• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2. Analisis Lingkungan Internal

4.2.4. Aspek Pemasaran

Pemasaran merupakan aktivitas yang berhubungan dengan pemberian sarana yang dapat digunakan oleh pembeli untuk membeli produk dan mempengaruhi calon pembeli untuk membeli, seperti iklan, promosi, tenaga penjual, penetapan kuota dan penetapan harga. Keseluruhan aktivitas tersebut tercakup dalam bauran pemasaran. Bauran pemasaran atau marketing mix dalam pemasaran terdiri dari empat komponen, yaitu :

1. Produk

Analisis lingkungan internal pada bagian produk pada aspek pemasaran dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Keanekaragaman Produk

Produk utama PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor adalah air. Namun, PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor bukan menjual

air melainkan sebagai fasilitator untuk mengolah air baik yang bersumber dari mata air maupun air permukaan menjadi bersih dan kemudian didistribusikan kepada pelanggan. Selain pendistribusian air bersih kepada pelanggan, PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor memiliki Zone Air Minum Prima (ZAMP) yaitu ATM air dimana airnya dapat langsung diminum tanpa harus direbus terlebih dahulu. Saat ini, ZAMP berada di lima titik yaitu Perumahan Tirta Pakuan, Kelurahan Tajur, PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, Balai Kota dan Kebun Raya.

Adapun tujuan pengembangan ZAMP yaitu untuk mensosialisasikan kepada masyarakat Bogor bahwa PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor merupakan perusahaan air minum bukan perusahaan air bersih dan sebagai pilot project untuk mengembangkan proyek Kran Air Siap Minum (KASM). Tidak semua PDAM di Indonesia dapat mengembangkan KASM dan ZAMP karena pendistribusian air harus 24 jam dengan tekanan air yang sesuai. Hal ini dilakukan untuk menghindari terkontaminasinya air oleh bakteri. Oleh karena itu, PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor berorientasi pada pelaksanaan KASM dan ZAMP sebagai kekuatan perusahaan. b. Kualitas Produk

Kualitas produk merupakan salah satu faktor yang menjadi perhatian PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor. Untuk menentukan kualitas air baku dan air minum, perusahaan menggunakan parameter sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907/ Menkes/ SK/ VII/ 2002. Dengan adanya parameter tersebut maka air baku dan air minum PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor merupakan air yang berkualitas dan sesuai dengan standar kesehatan. Daftar persyaratan kualitas air yang digunakan untuk air minum, air bersih dan air baku dapat dilihat pada Lampiran 5.

c. Pelayanan kepada Konsumen

Pelayanan yang diberikan kepada konsumen mencakup memberikan informasi yang dibutuhkan konsumen, menanggapi pengaduan dari konsumen dan melayani pembayaran. Adapun produk layanan lainnya seperti pemasangan baru, pemindahan letak meter, balik nama pelanggan, tutupan sementara atas permintaan pelanggan, tes kualitas air dan pembelian air melalui mobil tangki. Loket pembayaran air PDAM Tirta Pakuan dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Loket Pembayaran Air

Lokasi Loket Alamat Loket Kantor PDAM Tirta

Pakuan

Jl. Siliwangi No. 121

Jl. Kapten Muslihat No. 11-13 Bank Jabar

Jl. Raya Tajur (Samping Megaswara)

Bank BNI Jl. Ir. H. Juanda No. 52 Bank Mandiri Jl. Kapten Muslihat No. 17 Bank Lippo Jl. Surya Kencana No. 196 A Bank NISP Jl. KH. Soleh Iskandar atau Jl. Baru KOPPURNA Bank Jl. Pandawa Raya, Ruko A2/18 Bank BTPN Jl. Raya Padjajaran No. 63 Bank Panin Jl. Pakuan No. 14

Jl. Pahlawan No. 115 A Bondongan Gg. Pesantren No. 2 Cimanggu Jl. Siliwangi No. 121

Jl. Mawar, Gg. Menteng no. 2 Koperasi Tirta

Sanita

Jl. Pengadilan no. 13-15

Bank BTN Jl. Raya Padjajaran No. 2 Warung Jambu

KPRI Beriman Jl. kebon Pedes No. 38 Sumber : PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, 2006.

Dalam pelayanan pembayaran air, PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor menyediakan loket-loket pembayaran (Payment Point) yang tersebar di Kota Bogor dengan lokasi yang strategis dan mudah dijangkau. Hal tersebut bertujuan untuk mendekatkan diri dengan para pelanggan dan mengembangkan pelayanan terhadap pelanggan.

2. Harga

Tarif air minum adalah harga air minum untuk setiap meter kubik (m³) yang harus dibayar oleh pelanggan. Perhitungan dan penetapan tarif air minum didasarkan pada keterjangkauan dan keadilan, mutu pelayanan, pemulihan biaya (full cost recovery), efisiensi pemakaian air, tranparansi dan akuntabilitas, serta perlindungan air baku. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 tahun 1998 tentang pedoman penentuan tarif air minum, pola tarif air minum PDAM di Indonesia menggunakan perhitungan tarif progresif dan diskriminatif. Adapun penjelasan pola tersebut sebagai berikut :

a. Besar tarif air per m³ yang semakin tinggi akan dikenakan pada pemakaian air yang semakin banyak (tarif progresif). Tarif air per m³ untuk pemakaian air 10 m³ pertama akan lebih rendah daripada tarif air per m³ untuk pemakaian air 10 m³ kedua dan seterusnya. Pola ini diterapkan untuk mencegah pemborosan air oleh pelanggan karena pelanggan akan membayar harga air per m³ lebih tinggi untuk pemakaian air yang lebih banyak. Sehingga memungkinkan untuk memperluas atau memperbanyak jumlah pelanggan karena pemanfaatan air menjadi lebih efisien.

b. Tarif air per m³ akan lebih tinggi pada pelanggan yang menggunakan air untuk kebutuhan komersial atau pelanggan yang memiliki kemampuan finansial tinggi. Tarif air per m³ untuk pelanggan niaga akan lebih tinggi daripada pelanggan rumah tangga. Tarif air per m³ untuk pelanggan rumah tangga B akan lebih tinggi daripada pelanggan rumah tangga A. Pola ini diterapkan agar terjadi subsidi silang, subsidi dari pelanggan mampu kepada pelanggan kurang mampu. Dengan demikian, masyarakat kurang mampu masih mendapat peluang untuk menjadi pelanggan PDAM.

Tarif pelayanan air minum PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor ditentukan berdasarkan Peraturan Walikota No. 6 Tahun 2006 Tanggal 26 Maret 2006 tentang tarif air minum PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor yang mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri. Struktur tarif air minum PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Struktur Tarif Air Minum

Pemakaian Air (Rp/m³) No. Kelompok Golongan

Pelanggan 0-10m³ 11-20m³ >20m³ 1. I SU 250 300 400 2. II SK 450 700 1.100 RA 600 850 2.150 RB 800 1.150 3.050 3. III IP 1.600 3.800 4.500 RC 1.250 2.500 4.250 NK 2.800 3.900 6.000 4. IV NB 3.950 5.500 7.250

Sumber : PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, 2006. 3. Tempat atau Saluran Distribusi

Daerah pelayanan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor meliputi wilayah Kota Bogor melalui sistem gravitasi yang mencakup lima kecamatan yaitu Bogor Selatan, Bogor Timur, Bogor Utara, Bogor Tengah, Bogor Barat dan Tanah Sareal. Cakupan pelayanan terhadap total penduduk daerah pelayanan sebesar 61,86 persen sedangkan terhadap total penduduk Kota Bogor mencapai 49,49 persen. Jumlah pelanggan yang dilayani oleh PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor per April 2007 sebanyak 73.774 pelanggan yang terdiri dari kelompok sosial, rumah tangga, instansi pemerintah, serta niaga dan industri.

Pendistribusian air oleh PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor dilakukan dengan dua cara, yaitu cara langsung dialirkan dengan gaya gravitasi karena sebagian besar daerah distribusi terletak di dataran yang lebih rendah dari fasilitas produksi dan dengan bantuan booster pump untuk daerah yang lebih tinggi. PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor membagi zone pelayanan air menjadi

lima zone yaitu zone 1, 2, 3, 4 dan 6 yang daerah alirannya sebagai berikut :

a. Zone 1 meliputi daerah Pakuan, Kartamaya, Rancamaya, Muara Sari, Harjasari, Sindangsari, Katulampa, Tajur dan Bantar Kemang.

b. Zone 2 meliputi daerah Ranggamekar, Genteng dan Cipaku. c. Zone 3 meliputi daerah Empang, Bondongan, Batu Tulis,

Lawang Gintung, Bojongkerta, Baranangsiang, Sukasari, Babakan Pasar, Paledang, Gudang, Babakan Fakultas dan Mekar Jaya.

d. Zone 4 meliputi daerah Babakan, Sempur, Tegalega, Pabaton, Cibogor, Kebon Kalapa, Panaragan, Ciwaringin, Tanah Sareal, Kebon Pedes, Cibadak, Sukadamai, Kedung Waringin, Kedung Jaya, Kedung Badak, Suka Resmi, Mekar Wangi, Kayu Manis, Bantar Jati, Tegal Gundil, Kedunghalang, Ciparigi, Ciluar, Cimahpar, Tanah Baru, Cibuluh, Menteng, Cilendek Timur, Cilendek Barat, Curug dan Curug Mekar. e. Zone 6 meliputi daerah Cikaret, Mulya Harja, Loji, Gunung

Batu, Pasir Kuda, Pasir jaya, Pasir Mulya dan Kota Batu. Kelima zone tersebut mampu dialiri oleh beberapa sumber air utama PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, antara lain :

a. Mata air Kota Batu melayani pelanggan zone 6 (Kelurahan Loji, Gunung Batu dan sekitarnya), bahkan sewaktu-waktu juga membantu pengaliran di zone 3.

b. Mata air Tangkil 53 persen melayani pelanggan zone 1 (Kelurahan Katulampa, Tajur dan sekitarnya) dan 47 persen lainnya untuk melayani pelanggan di zone 4 melalui reservoir Padjajaran.

c. Mata air Bantar Kambing, 14 persen melayani zone 2 (Perumda Cipaku) dan 86 persen untuk membantu melayani pelanggan zone 3 melalui reservoir Cipaku.

d. WTP Dekeng melayani pelanggan zone 4 (Kelurahan Babakan, Sempur dan sekitarnya).

e. WTP Cipaku melayani pelanggan zone 3 (Kelurahan Empang, Batu Tulis dan sekitarnya). Sumber air dan daerah pengaliran dapat dilihat pada Lampiran 6.

Dalam hal pendistribusian air, PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor masih memiliki kelemahan yaitu masih adanya daerah potensial yang berada diluar jaringan distribusi dan belum meratanya pelayanan air penuh 24 jam. Daerah potensial tersebut adalah daerah yang masuk ke dalam wilayah Kota Bogor, tetapi belum mendapatkan pelayanan air karena diluar jaringan distribusi. Sedangkan pelayanan air 24 jam hanya beberapa daerah yang mendapatkannya karena dilalui oleh beberapa zone distribusi.

4. Promosi

Pada kenyataannya, PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor tidak perlu melakukan promosi karena masyarakat Kota Bogor pun telah mengetahui keberadaan perusahaan tanpa adanya promosi. Walaupun begitu, promosi harus tetap dilakukan oleh PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor sebagai upaya untuk mendekatkan perusahaan dengan masyarakat sehingga terjalin hubungan yang erat.

Sarana promosi yang digunakan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor lebih pada kegiatan publisitas (publicity), seperti adanya kegiatan kampanye atau perlombaan yang peruntukkan bagi siswa-siswi sekolah, mahasiswa dan masyarakat umum. Informasi yang dibutuhkan pelanggan dapat diperoleh melalui leafet, brosur, spanduk, tabloid Flows, telepon, radio dan pelayanan melalui Customer Service.

4.3. Analisis Lingkungan Eksternal

Identifikasi faktor lingkungan eksternal perusahaan merupakan langkah untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman

bagi perusahaan. Lingkungan eksternal dibagi menjadi dua yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro perusahaan. Faktor-faktor yang termasuk dalam lingkungan mikro antara lain pemasok, perantara, pelanggan, pesaing, masyarakat. Sedangkan lingkungan makro terdiri dari lingkungan demografi, ekonomi, alam, teknologi, politik/hukum dan sosial/budaya (Kotler, 2000).

Penjelasan lingkungan eksternal PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor sebagai berikut :

4.3.1. Lingkungan Mikro Perusahaan

Lingkungan mikro PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor adalah sebagai berikut :

1. Pemasok

Pemasok merupakan sebuah mata rantai penting dalam sistem penyerahan nilai kepada seluruh pelanggan dari sebuah perusahaan. Pemasok menyediakan sumber daya yang diperlukan oleh perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa. Data April 2007, jumlah pemasok bagi PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor tercatat sebanyak 37 pemasok yang terdiri dari penyedia bahan kimia, penyedia barang cetakan dan barang teknik. Perusahaan dan pihak pemasok memiliki kesepakatan bersama dalam penetapan harga dan mutu bahan atau barang, sehingga pemasok tidak dapat menetapkannya secara sepihak. Pembelian bahan atau barang yang diperlukan oleh PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor berdasarkan pada :

a. Harga di bawah 15 juta, dapat dilakukan pembelian langsung tanpa SPK (Surat Perintah Kerja).

b. Harga 15 juta sampai 50 juta, dilakukan penunjukkan langsung.

c. Harga 50 juta sampai 200 juta, dilakukan pemilihan langsung pada tiga pemasok.

d. Harga di atas 200 juta, dilakukanlah tender.

Pemasok yang memiliki posisi kuat bagi PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor adalah PT Wapin dan PT Amaniaga

Internusa. PT Wapin sebagai penyedia pipa-pipa dan PT Amaniaga Internusa sebagai penyedia bahan kimia PAC yang digunakan dalam pengolahan air baku. Oleh karena itu, pemasok memiliki peran penting bagi PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor sehingga perusahaan dapat memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan.

2. Perantara

Perantara bagi PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor lebih pada perantara keuangan yaitu perusahaan yang membantu dalam segi keuangan atau risiko yang diasuransikan sehubungan dengan pembelian atau penjualan barang, bank merupakan salah satunya. PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor menjalin kerjasama dengan Bank Jabar dalam pembangunan WTP Dekeng. Pembangunan yang dilakukan selama 5 tahun, pada 2 tahun awal dibiayai oleh PDAM dan 3 tahun berikutnya, pembiayaan dilanjutkan oleh Bank Jabar. Sehingga PDAM memiliki kewajiban pembayaran hutang dan bunganya kepada Bank Jabar. Seperti halnya dengan pemasok, perantara pun membentuk komponen penting dalam sistem penyerahan nilai kepada pelanggan. Oleh karena itu, PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor harus bermitra secara efektif dengan pemasok dan perantara untuk mengoptimalkan kinerja seluruh sistem.

3. Pelanggan

Perusahaan harus mempelajari pasar pelanggan secara seksama karena setiap tipe pasar pelanggan mempunyai karakteristik yang berbeda. Kategori pelanggan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor terdiri dari sarana sosial, non niaga, niaga dan khusus. Kategori sarana sosial dibagi menjadi dua, yaitu sarana umum (SU) dan sarana khusus (SK). Kategori non niaga dibagi menjadi empat yaitu rumah tangga A (RA), rumah tangga B (RB), rumah tangga C (RC) dan instansi pemerintah (IP). Pelanggan yang terdiri dari hampir seluruh golongan masyarakat

memberikan peluang yang baik bagi PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor guna meningkatkan pendapatannya.

Kategori niaga dibagi menjadi dua yaitu kecil (NK) dan niaga besar (NB), sedangkan kategori khusus yaitu untuk tangki air. Pada April 2007, jumlah pelanggan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor adalah berjumlah 73.774 pelanggan, terdiri dari 695 pelanggan kategori SU, 436 pelanggan kategori SK, 11.018 pelanggan kategori RA, 41.786 pelanggan kategori RB, 15.835 pelanggan kategori RC, 310 pelanggan kategori IP, 2.014 pelanggan kategori NK dan 1.680 pelanggan kategori NB. Pengklasifikasian pelanggan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor dapat dilihat pada Lampiran 7.

Setiap pelanggan menuntut kualitas yang lebih tinggi dan pelayanan yang lebih baik. Bagi PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, kualitas air dan pelayanannya sudah dikategorikan baik, karena sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907/ Menkes/ SK/ VII/ 2002 untuk kualitas air dan perolehan beberapa penghargaan dalam pemberian pelayanan. Penghargaan yang telah diraih PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor selama tahun 2006 adalah :

a. Penghargaan Citra Pelayanan Prima Unit Pelayanan Publik Tingkat Nasional, penghargaan diberikan oleh Presiden RI tanggal 22 Desember 2006 di Istana Negara Jakarta.

b. Penghargaan untuk Kinerja Pemerintah Daerah Bidang Pekerjaan Umum Cipta Karya, Sub Bidang Penyelenggara Air Minum Kategori Kota Besar dengan peringkat kedua.

c. Penghargaan Citra Pelayanan Prima Unit Pelayanan Publik Tingkat Propinsi Jawa Barat Tahun 2006 yang diberikan oleh Gubernur Jawa Barat di Bandung.

Dengan prestasi tersebut, banyak PDAM di daerah lain yang melakukan studi banding ke PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor. Sebagai pembanding untuk PDAM daerah lain di

Indonesia, PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor harus dapat mempertahankan dan meningkatkan lagi kualitas dan pelayanannya.

4. Pesaing

PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor merupakan sebuah perusahaan daerah yang memiliki wewenang dari Pemerintah Daerah dalam penyediaan kebutuhan konsumsi air minum bagi masyarakat di Kota Bogor. Wewenang tersebut menjadikan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor sebagai penyedia tunggal air minum di Kota Bogor. Oleh karena itu, PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor tidak memiliki pesaing.

5. Masyarakat

Berbagai kelompok masyarakat juga termasuk dalam lingkungan perusahaan. Bank sebagai masyarakat keuangan yang mempengaruhi suatu perusahaan untuk memperoleh dana. PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor menjalin kerjasama dengan beberapa bank seperti Bank Jabar, Bank BNI, Bank Mandiri dan Bank NISP baik dalam hal perolehan dana maupun bentuk kerjasama lainnya. Masyarakat pemerintah dalam lingkungan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor seperti Pemda dan DPRD memberikan dukungnya terhadap pengembangan PDAM. Namun, tidak kalah pentingnya adalah masyarakat internal PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor seperti dewan direksi, kepala bagian, kepala sub bagian dan karyawan pelaksana. Karena apabila karyawan merasa positif mengenai perusahaannya, maka sikap ini akan mempengaruhi masyarakat luar. Dengan demikian, akan berdampak pada kemampuan perusahaan untuk mencapai sasarannya.

Dokumen terkait