BAB II TINJAUAN PUSTAKA
C. Reviu Studi Terdahulu
Terdapat beberapa penelitian baik berupa jurnal, skripsi, maupun karya tulis lainnya yang membahas tentang multiakad dan juga tentang MLM Syariah, antara lain sebagai berikut:
1. Yosi Aryanti, Multi Akad )Al-Uqud Al-Murakkabah( di Perbankan Syariah Perspektif Fiqh Mulamalah, Jurusan PAI STIT Ahlussunnah Bukittinggi, Jurnal Ilmiah Syari’ah, 2016. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa multiakad ada yang bersifat alamiah hukumnya boleh, misalnya pemberlakuan antara akad pokok seperti al-qard 0 dengan akad yang bersifat ikutan seperti al-rah 0n, al-h 0iwâlah, dan lain-lain. Sedangkan multiakad hasil modifikasi tidak dilarang selama dalam pemberlakuan akad tidak melanggar prinsip Ṣunnah terkait peleburan akad. Berdasarkan kenyataan tersebut, perdebatan fikih bukan pada tataran multiakadnya yang telah menjadi keniscayaan, melainkan pada tataran cara memodifikasinya. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa keharaman multiakad pada dasarnya
disebabkan oleh tiga hal: dilarang agama atau h 0îlah karena dapat menimbulkan ketidakpastian )gharar( dan ketidakjelasan )jahâlah(, menjerumuskan ke arah praktik riba, dan multiakad yang menimbulkan akibat hukum yang bertentangan pada objek yang sama. Dengan kata lain, multiakad yang memenuhi prinsip syariah adalah multiakad yang memenuhi standar atau tetap )d 0awâbit 0( sebagaimana telah dikemukakan.
2. Abbas Arfan, Tipologi Multi Akad dalam Produk Fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia Perspektif Teori dan Batasan Multi Akad Al-‘Imrani, Fakultas Syariah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Jurnal Ulul Albab, 2017. Penelitian ini menggunakan perpektif Al-Imrani. Dari penelitan tersebut menghasilkan dua kesimpulan, yaitu: pertama, dari 75 fatwa DSN-MUI yang menjadi sampel penelitian tersebut hanya terdapat 24 fatwa yang tergolong ke dalam jenis multiakad, yaitu 32 %. Adapun sisanya yang berjumlah 51 fatwa tidak tergolong ke dalam jenis multiakad, yaitu 68
%. Berarti fatwa DSN-MUI sejak tahun 2000 sampai 2009 masih dominan yang bukan berjenis multiakad. Adapun fatwa-fatwa DSN-MUI yang tergolong multiakad itu lebih banyak )dominan( terdiri dari 2 akad, yaitu 22 fatwa )91,7%(, sedangkan yang terdiri dari 3 akad hanya 2 fatwa )8,3%(.
Kemudian dari lima tipologi multiakad perspektif teori multiakad Al-Imrani hanya terdapat dua jenis multiakad dalam fatwa-fatwa DSN-MUI, yaitu mulitiakad yang pertama; mutaqâbilah )berjumlah 7 atau 31,8%( dan yang kedua; mujtami‘ah )berjumlah 15 atau 68,2%(, sedangkan multiakad ketiga )mutanâfiyah(, keempat )mukhtalifah(, dan kelima )mutajânisah( masing-masing berjumlah 0 )nol(, artinya tidak ada sama sekali )0%( multiakad dengan tiga tipologi tersebut. Kedua, tipologi multiakad dalam fatwa DSN-MUI itu perspektif batasan-batasan multiakad Al-Imrani adalah seluruh multiakad yang ada tidak bertentangan dengan batasan multiakad Al-Imrani, sehingga dibolehkan menurut syara’, namun ada beberapa alternatif
multiakad dalam produk fatwa yang tergolong syubhat bahkan bisa terjerumus ke dalam riba, seperti transaksi Pembiayaan Rekening Koran Syariah )PRKS( terutama dalam dua opsi multiakad, yaitu: wakâlah-murâbah 0ah dan wakâlah-qard 0.
3. Burhanuddin Susamto, Tingkat Penggunaan Multi Akad dalam Fatwa DSN-MUI, Fakultas Syariah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Jurnal Al-Ihkam, 2016. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ketentuan Ṣunnah terkait muti akad merupakan sebuah pengecualian yang tidak berlaku secara umum.
Multiakad ada yang bersifat alamiah )al-‘uqûd al-murakkabah at-t 0abî’îyyah(
hukumnya boleh, misalnya pemberlakuan antara akad pokok )al-‘aqd al-as 0lî(
seperti al-qard 0 dengan akad yang bersifat ikutan )al-‘aqd al-t 0abî’î(, seperti al-rah 0n, al-h 0iwâlah, dan lain-lain. Sedangkan multiakad hasil modifikasi )al-‘uqûd al-murakkabah al-ta‘dîlah( tidak dilarang selama dalam pemberlakuan akad tidak melanggar prinsip Ṣunnah terkait peleburan akad.
Berdasarkan kenyataan tersebut, perdebaan fikih seharusnya bukan pada tataran multiakadnya yang telah menjadi keniscayaan, melainkan lebih pada tataran cara memodifikasinya. Dari 89 fatwa DSN-MUI yang mengadopsi akad-akad mu‘âmalah, ternyata ada sekitar 54 fatwa )60,68%( yang menggunakan akad secara tunggal )al-‘uqûd al-fardiyyah( dan sisanya 35 fatwa )39,32%( melalui pendekatan multiakad )al-‘uqûd al-murakkabah(.
4. Harun, Multi Akad dalam Tataran Fiqh, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jurnal SUHUF, 2018. Penelitian ini menghasilkan dua kesimpulan yaitu: pertama, multiakad dalam bisnis modern sekarang ini hukumnya boleh, berdasarkan kaidah umum, bahwa asal segala bentuk muamalah adalah boleh selama belum ada dalil yang merubah hukum asal tersebut.
Kedua, pengecualian dari hukum multiakad secara umum, terdapat model multiakad yang secara khusus dilarang oleh hadis Rasulullah yang melarang
dua jual beli dalam satu jual beli, dua akad dalam satu akad dan gabungan akad jaul beli dengan pinjaman.
5. Harun dan M. Hanif Al-Hakim, Multi Akad dalam Reksadana Syariah, UMS, Jurnal SUHUF, 2018. Penelitian ini menghasilkan dua kesimpulan yaitu:
pertama, reksadana Syari’ah adalah Reksadana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip-prinsip syariat Islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik harta )s 0âhib al-mâl( dengan manajer Investasi sebagai wakil s 0âhib al-mâl, maupun antara manajer investasi dengan pengguna investasi. Kedua, multiakad muamalah yang digunakan dalam Reksadana Syari’ah adalah:
a. Wakâlah yaitu antara investor dengan manajer investasi;
b. Bai‘ )jual beli( yaitu antara manajer investasi dengan Broker;
c. Mud 0ârabah, yaitu antara Investor sebagai pemilik modal yang diwakili manajer investasi dengan pengguna investasi )Bank Syariah( sebagai mud 0ârib;
d. Mud 0ârabah, yaitu antara Investor sebagai pemilik modal yang diwakili manajer investasi dengan pengguna investasi )emiten(;
e. Musyarakah ‘inan, yaitu antara investor yang diwakili manajer investasi sebagai penanaman saham dengan pengguna investasi )emiten(;
Pada penelitian ini, di samping untuk mengkaji lebih lanjut dari penelitian-penelitian terdahulu, penulis membedakan dengan penelitian-penelitian-penelitian-penelitian sebelumnya yaitu dengan mengkaji bagaimana multiakad perspektif fikih muamalah dengan bisnis PLBS sebagai objek penelitiannya.
Berikut tabel perbedaan skripsi dengan penelitian-penelitian sebelumnya:
Tabel 2.1
Perbedaan Skripsi dengan Penelitian-Penelitian Sebelumnya
No. Identitas Judul/Substansi Perbedaan
perspektif ulama fikih.
menggunakan data yang bersifat pustaka.
Sedangkan skripsi penulis menggunakan data pustaka sekaligus wawancara di lapangan.
5. Jurnal, Harun dan M.
Hanif Al-Hakim, peneliti di Universitas Muhammadiyah
Surakarta
“Multi Akad dalam Reksadana Syariah”
Selain berbeda objek penelitian, penelitian ini
dengan skripsi penulis juga berbeda metode pengambilan data. Data penilitian ini bersumber dari pustaka, sedangkan
skripsi penulis bersumber dari pustaka
dan wawancara.
KIPRAH BISNIS PT. K-LINK NUSANTARA DI INDONESIA
A. Profil dan Sejarah PT. K-Link Nusantara
PT. K-Link Nusantara merupakan salah satu perusahaan yang menjalankan bisnis PLBS yang telah mendapatkan sertifikat dari DSN-MUI yang masih berlaku hingga tanggal 6 Maret 2023.1 Berdiri pada bulan Mei 2002, hingga sekarang PT. K-Link menjadi salah satu Digital Network Marketing terkemuka di Indonesia.
Perusahaan ini memiliki kantor yang beralamat di K-Link Tower Jl. Gatot Subroto No. 59A, Kuningan Timur, Setiabudi, Jakarta Selatan. K-Link memiliki pusat stockist yang dapat ditemukan hampir di setiap kota besar dan kota-kota di penjuru negeri, seiring dengan adanya pembukaan gerai-gerai baru yang dilakukan secara terus-menerus. Produk-produk yang disediakan PT. K-Link Nusantara antara lain terdiri dari produk suplemen kesehatan, kecantikan, perawatan tubuh, UIE, serta perawatan mobil dan rumah yang mencakup produk-produk yang sudah cukup dikenal seperti K-Liquid Chlorophyll, K-OmegaSqua dan K-Ayurveda.
PT. K-Link Nusantara merupakan salah satu anak perusahaan dari K-Link International. Perusahaan yang telah berkembang dan beroperasi di 46 negara.
Perusahaan yang mengaku bangga menjadi penjualan langsung yang giat, idealis, dan strategis, dengan tujuan menciptakan situasi win-win untuk distributor, pelanggan, staf, mitra dagang, dan rekan bisnisnya. Perusahaan tersebut beroperasi di dalam industri yang sangat kompetitif dan menantang, yang terus menerus berkembang.
Oleh karenanya, sangat penting bagi perusahaan tersebut untuk tidak berhenti pada pencapaiannya. Mereka terus mengembangkan metode baru dan sarana untuk kemajuan yang berkelanjutan, memberikan para distributor dan pelanggan di seluruh dunia kepercayaan dan keyakinan bahwa K-Link benar-benar “Your Global Link”.
1 https://dsnmui.or.id/sertifikasi/senarai-perusahaan-bersertifikat/ diakses pada pukul 16:24 WIB tanggal 19 Maret 2021.
48
Produk dan bisnis yang dijalani mereka klaim sebagai yang terbaik di industri tersebut. “Unity is Power” merupakan slogan dan landasan yang mereka jadikan haluan untuk menjalankan bisnis yang sangat menguntungkan tersebut. Mereka percaya bahwa keberhasilan dapat diraih dengan kerja sama tim yang sangat kuat.
Budaya seperti itulah yang selalu mereka upayakan untuk tumbuh dalam perusahaan mereka. K-Link mengklaim memiliki sistem yang terbukti mampu menaikkan kemampuan para distributor, agar dapat berhasil di bisnis ini. Menurut mereka, dengan lebih dari 2,4 juta anggota membuktikan bahwa K-Link Nusantara merupakan salah satu perusahaan Digital Network Marketing berbasis Syariah terbesar di Indonesia.2
K-Link International sebagai induk perusahaan PT. K-Link Nusantara memulai kegiatan operasionalnya pada tahun 2000. Sama halnya dengan anak perusahaannya, K-Link International merupakan perusahaan penjualan langsung yang menawarkan produk-produk kesehatan, kecantikan, perawatan kendaraan, dan perawatan rumah kepada konsumen seluruh dunia. Perusahaan ini pertama kali berdiri dan bertempat di Kuala Lumpur, Malaysia. Kemudian K-Link meluaskan pasarannya hingga pasaran Asia Pasifik dan dunia yang meliputi negara Singapura, Brunei, Thailand, Indonesia, Filipina, India, Taiwan, Hong Kong, Vietnam, Australia, dan lain-lain. K-Link International berada di bawah kepemimpinan antara lain, Dato’
Dr. Darren Goh sebagai Group Managing Director, Dato’ Lawrance Yap sebagai Group Executive Director, Dato’ K. K. Khor sebagai Group Finance Director, dan Dato’ Dr. H. Md. Radzi Bin Saleh selaku Group General Director.3
PT. K-Link Nusantara di bawah pimpinan Dato’ Dr. H. Md. Radzi Saleh.
Beliau lahir di Perak, Malaysia pada 4 April 1959. Tepatnya di Kampung Rasau Radzi Saleh tinggal bersama keluarganya. Setelah beranjak dewasa Radzi Saleh menempuh pendidikan dari Sekolah Inggris di Slim River, Perak. Pada usia 20 tahun ia mulai
2 https://www.k-link.co.id/id/about-k-link/ diakses pada Jumat, 19 Maret 2021 pukul 14:53 WIB.
3 https://www.k-link.com/about-us/ diakses pada Sabtu, 10 April 2021 pukul 04:35 WIB.
terjun ke bisnis konstruksi bersama beberapa temannya. Sayangnya beberapa waktu kemudian mereka sulit mendapatkan proyek dikarenakan terjadi krisis ekonomi.
Tahun 1982 Radzi Saleh bekerja sebagai Assistant Property Officer di sebuah perusahaan terkemuka di Kuala Lumpur. Di sela-sela pekerjaannya ia terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosial yang mempertemukannya dengan pebisnis sekaligus politisi yang cukup terkenal yang kemudian mengantarkannya untuk ikut bergabung di perusahaan pebisnis itu sebagai Public Relation Officer.4
Di dunia penjualan langsung Radzi Saleh memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun. Pada 1985, ia mulai memasuki bisnis MLM untuk pertama kalinya. Namun karena kesalaha kecil yang dilakukannya bisnis MLM tersebut mengalami kebangkrutan. Kemudian ia berinisiatif mendirikan perusahaan MLM lain dengan dana terbatas. Namun perusahaan tersebut bertahan dua tahun saja. Beberapa kegagalan yang dialaminya tersebut mendorongnya untuk beristirahat dari dunia MLM dan memutuskan untuk berjualan kapsul Tongkat Ali. Pada tahun 1998, ia kembali bergabung di perusahaan MLM dan menjadi Assistant General Manager.
Namun karena alasan ketidaknyamanan suasana kerja ia kemudian mengundurkan diri. Enam bulan kemudian, ia bergabung dengan perusahaan MLM lain yang kemudian mempertemukan dan memperkenalkannya dengan Mr. Darren Goh. Pada April 2001 Radzi Saleh resmi berada dalam manajemen K-Link. Satu tahun kemudian, ia diberi tanggungjawab untuk memimpin K-Link Indonesia yang sekarang menjadi K-Link Nusantara.5
4 https://koreksi.id/2018/11/14/mengenal-lebih-dekat-sosok-figur-radzi-saleh/ diakses pada 10 April 2021.
5 Ibid.
B. Struktur Organisasi Perusahaan
Setelah dijelaskan bagaimana profil dan sejarah perusahaan berikut adalah bagan struktur organisasi di PT. K-Link Nusantara.
Gambar 3.1 Sumber: HRD
C. Visi dan Misi Perusahaan
PT. K-Link Nusantara memiliki Visi dan Misi sebagaimana ditampilkan pada situs webnya yaitu sebagai berikut6:
1. Visi Perusahaan
Untuk menjadi perusahaan MLM terkemuka di Indonesia dengan jutaan distributor yang tersebar di berbagai daerah, pulau-pulau dan provinsi di seluruh kepulauan yang luas ini, mencetak ribuan pemasar-pemasar MLM yang memiliki penghasilan di atas rata-rata penghasilan kalangan menengah di Indonesia.
2. Misi Perusahaan
Untuk memasarkan produk makanan dan minuman kesehatan, produk penunjang dan perawatan kesehatan yang berkualitas dan teruji khasiatnya, dengan harga yang dapat dijangkau bagi masyarakat luas. K-Link menawarkan konsep bisnis multi level marketing yang dapat dijalankan oleh setiap orang dari beragam latar belakang sosial dan pendidikan.
D. Nilai-Nilai Dasar
PT. K-Link Nusantara dalam menjalankan bisnisnya memegang nila-nilai dasar sebagai berikut7:
1. Produk yang berkualitas dan teruji
2. Marketing plan yang adil, mudah dicapai dan pemasaran direct selling murni bersertifikasi syariah
3. Manajemen dan pemegang saham yang berpengalaman di bisnis MLM dan memiliki reputasi yang baik
4. K-System, Sistem pendukung tunggal yang mengembangkan semua pelatihan dan modul untuk menunjang kelajuan bisnis para usahawan K-Link.
6 https://www.k-link.co.id/id/about-k-link/ diakses pada Jumat, 19 Maret 2021 pukul 14:53 WIB.
7 Ibid.
E. Filosofi Perusahaan
PT. K-Link memiliki filosofi yang berbunyi, “Kami memberikan produk makanan dan minuman kesehatan serta penunjang kesehatan sebagai solusi lengkap bagi gaya hidup sehat dan mewah, sekaligus memperkaya masyarakat dengan pengetahuan, keterampilan dan pelatihan untuk menjadi penjual langsung yang sangat terampil.”8
F. Komitmen Perusahaan
PT. K-Link Nusantara memiliki komiten yang berbunyi, “Sebagai perusahaan multi level marketing yang bersertifikasi syariah, kami memastikan impian setiap distributor dapat dicapai melalui marketing plan yang adil, mudah dicapai serta produk yang mudah dipasarkan, dilatih oleh para pakar yang berpengalaman.”9
G. K-System10
K-System merupakan perusahaan atau lembaga penyelenggara program pelatihan dan pertemuan yang terintregrasi dengan K-Link untuk para distributor guna membentuk jaringan dalam usahanya.
Sebelumnya perlu dijelaskan bahwa dalam menjalankan usahanya, K-Link memiliki garis antara lain yaitu, Sponsor, Partenr Sejati, Emerald Manager, Leaders Club, Diamond Manager, Crown Manager, Crown Ambassador, Senior Crown Ambassador, dan Royal Crown Ambassador.
K-System dalam hubungannya dengan K-Link memiliki peran bagi para distributor yaitu antara lain:
1. Sebagai Pedoman/Arahan
8 Ibid.
9 Ibid.
10 Djoko H. Komara, Buku Kerja Foundation Pack, Cet. Ketujuh, (t.t.: PT. System Indonesia, Januari 2015), h., 7-27.
K-System memberikan langkah-langkah untuk diikuti kepada para distributor, sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal.
2. Mengadakan Seminar dan Pelatihan
Seminar dan pelatihan-pelatihan diorganisasi oleh K-System dan K-Link.
Sistem pelatihan tersebut dikelompokkan dalam lima kategori yang disebut sebagai Program Profesional, khusus, dan kategori umum. Berikut ini adalah pelatihan-pelatihan namun dengan catatan ketentuannya ada dan berlaku sebelum terjadi pandemi virus corona, yaitu:
a. Program Profesional 01
Yaitu pelatihan untuk calon member dan distributor dengan modul pelatihan sebagai berikut:
1) BOP (Business Opportunity Presentation)
BOP adalah pertemuan terbuka untuk memperkenalkan peluang bisnis yang bertujuan untuk meyakinkan prospek yang telah dipresentasikan dalam home meeting atau one on one dalam mengambil keputusan untuk bergabung. Dalam pelatihan ini tidak terdapat sesi tanya jawab. Pelatihan ini dilakukan selama 1.5 (satu setengah) sampai dengan 2 (dua) jam yang dilakukan oleh Leader lokal di ruang meeting Stokis setempat dengan jumlah peserta 30 (tiga puluh) sampai dengan 50 (lima puluh) orang yang dapat juga disesuaikan.
2) G-BOP (Grand Business Opportunity Presentation)
G-BOP adalah pertemuan terbuka untuk memperkenalkan peluang bisnis dalam skala yang besar. Pertemuan ini bertujuan untuk lebih meyakinkan prospek yang telah dipresentasi sebelumnya dalam mengambil keputusan bergabung. Pada pelatihan ini dihadirkan pula orang yang telah berhasil sembuh menggunakan produk K-Link dan orang yang telah berhasil sukses secara finansial dari peluang usaha
K-Link. Pelatihan ini diadakan di kota-kota tertentu yang rutin mengadakan BOP yang dihadiri oleh ratusan prospek dengan pengulangan 2 (dua) kali sebulan. Untuk materinya sama dengan BOP dengan diadakan selam 2 (dua) sampai dengan 2.5 (dua setengah) jam dengan pembicara Silver Leaders Club. Pelatihan ini diadakan di Gedung/Hotel dengan tiket seharga Rp 10.000,- yang dihadiri 200 orang.
b. Program Profesional 02
Yaitu pelatihan untuk distributor dengan modul pelatihan sebagai berikut:
1) NEO (New Enterpreneur Orientation)
Ialah pelatihan tentang arahan, pengetahuan-pengetahuan dan keahlian-keahlian utama tentang awal karir sebagai pengusaha dalam membangun jaringan yang benar. Salah satu tujuan dari pelatihan ini yaitu sebagai pembekalan pengetahuan enterpreneur dan effective skill. Pelatihan ini dilakukan selama 5 jam dengan dipimpin oleh Silver atau Gold Leaders Club yang jika belum ada maka dapat digantikan oleh distributor Partner Sejati untuk NEO yang bersifat lokal.
Pelatihan tersebut dilakukan di ruan meeting Stokis setempat dan menggunakan gedung dengan biaya iuran Rp 5.000,- hingga Rp 20.000,- per orang. Sedangkan jumlah peserta disesuaikan.
2) KMP (K-Link Marketing Plan)
Program KMP merupakan pembekalan pengetahuan Marketing Plan lengkap yang diperlukan semua distributor. Materi yang disampaikan adalah pendalaman Marketing Plan K-Link secara komprehensif yaitu yang mencakup Plan A dan Plan B dan materi tentang strategi penyusunan jaringan. Pelatihan ini dilakukan selama 3 jam dengan pembicara Silver Leaders Club Above yang dapat
digantikan oleh distributor Partner Sejati. Dilakukan di ruang meeting Stokis setempat dengan tiket free 1 (satu) bulan 1 (satu) kali, menggunakan gedung ditambah dengan iuran RP 5.000,- sampai dengan Rp 10.000,- per orang dengan waktu 2 (dua) bulan sekali.
Setelah pelatihan ini selesai peserta dapat mendapatkan brosur Marketing Plan.
3) BT (Business Training)
Business Training ialah pelatihan langkah-langkah dalam sponsoring dan membangun jaringan yang benar. Servis terhadap pelanggan dan bagaimana membimbing jaringan distributor yang aktif dalam membangun jaringan. Tujuan pelatihan ini meliputi sebagai pembekalan tentang Sponsoring dan pembekalan tentang Servis dan Membimbing. Pelatihan ini memiliki target agar peserta menjadi Partner Sejati. Pembicara dalam pelatihan ini yaitu member tingkat Silver dan Gold Leaders Club yang jika tidak ada dapat digantikan oleh distributor Partner Sejati. Pelatihan ini berdurasi 3.5 (tiga setengah) jam dengan tempat dan biaya yang sama dengan program pembekalan K-Link Marketing Plan.
4) TTP (Training The Presenter)
Yaitu pelatihan bagaimana berbicara di depan umum dengan benar (public speaking) yang bertujuan agar melahirkan presenter-presenter handal yang menguasai teknik dalam berbicara di depan massa. Pembicara dalam pelatihan ini berasal dari Silver Leaders Club ke atas dan berhasil menjadi presenter handal yang telah ditunjuk perusahaan serta dari pihak manajemen. Pelatihan ini dilakukan selama 2 (dua) hari dan dilakukan di ruang meeting stokis setempat.
Pelatihan ini dibuka untuk semua distributor dengan biaya untuk masing-masing distributor sebesar Rp 75.000,- sampai dengan Rp
200.000,- namun peserta tidak disediakan tempat penginapan. Peserta dapat membawa pulang kelengkapan berupa handout, flip chart, dam sertifikat sesuai dengan besaran biaya yang dikeluarkan peserta.
5) PSM (Partner Sejati Meeting)
Merupakan pertemuan khusus untuk distributor yang sudah mencapai Partner Sejati dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas Partner Sejati. Dalam pertemuan ini peserta dilatih untuk memiliki kompetensi dalam bekerja sama secara tim dengan baik dan diajarkan pula promosi yang efektif. Pertemuan ini dipimpin oleh distributor berperingkat Crown Ambassador dan Gold Leaders Club atau pihak manajemen K-Link dengan peserta yaitu distributor minimal penyandang pin Partner Sejati. Pertemuan ini dilakukan di ruang meeting stokis selama 3 (tiga) jam dengan biaya tiket sebesar Rp 10.000,- hingga Rp 20.000,-. Minimal jumlah peserta dalam pertemuan ini adalah 100 (seratus) orang.
6) BOB (Best of The Best)
BOB adalah pelatihan yang bertujuan untuk melahirkan disiplin diri dan fokus untuk sukses serta agar peserta menyadari jati diri dan potensi rerbaik dari yang terbaik di dalam dirinya. Materi yang disediakan dalam pelatihan ini antara lain leadership, sikap dan mental positif, pemrograman alam bawah sadar, teknik, dan disiplin diri.
Pelatihan ini diisi oleh Tim Manajemen K-Link sebagai pembicara dan distributor yang memiliki 3 (tiga) frontline sebagai peserta. Pelatihan ini dilakukan di suatu hotel atau cotage selama 2 (dua) hari dengan biaya tiket sebesar Rp 350.000,- sampai dengan Rp 500.000,- per orang jika tidak menginap dan Rp 750.000,- sampai dengan Rp 1.500.000,- bila dengan menginap. Jumlah peserta dalam pelatihan ini
minimal 300 (tiga ratus) orang. Dari pelatihan ini peserta berhak membawa handout dan sertifikat.
c. Program Profesional 03
Yaitu pelatihan untuk distributor yang berperingkat Manager ke atas dengan modul pelatihan yaitu:
1) RTLC (Road to Leaders Club)
Merupakan program pelatihan untuk langkah-langkah dan strategi bagi distributor berperingkat Manajer ke atas untuk mencapai Leader Club dengan cepat. Target pencapaian tersebut adalah dapat dilakukan dalam waktu 8 bulan. Tujuan lain dari pelatihan ini adalah untuk membangun jaringan yang kuat. Peserta dalam pelatihan ini mencakup distributor aktif minimal berperingkat Manajer dengan total jumlah peserta minimal 250 (dua ratus lima puluh) orang. Acara ini dipimpin oleh distributor minimal Crown Ambassador yang berperingkat Gold Leaders Club bisa juga dipimpin oleh pihak Manajemen. Durasi waktu pelatihan ini yaitu selama 7 (tujuh) jam di dalam hotel atau gedung dengan tiket sebesar Rp 100.000,- per orang.
d. Program Profesional 04
Yaitu pelatihan untuk distributor yang berperingkat Emerald Manager ke atas dengan modul pelatihan yaitu:
1) TTT (Train The Trainer)
Merupakan pelatihan untuk penyeragaman bahasa dari isi materi modul-modul pelatihan K-System, untuk presenter lokal, propinsi dan nasional. Pelatihan ini dilakukan dengan tujuan untuk melahirkan presenter-presenter handal, untuk penguasaan dan penyeragaman
Merupakan pelatihan untuk penyeragaman bahasa dari isi materi modul-modul pelatihan K-System, untuk presenter lokal, propinsi dan nasional. Pelatihan ini dilakukan dengan tujuan untuk melahirkan presenter-presenter handal, untuk penguasaan dan penyeragaman