• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dengan melakukan indeks komposit terhadap ketiga indikator pembentuk yaitu aspek kesejahteraan masyarakat (AKM), aspek pelayanan umum (APU) dan aspek daya saing daerah (ADSD), ternyata pada tahun 2013 angka IKP Provinsi Bali mencapai 0,5742 atau mengalami peningkatan sebesar 0,0428 poin dibandingkan tahun 2012 yang sebesar 0,5314 poin. Komponen ADSD J e m b ra n a T a b a n a n B a d u n g G ia n y a r K lu n g k u n g B a n g li K a ra n g a s e m B u le le n g D e n p a s a r B A L I 2009 0,9713 0,9138 1,4020 0,9143 0,9396 0,8194 0,7404 0,9010 1,3981 1,0450 2010 0,9763 0,9458 1,4789 0,9280 0,8843 0,7527 0,7431 0,8670 1,4239 1,0808 2011 1,0767 1,0462 1,4884 0,6660 0,7346 0,7970 0,7761 0,9291 1,4859 1,1695 2012 0,9988 0,9780 1,4826 1,1525 0,6657 0,5910 0,6960 0,8780 1,5572 1,1716 2013 0,9086 0,9556 1,4030 1,0207 0,9144 0,7552 0,6995 0,9077 1,4353 1,1026 2009 0,7770 0,8839 1,8000 1,2925 0,6335 0,5687 0,7860 0,8890 1,3694 0,3642 2010 0,7686 0,8738 1,6843 1,2856 0,7721 0,6432 0,8153 0,9279 1,2293 0,3642 2011 0,8505 0,8308 1,8021 1,3077 0,6341 0,5454 0,8618 0,8137 1,3539 0,3642 2012 0,9090 0,8365 1,9884 1,3366 0,6767 0,5426 0,9061 0,8229 0,9812 0,3642 2013 0,7878 0,7492 1,5916 1,2248 0,6298 0,5615 0,8276 0,8056 1,8219 0,3642 2009 0,9229 0,1507 1,5709 0,9881 0,5312 0,6432 0,5965 0,8897 2,7067 1,2284 2010 2,5636 0,4140 1,6142 0,5834 0,9135 0,4957 0,6148 0,5963 1,2045 0,9845 2011 1,2587 0,3356 1,4034 0,9792 1,0475 0,6416 0,7464 0,9680 1,6196 1,1052 2012 1,1196 0,6896 0,5856 1,0010 1,3324 0,7121 0,5995 1,1133 1,8470 1,1779 2013 1,3530 0,2473 0,6955 0,6117 1,6118 0,8612 0,7256 1,3460 1,5479 1,3562 2009 0,4266 0,4804 0,8980 0,3723 0,3056 0,0350 -0,0566 0,2030 2,2796 0,6251 2010 0,4714 0,5297 0,7045 0,4710 0,3246 0,1031 -0,0362 0,2647 2,1111 0,6357 2011 0,4674 0,4952 0,6859 0,4412 0,2621 0,0469 -0,0340 0,4091 2,1701 0,6060 2012 0,5223 0,4595 0,6417 0,4431 0,2340 0,0075 -0,0588 0,3706 2,3239 0,5813 2013 0,5222 0,4684 0,6216 0,4462 0,2446 0,0107 -0,0532 0,3814 2,3021 0,5797 2009 0,3346 0,5696 0,6468 0,3566 0,3572 0,1632 0,1468 0,2427 0,8742 0,2951 2010 -0,0946 0,5268 0,5542 0,5135 0,2666 0,2259 0,1561 0,3463 1,1970 0,3769 2011 0,3023 0,5553 0,6247 0,3202 0,1381 0,1589 0,1378 0,3081 1,1465 0,3563 2012 0,3512 0,4240 0,8564 0,4594 0,0345 0,0626 0,1510 0,2382 1,1144 0,3261 2013 0,2424 0,5290 0,7330 0,5121 0,0270 0,0733 0,1078 0,1851 1,2822 0,2568

Kemampuan Ekonomi Daerah (KEDa)

Fasilitas Wilayah/Infrastruktur (FWIn)

Iklim Investasi (Invest)

Aspek Daya Saing Daerah ( ADSD) Sumberdaya Manusia (SDM)

114 Analisis Indeks Kinerja Pembangunan Prov. dan Kab/Kota se Bali Tahun 2013 Pada tingkat kabupaten/kota, hanya terdapat empat kabupaten/kota yang mengalami peningkatan angka IKP yaitu Kabupaten Tabanan sebesar 0,0043 poin, Kabupaten Gianyar sebesar 0,0631 poin, Kabupaten Klungkung sebesar 0,0559 poin, dan Kabupaten Bangli sebesar 0,0514.

Tabel. 4.9. Indeks Kinerja Pembangunan (IKP) menurut Kabupaten/Kota, 2009 – 2013 IKP Je m bra na Taba nan B adun g Gi anya r K lung kung B angl i K ara ngas em B ul el eng D enpas ar BA LI 2009 0,4940 0,5704 0,7271 0,5307 0,5496 0,5460 0,4639 0,4894 0,7749 0,4940 2010 0,3983 0,5707 0,6221 0,5694 0,5484 0,5609 0,4919 0,5534 0,8308 0,3983 2011 0,5226 0,5901 0,6347 0,5272 0,5567 0,5684 0,4866 0,4738 0,7858 0,5226 2012 0,5133 0,5666 0,7246 0,5603 0,5036 0,5393 0,5144 0,4809 0,7429 0,5133 2013 0,4791 0,5708 0,6450 0,6234 0,5595 0,5907 0,4778 0,4783 0,7299 0,4791 RANK 2009 7 3 2 6 4 5 9 8 1 2010 9 3 2 4 7 5 8 6 1 2011 7 3 2 6 5 4 8 9 1 2012 7 3 2 4 8 5 6 9 1 2013 7 5 2 3 6 4 9 8 1

Adanya perubahan nilai IKP dari tahun ke tahun menyebabkan adanya sedikit perubahan pada posisi masing-masing kabupaten/kota dalam peringkat IKP. Pada tahun 2013, peringkat pertama dan kedua IKP ditempati oleh kabupaten/kota yang sama dengan tahun 2012, yaitu Kota Denpasar pada peringkat pertama dan Kabupaten Badung pada peringkat kedua. Kabupaten

Analisis Indeks Kinerja Pembangunan Prov. dan Kab/Kota se Bali Tahun 2013 115

Jembrana yang pada tahun 2012 berada pada peringkat ketujuh juga tidak mengalami perubahan peringkat pada tahun 2013. Sedangkan Kabupaten Tabanan dan Kabupaten Karangasem mengalami penurunan peringkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. (selengkapnya lihat Tabel 4.9.)

Sebagai sebagai tolak ukur keberhasilan pembangunan maka dapat diketahui dengan melihat hubungan antara IKP dan IPM. Pada tahun 2012 posisi dari sembilan kabupaten/kota terbagi dalam empat kelompok yaitu kelompok kabupaten/kota yang berada di Kuadran I, II, III, IV. Pada kelompok kuadran I terdapat empat kabupaten/kota diantaranya adalah Kabupaten Tabanan, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, dan Kota Denpasar. Kelompok pada kuadran I memiliki arti

Jembrana Tabanan Badung Gianyar Klungkung Bangli Karangasem Buleleng Denpasar 0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60 0,70 0,80 66,00 68,00 70,00 72,00 74,00 76,00 78,00 80,00 Gambar 4.6

116 Analisis Indeks Kinerja Pembangunan Prov. dan Kab/Kota se Bali Tahun 2013 bahwa kabupaten tersebut memiliki nilai IPM dan IKP yang melebihi nilai provinsi sehingga dapat dikatakan bahwa kabupaten/kota tersebut merupakan kabupaten/kota yang sudah maju dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya. Pada kelompok kuadran II ditempati oleh Kabupaten Bangli. Pada posisi ini kabupaten tersebut berarti memiliki nilai IPM dibawah nilai provinsi namun memiliki nilai IKP diatas nilai provinsi. Sehingga dapat dikatakan, kabupaten-kabupaten yang berada pada kelompok ini sedang berkembang dalam hal pembangunan. Selanjutnya pada kelompok kuadran III terdapat tiga kabupaten diantaranya, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng. Hal ini berarti bahwa kabupaten-kabupaten tersebut memiliki nilai IPM dan IKP yang berada dibawah nilai provinsi, sehingga membutuhkan perhatian yang khusus dalam proses pembangunan. Pada kuadran IV ditempati oleh dua kabupaten, yaitu Kabupaten Jembrana dan Kabupaten Tabanan. Kabupaten-kabupaten yang berada pada kelompok kuadran ini, memiliki nilai IKP yang berada di bawah nilai provinsi, namun memiliki nilai IPM diatas nilai provinsi.

Analisis Indeks Kinerja Pembangunan Prov. dan Kab/Kota se Bali Tahun 2013 117

Setelah satu tahun berjalan, ternyata pada tahun 2013 kelompok kabupaten/kota tidak banyak mengalami perubahan. Hanya terjadi sedikit perubahan, dimana Kabupaten Tabanan yang pada tahun 2012 berada pada kelompok kuadran I, pada tahun 2013 mengalami penurunan dan masuk ke kuadran IV. Hal ini berarti Kabupaten Tabanan mengalami perlambatan dalam hal pembangunan dibandingkan tahun sebelumnya, sehingga meskipun nilai IKP Kabupaten Tabanan meningkat pada tahun 2013 tapi, nilainya lebih rendah dari nilai propinsi. (selengkapnya pada Gambar 4.7).

Jembrana Tabanan Badung Gianyar Klungkung Bangli Karangasem Buleleng Denpasar 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 66 68 70 72 74 76 78 80 Gambar 4.6

Bab V

PENUTUP

Simpulan

Saran

120 Analisis Indeks Kinerja Pembangunan Prov. dan Kab/Kota se Bali Tahun 2013 Halaman ini sengaja dikosongkan

Analisis Indeks Kinerja Pembangunan Prov. dan Kab/Kota se Bali Tahun 2013 121

5.1. Simpulan

1. Nilai IKP Bali Tahun 2013 secara umum mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2012. Turunnya nilai IKP pada tahun 2013, didorong oleh turunnya nilai aspek pelayanan umum(APU), dari 0,8893 pada tahun 2012 menjadi 0,8398 pada tahun 2013 dan aspek daya saing ADSD yang juga turun, dari 0,3261 pada tahun 2012 menjadi 0,2568 pada tahun 2013.

2. Aspek pelayanan umum (APU) yang pada tahun 2013 mengalami penurunan, dari 0,8893 menjadi 0,8398. Penurunan ini didorong oleh turunnya nilai kedua komponen pembentuk yaitu pelayanan dasar (PDa) dan pelayanan penunjang (PPe).

3. Aspek daya saing daerah (ADSD) juga mengalami penurunan di tahun 2013, penurunannya disebabkan karena turunnya nilai dari komponen kemampuan ekonomi daerah (KEDa) dan sumber daya manusia (SDM).

4. Meningkatnya SDM di Bali yang ditunjukkan dengan peringkat IPM yang meningkat, ternyata belum mampu untuk meningkatkan kinerja pembangunan di Bali secara umum.

5. Setelah satu tahun berjalan, ternyata pada tahun 2013 kelompok kabupaten/kota tidak banyak mengalami perubahan. Hanya Kabupaten Tabanan yang mengalami penurunan, dimana nilai IKP Tabanan lebih rendah dari nilai IKP provinsi, shingga pada tahun 2013 Kabupaten Tabanan masuk kelompok kuadran IV.

122 Analisis Indeks Kinerja Pembangunan Prov. dan Kab/Kota se Bali Tahun 2013

5.2. Saran

1. Pemerintah daerah dapat menjadikan nilai indeks kinerja sebagai tolak ukur keberhasilan pembangunan yang telah dilaksanakan, sehingga dapat dilihat kekurangan pelaksanaan pembangunan pada tahun sebelumnya.

2. Dalam melaksanakan pembangunan, hendaknya pemerintah menciptakan program-program pembangunan yang lebih terpadu, tidak tumpang tindih, dan melibatkan berbagai lapisan masyarakat.

3. Meningkatkan pelayanan baik pelayanan dasar (pendidikan, kesehatan) maupun pelayanan penunjang (komunikasi, keamanan)

4. Meningkatkan keamanan agar terjadi stabilitas di berbagai aspek kehidupan masyarakat, sehingga akan tercipta iklim investasi yang lebih baik.

5. Peningkatan fasilitas wilayah atau infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas ekonomi antar wilayah agar terjadi pemerataan pembangunan serta meningkatkan kemampuan daerah untuk bersaing dengan daerah lain.

5.3. Rekomendasi Kab./Kota

Beradasarkan hasil penghitungan setiap komponen pembentuk IKP, maka beberapa rekomendasi yang ditujukan untuk setiap kabupaten/kota, yaitu:

Analisis Indeks Kinerja Pembangunan Prov. dan Kab/Kota se Bali Tahun 2013 123

1. Kab. Jembrana

IKP Kab. Jembrana walaupun mengalami penurunan sebesar 0,00342 namun tidak menyebabkan peringkat IKP mengalami perubahan pada tahun 2013. Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam pembangunan Kab. Jembrana kedepan, yaitu:

a. Peningkatan laju pertumbuhan ekonomi; b. Penekanan laju inflasi;

c. Peningkatan PDRB Per Kapita;

d. Penekanan tingkat ketimpangan kemakmuran;

e. Peningkatan pendidikan; f. Penekanan tingkat kemiskinan; g. Perluasan kesempatan kerja; h. Peningkatan pelayanan pendidikan; i. Peningkatan pelayanan kesehatan;

j. Peningkatan pelayanan lingkungan hidup; k. Peningkatan kemampuan ekonomi daerah; l. Peningakatan fasilitas wilayah/infrastruktur; m. Peningkatan Sumberdaya Manusia;

n. Peningkatan KB dan KS;

o. Peningkatan pelayanan komunikasi dan informatika;

2. Kab. Tabanan

IKP Kab. Tabanan mengalami peningkatan sebesar 0,0043 poin. Kendati mengalami peningkatan, namun tidak banyak berpengaruh pada IKP, sehingga menybabkan turunnya peringkat Tabanan, dari peringkat ketiga pada tahun 2012 ke peringkat

124 Analisis Indeks Kinerja Pembangunan Prov. dan Kab/Kota se Bali Tahun 2013 kelima pada tahun 2013. Beberapa hal yang menjadi penyebab sehingga perlu mendapat perhatian dalam pembangunan Kab. Tabanan kedepan, yaitu:

a. Peningkatan pendidikan; b. Peningkatan kesehatan;

c. Penekanan tingkat kemiskinan;

d. Penurunan tindak kejahatan di masyarakat; e. Peningkatan pelayanan pendidikan;

f. Peningkatan pelayanan kesehatan;

g. Peningkatan pelayanan lingkungan hidup; h. Peningkatan kemampuan ekonomi daerah; i. Peningakatan fasilitas wilayah/infrastruktur; j. Penciptaan iklim investasi yang baik;

k. Peningkatan KB dan KS;

l. Peningkatan pelayanan komunikasi dan informatika;

m. Peningkatan penyelenggaraan keamanan dan ketertiban masyarakat;

3. Kab. Badung

IKP Kab. Badung mengalami penurunan sebesar 0,0797 poin. Namun penurunan ini tidak merubah posisi IKP pada peringkat kedua. Meskipun peringkat Kab. Badung tidak berubah namun ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam pembangunan Kab. Badung kedepan, yaitu:

a. Percepatan pertumbuhan ekonomi; b. Penekanan laju inflasi;

c. Peningkatan PDRB Per Kapita;

d. Peningkatan pemerataan pendapatan; e. Peningkatan tingkat kesehatan masyarakat;

Analisis Indeks Kinerja Pembangunan Prov. dan Kab/Kota se Bali Tahun 2013 125

f. Peningkatan pendidikan g. Peningkatan kesehatan

h. Penekanan tingkat kemiskinan i. Peningkatan pelayanan pendidikan j. Peningkatan pelayanan kesehatan

k. Peningkatan kemampuan ekonomi daerah l. Peningakatan fasilitas wilayah/infrastruktur m. Peningkatan Sumberdaya Manusia;

n. Peningkatan KB dan KS;

o. Peningkatan pelayanan komunikasi dan informatika;

4. Kab. Gianyar

IKP Kab. Gianyar mengalami peningkatan sebesar 0,0631 poin yang menyebabkan peringkat IKP meningkat dari 4 pada tahun 2012 menjadi 3 pada tahun 2013. Namun demikian ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam pembangunan Kab. Gianyar kedepan, yaitu:

a. Percepatan pertumbuhan ekonomi; b. Penekanan ketimpangan kemakmuran; c. Peningkatan kesehatan;

d. Penekanan tingkat kemiskinan; e. Perluasan kesempatan kerja;

f. Penurunan tindak kejahatan di masyarakat; g. Peningkatan kemampuan ekonomi daerah; h. Peningakatan fasilitas wilayah/infrastruktur; i. Peningkatan pelayanan komunikasi dan

126 Analisis Indeks Kinerja Pembangunan Prov. dan Kab/Kota se Bali Tahun 2013

5. Kab. Klungkung

IKP Kab. Klungkung mengalami peningkatan sebesar 0,0559 poin yang membuat peringkat IKP menngkat dari 8 pada tahun 2013 menjadi peringkat 6 pada tahun 2013. Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam pembangunan Kab. Klungkung kedepan, yaitu:

a. Percepatan pertumbuhan ekonomi; b. Peningkatan pendidikan;

c. Peningkatan kesehatan; d. Perluasan kesempatan kerja;

e. Peningakatan fasilitas wilayah/infrastruktur f. Peningkatan pelayanan komunikasi dan

informatika;

g. Peningkatan penyelenggaraan keamanan dan ketertiban masyarakat;

6. Kab. Bangli

IKP Kab. Bangli mengalami peningkatan sebesar 0,0514 poin yang menyebabkan naiknya peringkat IKP Bangli dari peringkat lima pada tahun 2012 menjadi peringkat empat pada tahun 2013. Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam pembangunan Kab. Bangli kedepan, yaitu:

a. Percepatan pertumbuhan ekonomi; b. Penekanan ketimpangan kemakmuran; c. Perluasan kesempatan kerja;

d. Peningkatan tingkat kesehatan masyarakat; e. Peningkatan pelayanan komunikasi dan

Analisis Indeks Kinerja Pembangunan Prov. dan Kab/Kota se Bali Tahun 2013 127

informatika;

7. Kab. Karangasem

IKP Kab. Karangasem mengalami penurunan sebesar 0,0366 poin yang juga menyebabkan peringkat IKP mengalami penurunan dari posisi keenam ke posisi sembilan. Untuk itu, beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam pembangunan Kabupaten Karangasem kedepan, yaitu:

a. Penekanan laju inflasi;

b. Peningkatan pemerataan pendapatan; c. Peningkatan tingkat kesehatan masyarakat; d. Peningkatan kesehatan;

e. Perluasan kesempatan kerja; f. Peningkatan pelayanan kesehatan;

g. Peningakatan fasilitas wilayah/infrastruktur; h. Peningkatan KB dan KS;

i. Peningkatan penyelenggaraan keamanan dan ketertiban masyarakat;

8. Kab. Buleleng

IKP Kab. Buleleng mengalami penurunan sebesar 0,0025 poin. Walaupun mengalami penurunan, peringkat IKP Buleleng mengalami sedikit perbaikan peringkat, dari peringkat sembilan menjadi peringkat delapan. Untuk itu, beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam pembangunan Kab. Buleleng kedepan, yaitu:

a. Peningkatan tingkat kesehatan masyarakat; b. Peningkatan pelayanan lingkungan hidup; c. Peningakatan fasilitas wilayah/infrastruktur

128 Analisis Indeks Kinerja Pembangunan Prov. dan Kab/Kota se Bali Tahun 2013 d. Peningkatan KB dan KS;

e. Peningkatan pelayanan komunikasi dan informatika;

f. Peningkatan penyelenggaraan keamanan dan ketertiban masyarakat;

9. Kota Denpasar

IKP Kota Denpasar mengalami penurunan sebesar 0,0129 poin. Meski mengalami penurunan, akan tetapi Kota Denpasar tetap mampu mempertahankan peringkatnya pada peringkat pertama. Namun demikian, ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian Kota Denpasar dalam pembangunan kedepan, yaitu:

a. Percepatan pertumbuhan ekonomi; b. Peningkatan PDRB Per Kapita;

c. Penekanan pada ketimpangan kemakmuran; d. Peningkatan pemerataan pendapatan; e. Peningkatan pendidikan;

f. Peningkatan kesehatan; g. Perluasan kesempatan kerja;

h. Penurunan tindak kejahatan di masyarakat; i. Peningkatan pelayanan pendidikan;

j. Peningkatan pelayanan kesehatan;

k. Peningkatan kemampuan ekonomi daerah; l. Penciptaan iklim investasi yang baik; m. Peningkatan Sumberdaya Manusia; n. Peningkatan KB dan KS;

o. Peningkatan pelayanan komunikasi dan informatika;

Dokumen terkait