• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain Taman Lingkungan untuk Anak Usia Sekolah (5-12 tahun) di Cluster Callysta, Perumahan Taman Permata Bintaro, Tangerang Selatan

Oleh : Grace Mutiara Lauren (A44080060)

Mahasiswa Departemen Arsitektur Lanskap Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor (IPB)

1. Berapa banyak cluster yang ada di perumahan? Apa saja?

2. Berapa banyak unit rumah yang ada di cluster? Berapa unit rumah yang ditempati?

3. Berapa jumlah Kepala Keluarga (KK), RT, dan RW? 4. Warga cluster didominasi oleh suku apa saja?

5. Tingkat pendidikan tertinggi dan terendah warga cluster Callysta. 6. Tingkat perekonomiaan warga cluster Callysta.

7. Rasio umur warga cluster Callysta.

8. Apakah taman berfungsi dengan baik? Apakah digunakan dengan maksimal oleh warga?

9. Siapakah yang mengelola taman? Pihak pengembang atau warga?

10.Hal apa sajakah yang dilakukan oleh warga untuk menjaga taman lingkungan agar berfungsi dengan baik?

Sekolah Dasar di Cluster Callysta Permata, Perumahan Taman Permata Bintaro, Tangerang Selatan. Dibimbing oleh DEWI REZALINI ANWAR.

Taman lingkungan adalah sebuah taman di kawasan perumahan yang digunakan dan dimiliki oleh masyarakat setempat. Taman lingkungan merupakan sebuah ruang terbuka dengan fungsi baik sosial dan estetika sebagai media untuk kegiatan rekreatif atau kegiatan lainnya di kawasan perumahan (UU No 5 Tahun 2008). Dilihat dari kondisi ruang terbuka yang terus berkurang menyebabkan anak-anak lebih menyukai bermain komputer dan menonton TV sehingga anak-anak cenderung lebih pasif dan individual. Oleh karena itu, dibutuhkan desain taman lingkungan untuk anak usia sekolah untuk menciptakan ruang bermain yang rekreatif dan edukatif bagi anak-anak.Desain adalah mencari bentuk-bentuk yang memenuhi program. Ini berkaitan dengan solusi tertentu, sementara program ini berkaitan dengan karakteristik umum dan hasil yang diinginkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosial dengan wawancara dan penyebaran kuisioner awal pada 30 responden untuk membentuk 3 alternatif desain. Ketiga alternatif desain ini dinilai dan dipilih oleh 10 responden untuk menghasilkan desain final. Desain final merupakan kombinasi dari ketiga alternatif desain yang dapat memenuhi fungsi sosial dan edukatif bagi pengguna taman lingkungan. Desain final ini akan dijelaskan dalam gambar denah lanskap, denah penanaman lanskap, gambar detil berupa gambar potongan keseluruhan tapak, gambar detil hardscape dan softscape, serta gambar perspektif.

Kata kunci: anak usia sekolah, desain lanskap, dan taman lingkungan.

ABSTRACT

Neighborhood park is a park in the residential area that is used and owned by the local community. Neighborhood park is an open space with both social and aesthetic functions as a medium for recreational activities or other activities in the area of housing (Act No. 5 of 2008). Viewed from the condition of open space an ever reduced made children to prefer playing computer and watching TV so they looks more passive and individual. Therefore, we need a neighborhood park design for school age children to create a space for playing. Design is the search for forms that satisfy a program. It deals with particular solutions, while the program is concerned with general characteristics and desired outcomes. The method used in this research is a social approach to interviews and distribution of questionnaires beginning at 30 respondents to form three design alternatives. The three design alternatives is assessed and selected by 10 correspondents to produce the final design. Final design is a combination of all three design alternatives that can meet the social and educational functions for the user neighborhood parks. Final design will be explained in the site plan, planting drawings, detail section drawings of site, hardscape and softscape detail drawings, and perspective drawings.

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Manusia membutuhkan tempat untuk berteduh serta melindungi dirinya dari perubahan cuaca. Tempat berteduh yang dimaksud adalah bangunan rumah atau struktur lainnya yang digunakan oleh manusia, disebut juga tempat tinggal. Dalam konteks tertentu, tempat tinggal memiliki arti yang sama dengan rumah, kediaman, akomodasi, perumahan, dan lain sebagainya (Anonim, 2012). Kawasan tempat tinggal yang baik didukung oleh kualitas lingkungan yang baik di sekitarnya. Kualitas lingkungan dapat ditingkatkan dengan adanya Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang memadai di kawasan tempat tinggal.

Salah satu RTH yang ada pada lingkungan perumahan/tempat tinggal adalah taman lingkungan. Taman lingkungan memberikan ruang untuk kegiatan yang bersifat rekreatif, baik aktif maupun pasif, dan juga sebagai ruang sosial bagi masyarakat di lingkungan tempat tinggal tersebut. Taman lingkungan juga memungkinkan masyarakat sekitarnya untuk berinteraksi dengan lingkungannya, baik bersifat alami maupun buatan. Pada dasarnya, manusia memiliki kebutuhan dasar untuk penyegaran diri melalui interaksinya dengan keindahan alam dan lingkungannya (Maslow 1943 dalam Huitt 2004).

Selain itu, taman lingkungan juga sering dimanfaatkan sebagai area bermain anak-anak dengan fasilitas-fasilitas pendukungnya. Selain aktivitas bermain yang rekreatif, aspek edukatif pun perlu dikembangkan dalam menciptakan taman lingkungan untuk anak-anak. Anak-anak merupakan pribadi yang masih bersih dan peka terhadap rangsangan-rangsangan yang berasal dari lingkungan (Hastuti, 2012). Menurut Hastuti (2012), anak yang berada di Sekolah Dasar (SD) adalah anak yang berada pada rentangan usia perkembangan anak yang sangat penting bagi kehidupannya, karena masih dapat menerima berbagai hal yang ada disekitarnya. Oleh karena itu, usia sekolah dasar merupakan sasaran yang sesuai untuk penelitian ini.

Dari hasil pengamatan yang dilakukan dengan kondisi yang ada saat ini, sebagian besar anak-anak yang tinggal di daerah perkotaan lebih banyak menghabiskan waktunya dengan kegiatan pasif dan cenderung individual, seperti

menonton TV, bermain game di komputer, dan sebagainya. Kecenderungan anak-anak yang lebih suka bermain di dalam rumah, dapat mengurangi fungsi dari RTH/taman di kawasan perumahan, khususnya perkotaan.

Taman lingkungan yang berada di cluster Callysta sudah digunakan dengan baik oleh warga yang mayoritas adalah keluarga yang mempunyai anak pada usia sekolah dasar. Mayoritas pengguna taman ini adalah anak-anak, baik warga cluster maupun dari luar cluster, yang berkunjung ke taman pada sore hari saat hari kerja (Senin-Jumat) dan hari libur (Sabtu dan Minggu). Untuk mengurangi kecenderungan yang terjadi pada anak-anak saat ini, maka diperlukan suatu studi untuk mendesain taman lingkungan bagi anak usia sekolah sebagai bentuk pemanfaatan RTH di kawasan perumahan. Taman ini diharapkan dapat menjadi sarana bermain sekaligus dapat meningkatkan kepedulian dan kesadaran lingkungan pengguna, khususnya bagi anak-anak. Oleh karena itu, taman lingkungan pada cluster ini sesuai untuk lokasi penelitian.

1.2Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. mengidentifikasi dan menganalisis karakter pengguna taman lingkungan untuk mengetahui kebutuhan dan harapan pengguna khususnya bagi anak-anak,

2. menyusun konsep desain taman lingkungan yang berwawasan lingkungan bagi anak-anak,

3. mendesain taman lingkungan yang mampu meningkatkan kesadaran lingkungan bagi penggunanya, khususnya anak-anak.

1.3Manfaat

Manfaat dari perancangan taman lingkungan adalah:

1. acuan, masukan/rekomendasi, dan bahan pertimbangan bagi perencana, perancang, dan pengelola perumahan (stakeholder) serta pemerintah dalam menata taman lingkungan yang fungsional dan estetik,

2. pembelajaran bagi mahasiswa dalam perancangan taman lingkungan, yang fungsional dan estetik serta sesuai dengan aktivitas dan harapan pengguna khususnya bagi anak-anak,

3. karya baru dalam Arsitektur Lanskap dalam mendesain taman lingkungan dengan melibatkan warga sebagai pengguna untuk menciptakan taman yang fungsional dan estetik.

1.4Kerangka Pikir

Sebuah taman lingkungan dibentuk oleh aspek fisik dan bio-fisik serta aspek sosial. Kedua aspek ini akan diidentifikasi dan dianalisis, baik secara deskriptif maupun spasial. Hasil dari analisis ini adalah sintesis dan konsep, yang akan dikembangkan dalam perancangan taman lingkungan di kawasan perumahan (Gambar 1).

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian Peningkatan kualitas lingkungan tempat tinggal

Ruang Terbuka Hijau (RTH) di cluster Callysta

Taman lingkungan

Analisis dan Sintesis

Konsep

Desain taman lingkungan untuk anak usia sekolah dasar di cluster Callysta

Denah lanskap, gambar detail, perspektif, program

Aspek Fisik dan Biofisik (lokasi&batas tapak, visual, sirkulasi&aksesibilitas, iklim, topografi,

fasilitas, vegetasi dan satwa)

Aspek Sosial

(pengguna [orang tua dan anak-anak], kebutuhan pengguna, aktivitas, waktu

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Dokumen terkait