• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aspek Kesejahteraan Masyarakat (AKM)

Bab IV HASIL DAN

4. Indeks Kinerja Pembangunan Provinsi Bali

4.1. Aspek Kesejahteraan Masyarakat (AKM)

Aspek Kesejahteraan Masyarakat (AKM) merupakan salah satu aspek yang mendukung Indeks Kinerja Pembangunan (IKP). AKM dapat mencerminkan seberapa baik tingkat kesejahteraan masyarakat di suatu daerah. Selama tahun 2009 – 2013, Aspek Kesejahteraan Masyarakat (AKM) cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 nilai AKM adalah sebesar 0,3149. Lalu pada tahun 2010 nilai AKM mengalami

2009 2010 2011 2012 2013 IKP 0,4514 0,4949 0,5685 0,5314 0,5743 AKM 0,3149 0,3681 0,4215 0,4004 0,5060 APU 0,8028 0,8107 0,9635 0,8893 0,8398 ADSD 0,2951 0,3769 0,3563 0,3261 0,2568 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1 Gambar 4.2

96 Analisis Indeks Kinerja Pembangunan Prov. dan Kab/Kota se Bali Tahun 2013 peningkatan sebesar 0,0532 poin, menjadi 0,3681. Peningkatan nilai AKM yang terjadi pada tahun 2010 didorong oleh peningkatan kedua komponen pendukung AKM, yaitu aspek kesejahteraan dan pemertaan ekonomi (KPE) sebesar 0,0558 poin dan aspek kesejahteraan sosial (Kso) sebesar 0,0490 poin.

Pada tahun 2011 nilai AKM kembali mengalami peningkatan, dari 0,3681 poin menjadi 0,4215 poin. Peningkatan nilai AKM pada tahun 2011 lebih didorong oleh meningkatnya nilai pada komponen aspek kesejahteraan dan pemertaan ekonomi (KPE), karena disisi lain nilai komponen aspek kesejahteraan sosial justru mengalami penurunan. Nilai aspek kesejahteraan dan pemertaan ekonomi (KPE) mengalami peningkatan lebih signifikan sebesar 0,1047 dibandingkan dengan penurunan nilai pada aspek kesejahteraan sosial yang turun sebesar 0,0325.

Memasuki tahun 2012 nilai AKM mengalami sedikit penurunan dibandingkan dengan tahun 2011. Pada tahun 2012 nilai AKM sebesar 0,4004 mengalami penurunan sebesar 0,0211 poin dibandingkan dengan nilai AKM tahun 2011. Turunnya nilai AKM Provinsi Bali pada tahun 2012 didorong oleh turunnya nilai pada aspek kesejahteraan dan pemertaan ekonomi (KPE) sebesar 0,0211 poin dan aspek kesejahteraan sosial (Kso) sebesar 0,0444 poin. Meskipun mengalami penurunan nilai dibandingkan tahun 2011, namun jika dibandingkan dengan nilai AKM pada tahun 2009 dan 2010, nilai AKM pada tahun 2012 masih masih lebih

Analisis Indeks Kinerja Pembangunan Prov. dan Kab/Kota se Bali Tahun 2013 97

tinggi dibandingkan nilai AKM pada tahun 2009 dan 2010.

Pada tahun 2013, nilai AKM Provinsi Bali kembali mengalami peningkatan cukup signifikan. Nilai AKM Provinsi Bali pada tahun 2013 adalah sebesar 0,5060 poin, atau mengalami peningkatan sebesar 0,1056 poin dibandingkan dengan nilai AKM pada tahun 2012. Peningkatan nilai AKM pada tahun 2013, didorong oleh meningkatnya nilai pada aspek kesejahteraan dan pemertaan ekonomi (KPE) sebesar 0,1838 poin. Ini berarti bahwa pembangunan di Provinsi Bali sudah mampu mengurangi kesenjangan pendapatan dan pemerataan ekonomi masyarakat. Namun di sisi lain terjadi penurunan pada aspek kesejahteraan sosial yang ditunjukkan dengan turunnya nilai aspek kesejahteraan sosial (Kso) walaupun tidak signifikan. Hal ini mengindikasikan pembangunan di Provinsi Bali belum mampu untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesempatan kerja.

2009 2010 2011 2012 2013 AKM 0,3149 0,3681 0,4215 0,4004 0,5060 KPE 0,4388 0,4946 0,5993 0,5549 0,7387 Kso 0,1078 0,1569 0,1243 0,1423 0,1172

Gambar 4.3

98 Analisis Indeks Kinerja Pembangunan Prov. dan Kab/Kota se Bali Tahun 2013 Apabila dilihat berdasarkan wilayah kabupaten/kota, maka dapat diketahui bahwa penurunan Aspek Kesejahteraan Masyarakat (AKM) terjadi pada beberapa wilayah kabupaten/kota di Bali yakni Kabupaten Badung menurun 0,0856 poin, Kabupaten Klungkung 0,0071 poin, dan Kabupaten Karangasem 0,0736 poin. Sedangkan kabupaten/kota lainnya mengalami peningkatan pada aspek kesejahteraan masyarakat. Kabupaten/kota yang mengalami peningkatan tersebut adalah Kabupaten Jembrana meningkat 0,0078 poin, Kabupaten Tabanan meningkat sebesar 0,0389 poin, Kabupaten Gianyar meningkat sebesar 0,0766 poin, Kabupaten Bangli meningkat sebesar 0,0096 poin, Kabupaten Buleleng meningkat sebesar 0,0089 poin, dan Kota Denpasar meningkat sebesar 0,0282 poin.

Dari sisi peringkat yang diperoleh oleh masing-masing kabupaten/kota pada aspek kesejahteraan masyarakat, pada tahun 2013 relatif hampir sama dengan tahun 2012, hanya terjadi beberapa perubahan peringkat kabupaten/kota. Peringkat pertama, kedua, dan ketiga masih diduduki oleh kabupaten/kota yang sama dengan tahun sebelumnya yaitu masing-masing, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, serta Kabupaten Bangli. Sementara itu, penurunan nilai AKM Kabupaten Karangasem sebesar 0,0736 poin pada tahun 2013, menyebabkan peringkat Kabupaten Karangasem turun signifikan, dari peringkat empat menjadi peringkat delapan. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Analisis Indeks Kinerja Pembangunan Prov. dan Kab/Kota se Bali Tahun 2013 99

Tabel. 4.1. Nilai Indeks Aspek Kesejahteraan Masyarakat (AKM) menurut kabupaten/Kota, 2009 - 2013

Indeks AKM Je m bra na Taba nan B adun g Gi anya r K lung kung B angl i K ara ngas em B ul el eng D enpas ar BA LI 2009 0,3812 0,4316 0,6256 0,4265 0,3694 0,4551 0,3605 0,3716 0,4301 0,3149 2010 0,2826 0,4258 0,5140 0,4618 0,3873 0,4480 0,3882 0,4265 0,5173 0,3681 2011 0,3479 0,4533 0,5335 0,4291 0,3375 0,4941 0,4162 0,3418 0,4981 0,4215 2012 0,3673 0,3961 0,6191 0,4396 0,3654 0,4382 0,4355 0,3703 0,4199 0,4004 2013 0,3751 0,4350 0,5335 0,5163 0,3582 0,4479 0,3619 0,3793 0,4443 0,5060 RANK 2009 6 3 1 5 8 2 9 7 4 2010 9 6 2 3 8 4 7 5 1 2011 7 4 1 5 9 3 6 8 2 2012 8 6 1 2 9 3 4 7 5 2013 7 5 1 2 9 3 8 6 4

4.1.1. Aspek Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi (KPE)

Aspek kesejahteraan dan pemerataan Ekonomi merupakan (KPE) merupakan salah satu komponen pendukung pada AKM. Pada tahun 2013 aspek kesejahteraan dan pemerataan ekonomi mengalami peningkatan sebesar 0,1838. Peningkatan ini terjadi karena meningkatnya indeks beberapa komponen pembentuk Aspek Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi (KPE), seperti komponen laju inflasi PDRB dan pemerataan pendapatan. Disisi lain nilai indeks komponen pertumbuhan ekonomi, PDRB per Kapita, dan komponen ketimpangan kemakmuran justru mengalami penurunan. Namun penurunan yang terjadi

100 Analisis Indeks Kinerja Pembangunan Prov. dan Kab/Kota se Bali Tahun 2013 tidak terlalu signifikan sehingga, pengaruhnya terhadap nilai KPE relatif lebih kecil dibandingkan indeks komponen laju inflasi PDRB dan pemerataan pendapatan yang mengalami peningkatan.

Apabila ditinjau dari kabupaten/kota, kabupaten/kota yang cenderung membentuk nilai aspek KPE Provinsi Bali mengalami penurunan adalah KPE Kabupaten Badung dan Kabupaten Karangasem. Sedangkan kabupaten lainnya, yaitu: Kabupaten Jembrana, Tabanan, Gianyar, Klungkung, Bangli, Buleleng, dan Kota Denpasar mengalami peningkatan pada aspek tersebut.

Semetara itu, jika kita lihat komponen penyusunan aspek kesejahteraan dan pemerataan ekonomi di masing-masing kabupaten/kota, maka akan tampak perbedaan sesuai dengan kondisi daerah masing-masing. Seperti pada Kabupaten Badung yang mengalami penurunan aspek KPE, yang disebabkan karena adanya penurunan indeks pada hampir semua komponen, kecuali indeks pada komponen ketimpangan kemakmuran yang mengalami peningkatan. Sementara itu, pada Kabupaten Karangasem yang juga mengalami penurunan aspek KPE, penurunan disebabkan karena turunnya indeks pada komponen laju inflasi PDRB dan komponen pemerataan pendapatan, sedangkan indeks pada komponen pertumbuhan ekonomi, PDRB per kapita, serta ketimpangan kemakmuran mengalami peningkatan.

Analisis Indeks Kinerja Pembangunan Prov. dan Kab/Kota se Bali Tahun 2013 101

Tabel. 4.2. Komponen Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi (KPE) menurut kabupaten/Kota, 2008 – 2013

4.1.2. Aspek Kesejahteraan Sosial (KSo)

Aspek pendukung AKM berikutnya adalah aspek kesejahteraan sosial (Kso). Pada tahun 2013 aspek kesejahteraan sosial (Kso) mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2012. Kondisi ini berbeda Komponen KPE J e m b ra n a T a b a n a n B a d u n g G ia n y a r K lu n g k u n g B a n g li K a ra n g a s e m B u le le n g D e n p a s a r B A L I 2009 0,8534 0,9631 1,1311 1,0494 0,8706 1,0109 0,8871 1,0795 1,1549 0,9433 2010 0,8107 1,0082 1,1501 1,0734 0,9640 0,8833 0,9042 1,0391 1,1671 1,0344 2011 0,9250 0,9584 1,1027 1,1142 0,9577 0,9625 0,8555 1,0077 1,1162 1,0688 2012 0,9261 0,9268 1,1463 1,0652 0,9465 0,9396 0,8995 1,0226 1,1274 1,0443 2013 0,8862 0,9940 1,0561 1,0591 0,9405 0,9248 0,9566 1,1054 1,0773 0,9965 2009 0,9153 0,6896 1,7461 0,9684 0,9652 0,9884 1,0776 0,8593 0,7901 0,4925 2010 0,7479 0,8377 1,2843 1,1167 0,9767 0,8773 0,8602 0,9928 1,3065 0,6542 2011 0,9653 0,9662 0,8488 1,0334 1,1160 0,9256 1,1060 0,9518 1,0868 0,9809 2012 1,0949 0,8191 1,5392 1,0224 0,8613 0,9396 1,1674 0,6325 0,9235 1,2277 2013 0,9699 0,8752 1,1678 1,0275 0,9590 0,9833 1,0772 0,9590 0,9812 2,4819 2009 0,9194 0,8060 1,8619 1,0321 1,0548 0,6777 0,6450 0,7384 1,2646 1,0553 2010 0,9864 0,8642 1,6076 1,0678 1,1379 0,7525 0,6872 0,8220 1,0745 1,1014 2011 1,3089 1,1537 2,1095 0,0014 0,0015 1,0017 0,9097 1,0967 1,4166 1,4641 2012 0,9862 0,8695 1,5816 1,0808 1,1453 0,7560 0,6852 0,8314 1,0640 1,1048 2013 0,9834 0,8784 1,5653 1,0851 1,1468 0,7561 0,6871 0,8400 1,0579 1,1026 2009 0,9603 1,0237 0,9214 1,0083 1,1644 0,9175 0,8703 1,0590 1,0751 1,1786 2010 0,9797 0,9876 1,0896 1,0336 1,0869 0,8434 0,8846 0,9728 1,1219 1,2157 2011 1,1849 1,0752 0,9977 0,9664 1,1132 0,7893 0,8594 1,0123 1,0017 1,1261 2012 1,0836 1,0155 0,9525 0,9831 1,0156 0,8927 0,8412 0,9737 1,2420 1,1746 2013 1,0723 1,1162 1,0024 0,9237 1,0272 0,8760 0,9333 1,0703 0,9786 1,1353 2009 1,0694 0,9994 1,1348 1,0224 0,8335 1,1236 0,9182 0,9501 0,9487 0,8133 2010 1,0105 1,0226 0,9326 0,9987 0,9552 1,0821 1,0574 1,0151 0,9258 0,8693 2011 0,9171 0,9385 0,9690 1,0225 0,8770 1,2022 1,1168 1,0146 0,9424 0,8683 2012 0,9564 0,9666 1,0021 0,9938 0,9676 1,0960 1,1731 1,0287 0,8157 0,8224 2013 1,0106 1,0124 0,8532 1,1010 1,0634 1,1729 0,9648 1,0498 0,7720 0,9209 2009 0,5956 0,5375 0,8892 0,6251 0,4912 0,6348 0,5493 0,5462 0,6103 0,4388 2010 0,5494 0,5863 0,6989 0,6374 0,5814 0,6049 0,5818 0,6056 0,6335 0,4946 2011 0,5590 0,5769 0,7290 0,5327 0,4288 0,7110 0,6551 0,6190 0,6677 0,5993 2012 0,5714 0,5426 0,7784 0,6343 0,5839 0,6190 0,6693 0,5660 0,5142 0,5549 2013 0,5716 0,5607 0,6493 0,6864 0,6285 0,6538 0,5728 0,6104 0,5457 0,7387

Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi (KPE) Pertumbuhan Ekonomi (PEk)

Laju Inflasi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

PDRB Per Kapita (Kapita)

Ketimpangan Kemakmuran (KKe)

102 Analisis Indeks Kinerja Pembangunan Prov. dan Kab/Kota se Bali Tahun 2013 dengan aspek kesejahteraan dan pemerataan ekonomi (KPE) yang mengalami peningkatan di tahun 2013. Turunnya nilai pada aspek Kesejahteraan sosial Provinsi Bali, disebabkan karena menurunnya jumlah lulusan universitas serta meningkatnya angka kemiskinan di Provinsi Bali pada tahun 2013. Hal ini ditunjukkan dengan turunnya indeks pada komponen pendidikan dan komponen kemiskinan.

Apabila dilihat berdasarkan wilayah, jumlah kabupaten/kota yang mengalami peningkatan dan penurunan jumlahnya relatif seimbang. Kabupaten/kota yang mengalami peningkatan aspek kesejahteraan sosial adalah Kabupaten Jembrana, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Gianyar, dan Kota Denpasar. Sedangkan Kabupaten Badung, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng mengalami penurunan pada aspek ini.

Jika dilihat pada masing-masing daerah maka akan terdapat perbedaan komponen yang berpengaruh pada peningkatan maupun penurunan pada nilai aspek kesejahteraan sosial. Misalnya pada Kabupaten Gianyar yang pada tahun 2013 mengalami peningkatan nilai aspek kesejahteraan sosial paling tinggi diantara daerah lainnya, jika dilihat masing-masing komponen, ternyata hampir semua komponen mengalami penurunan indeks, hanya pada komponen pendidikan mengalami peningkatan. Sementara itu pada Kabupaten Tabanan yang juga mengalami peningkatan pada aspek kesejahteraan sosial, komponen yang mengalami peningkatan nilai adalah komponen kesempatan kerja,

Analisis Indeks Kinerja Pembangunan Prov. dan Kab/Kota se Bali Tahun 2013 103

sedangkan komponen lainnya mengalami penurunan. (selengkapnya lihat Tabel 4.3.)

Tabel. 4.3. Komponen Kesejahteraan Sosial (KSo) menurut kabupaten/Kota, 2009 – 2013

Dokumen terkait