balita dari 27.967 kelahiran hidup. Pada tahun 2010 jumlah kematian balita sebanyak 48 balita dari 25.830 kelahiran hidup sehingga diperoleh Angka Kematian Balita sebesar 1,86 per 1.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2011 jumlah kematian balita sebanyak 71 balita dari 26.129 kelahiran hidup sehingga diperoleh Angka Kematian Balita sebesar 2,7 per 1.000 kelahiran hidup.

Gambar V. 4 Angka Kematian Balita

Di Kota Makassar Tahun 2009 – 2011

3,71 1,86 2,7 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 2009 2010 2011 A K A B A TAHUN

Profil Kesehatan Kota Makassar Tahun 2012 49

d. Angka Kematian Ibu (AKI)/ Maternal Mortality Rate (MMR)

Angka Kematian Ibu (AKI) berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, pelayanan kesehatan waktu ibu melahirkan dan masa nifas. Untuk mengantisipasi masalah ini maka diperlukan terobosan-terobosan antara lain peningkatan kemitraan antara Bidan dan Dukun. Harapan kita agar Bidan di Desa benar-benar sebagai ujung tombak dalam upaya penurunan AKB (IMR) dan AKI (MMR).

Di Kota Makassar, AKI maternal pada tahun 2011 sebesar 11,4 per 100.000 kelahiran hidup (AKI : 11,4/100.000 KH). Angka ini didapatkan dari hasil formulasi data yang dilaporkan serta hasil pencatatan unit-unit pelayanan kesehatan yang direkap dan dilaporkan oleh Bidang Bina Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Makassar dimana tercatat 3 kasus kematian Ibu Maternal dari 26.129 kelahiran hidup yang disebabkan karena perdarahan 2 kasus dan infeksi 1 kasus. Jumlah kematian ibu melahirkan sepanjang tahun 2010 sebanyak 3 kasus kematian ibu dari 25.830 jumlah kelahiran hidup sehingga didapatkan Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 11,6 per 100.000 kelahiran hidup, (AKI = 11,6/100.000 KH) menurun dari tahun 2009 dimana tercatat 4 kasus kematian ibu dari 27.967 kelahiran hidup dengan AKI : 16/100.000 KH. Adapun kasus kematian maternal tersebut terjadi di wilayah kerja Puskesmas yang disajikan dalam tabel berikut.

Profil Kesehatan Kota Makassar Tahun 2012 50 Tabel V. 3

Jumlah Kematian Ibu Maternal di Wilayah Puskesmas Kota Makassar Tahun 2011

PUSKESMAS JUMLAH KEMATIAN IBU Cendrawasih Tamamaung Karuwisi J u m l a h 1 1 1 3 Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat

Menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI) dari tahun ke tahun menggambarkan semakin membaiknya tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, serta kondisi kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, pelayanan kesehatan waktu ibu melahirkan dan masa nifas.

Beberapa program dan kegiatan yang mendukung menurunnya AKI antara lain melalui Gerakan Sayang Ibu, pencatatan dan pelaporan K1 dan K4 Bumil, pemantauan status kesehatan ibu hamil yang beresiko, pemberian tablet FE untuk ibu hamil, peningkatan cakupan Antenatal Care serta upaya peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi bagi Wanita Usia Subur/ dan remaja siswi sekolah. Berikut ini dapat dilihat grafik Angka Kematian Ibu di Kota Makassar selama 3 tahun terakhir.

Profil Kesehatan Kota Makassar Tahun 2012 51 Gambar V. 5

Angka Kematian Ibu

Di Kota Makassar Tahun 2009 – 2011

Dalam dokumen PROFIL KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2011 (Halaman 45-52)

Dokumen terkait