• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROYEK PENGEMBANGAN USAHA BUSINESS DEVELOPMENT PROJECTS 30 Juni 31 Desember 31 Desember

Dalam dokumen 73 financial statement 30 juni 2011 (Halaman 99-101)

Percentage 31 Desember 2009/ of ownership 31 December

15. PROYEK PENGEMBANGAN USAHA BUSINESS DEVELOPMENT PROJECTS 30 Juni 31 Desember 31 Desember

2011/ 2010/ 2009/

30 June 31 December 31 December

2011 2010 2009

Proyek Sarolangun 119.673.687 107.055.272 86.825.673 Sarolangun Project

Proyek Karet 111.727.967 237.523.144 212.246.899 Rubber Project

Proyek Internasional 93.135.863 93.446.056 93.446.056 International Project

Proyek Pesisir 79.688.171 80.551.444 98.443.988 Pesisir Project

Proyek Seed Processing Unit 66.043.304 64.788.004 60.454.970 Seed Processing Unit Project

Proyek Tebo 49.271.173 46.547.369 44.779.073 Tebo Project

Proyek Batanghari 20.046.567 20.046.567 20.046.567 Batanghari Project

Lain-lain 13.138.875 12.063.773 505.296 Other

J u m l a h 552.725.607 662.021.629 616.748.522 T o t a l

Pada tanggal 30 Juni 2011, akun ini merupakan biaya yang dikeluarkan oleh PT Agrowiyana (“AGW”), PT Bakrie Pasaman

Plantations (“BPP”), PT Huma Indah Mekar (“HIM”),

PT Air Muring (“AM”) dan PT Julang Oca Permana (“JOP”),

Anak Perusahaan, dan Perusahaan sehubungan dengan rencana proyek pengembangan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Muara Tebo, Jambi dengan luas areal 15.000 Ha, Kabupaten Sarolangun, Jambi dengan luas areal 10.000 Ha dan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah dengan luas areal 58.000 Ha dan Kabupaten Indragiri Hilir kurang lebih 12.500 Ha.

On 30 June 2011, this account consists of the expenses incurred by PT Agrowiyana (“AGW”), PT Bakrie Pasaman Plantations

(“BPP”), PT Huma Indah Mekar (“HIM”), PT Air Muring (“AM”)

and PT Julang Oca Permana (“JOP”), Subsidiaries, and the

Company in regard to the development on the project plan of oil palm plantations with Kabupaten Muara Tebo, Jambi of 15,000 Ha, Kabupaten Sarolangun, Jambi of 10,000 Ha and Pangkalan Bun, Central of Kalimantan of 58,000 Ha and Kabupaten Indragiri Hilir of approximately 12,500 Ha.

a. Proyek Sarolangun a. Sarolangun Project

Proyek Sarolangun merupakan rencana pengembangan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Sarolangun yang telah sampai pada pemetaan lahan seluas 6.378 Ha, land clearing 2.154 Ha, pembangunan jalan dan jembatan untuk produksi dengan lebar 7M sepanjang 18.198 meter, pembangunan jalan dan jembatan koleksi lebar 5M sepanjang 69.705 meter, pembibitan 499.612 pokok dan penanaman seluas 1.920 Ha. Biaya yang dikeluarkan sampai dengan 30 Juni 2011, 31 Desember 2010 dan 31 Desember 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 119,67 miliar, Rp 107,06 miliar dan Rp 86,83 miliar.

Sarolangun Project consisted of the development of the project plan of oil palm plantations in Kabupaten Sarolangun which has achieved the blocking of an area amounting to 6,378 Ha, land clearing of 2,154 Ha, infrastructure road and bridge for production of 7M width of 18,198 metres, infrastructure road and bridge for collection of 5M width of 69,705 metres, 499,612 seedlings and planting of 1,920 Ha. Costs incurred as of 30 June 2011, 31 December 2010 and 31 December 2009, amounted to Rp 119.67 billion, Rp 107.06 billion and Rp 86.83 billion, respectively.

b. Proyek Karet b. Rubber Project

Proyek Karet merupakan biaya yang dikeluarkan Perusahaan dan Anak Perusahaan sehubungan dengan rencana proyek pengembangan perkebunan karet di Bengkulu dengan luas areal 3.528 Ha. Jumlah biaya yang telah dikeluarkan untuk proyek ini adalah sebesar Rp 111,72 miliar, Rp 237,52 miliar dan Rp 212,25 miliar masing-masing pada tanggal 30 Juni 2011, 31 Desember 2010 dan 31 Desember 2009 yang merupakan biaya survei lapangan, pengurusan perijinan dan operasional kebun. Pada tahun 2011, proyek karet sejumlah Rp 125,79 miliar telah dialihkan ke tanaman perkebunan PT Julang Oca Permana, Anak Perusahaan.

Rubber Project consisted of costs incurred by the Company and Subsidiaries related to the development of the project plan of rubber in Bengkulu of 3,528 Ha. Total disbursement for this project amounted to Rp 111.72 billion, Rp 237.52 billion and Rp 212.25 billion as of 30 June 2011, 31 December 2010 and 31 December 2009, respectively, which consists of surveys, license processing, and plant operational costs. In 2011, rubber project amounted to Rp 125.79 billion has been transfer to plantation of PT Julang Oca Permana, a Subsidiary.

15. PROYEK PENGEMBANGAN USAHA (Lanjutan) 15. BUSINESS DEVELOPMENT PROJECTS (Continued)

c. Proyek Internasional c. International Project

Proyek Internasional merupakan biaya yang dikeluarkan Perusahaan dan Anak Perusahaan sehubungan dengan rencana proyek pengembangan perkebunan karet seluas 4.000 Ha dan perkebunan kelapa sawit seluas 4.000 Ha di Liberia, Afrika Barat. Jumlah biaya yang telah dikeluarkan untuk proyek ini adalah sebesar Rp 93,13 miliar masing-masing pada tanggal 30 Juni 2011, 31 Desember 2010 dan 31 Desember 2009 yang merupakan biaya survei lapangan dan pengurusan perijinan.

International Project consisted of costs incurred by the Company and Subsidiaries in relation to the development project plan of 4,000 Ha of rubber and 4,000 Ha of oil palm plantations in Liberia, West Africa. Total disbursement for this project amounted to Rp 93.13 billion as of 30 June 2011, 31 December 2010 and 31 December 2009, respectively, which consisted of surveys and license processing costs.

d. Proyek Pesisir d. Pesisir Project

Proyek Pesisir merupakan biaya yang dikeluarkan Perusahaan dan Anak Perusahaan sehubungan dengan rencana proyek pengembangan perkebunan kelapa sawit di Desa Rawang Bubur, Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat dengan luas areal 3.000 Ha. Jumlah biaya yang telah dikeluarkan untuk proyek ini adalah sebesar Rp 79,68 miliar, Rp 80,55 miliar dan Rp 98,44 miliar masing-masing pada 30 Juni 2011, 31 Desember 2010 dan 31 Desember 2009 yang merupakan biaya survei lapangan, pengurusan perijinan dan rencana pengembangan areal kebun.

Pesisir Project consisted of costs incurred by the Company and Subsidiaries regarding the development of the project plan of oil palm plantations in Rawang Bubur Village, Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan, West Sumatera of 3,000 Ha. Total disbursement for this project amounted to Rp 79.68 billion, Rp 80.55 billion and Rp 98.44 billion as of 30 June 2011, 31 December 2010, and 31 December 2009, respectively, which consisted of surveys, license processing and land development plan costs.

e. Proyek Seed Processing Unit e. Seed Processing Unit Project

Pada tahun 2008, Perusahaan mengembangkan kegiatan operasinya di bidang pembibitan yang berlokasi di Kisaran. Sampai dengan 30 Juni 2011, 31 Desember 2010 dan 31 Desember 2009, jumlah biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan usaha ini masing-masing adalah sebesar Rp 66,04 miliar, Rp 64,79 miliar dan Rp 60,46 miliar yang meliputi biaya penelitian dan perawatan bibit tanaman.

In 2008, the Company expanded its operations in its seed processing unit located in Kisaran. As of 30 June 2011, 31 December 2010 and 31 December 2009, costs incurred in relation to the development project amounted to Rp 66.04 billion, Rp 64.79 billion and Rp 60.46 billion, respectively, which consisted of research and development and seed maintenance costs.

f. Proyek Tebo f. Tebo Project

Proyek Tebo merupakan rencana pengembangan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Muara Tebo yang telah sampai pada pemetaan lahan seluas 6.225 Ha, land clearing 538,12 Ha, pembangunan jalan dan jembatan untuk produksi dengan lebar 7M sepanjang 7.493 meter, pembangunan jalan dan jembatan untuk pengumpulan dengan lebar 5M sepanjang 28.469 meter, pembibitan 17.867 pokok dan penanaman kelapa sawit seluas 532,43 Ha. Biaya yang dikeluarkan sampai dengan 30 Juni 2011, 31 Desember 2010 dan 31 Desember 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 49,27 miliar, Rp 46,55 miliar dan Rp 44,78 miliar.

Tebo Project consisted of the development of the project plan of oil palm plantations in Kabupaten Muara Tebo which has already achieved the blocking of an area of 6,225 Ha, land clearing of 538.12 Ha, infrastructure road and bridge for production of 7M width of 7,493 metres, infrastructure road and bridge for collection of 5M width of 28,469 metres, 17,867 seedlings and oil palm planting of 532.43 Ha. Costs incurred as of 30 June 2011, 31 December 2010 and 31 December 2009 amounted to Rp 49.27 billion, Rp 46.55 billion and Rp 44.78 billion, respectively.

15. PROYEK PENGEMBANGAN USAHA (Lanjutan) 15. BUSINESS DEVELOPMENT PROJECTS (Continued)

g. Proyek Batanghari g. Batanghari Project

Sampai dengan tanggal 30 Juni 2011, 31 Desember 2010 dan 31 Desember 2009, biaya yang dikeluarkan untuk proyek Batanghari sehubungan dengan rencana proyek pengembangan perkebunan karet adalah sebesar Rp 20,05 miliar yang merupakan biaya dalam rangka survei lapangan dan pengurusan perijinan.

As of 30 June 2011, 31 December 2010 and 31 December 2009, the costs incurred for Batanghari project in relation to the rubber development project plan amounted to Rp 20.05 billion, which consisted of surveys and license processing costs.

Berdasarkan evaluasi manajemen, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai proyek pengembangan usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan.

Based on the evaluation of the management, there are no events or changes in circumstances that indicate impairment in the value of the Company and Subsidiaries' business development projects.

Dalam dokumen 73 financial statement 30 juni 2011 (Halaman 99-101)