• Tidak ada hasil yang ditemukan

Likuiditas dan Sumber Permodalan

Dalam dokumen 3. Prospektus IDR Bond 2016 Eng (Halaman 75-77)

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN

5.7. Likuiditas dan Sumber Permodalan

Penggunaan utama dari kas Perseroan adalah untuk ekspansi portofolio sites dengan membangun sites baru, akuisisi perusahaan penyewaan menara independen dan portofolio sites mereka, dan penambahan kolokasi. Sumber likuiditas utama Perseroan adalah kas yang diterima dari pelanggan Perseroan dan pinjaman bank serta surat utang jangka panjang dalam Dolar AS. Perseroan saat ini mengandalkan arus kas dari kegiatan operasi dan pinjaman bank untuk mendanai kegiatan operasi, konstruksi sites baru dan akuisisi perusahaan penyewaan menara independen dan portofolio sites mereka.

Perseroan berkeyakinan bahwa dengan memperhitungkan kas yang diharapkan akan dihasilkan dari kegiatan operasi dan sumber keuangan yang saat ini tersedia untuk Perseroan, Perseroan memiliki likuiditas yang cukup untuk kebutuhan modal kerja, kewajiban pembayaran utang dan kebutuhan akan kas lainnya untuk saat ini dan 12 bulan setelah tanggal Prospektus ini diterbitkan.

Ikhtisar Laporan Arus Kas Konsolidasian

(dalam jutaan Rupiah)

31 Desember

2013 2014 2015 Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Penerimaan kas dari pelanggan 2.290.390 3.248.372 3.166.042

Penerimaan jasa giro dan bunga deposito 23.407 13.535 7.310

Pembayaran pajak revaluasi aset - - (71.039)

Pembayaran pajak penghasilan (102.023) (136.405) (131.293)

Pembayaran kas ke karyawan (125.527) (126.715) (176.048)

Pembayaran kas ke pemasok (500.244) (446.055) (576.492)

(dalam jutaan Rupiah)

31 Desember

2013 2014 2015 Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Hasil penjualan aset tetap 1.457 93 -

Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai akuisisi menara 371.226 - -

Penambahan aset tetap (41.457) (284.059) (156.640)

Pembelian dan sewa atas lahan (393.863) (580.787) (365.339)

Penambahan properti investasi (1.847.206) (1.498.428) (1.069.202)

Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi (1.909.843) (2.363.181) (1.591.181) Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Pencairan pinjaman bank 718.682 18.138.982 6.300.900

Penerbitan surat utang 3.643.400 - 4.437.650

Pembayaran pinjaman kepada pihak ketiga (247) (20) -

Pembayaran dividen (287.792) (287.787) -

Pembayaran sewa pembiayaan (1.393) (4.064) (132)

Pembelian kembali saham (681.475) (693.980) (301.478)

Saham treasuri - (459.254) (649.547)

Pembayaran bunga dan biaya pinjaman jangka panjang dan

surat utang (955.781) (1.287.275) (1.080.797)

Pembayaran pinjaman bank dan surat utang jangka panjang (2.235.793) (15.402.809) (9.955.820)

Arus kas bersih (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas

pendanaan 199.601 3.793 (1.249.224)

Pengaruh perubahan kurs mata uang asing pada kas dan

setara kas 273.457 (146.800) 17.480

Kenaikan (penurunan) bersih dalam kas 149.218 46.544 (604.445) Kas pada awal tahun 704.814 854.032 900.576 Rekening yang ditentukan penggunaannya pada akhir tahun (206.846) - - Kas dan setara kas pada akhir tahun 647.186 900.576 296.131

Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi

Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi terdiri dari kas yang diterima dari pelanggan, pembayaran ke pemasok, pembayaran kepada karyawan, dan arus kas masuk dan keluar yang berasal dari penerimaan jasa giro dan bunga deposito dan pembayaran pajak penghasilan serta pajak revaluasi aset.

Pada tahun 2015, arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi Perseroan mengalami penurunan sebesar 13,1% dari Rp2.552,7 miliar menjadi Rp2.218,5 miliar pada tahun 2015, terutama dikarenakan penurunan penerimaan kas dari pelanggan sebesar 2,5% menjadi sebesar Rp3.166,0 miliar, kenaikan pembayaran ke pemasok sebesar 29,9% menjadi Rp576,5 miliar dan kenaikan pembayaran ke karyawan sebesar 38,9% menjadi Rp176,0 miliar. Perseroan melakukan pembayaran pajak revaluasi aset sebesar Rp71,0 miliar dan pembayaran pajak penghasilan sebesar Rp131,3 miliar, serta memperoleh penerimaan jasa giro dan bunga deposito sebesar Rp7,3 miliar. .

Pada tahun 2014, arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi Perseroan mengalami kenaikan sebesar 60,9% menjadi Rp2.552,7 miliar pada tahun 2014, terutama dikarenakan kenaikan penerimaan kas dari pelanggan sebesar 41,8% menjadi sebesar Rp3.248,4 miliar dan penurunan pembayaran ke pemasok sebesar 10,8% menjadi Rp446,1 miliar. Pada tahun 2014, Perseroan melakukan pembayaran pajak penghasilan sebesar Rp136,4 miliar serta memperoleh penerimaan jasa giro dan deposito berjangka sebesar Rp13,5 miliar.

Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi

Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi terutama terdiri dari penambahan properti investasi termasuk sites telekomunikasi, dan pembelian dan sewa atas lahan.

Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi adalah sebesar Rp1.591,2 miliar pada tahun 2015, Rp2.363,2 miliar pada tahun 2014, dan Rp1.909,8 miliar pada tahun 2013 yang terutama terdiri dari pembayaran untuk pembagunan sites telekomunikasi, pembelian dan sewa atas lahan serta penambahan aset tetap. Penambahan properti investasi pada tahun 2014 dan 2015 masing-masing mengalami penurunan sebesar 18,9% menjadi Rp1.498,4 miliar dan 28,6% menjadi Rp1.069,2 miliar sebagai dampak dari menurunnya permintaan pelanggan.

Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan

Pada tahun 2015, arus kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan meningkat sebesar 33.034,0% menjadi Rp1.249,2 miliar terutama digunakan untuk pembayaran pinjaman bank dan surat utang jangka panjang sebesar Rp9.955,8 miliar dan pembayaran bunga dan biaya pinjaman jangka panjang dan surat utang sebesar Rp1.080,8 miliar. Pembayaran tersebut terutama diperoleh dari pencairan pinjaman bank sebesar Rp6.300,9 miliar dan surat utang jangka panjang sebesar Rp4.437,7 miliar.

Pada tahun 2014, arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan mengalami penurunan sebesar 98,1% menjadi Rp3,8 miliar. Pendanaan tersebut terutama diperoleh dari pencairan pinjaman bank sebesar Rp18.139,0 miliar, yang kemudian digunakan terutama untuk membayar pokok pinjaman bank sebesar Rp14.852,9 miliar, pembayaran surat utang jangka panjang sebesar Rp550,0 miliar, dan pembayaran bunga dan biaya pinjaman dan surat utang sebesar Rp1.287,3 miliar.

5.8. BELANJA MODAL

Secara historis Perseroan membiayai belanja modal melalui kombinasi antara arus kas operasi dan pinjaman jangka panjang dan jangka pendek. Belanja modal Perseroan meliputi antara lain penambahan aset tetap, penambahan properti investasi, akuisisi dan penyertaan saham, dan pembelian dan sewa atas lahan. Perseroan mencatatkan biaya belanja modal ini dalam posisi keuangan Perseroan pada saat diselesaikannya pembangunan. Tabel di bawah ini menyajikan belanja modal historis terkait dengan aset tetap, properti investasi, akuisisi dan penyertaan saham, dan pembelian dan sewa atas lahan, untuk periode-periode sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah)

Tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013 2014 2015

Penambahan aset tetap 41.457 284.059 156.640

Pembelian dan sewa atas lahan 393.863 580.787 365.339

Penambahan properti investasi 1.847.206 1.498.428 1.069.202

Total belanja modal 2.282.526 2.363.274 1.591.181

5.9. PERJANJIAN OFF-BALANCE SHEET

Perseroan tidak memiliki perjanjian off-balance sheet.

Dalam dokumen 3. Prospektus IDR Bond 2016 Eng (Halaman 75-77)