• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aspek Fisik dan Biofisik .1Lokasi dan Batas Tapak .1Lokasi dan Batas Tapak

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1Kondisi Tapak

4.2 Analisis dan Sintesis

4.2.1 Aspek Fisik dan Biofisik .1Lokasi dan Batas Tapak .1Lokasi dan Batas Tapak

Taman terletak dekat dengan gerbang cluster dan dikelilingi oleh jalan

cluster. Hal ini cukup membahayakan karena arus kendaraan yang lewat cukup

intensif. Oleh karena itu, diperlukan barrier pada area dekat dengan jalan agar pengguna, khususnya anak-anak lebih merasa aman saat berada di taman.

4.2.1.2Topografi dan Tanah

Ketinggian wilayah adalah 0-25 mdpl, dengan ketinggian taman eksisting tertinggi adalah 45-50 cm dari jalan cluster dan yang terendah adalah 10 cm dari jalan cluster. Dengan ketinggian ini taman masih dapat dikatakan aman untuk berbagai aktivitas, khusunya bermain bagi anak-anak. Tanah pada taman merupakan jenis tanah yang “didatangkan” dan sesuai untuk pertumbuhan tanaman, ditandai dengan tumbuhnya tanaman yang baik. Jenis tanah eksisting adalah latosol, namun untuk jenis tanah yang didatangkan tidak diketahui jenisnya, namun cukup baik untuk pertumbuhan tanaman yang ada di taman.

4.2.1.3Aksesibilitas dan Sirkulasi

Akses menuju perumahan cukup sulit karena kurangnya signage yang menunjukkan letak perumahan Taman Permata, sehingga diperlukan signage yang menunjukkan arah/lokasi perumahan. Sedangkan akses menuju cluster Callysta sudah cukup jelas karena adanya signage pada gerbang perumahan. Cluster Callysta memiliki sirkulasi kendaraan yang cukup untuk kendaraan dua arah dengan lebar jalan 6 meter. Kebijakan kecepatan maksimal 15 km/jam, juga membantu dalam mencegah terjadinya kecelakaan yang mungkin dapat terjadi. Sirkulasi kendaraan ini terhubung langsung dengan sirkulasi ke dan dari taman.

Pola sirkulasi pada tapak adalah linear dan bersifat mengarahkan pengunjung untuk masuk ke dalam tapak. Kondisi sirkulasi pada tapak masih dalam keadaan yang baik, layak pakai, dan tidak terdapat kerusakan yang membahayakan pengunjung. Pada taman, hanya terdapat satu sirkulasi yang

menghubungkan dari dan ke dalam tapak, yang berukuran 3-5 meter. Selain sirkulasi yang tersedia, terdapat juga sirkulasi yang tidak sengaja tercipta pada taman. Untuk mengakomodasi hal tersebut, maka perlu dibuat jalur sirkulasi untuk pengguna yang berjalan kaki dari arah timur taman, maupun pengguna yang menggunakan sepeda (Gambar 18).

Karena kurangnya akses ke dalam taman, maka diperlukan penambahan sirkulasi untuk mengakomodasi pengguna taman. Sirkulasi ini ditujukan untuk warga yang datang dari arah timur taman dan anak-anak yang bermain sepeda.

4.2.1.4Drainase

Saluran drainase berfungsi dengan baik dan dapat menampung arus air yang ada terutama saat hari hujan, ditandai dengan tidak adanya air yang meluap dari drainase. Nug yang ada pada taman mengalirkan air ke daerah berumput dan/atau ke saluran drainase terdekat. Nug ini bermanfaat untuk mengurangi genangan air pada hari hujan agar perkerasan tidak cepat rusak.

4.2.1.5Iklim

Kondisi taman dengan iklim mikro yang ada pada taman sudah nyaman. Sinar matahari yang jatuh terhalang oleh vegetasi yang ada pada tapak, sehingga menghalangi silau dan membuat taman lebih teduh dan suhu pada taman menjadi nyaman untuk pengguna. Angin yang datang juga tidak terlalu kecang, sehingga iklim mikro pada taman saat siang hari cukup nyaman, karena taman di dominasi oleh tanaman peneduh. Bayangan pohon yang jatuh juga cukup menaungi taman, baik pada tengah hari maupun pada sore hari. Kenyamanan pada taman ini sudah baik, sehingga perlu dipertahankan (Gambar 19).

4.2.1.6Fasilitas dan Utilitas

Fasilitas yang ada pada taman masih dalam kondisi yang baik dan layak pakai. Beberapa fasilitas masih dikelola oleh pengembang, sehingga ketika mengalami kerusakan maka warga melapor ke pihak pengembang. Tempat sampah pada taman ini memiliki ciri sendiri, karena dibuat sendiri oleh warga,

khususnya anak-anak. Lampu uplight yang sudah rusak perlu diperbaiki atau diganti dengan yang baru, agar dapat digunakan. Perlu dilakukan pengecekan secara berkala oleh warga, sehingga jika ada kerusakan pada fasilitas yang ada di taman dapat segera diperbaiki.

Permainan Anak

Permainan yang ada pada taman adalah ayunan dan jungkat-jungkit, yang masih dalam kondisi baik dan layak pakai, walaupun sudah terlihat karat pada beberapa bagian. Permainan ini sangat digemari oleh anak-anak, dan digunakan secara bergantian oleh anak-anak, sehingga tidak jarang terjadi perebutan diantara anak-anak. Selain permainan yang disediakan, anak-anak juga sering bermain sepeda dan berlarian didalam taman. Hal ini cukup membahayakan karena terdapat perbedaan ketinggian pada taman, terutama pada perkerasan. Jika tidak berhati-hati anak yang bermain dapat jatuh dan terluka.

Permainan yang ada pada taman sudah cukup baik, namun perlu ditambahkan beberapa permainan yang menunjang tujuan desain taman sebagai taman yang rekreatif dan edukatif, seperti set permainan dan/atau permainan yang menggunakan barang daur ulang. Selain itu, untuk menunjang aktivitas anak bermain sepeda atau berlari, maka ketinggian taman perlu diperhalus agar tidak membahayakan. Permainan anak yang dihadirkan pada taman juga dapat mengajak anak saling berinteraksi dengan sesama maupun berinteraksi dengan lingkungan.

4.2.1.7Visual

Peta analisis visual dapat dilihat pada gambar 20. Visual di dalam taman yang cukup mengganggu adalah area rumput dekat dengan permainan anak, karena rumput sudah mulai botak dan habis. Hal ini dikarenakan pada area permainan anak area rumput lebih sering di injak. Selain itu, area rumput dekat ayunan sering dijadikan sirkulasi masuk ke dalam taman oleh pengguna, khususnya anak-anak yang bermain sepeda. Tanaman semak seperti Iris (Neomarica longifolia) di bawah pohon Trembesi/Ki hujan (Samanea saman) dan tanaman Kucai (Carex morowii) pada planter box tidak tumbuh secara optimal

membuat taman terlihat kurang terawat. Sedangkan, visual ke arah taman dari sekitar taman terlihat baik (good view), karena taman terlihat nyaman dan teduh. Selain itu, perakaran pohon yang dekat dengan kanstein merusak kanstein dan membahayakan pengguna tapak. Tanaman rumput perlu disulam atau diganti dengan perkerasan, karena sering diinjak dan dilalui oleh pengguna taman. Tanaman yang mati juga perlu disulam dann dilakukan perawatan pada taman agar taman lebih terlihat indah.

4.2.1.8Vegetasi dan Satwa

Rumput yang ada pada area permainan sudah mulai rusak dan botak sehingga berbahaya dan licin saat hujan. Semak yang ada pada tapak juga tidak tumbuh dengan optimal, karena tanaman yang dipilih kurang sesuai dengan kondisi di bawah naungan. Demikian juga akar pohon yang dekat dengan kanstein, karena pohon masih dalam masa pertumbuhan maka akar pohon terus menjalar dan merusak kanstein yang cukup berbahaya bagi pengguna taman, terutama anak-anak.

Dengan kondisi tanaman yang ada pada taman, maka diperlukan pemilihan tanaman yang tepat agar dapat tumbuh optimal sehingga dapat berfungsi dengan baik. Vegetasi yang digunakan pada taman sudah dapat mendukung tujuan desain taman, namun masih perlu ditambahkan beberapa vegetasi yang berbunga, berbiji dan/atau berbuah sehingga vegetasi lebih beragam (Gambar 21).

Satwa yang ada pada taman adalah jenis satwa yang sering dijumpai diberbagai tempat. Kucing biasanya memanfaatkan pohon yang rindang untuk berteduh, demikian pula dengan burung yang memanfaatkan ranting-ranting pohon untuk bertengger. Keberadaan satwa juga memberikan kesan tapak yang nyaman dan asri, sehingga harus dipertahankan. Selain itu, diperlukan vegetasi yang tepat untuk menambah jenis satwa, khususnya burung, yang akan datang dengan sendirinya ke taman.

4.2.2 Aspek Sosial

Aktivitas yang terjadi di tapak adalah bermain ayunan, bermain jungkat-jungkit, bermain sepeda, mengobrol, memberi makan balita dan duduk-duduk. Aktivitas bermain sepeda pada tapak sebenarnya tidak diakomodasi pada tapak, namun banyak anak-anak yang bermain sepeda di tapak. Kegiatan bermain sepeda ini dapat diakomodasi dengan membuat ramp untuk jalur sepeda. Intesitas pengguna tapak ramai pada jam-jam tertentu, yaitu 07.00-09.00 WIB dan 15.00- 17.00 WIB. Dengan intensitas yang cukup tinggi pun, taman masih tetap nyaman untuk dikunjungi. Pengguna taman sudah menggunakan taman yang ada di lingkungannya dengan cukup baik dan tidak ada penyalahgunaan fungsi taman.

Berdasarkan hasil kuisioner, pengguna taman akan lebih menyukai taman yang rindang, nyaman, dan didominasi oleh hamparan rumput. Menurut responden, taman adalah tempat bermain, bersantai yang nyaman dan bebas dari polusi, baik polusi udara maupun suara, yang bersifat rekreatif. Responden juga lebih menyukai taman yang berbentuk organik daripada geometrik, dengan kombinasi bahan alami dan buatan.

4.3Konsep

Dokumen terkait