• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARSITEKTUR JAWA YANG AYEM

Dalam dokumen BAB II TINJAUAN PUSTAKA (Halaman 97-100)

Ayem dapat diartikan tentram. Tentram bisa terjadi apabila

beberapa faktor bisa terpenuhi, diantaranya:

1) Kesejahteraan; arsitektur Jawa diciptakan dalam rangka memenuhi kesejahteraan pemakainya atau penghuninya baik secara lahir maupun batin, khususnya dalam hal bermasyarakat dan menempatinya.

2) Keamanan; bangunan Jawa kokoh berdiri cukup megah dengan bermahkotakan atap itu selalu didukung oleh sistem struktur rangka kayu yang fleksibel dan kuat. Struktur ang dipakai itu ternyata cukup kuat menghadapi guncangan gempa bumi.

3) Keselarasasan dan keserasian; arsitektur Jawa selalu berusaha menyelaraskan diri dengan alam fisik di sekitarnya dan menyelaraskan diri dengan masyarakatnya. Jadi selalu diupayakan dengan meniadakan timbulnya pertentangan.

113 C.13. KETERKAITAN ARSITEKTUR ECO-CULTURE DENGAN PERANCANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL DI YOGYAKARTA

Masalah lingkungan adalah persoalan-persoalan yang timbul sebagai akibat dari berbagai gejala alam. Dalam artian ini, masalah lingkungan adalah sesuatu yang melekat pada lingkungan itu sendiri dan sudah ada sejak alam semesta ini, khususnya bumi dan segala isinya diciptakaan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.

Masalah lingkungan ini menjadi makin serius karena dalam memanfaatkan lingkungan alam untuk kepentingannya sendiri, manusia kurang memperhatikan kepentingan alam itu sendiri. Dalam hubungan pembangunan yang berwawasan lingkungan inilah peranan tingkah laku manusia menjadi sangat penting. Dalam hubungan manusia dengan alamnya, manusia dimungkinkan untuk menjadi titik sentral perkembangan lingkungan.45

Proses pembangunan yang dilakukan secara terus-menerus dapat menimbulkan masalah lingkungan. Masalah lingkungan ini menjadi makin serius karena dalam memanfaatkan lingkungan alam untuk kepentingannya sendiri, manusia kurang memperhatikan kepentingan alam itu sendiri. Dengan membangun bangunan baru, akan mengancam lahan terbuka hijau.

Ancaman pemanasan global (global warming) melibatkan banyak faktor yang saling berhubungan. Demikian juga dengan perkembangan proyek konstruksi. Proyek konstruksi dianggap memiliki peran besar terhadap perubahan lingkungan di permukaan bumi ini, dimulai dari tahap konstruksi hingga tahap operasional tidak dapat terhindar dari pemanfaatan sumber daya alam yang jumlahnya semakin terbatas. Dampak lain yang timbul dari penggunaan fasilitas bangunan serta pemilihan material bangunan yang terkait dengan peningkatan suhu di bumi. Melihat dari peningkatan pemanasan global yang semakin memprihatinkan ini sudah saatnya proyek konstruksi perlu dikelola untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kerusakan lingkungan alam yang semakin parah. Proses konstruksi

114 harus menggunakan metode atau konsep, bahan bangunan yang tepat, efisien dan ramah lingkungan di bidang konstruksi. Hal tersebut perlu dilakukan sebagai respon dalam penanganan pemanasan global.

Yogyakarta merupakan daerah yang kaya akan budaya serta adat istiadat ini mencerminkan setiap detail kebudayaannya pada kehidupan warganya sehari-hari. Selain keanekaragaman budaya yang sudah terasimilasi dan berkembang, Yogyakarta juga masih kental dengan budaya dan adat istiadat Jawa yang masih dijaga hingga saat ini. Inilah yang mendorong banyak wisatawan baik lokal maupun internasional untuk berkunjung ke Yogyakarta.

Budaya Jawa adalah budaya yang berasal dari Jawa dan dianut oleh masyarakat Jawa khususnya di Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur. Budaya Jawa secara garis besar dapat dibagi menjadi 3 yaitu budaya Banyumasan, budaya Jawa Tengah-DIY dan budaya Jawa Timur. Budaya Jawa mengutamakan keseimbangan, keselarasan dan keserasian dalam kehidupan sehari hari. Budaya Jawa menjunjung tinggi kesopanan dan kesederhanaan. Kebudayaan Jawa ini tidak hanya menampilkan nilai-nilai estetika, namun budaya ini mengedepankan nilai-nilai toleransi, keselarasan, keserasian dan keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya itu budaya jawa mengankat tinggi nilai kesederhanaan dan kesopanan.

Dalam pembangunan bandar udara internasional yang baru kebutuhan energi dari suatu bandara internasional sangat besar, energi saat pembangunan maupun dari operasional setelah bandara internasional jadi akan terus membutuhkan energi. Teknologi ramah lingkungan telah ramai dikampanyekan, masyarakat dikenalkan dengan konsep ramah lingkungan, misal prinsip pemisahan sampah organik dan anorganik, serta penggunaan plastik dan sabun yang bisa terdegradasi. Selain itu perusahaan-perusahaan juga mulai diwajibkan untuk menggunakan teknologi yang ramah lingkungan dan penanganan pengolahan limbah sesuai dengan standard yang telah ditetapkan oleh badan yang terkait, misalnya dengan adanya ISO 4001 tentang lingkungan. Kelangkaan energi seperti BBM & BBG serta fenomena global warming menyebabkan setiap bidang keilmuwan

115 berlomba untuk melakukan inovasi penggunaan energi-energi alternatif selain minyak dan gas bumi, serta berlomba menciptakan energi terbarukan dan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan agar dapat memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan potensi generasi mendatang atau berkelanjutan (sustaineble).

Bandara Internasional Yogyakarta berperan dan berfungsi sebagai pintu gerbang suatu negara dan suatu wilayah, gerbang menuju dan keluar Yogyakarta maupun wilayah sekitar. Serta mampu menjawab tuntutan fungsi penerbangan dan kegiatan kebandarudaraan yang aman, nyaman, cepat, efisien, lancar, serta situasi dan kondisi karakter lingkungan daerah Yogyakarta yang berwawasan lingkungan serta kesinambungan perannya di masa yang akan datang. Bandara internasional ini tidak hanya melaksanakan tugas sebagaimana mestinya namun mampu menjadi salah satu ikon untuk mengenalkan Yogyakarta serta budayanya ke mata dunia.

Untuk merealisasikan bandara internasional baru di Yogyakarta lebih tepatnya di Temon yang merupakan pintu gerbang memasuki wilayah Yogyakarta yang kaya akan budaya dan istiadat, serta penggunaan energi dalam membangun dan pengoperasian bandara tersebut, maka pendekatan

eco-culture merupakan pendekatan yang tepat guna mewadahi kegiatan

kebandarudaraan di dalam bandar udara kelas internasional yang aman, nyaman, cepat, efisien dan lacar serta menjadikan bandara internasional ini berkelanjutan (sustaineble).

PRESEDEN BANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL DENGAN

Dalam dokumen BAB II TINJAUAN PUSTAKA (Halaman 97-100)

Dokumen terkait