• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aset, Liabilitas dan Ekuitas

Dalam dokumen 3. Prospektus IDR Bond 2016 Eng (Halaman 71-75)

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN

5.6. Aset, Liabilitas dan Ekuitas

Tabel di bawah ini menyajikan rincian aset Perseroan pada tanggal-tanggal sebagai berikut :

(dalam jutaan Rupiah)

31 Desember

2013 2014 2015 Aset Lancar

Kas dan bank 647.186 900.576 296.131

Rekening yang ditentukan penggunaannya 206.846 - -

Investasi 895 1.509 845

Piutang usaha - Pihak ketiga 603.396 491.056 481.519

Piutang lain-lain - Pihak ketiga 33.709 69.727 211.652

Uang muka pembelian kembali saham 166.125 320.561 32.521

Pendapatan yang masih harus diterima 343.166 563.117 576.145

Persediaan dan perlengkapan 328.078 404.377 306.651

Uang muka dan beban dibayar dimuka 106.463 189.135 181.611

Sewa lahan jangka panjang - bagian lancar 114.231 156.385 176.960

Pajak dibayar dimuka 162.732 212.148 341.475

Jumlah Aset Lancar 2.712.827 3.308.591 2.605.510

Aset Tidak Lancar

Aset pajak tangguhan - Bersih 70.832 4.945 30.512

Aset tetap - setelah dikurangi akumulai penyusutan 219.516 473.559 534.039

Properti investasi - nilai wajar 12.964.792 15.041.165 16.120.453

Goodwill - nilai wajar 677.169 628.348 573.805

Sewa lahan jangka panjang 794.156 1.187.644 1.341.658

Uang jaminan 4.556 5.891 5.871

Taksiran klaim pajak penghasilan 1.978 54.996 106.014

Tagihan derivatif 961.209 916.804 1.475.345

Aset tidak lancar lainnya 4.151 7.091 6.464

Jumlah Aset Tidak Lancar 15.698.359 18.320.443 20.194.161 JUMLAH ASET 18.411.186 21.629.034 22.799.671

Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2014

Jumlah aset Perseroan pada 31 Desember 2015 meningkat sebesar 5,4% menjadi sebesar Rp22.799,7 miliar dibandingkan jumlah aset pada 31 Desember 2014 sebesar Rp21.629,0 miliar. Peningkatan tersebut terutama berasal dari peningkatan nilai wajar properti investasi.

Kas dan bank pada 31 Desember 2015 turun sebesar 67,1% menjadi Rp296,1 miliar dari Rp900,6 miliar. Penurunan tersebut seiring dengan kegiatan operasional, investasi dan pendanaan.

Piutang lain-lain - Pihak ketiga pada 31 Desember 2015 naik sebesar 203,5% menjadi Rp211,7 miliar dibandingkan Rp69,7 miliar pada 31 Desember 2014. Peningkatan tersebut terutama berasal dari piutang tagihan listrik pelanggan.

Uang muka pembelian kembali saham pada 31 Desember 2015 turun 89,9% menjadi Rp32,5 miliar dibandingkan Rp320,6 miliar pada 31 Desember 2014. Penurunan tersebut sebagai akibat dari penurunan modal ditempatkan dan disetor pada SKP.

Persediaan dan perlengkapan pada 31 Desember 2015 turun 24,2% menjadi Rp306,7 miliar dibandingkan Rp404,4 miliar pada 31 Desember 2014. Penurunan tersebut terutama disebabkan pemakaian bahan baku untuk pembangunan menara.

Pajak dibayar dimuka pada 31 Desember 2015 naik 61,0% menjadi Rp341,5 miliar dibandingkan Rp212,1 miliar pada 31 Desember 2014. Kenaikan tersebut terutama dikarenakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai masukan.

Taksiran klaim pajak penghasilan pada 31 Desember 2015 naik 92,8% menjadi Rp106,0 miliar dibandingkan Rp55,0 miliar pada 31 Desember 2014. Kenaikan tersebut terutama dikarenakan kelebihan bayar pajak penghasilan yang diharapkan dapat dilakukan restitusi di masa yang akan datang.

Tagihan derivatif pada 31 Desember 2015 meningkat 60,9% menjadi Rp1.475,3 miliar dibandingkan Rp916,8 miliar pada 31 Desember 2014. Peningkatan tersebut terutama disebabkan kenaikan nilai instrumen lindung nilai.

Posisi tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2013

Jumlah aset Perseroan pada 31 Desember 2014 meningkat sebesar 17,9% menjadi sebesar Rp21.629,0 miliar dibandingkan jumlah aset pada 31 Desember 2013 sebesar Rp18.411,2 miliar. Peningkatan tersebut terutama berasal dari peningkatan properti investasi.

Kas dan bank pada 31 Desember 2014 meningkat sebesar 39,2% menjadi Rp900,6 miliar dari Rp647,2 miliar. Peningkatan tersebut seiring dengan kegiatan operasional, investasi dan pendanaan. Uang muka pembelian saham meningkat sebesar 93,0% menjadi sebesar Rp320,6 miliar dibandingkan Rp166,1 miliar pada 31 Desember 2013. Peningkatan ini seiring dengan pembelian kembali saham SKP oleh Perseroan.

Pendapatan yang masih harus diterima pada 31 Desember 2014 meningkat sebesar 64,1% menjadi Rp563,1 miliar dibandingkan Rp343,2 miliar pada 31 Desember 2013. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh bertambahnya jumlah penyewaan yang dokumen penagihannya masih dalam proses. Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan pada 31 Desember 2014 naik sebesar 115,7% menjadi Rp473,6 miliar dibandingkan Rp219,5 miliar pada 31 Desember 2013. Perubahan tersebut terutama disebabkan oleh penambahan aset tetap.

Properti investasi pada 31 Desember 2014 meningkat sebesar 16,0% menjadi Rp15.041,2 miliar dibandingkan Rp12.964,8 miliar pada 31 Desember 2013. Peningkatan tersebut terutama diperoleh dari bertambahnya jumlah penyewaan.

Sewa lahan jangka panjang pada 31 Desember 2014 meningkat sebesar 48,0% menjadi Rp1.187,6 miliar dibandingkan Rp794,2 miliar pada 31 Desember 2013. Peningkatan tersebut sejalan dengan penambahan sewa lahan untuk pembangunan properti investasi.

Liabilitas

Tabel di bawah ini menyajikan rincian liabilitas Perseroan pada tanggal-tanggal sebagai berikut :

(dalam jutaan Rupiah)

31 Desember

2013 2014 2015 Liabilitas Jangka Pendek

Utang usaha - Pihak ketiga 125.531 177.866 192.629

Utang lain-lain - Pihak ketiga 20.188 37.112 66.916

Utang pajak 122.050 187.079 181.939

Pendapatan yang diterima di muka 446.440 552.731 492.597

Beban masih harus dibayar 885.845 855.076 541.390

Surat utang jangka pendek 544.107 - 189.229

Pinjaman jangka panjang - bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun

Sewa pembiayaan 3.394 3.031 3.417

Pihak ketiga 1.783.367 7.311.207 246.422

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 3.930.922 9.124.102 1.914.539 Liabilitas Jangka Panjang

Liabilitas pajak tangguhan 1.088.522 1.621.166 1.220.974

Cadangan imbalan pasca-kerja 21.545 31.898 32.160

Investasi bersama jangka panjang 20 - -

(dalam jutaan Rupiah)

31 Desember

2013 2014 2015

Pinjaman jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun

Sewa pembiayaan 7.122 7.859 8.574

Pihak ketiga 6.860.938 4.870.258 9.156.801

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 11.760.170 10.401.067 19.294.336 JUMLAH LIABILITAS 15.691.092 19.525.169 21.208.875

Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2014

Jumlah liabilitas Perseroan pada 31 Desember 2015 meningkat sebesar 8,6% menjadi Rp21.208,9 miliar dibandingkan jumlah liabilitas pada 31 Desember 2014 sebesar Rp19.525,2 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh penerbitan surat utang jangka panjang sebesar US$350 juta.

Beban masih harus dibayar pada 31 Desember 2015 turun 36,7% menjadi Rp541,4 miliar dibandingkan Rp855,1 miliar pada 31 Desember 2014. Penurunan tersebut terutama dikarenakan menurunnya saldo estimasi biaya pembangunan properti investasi menjadi Rp52,3 miliar pada 31 Desember 2015 dari Rp570,5 miliar pada 31 Desember 2014. Estimasi biaya pembangunan properti investasi merupakan estimasi biaya yang masih harus dikeluarkan atas properti investasi yang telah selesai pembangunannya namun belum ditagihkan seluruh biayanya oleh kontraktor.

Pinjaman jangka panjang pada 31 Desember 2015 turun 22,8% dari Rp9.403,2 miliar dibandingkan Rp12.181,5 miliar pada 31 Desember 2014. Penurunan tersebut dikarenakan pelunasan fasilitas pinjaman sindikasi sebesar US$300 juta.

Liabilitas pajak tangguhan pada 31 Desember 2015 turun 24,7% menjadi Rp1.221,0 miliar dibandingkan Rp1.621,2 miliar pada 31 Desember 2014. Penurunan kewajiban pajak tangguhan pada tahun 2015 tersebut terutama karena selisih antara nilai wajar properti investasi dengan nilai buku fiskal tidak sebesar pada tahun 2014.

Surat utang jangka panjang pada 31 Desember 2015 naik 129,4% menjadi Rp8.875,8 miliar dibandingkan Rp3.869,9 miliar pada 31 Desember 2014. Kenaikan tersebut berasal dari penerbitan Surat Utang 2015 pada bulan Februari 2015 melalui Entitas Anak.

Posisi tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2013

Jumlah liabilitas Perseroan pada 31 Desember 2014 meningkat sebesar 25,0% menjadi Rp19.525,2 miliar dibandingkan jumlah liabilitas pada 31 Desember 2013 sebesar Rp15.691,1 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun - pihak ketiga.

Utang usaha - pihak ketiga pada 31 Desember 2014 meningkat sebesar 41,7% menjadi Rp177,9 miliar dibandingkan Rp125,5 miliar pada 31 Desember 2013. Peningkatan ini terutama berasal dari utang kepada kontraktor atas pembangunan properti investasi dan pembelian persediaan.

Utang pajak pada 31 Desember 2014 meningkat 53,3% menjadi Rp187,1 miliar dibandingkan Rp122,1 miliar pada 31 Desember 2013. Peningkatan tersebut terutama disebabkan peningkatan utang pajak penghasilan pasal 4(2) atas sewa lahan untuk pembangunan properti investasi.

Pendapatan yang diterima dimuka pada 31 Desember 2014 meningkat 23,8% menjadi Rp552,7 miliar dibandingkan Rp446,4 miliar pada 31 Desember 2013. Peningkatan tersebut terutama karena penerimaan di muka dari pelanggan untuk beberapa periode. Hal ini sejalan dengan peningkatan jumlah penyewaan yang dimiliki oleh Perseroan. Sesuai perjanjian sewa, Entitas Anak menerima pembayaran di muka dari pelanggan untuk jangka waktu 1 bulan, 3 bulan atau 1 tahun.

Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun - pihak ketiga pada 31 Desember 2014 meningkat sebesar 310,0% menjadi Rp7.311,2 miliar dibandingkan Rp1.783,4 miliar pada 31 Desember 2013. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh pencairan fasilitas pinjaman sebesar US$690 juta.

Liabilitas pajak tangguhan pada 31 Desember 2014 meningkat sebesar 48,9% menjadi Rp1.621,2 miliar dibandingkan Rp1.088,5 miliar pada 31 Desember 2013. Kenaikan liabilitas pajak tangguhan pada tahun 2014 tersebut terutama karena selisih antara nilai wajar properti investasi dengan nilai buku fiskal lebih besar dibandingkan tahun 2014.

Ekuitas

Tabel di bawah ini menyajikan rincian ekuitas Perseroan pada tanggal-tanggal sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah)

31 Desember

2013 2014 2015

Modal ditempatkan dan disetor penuh 479.653 479.653 479.653

Tambahan modal disetor – bersih 1.339.562 784.217 115.425

Saham treasuri - (459.254) (1.108.801)

Pendapatan komprehensif lainnya (490.446) (500.215) (1.157.443)

Saldo laba

Cadangan wajib 30.100 40.100 50.100

Belum ditentukan penggunaannya 1.328.237 1.731.195 3.151.098

Jumlah ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk 2.687.106 2.075.696 1.530.032

Kepentingan non-pengendali 32.988 28.169 60.764

JUMLAH EKUITAS 2.720.094 2.103.865 1.590.796

Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2014

Jumlah ekuitas Perseroan pada 31 Desember 2015 turun sebesar 24,4% menjadi Rp1.590,8 miliar dibandingkan jumlah ekuitas pada 31 Desember 2014 sebesar Rp2.103,9 miliar. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan tambahan modal disetor, saham treasuri dan pendapatan komprehensif lainnya.

Tambahan modal disetor lainnya pada 31 Desember 2015 berkurang menjadi Rp115,4 miliar dibandingkan saldo pada 31 Desember 2014 sebesar Rp784,2 miliar. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh perubahan persentase kepemilikan Perseroan pada SKP, entitas anak, sebagai akibat dari pembelian kembali saham milik non-pengendali SKP.

Saham treasuri pada 31 Desember 2015 naik sebesar 141,4% menjadi Rp1.108,8 miliar dibandingkan Rp459,3 miliar pada 31 Desember 2014 sehubungan dengan pelaksanaan program pembelian kembali saham (buyback) sampai sebanyak-banyaknya 236 juta saham atau 5% dari seluruh saham ditempatkan dan disetor penuh, yang telah disetujui oleh RUPS pada tanggal 27 Mei 2015, dengan maksimum dana Rp2,2 triliun.

Pendapatan komprehensif lainnya pada 31 Desember 2015 naik sebesar 131,4% menjadi negatif Rp1.157,4 miliar dibandingkan negatif Rp500,2 miliar pada 31 Desember 2014. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh kerugian selisih nilai tukar dari dari pinjaman Perseroan, dimana Perseroan menerapkan akuntansi lindung nilai atas pinjaman tersebut.

Saldo laba pada 31 Desember 2015 meningkat sebesar 80,7% menjadi Rp3.201,2 miliar dibandingkan saldo pada 31 Desember 2014 sebesar Rp1.771,3 miliar. Peningkatan tersebut sesuai dengan meningkatnya laba Perseroan pada tahun berjalan.

Posisi tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2013

Jumlah ekuitas Perseroan pada 31 Desember 2014 turun sebesar 22,7% menjadi Rp2.103,9 miliar dibandingkan jumlah ekuitas pada 31 Desember 2013 sebesar Rp2.720,1 miliar. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan tambahan modal disetor dan saham treasuri.

Tambahan modal disetor lainnya pada 31 Desember 2014 berkurang menjadi Rp784,2 miliar dibandingkan saldo pada 31 Desember 2013 sebesar Rp1.339,6 miliar. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh perubahan persentase kepemilikan Perseroan pada SKP, entitas anak, sebagai akibat dari pembelian kembali saham milik non-pengendali SKP.

Saham treasuri pada 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp459,3 miliar sehubungan dengan pelaksanaan program pembelian kembali saham (buyback) sampai sebanyak-banyaknya 239 juta saham atau 5% dari seluruh saham ditempatkan dan disetor penuh, yang telah disetujui oleh RUPS pada tanggal 24 Juli 2013, dengan maksimum dana Rp1,4 miliar.

Saldo laba pada 31 Desember 2014 meningkat sebesar 30,3% menjadi Rp1.771,3 miliar dibandingkan saldo pada 31 Desember 2013 sebesar Rp1.358,3 miliar. Peningkatan tersebut sesuai dengan meningkatnya laba Perseroan pada tahun berjalan.

Grafik berikut menyajikan pertumbuhan aset, liabilitas dan ekuitas pada tanggal 31 Desember 2013, 2014 dan 2015

5.7. LIKUIDITAS DAN SUMBER PERMODALAN

Dalam dokumen 3. Prospektus IDR Bond 2016 Eng (Halaman 71-75)