• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi-aplikasi e-Business di Perusahaan

Dalam dokumen Arsitektur management E- Business (Halaman 156-161)

Pada prinsipnya, seluruh perusahaan tanpa perduli ukuran dan jenisnya – dapat menerapkan konsep e-Business. Hal ini disebabkan karena dalam proses penciptaan

2016

3

Arsitektur dan Manajemen E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id

produk maupun jasanya, setiap perusahaan pasti membutuhkan sumber daya informasi. Karena berbagai fungsi dan proses bisnis membutuhkan data/informasi, maka bagaimana informasi tersebut diciptakan dan didistribusikan merupakan hal yang krusial untuk dikelola perusahaan. Salah satu fitur dari konsep e-Business adalah menawarkan cara-cara penciptaan, penyimpanan, pengolahan, dan pendistribusian informasi yang efisien dan efektif di dalam sebuah perusahaan maupun antara perusahaan dengan stakeholdernya (supplier, customer, mitra bisnis, vendor, dan pihak lain yang berkepentingan). Contohnya adalah sebuah perusahaan skala kecil di Legian (Bali) yang memanfaatkan teknologi internet untuk menjual (mengekspor) ribuan layangan ke Australia pada saat musim panas, atau perusahaan skala menengah di Jepara yang berhasil menggunakan situs untuk mempromosikan dan melakukan transaksi jual beli furniture ke negara-negara Eropa.

Aplikasi e-business di suatu perusahaan dibuat berdasarkan proses bisnis yang terjadi pada saat sekarang, yang cenderung dari hilir ke hulu, yaitu dari konsumen ke perusahaan dan kemudian dari perusahaan ke pemasok. Konsumen datang ke perusahaan untuk memesan dan membeli produk, maka perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan membuat desain produk yang sesuai dengan selera konsumen agar konsumen puas. Untuk membuat desain produk yang sesuai maka perusahaan perlu melakukan perencanaan alokasi sumber daya dan terakhir memesan kepada pemasok agar rantai pasokan bisa berjalan lancar. Untuk mendukung proses bisnis seperti itu, jenis-jenis aplikasi e-business yang sering dijumpai di suatu perusahaan antara lain :

1. Customer relationship Management (CRM)

Konsep ini mengajarkan perusahaan bagaimana membangun dan menjalin hubungan yang efektif antara perusahaan dengan pelanggannya agar tercapai kepuasan dan loyalitas konsumen.

2. Product Design Management (PDM)

Konsep ini memberikan arahan kepada perusahaan bagaimana membuat produk yang sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan oleh konsumen.

3. Enterprise Resource Planning (ERP)

Konsep ini mengajarkan perusahaan untuk menjalankan rangkaian proses perencanaan sumber daya-sumber daya yang diperlukan untuk dialokasikan dalam proses produksi. 4. Supply Chain Management (SCM)

Konsep ini menganjurkan kepada perusahaan untuk menyusun strategi pasokan bahan-bahan mentah produksi, yaitu dari pemesanan bahan-bahan-bahan-bahan mentah ke pemasok sampai diterimanya bahan-bahan mentah di perusahaan.

Faktor Pendorong Implementasi e-Business.

Perkembangan penerapan konsep e-business di sebuah industri atau Negara lebih banyak dipengaruhi oleh dorongan faktor eksternal, seperti munculnya harapan konsumen akan pelayanan yang lebih baik, munculnya persaingan global, adanya perkembangan teknologi, dan adanya deregulasi dari pemerintah.

1. Customer Expectations.

Adanya paradigma bahwa konsumen merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan dan pertumbuhan suatu perusahaan. Oleh karena itu konsumen harus dipuaskan kebutuhan dan keinginannya. Untuk memberikan kepuasan kepada konsumen, maka pihak perusahaan sebaiknya memberikan pelayanan yang terbaik, seperti: konsumen dapat memesan produk kapan saja, melakukan transaksi dengan beragam pilihan, pemberian asuransi produk yang fleksibel, pengiriman produk yang cepat dengan harga bersaing. Untuk memberikan pelayanan seperti itu, maka e-business merupakan solusi yang tepat.

2. Competitive Imperatives.

Saat sekarang perusahaan-perusahaan yang ada menghadapi persaingan dengan perusahaan di seluruh dunia. Tentu saja hal ini membawa akibat besar bagi perusahaan, yaitu menyesuaikan dirinya dengan perubahan lingkungan persaingan global. Karena dengan adanya persaingan global, konsumen dengan mudahnya membandingkan mutu produk dan pelayanan antar perusahaan yang ada diseluruh dunia. Konsumen, pada umumnya selalu mencari produk yang lebih baik, lebih murah, dan lebih cepat. Untuk dapat memenuhinya maka perusahaan harus merubah strategi bisnisnya, dengan memfokuskan dirinya pada bisnis inti, melakukan berbagai kerjasama, memanfaatkan aktiva tidak berwujud dan merubah model bisnis konvensionalnya dengan model bisnis baru yang berbasis website dan internet. Oleh karena itu implementasi konsep e-business juga dapat menjadi solusinya.

3. Technology

Perkembangan teknologi informasi yang didominasi oleh percepatan perkembangan teknologi komputer dan telekomunikasi juga mendorong perkembangan konsep e-business. Dan nantinya tidak heran akan muncul konsep e-business dimana fungsi seorang staf digantikan oleh robot hasil cloning, atau fungsi seorang manajer telah digantikan oleh robot pintar berbasi kecerdasan buatan, atau produk fisik yang dapat digantikan oleh produk imitasi yang diciptakan secara instan.

2016

5

Arsitektur dan Manajemen E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id

Adanya deregulasi seperti: ditiadakannya pajak masuk produk-produk import, dibebaskannya kuota export produk, dialirkannya informasi secara bebas, tentu saja memaksa dunia bisnis menjadi lebih efisien dari waktu ke waktu. Dengan penerapan konsep e-business kondisi tersebut dengan lebih mudah dicapai.

Banyaknya peminat terhadap e-business didorong oleh kepercayaan bahwa hal tersebut akan membuka kesempatan menjadi sumber pendapatan baru baik bagi bisnis yang sudah berjalan maupun yang baru memulai. Kesempatan untuk penambahan pendapatan dari pemanfaatan e business dimulai dari peningkatan akses ke pelanggan dengan jalan menjual produk atau layanannya kepada jumlah pelanggan yang lebih banyak. Berusaha untuk mencari cara penjualan yang baru, daerah penjualan yang baru, dan segment yang baru dalam rangka mendapatkan pelanggan baru. Cara penjualan baru disini dimaksudkan cara penjualan online yang berbagai macam bentuk. Peningkatan penjualan ke pelanggan yang ada yaitu dengan adanya hubungan elektronik antara pelanggan dengan perusahaan, perusahaan dapat meraih penjualan tambahan dari basis pelanggan yang sudah ada. Customer Relationship Management (CRM) dan Data Mining Systems memudahkan perusahaan menentukan target pelanggan tidak hanya dari sekelompok pelanggan yang mempunyai pola konsumsi yang sama sampai ke pola per individu pelanggan.

Tahap Evolusi e-Business

Dalam menerapkan atau mengimplementasikan konsep e-business di dalam perusahaan-perusahaan biasanya menerapkannya secara berevolusi, yaitu melakukan perubahan secara perlahan-lahan, dari ruang atau unit yang sempit sampai luas.

1. Tahap inform.

Pada tahap ini perusahaan biasanya mulai mencoba membangun program-program kecil berbasis internet. Contohnya adalah pengembangan homepage yang menampilkan profil organisasi di internet. Proyek kecil ini biasanya bersifat jangka pendek dan memerlukan biaya yang relative kecil pula. Memulai e-business dengan mekanisme seperti dengan proyek kecil merupakan cara yang aman dan memiliki resiko kegagalan yang rendah. Walaupun manfaat yang diperoleh tidak begitu signifikan, tetapi value terbesar yang diperoleh adalah mulai memperkenalkan konsep e-business yang paling sederhana kepada segenap karyawan perusahaan.

2. Tahap Automate.

Pada tahap ini perusahaan biasanya mencoba mengintegrasikan beberapa unit di dalam perusahaan yang masing-masing telah mengimplementasikan konsep kecil e-business. Tujuannya untuk mencapai efektifitas.

3. Tahap Integrate.

Pada tahap ini perusahaan melakukan pengintegrasian proses bisnis perusahaannya dengan perusahaan atau entitas bisnis lain yang ada di luar perusahaan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan dan mengembangkan kinerja perusahaannya secara signifikan. Nilai terbesar yang biasanya mampu diraih oleh perusahaan adalah meningkatnya keunggulan bersaing.

4. Tahap Reinvent.

Perusahaan-perusahaan yang telah sukses melalui penerapan e-business pada tiga tahap sebelumnya ditantang untuk mendefinisikan ulang mekanisme dan model bisnisnya dengan berpedoman pada peluang-peluang baru yang ditawarkan e-business.

Popularitas e-business di penghujung abad 20 dan di awal milenium baru ini ditunjang oleh tiga faktor pemicu utama, yaitu :

 faktor pasar dan ekonomi, diantaranya kompetisi yang semakin intensif, perekonomian global, kesepakatan dagang regional, dan kekuasaan konsumen yang semakin bertambah besar,

 faktor sosial dan lingkungan, seperti perubahan karakteristik angkatan kerja, deregulasi pemerintah, kesadaran dan tuntutan akan praktis etis, kesadaran dan tuntutan akan praktis etis, kesadaran akan tanggung jawab sosial perusahaan, dan perubahan politik,

 faktor teknologi, meliputi singkatnya usia siklus hidup produk dan teknologi, inovasi yang muncul hampir setiap waktu, information overload, dan berkurangnya rasio biaya teknologi terhadap kinerja.

Ukuran Keberhasilan E-Business

Memilih apakah akan menerapkan konsep e-business atau tidak di dalam perusahaan, dapat dilihat dari :

1. Penambahan Revenue :

Seberapa tinggi potensi penambahan revenue perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung yang didapat pada saat konsep e-business diimplementasikan; 2. Pengurangan Cost :

Seberapa tinggi potensi pengurangan biaya yang dapat dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung yang didapat pada saat konsep e-business diterapkan.

2016

7

Arsitektur dan Manajemen E-Business Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Yuwan Jumaryadi, S.Kom.,MM. http://www.mercubuana.ac.id

Kedua hal tersebut adalah hal minimum yang harus ditawarkan oleh e-business kepada perusahaan agar secara nyata dapat meningkatkan tingkat profitabilitasnya.

Kolaborasi Teknologi Untuk Mendukung

Dalam dokumen Arsitektur management E- Business (Halaman 156-161)