• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN TEORITIS

10. Masa dewasa awal sebagai masa kreatif

2.2.5 Aspek-aspek Perkembangan Dewasa Awal

Berikut merupakan aspek-aspek perkembangan yang sedang dihadapi usia

mahasiswa sebagai fase usia dewasa awal (Santrock, 1995: 91-100).

a. Perkembangan fisik

Perkembangan fisik pada masa dewasa awal dari satu sisi merupakan

puncaknya, tetapi pada sisi lain adalah kecenderungan penurunan periode ini

sehingga fase usia dewasa awal dikatakan sebagai puncak dan penurunan

perkembangan individu secara fisik. Misalnya pendengaran relatif konstan dan

mulai mengalami penurunan pada akhir fase usia dewasa awal. Kondisi

kesehatan dapat ditingkatkan dengan cara mengurangi gaya hidup yang merusak

kesehatan, nutrisi yang baik, rutinitas berolahraga.

Namun pada kehidupan sehari-hari dapat ditemukan orang pada masa

dewasa awal justru secara sadar ataupun tidak sadar seringkali mengabaikan

kesehatan mereka, misalnya dengan merokok, malas olahraga, dan sebagainya.

b. Perkembangan seksualitas

Merupakan sikap dan perilaku seksual pada individu sebagai kodrat

dan dampak dari perubahan-perubahan hormon yang terjadi. Ada dua hal tentang

sikap dan perilaku seksual yaitu ditinjau dari:

1) Sikap dan perilaku seksual secara heteroseksual. Sikap dan perilaku seksual

berdasarkan tinjauan longitudinal dari tahun 1900-1980-an, menunjukkan dua

kecenderungan penting (Darling et., 1984), yaitu:

a) Persentase dari kaum muda yang melakukan hubungan seksual meningkat

Page 35

b) Proporsi perempuan yang dilaporkan dalam berhubungan seksual

meningkat lebih cepat dari kasus laki-laki, meskipun laki-laki lebih

sering berhubungan seksual.

2) Sikap dan perilaku seksual secara homoseksual. Homoseksual, yaitu

kecenderungan memilih pasangan seksual dari jenis kelamin yang sama.

Melalui penelitian yang terdahulu (Kinsey) maupun yang baru-baru ini (Hunt),

menunjukkan bahwa 4% dari laki-laki dan 3% dari perempuan yang disurvei

adalah homoseksual.

Sesuai dengan perkembangan zaman yaitu mulai masuknya tren barat

ke Negara kita, maka semakin banyak ditemukan perilaku seksual secara

homoseksual. Akan tetapi masih lebih banyak yang cenderung heteroseksual,

yaitu menyukai dari yang berlainan jenis kelamin.

c. Perkembangan kognitif

Schaie (1997) mengemukakan bahwa tahap-tahap kognitif piaget

menggambarkan peningkatan efisiensi dalam perolehan informasi yang baru.

Misalnya pada masa dewasa awal terdapat perubahan dari mencari pengetahuan

menuju menerapkan pengetahuan, menerapkan apa yang sudah diketahui,

khususnya dalam hal penentuan karier dan mempersiapkan diri untuk

menghadapi pernikahan dan hidup berkeluarga.

d. Perkembangan karier

Tuntutan peran karier terhadap kompetensi menunjukkan sangat tinggi

Page 36

dengan peran yang baru adalah penting bagi individu pada fase ini (Heise,

1991; Smither, 1988).

Terkadang kita menemukan seseorang yang telah mendapatkan

pekerjaan namun tidak betah dengan pekerjaannya. Hal tersebut mungkin

terjadi karena tidak berhasilnya penyesuaian diri dengan peran yang baru.

e. Perkembangan sosio-emosional

Dalam menjalin hubungan sosial dengan lingkungannya, pada fase

usia dewasa awal tidak hanya sekedar mampu menunjukkan jalinan

persahabatan atau percintaan, namun lebih mengarah kepada hubungan

sosio-emosional yang terikat oleh komitmen dengan menunjukkan hubungan dan niat

untuk mempertahankan dalam mempersiapkan diri menuju kehidupan bersama

melalui pernikahan dan hidup berkeluarga.

Kajian tentang perkembangan sosio-emosional pada fase usia dewasa awal ialah :

1) Fase pertama, menjadi orang dewasa dan mulai melangkah untuk hidup

mandiri. Untuk membangun identitas serta membentuk keluarga baru,

merupakan realisasi waktu bagi fase usia dewasa awal dalam menyeleksi diri

secara sosio-emosional, yaitu apa yang akan dibawa dari keluarga asal, apa

yang akan mereka tinggalkan, dan apa yang hendak mereka ciptakan bagi

dirinya ketika akan melangkah ke depan bergabung dalam membina keluarga

sebagai pasangan baru melalui pernikahan.

2) Fase kedua, adalah pasangan baru (new couple) dari siklus kehidupan keluarga.

Page 37

antara dua jenis kelamin yang berbeda, berasal dari keluarga dan latar belakang

kehidupan bahkan kebudayaan yang berbeda.

3) Fase ketiga adalah menjadi orang tua dalam kehidupan berkeluarga. Memasuki

fase ini menuntut orang dewasa untuk maju satu generasi dan menjadi pemberi

kasih sayang untuk generasi yang lebih muda. Untuk dapat melalui fase yang

panjang ini, dalam perjalanannya menuntut komitmen waktu sebagai peran

orang dewasa menuju peran sebagai orang tua, serta peran dalam memahami

dan menyesuaikan diri sebagai orang tua yang kompeten dan sumber teladan

bagi anak.

Vailant (dalam Papalia, dkk, 1998) membagi fase dewasa menjadi

tiga, yaitu masa pembentukan, masa konsolidasi, dan masa transisi. Masa

pembentukan dimulai pada usia 20 sampai 30 tahun dengan tugas

perkembangan mulai memisahkan diri dari orang tua, membentuk keluarga

dengan pernikahan, dan mengembangkan persahabatan. Masa konsolidasi, usia

30 sampai 40 tahun merupakan masa konsolidasi karier dan memperkuat ikatan

perkawinan, sedangkan masa transisi sekitar usia 40 tahun merupakan masa

meninggalkan kesibukan pekerjaan dan melakukan evaluasi terhadap hal yang

telah diperoleh.

Menurut teori perkembangan yang dikemukakan oleh Papalia, Old,

dan Feldman (1998) masa usia menikah adalah usia dewasa awal yaitu antara 20

hingga 40 tahun. Hal ini dapat diartikan sebagaimana fungsi perkembangan

dewasa awal untuk memasuki dunia pernikahan dan dan membina bahtera

Page 38

(dalam Hurlock, 1990) yang menyatakan bahwa tugas perkembangan yang

menjadi karakteristik masa dewasa awal adalah mulai memilih pasangan hidup

dan mulai bekerja.

Pernikahan merupakan ikatan yang terbentuk antara pria dan wanita

yang di dalamnya terdapat unsur keintiman, pertemanan, persahabatan, kasih

sayang, pemenuhan hasrat seksual, dan menjadi lebih matang. Pernikahan juga

merupakan awal dari terbentuknya keluarga dengan penyatuan dua individu

yang berlainan jenis serta lahirnya anak-anak (Papalia & Old, 1998).

Vaillant (dalam Papalia, dkk, 1998) mengatakan bahwa masa dewasa

awal ini merupakan masa adaptasi dengan kehidupan, sekitar usia 20-30

individu dewasa awal mulai membangun apa yang ada pada dirinya, mencapai

kemandirian, menikah, mempunyai anak dan membangun persahabatan yang

erat.

2.3 Pengertian Mentoring, Pesantren Mahasiswa, PAI I (aqidah) dan PAI III

Dokumen terkait