• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASET LANCAR LAIN-LAIN OTHER CURRENT ASSETS

Dalam dokumen 73 financial statement 30 juni 2011 (Halaman 80-83)

2011/ 2010/ 2009 / 30 June 31 December 31 December

8. ASET LANCAR LAIN-LAIN OTHER CURRENT ASSETS

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

30 Juni 31 Desember 31 Desember

2011/ 2010/ 2009/

30 June 31 December 31 December

2011 2010 2009

Uang muka kepada kontraktor 281.819.153 11.480.546 5.474.328 Advances to contractors

Uang muka kepada pemasok 50.580.914 40.696.983 39.300.529 Advances to suppliers

Uang muka pembelian - 35.433.903 66.457.500 Advances for purchases

Lain-lain 141.852.605 - 3.633.243 Others

J u m l a h 474.252.672 87.611.432 114.865.600 T o t a l

9. PIUTANG PLASMA 9. DUE FROM PLASMA

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

30 Juni 31 Desember 31 Desember

2011/ 2010/ 2009/

30 June 31 December 31 December

2011 2010 2009

Perkebunan Inti Rakyat Nucleus Estate

(PIR) – Plasma 84.953.379 56.919.840 39.320.026 Smallholders (PIR) – Plasma

Kredit Koperasi Primer Primary Cooperative Credit

untuk para Anggotanya (KKPA) 59.805.982 47.922.795 17.460.897 for the Members (KKPA)

J u m l a h 144.759.361 104.842.635 56.780.923 T o t a l

Akun ini merupakan penggunaan sementara dana Anak Perusahaan, menunggu pengucuran dana dari bank sebagai penyandang dana untuk proyek-proyek:

This account represents advances given by Subsidiaries and awaiting reimbursement from banks as the lenders to the following projects:

i. Piutang Plasma KKPA merupakan kelebihan penggunaan dana yang digunakan untuk pembangunan proyek kebun plasma yang dibiayai oleh PT Bank Nusa Nasional (“BNN”), Medan, sehubungan dengan dua (2) perjanjian kerjasama antara PT Agrowiyana (“AGW”), Anak Perusahaan, Koperasi Unit Desa Swakarsa, Koperasi Unit Desa Suka Makmur (Catatan 36d dan 36e) serta BNN dalam mengembangkan dua (2) areal proyek kebun plasma. Karena BNN berstatus sebagai Bank Take Over (“BTO”) maka pembangunan proyek kebun plasma diteruskan oleh PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (“BMI”), sebagai bank pelaksana yang baru. Bunga dibebankan pada proyek kebun plasma.

i. Due from Plasma from KKPA is the excess usage of the funds used for the development of the plasma plantation project and funded by the PT Bank Nusa Nasional (“BNN”), Medan, in connection with two (2) agreements between PT Agrowiyana (“AGW”), a Subsidiary, Unit Cooperative Desa Swakarsa, Unit Cooperative Desa Suka Makmur (Notes 36d and 36e) and BNN for the development of two (2) areas of the plasma plantations projects. Since the status of BNN is a Taken Over Bank (“BTO”), the project development and plasma plantation were continued by PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (“BMI”), as the new implementing bank. Interest is charged by plasma in the plantation project.

Sampai dengan tanggal 30 Juni 2011, AGW

mengembangkan perkebunan plasma dengan pembiayaan dari BMI seluas 4.915,31 hektar, dimana perkebunan plasma yang telah diserahterimakan kepada petani plasma seluas 4.915,31 hektar.

Up to 30 June 2011, AGW developed plasma plantations with BMI funding totaling 4,915.31 hectares, in which plasma plantations had been handed over to plasma farmers totaling 4,915.31 hectares.

9. PIUTANG PLASMA (Lanjutan) 9. DUE FROM PLASMA (Continued) ii. Pembangunan Proyek Kebun Plasma yang dibiayai oleh

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Bank Danamon”)

sehubungan dengan perjanjian kerjasama antara PT Bakrie Pasaman Plantations (“BPP”), Anak Perusahaan, Bank Danamon dan beberapa koperasi tertentu (Catatan 36b dan 36c). Namun mulai tanggal 6 Maret 1998, proyek ini tidak lagi didanai oleh Bank Danamon tetapi oleh Perusahaan sendiri.

ii. The development of Plasma Estate Project was funded by PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Bank Danamon”), in connection with the cooperation agreements between PT Bakrie Pasaman Plantations (“BPP”), a Subsidiary, Bank Danamon and certain cooperatives (Notes 36b and 36c). However, starting on 6 March 1998, the project has been financed by the Company it self instead of Bank Danamon.

Sampai dengan tanggal 30 Juni 2011, perkebunan plasma yang telah dikembangkan dengan pembiayaan sendiri oleh BPP seluas 7.247,60 hektar, dimana perkebunan plasma yang telah diserahterimakan kepada petani plasma seluas 7.247,60 hektar.

Up to 30 June 2011, plasma plantations which was developed with self-funding by BPP totaling 7,247.60 hectares, in which plasma plantations had been handed over to plasma farmers totaling 7,247.60hectares.

iii. Pembangunan Proyek Kebun Plasma yang dibiayai oleh PT Sumbertama Nusapertiwi (“SNP”) sehubungan dengan perjanjian kerjasama antara SNP dengan Koperasi Unit Desa Wahana Jaya (Catatan 36g). Bunga dibebankan pada proyek kebun plasma.

iii. The development of Plasma Estate Project is funded by PT Sumbertama Nusapertiwi (“SNP”) in line with cooperative agreements between SNP and Koperasi Unit Desa Wahana Jaya (Note 36g). The interest is charged to plasma plantations project. Sampai dengan tanggal 30 Juni 2011, perkebunan plasma

yang telah dikembangkan dengan pembiayaan sendiri oleh SNP seluas 8.000hektar, dimana perkebunan plasma yang telah diserahterimakan kepada petani plasma seluas 1.600 hektar. Sisa lahan dalam pengembangan akan diserahterimakan pada saat perkebunan plasma sudah mencapai standar untuk serah terima.

Up to 30 June 2011, plasma plantations which was developed with self-funding by SNP totaling 8,000 hectares, in which plasma plantations had been handed over to plasma farmers totaling 1,600 hectares. The remaining areas under development will be handed over when the plasma plantations reach the standard condition to be handed over.

AGW, BPP dan SNP, Anak Perusahaan, tidak mencadangkan kerugian penurunan nilai piutang plasma arena manajemen Anak Perusahaan berpendapat bahwa seluruh piutang plasma tersebut masih dapat tertagih.

AGW, BPP and SNP, the Subsidiaries, do not provide any allowance for impairment losses since the Subsidiaries’ management believes that all plasma receivables are collectible.

10. INVESTASI 10. INVESTMENTS

a.Investasi pada perusahaan asosiasi a. Investments in associates

30 Juni 2011/30 June 2011

(Enam bulan/Six months)

Persentase

kepemilikan/ Saldo awal/ Laba Saldo akhir/ Percentage Beginning bersih/ Penambahan/ Pengurangan/ Ending of ownership balance Net income Additions Deductions balance

Perusahaan Asosiasi Associates

PT Menthobi Makmur PT Menthobi Makmur

Lestari 37,50% 187.500 - - - 187.500 Lestari

PT Menthobi Mitra Lestari 37,50% 465.571 - - - 465.571 PT Menthobi Mitra Lestari

10. INVESTASI (Lanjutan) 10. INVESTMENTS (Continued)

a. Investasi pada perusahaan asosiasi (Lanjutan) a. Investments in associates (Continued) 31 Desember 2010/31 December 2010

(Satu tahun/One year)

Persentase

kepemilikan/ Saldo awal/ Laba Saldo akhir/ Percentage Beginning bersih/ Penambahan/ Pengurangan/ Ending of ownership balance Net income Additions Deductions balance

Perusahaan Asosiasi Associates

PT Menthobi Makmur PT Menthobi Makmur

Lestari 37,50% - - 187.500 - 187.500 Lestari

PT Menthobi Mitra Lestari 37,50% - 278.071 187.500 - 465.571 PT Menthobi Mitra Lestari

J u m l a h - 278.071 375.000 - 653.071 T o t a l

31 Desember 2009/31 December 2009

(Satu tahun/One year)

Persentase

kepemilikan/ Saldo awal/ Laba Saldo akhir/ Percentage Beginning bersih/ Penambahan/ Pengurangan/ Ending of ownership balance Net income Additions Deductions balance

Perusahaan Asosiasi Associates

Agri International Agri International

Resources Pte., Ltd.* 36,54 % 340.974.959 35.954.346 27.162.026 - 404.091.331 Resources Pte., Ltd.* Agri Resources B.V. * 25,00 % 119.701.997 23.682.413 - - 143.384.410 Agri Resources B.V. *

J u m l a h 460.676.956 59.636.759 27.162.026 - 547.475.741 T o t a l * Pada tahun 2009, Agri International Resources Pte.,Ltd. dan

Agri Resources B.V. menggunakan kebijakan akuntansi selain yang diterapkan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan. Manajemen dari Perusahaan dan Anak Perusahaan yakin bahwa penyesuaian untuk transaksi dan kejadian yang berkaitan tidak praktis dihitung untuk menerapkan metode ekuitas.

* In 2009, Agri International Resources Pte., Ltd. and Agri Resources B.V. use accounting policies other than those adopted by the Company and Subsidiaries. The management of the Company and Subsidiaries believe that it is not practicable to calculate adjustments for like transactions and events under similar circumstances in applying the equity method.

Pada tanggal 3 Juli 2009, Perusahaan telah melakukan pembelian saham Agri International Resources Pte., Ltd.

(“AIRPL”) sejumlah 17 saham, masing-masing yang

dimiliki oleh Spinnaker Global Emerging Markets Fund Ltd. sejumlah 16 saham dan Lim Asia Arbitrage Fund Inc. sejumlah 1 saham dengan jumlah nilai transaksi sebesar USD 2,54 juta. Dengan demikian, jumlah kepemilikan saham Perusahaan pada AIRPL yang semula 317 saham meningkat menjadi 334 saham sehingga kepemilikan menjadi 36,54%.

On 3 July 2009, the Company bought 17 shares of Agri International Resources Pte., Ltd (“AIRPL”), which 16 shares were owned by Spinnaker Global Emerging Markets Fund Ltd. and 1 share from Lim Asia Arbitrage Fund Inc. amounting to USD 2.54 million in total. As a result of the transaction, the Company ownership in AIRPL increased from 317 shares to 334 shares, whereby the ownership changed to 36.54%.

Pada tanggal 19 Pebruari 2010, Perusahaan telah melakukan pembelian saham AIRPL sejumlah 204 lembar saham, masing-masing yang dimiliki oleh Spinnaker Global Emerging Markets Fund Ltd. sejumlah 139 saham dan Lim Asia Arbitrage Fund Inc. sejumlah 65 saham dengan jumlah nilai transaksi sebesar USD 36,87 juta. Lebih lanjut, pada tanggal 11 Maret 2010, Perusahaan melakukan pembelian lagi saham AIRPL sejumlah 137 lembar saham yang dimiliki oleh Spinnaker Global Emerging Markets Fund Ltd. dengan jumlah nilai transaksi sebesar USD 25,78 juta. Dengan demikian, jumlah kepemilikan saham Perusahaan pada AIRPL yang semula 334 saham meningkat menjadi 675 saham sehingga kepemilikan menjadi 73,85%.

On 19 February 2010, the Company bought 204 shares of AIRPL, which 139 shares were owned by Spinnaker Global Emerging Markets Fund Ltd. and 65 shares from Lim Asia Arbitrage Fund Inc. amounting to USD 36.87 million in total. Furthermore, on 11 March 2010, the Company bought again 137 shares of AIRPL, which was owned by Spinnaker Global Emerging Markets Fund Ltd. amounting to USD 25.78 million in total. As a result of the transaction, the Company’s ownership in AIRPL increased from 334 shares to 675 shares, whereby the ownership changed to 73.85%.

10. INVESTASI (Lanjutan) 10. INVESTMENTS (Continued)

a. Investasi pada perusahaan asosiasi (Lanjutan) a. Investments in associates (Continued) Pada tanggal 5 Agustus 2010, Perusahaan telah melakukan

pembelian saham AIRPL sejumlah 30 lembar saham, yang dimiliki oleh Spinneker Global Emerging Markets Fund Ltd. dengan jumlah nilai transaksi sebesar USD 6,00 juta. Dengan demikian, jumlah kepemilikan saham Perusahaan pada AIRPL yang semula 675 saham meningkat menjadi 705 saham sehingga kepemilikan menjadi 77,13%. Selain itu, AIRPL secara langsung memiliki 75,00% saham Agri

Resources B.V (“ARBV”) dan 100,00% saham AI Finance B.V (“AIBV”). Berkaitan dengan hal tersebut, maka Perusahaan

memiliki secara tidak langsung sebesar 82,85% saham ARBV dan 77,13% saham AIBV. Sebagai dampak dari penambahan persentase kepemilikan di AIRPL, laporan keuangan AIRPL, ARBV dan AIBV dikonsolidasikan dalam laporan keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010.

On 5 August 2010, the Company bought 30 shares of AIRPL from Spinneker Global Emerging Markets Fund Ltd. amounting to USD 6.00 million in total. As a result of the transaction, the Company’s ownership in AIRPL increased from 675 shares to 705 shares, whereby the ownership changed to 77.13%. Moreover, AIRPL directly owns 75.00% shares of Agri Resources B.V (“ARBV”) and 100.00% shares of AI Finance B.V (“AIBV”). In this regard, the Company indirectly owns 82.85% shares of ARBV and 77.13% shares of AIBV. As a result of additional percentage of ownership in AIRPL, the financial statements of AIRPL, ARBV and AIBV have been consolidated in the Company’s financial statements as of 31 December 2010.

Pada bulan Desember tahun 2009, Perusahaan mengalihkan kontribusi sahamnya di PT Menthobi Makmur Lestari dan PT Menthobi Mitra Lestari kepada PT Guntung Idamannusa, Anak Perusahaan, senilai Rp 50,64 miliar atas peningkatan saham Perusahaan di PT Grahadura Leidong Prima sesuai dengan akta Inbreng No. 08 dari Notaris Yurisa Martanti, S.H., pada tanggal 9 Desember 2009.

In December 2009, the Company transferred of its share contribution in PT Menthobi Makmur Lestari and PT Menthobi Mitra Lestari to PT Guntung Idamannusa, a Subsidiary, amounted Rp 50.64 billion for increasing of the

Company’s ownership at PT Grahadura Leidong Prima as

Notarized by transfer deed No. 08 of Notary Yurisa Martanti, S.H., dated 9 December 2009.

b. Investasi pada efek ekuitas b. Investments in equity securities Persentase

kepemilikan/

Percentage 30 Juni 2011/

Dalam dokumen 73 financial statement 30 juni 2011 (Halaman 80-83)