• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aspek Produksi / Operasional a. Kualitas bahan baku sangat baik

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2. Aspek Produksi / Operasional a. Kualitas bahan baku sangat baik

Pemilik selasih menyatakan bahwa beliau selalu memilih bahan baku yan terbaik untuk melakukan produksi keripik-kerripknya. Beliau mengakui bahwa harga bahan baku kini terkadang memang naik, namun hal itu tidak menjadi alas an pemilik untuk tidak memberikan sajian keripiknya dengan kualitas yang terbaik. Karena untuk beliau, kepuasan pelanggan adalah yang paling utama dan beliau tidak ingin mengecewakan para pelanggan setia nya jika rasa dan kualitas berkurang. Agen yang tiap hari langsung mengirim bahan baku ke tempat produksi dan pemilik berbelanja langsung segala bahan pelengkap atau tambahan yang diperlukan untuk proses produksi,seperti minyak goreng,tepung,telur,garam,mentega,telur dan bahan lainnya yang diperlukan. Pemilik juga tidak memiliki kendala dalam pemasokan bahan baku, karena pemilik sudah memiliki langganan tetap untuk pasokan bahan baku dan biasanya pemasok akan memberikan potongan harga kepada pemilik. Bahan baku merupakan faktor terpenting

79

dalam menunjang proses produksi keripik, maka pemilik selalu memastikan bahwa bahan baku selalu tersedia lengkap dan dengan kualitas yang terbaik untuk menghasilkan produk-produk terbaik. Namun, ketidakstabilan harga bahan baku dari pemasok dapat menjadi ancaman untuk Selasih, yang dapat menyulitkan Selasih untuk melakukan penetapan harga.

b. Peralatan memadai dan dalam kondisi yang baik

Peralatan untuk membuat keripik yang dimiliki usaha Selasih dalam keadaan baik dan memadai untuk digunakan. Hal ini sesuai dengan hasil observasi peneliti, dengan mesin pengiris yang besar dan berbagai mesin dan peralatan pendukung lainnya tampak masih bagus dan layak untuk digunakan. Dapur juga tertata dengan rapi. Seluruh perawatan memang dijaga dan dirawat oleh pemilik dengan baik. Ketersediaan peralatan menjadi salah satu faktor terpenting dalam menunjang proses produksi disamping kebutuhan bahan baku. Jika peralatan yang digunakan rusak atau tidak memadai, tentu akan menghambat proses produksi keripik dan roti Selasih. Pemilik menyadari dengan tingginya pesanan dan permintaan toko, maka pemilik harus memperhatikan perawatan dan pemeliharaan peralatan memasak agar terhindar dari kerusakan sehingga dapat meminimalisir biaya untuk kerusakan.

80 c. Kurangnya displin kerja pegawai

Bapak Selamet mengemukakan bahwa kendala dalam usaha selasih adalah kurangnya disiplin pegawai. Terkadang pegawai sering mangkir saat bekerja,seperti mengobrol,bermain handphone saat bekerja sehingga memperlambat bekerja. Namun yang sering dialami oleh pemilik yaitu pegawai yang meminta izinlibur atau bepergian ,namun pegawai tersebut tidak member kabar. Walau pemilik atau pengawas bagian produksi sudah menegur,disebabkan umumnya pegawai ibu-ibu rumah tangga atau kebanyakan perempuan dan disini bersifat kekeluargaan. Hal seperti ini yang terkadang menghambat proses produksi keripik-keripik Selasih, apalagi disaat pesanan sedang banyak-banyaknya. Menurut pengamatan peneliti, Selasih memang tidak memiliki peraturan disiplin kerja tertulis ataupun perjanjian tertulis yang mengikat pegawainya. Pemilik usaha hanya member tahu peraturan secara lisan sehingga displin kerja tidak tampak dalam usaha ini. Pengawas bagian produksi juga tidak bertindak tegas terhadap pegawai yang tidak displin, sehingga pegawai cenderung bekerja sesuai keinginan mereka saja.

Pegawai yang bekerja di usaha selasih ditempatkan sesuai dengan kehliannya masing-masing. Jumlah pegawai ada 18 orang yang terdiri dari bagian pengupasan,bagian pengirisan,bagian penggorengan,bagian adonan dan lainnya. Jumlah pegawai dirasa sudah cukup dalam pemenuhan produksi setiap harinya. Keahlian yang dimiliki pegawai berdasarkan

81

pengalaman atau belajar secara otodidak tanpa proses pendalaman pengetahuan. Pemilik memperkerjakan pegawai yang sudah memiliki keahlian untuk memperlancar proses produksi sehingga pemilik tidak perlu member perintah lagi karena pegawai sudah mengetahui pekerjaannya masing-masing.

d. Pelayanan terhadap pelanggan cukup baik

Pemilik yang berhadapan langsung dengan konsumen, dan yang mengatur toko dan display toko,melayani pembeli dan menerima pesanan. Pelayanan yang dirasa oleh pemilik sudah cukup baik, namun pemilik mengakui terkadang anaknya yang menggantikannya kurang ramah kepada konsumen,apabila pemilik sedang pergi. Untuk suatu usaha, pelayanan adalah indicator penting untuk merekrut pelanggan. Jika pelayanan dianggap kurang memuaskan, pembeli cenderung tidak akan kembali lagi untuk melakukan pembelian ulang.

e. Menyajikan roti khusus di Event tertentu

Pemilik mengatakan bahwa Selasih juga memproduksi kue kering disaat bulan ramadhan. Kue kering adalah sajian khas yang disajikan saat hari raya idul fitri. Selasih memanfaatkan moment ini dengan memproduksi kue kering yang ternyata mendapat respon positif dari para pelanggan setia Selasih. Hal ini dapat menjadi peluang bagi Selasih untuk meningkatkan volume penjualan sehingga meraup untung berlipat dibandingkan hari-hari biasa.

82 3. Aspek Keuangan

a. Modal usaha cukup

Usaha ini merupakan usaha keluarga sehingga modalnusaha ini adalah milik sendiri. Pemilik mengatakan bahwa untuk membangun usaha ini awalnya bermodalkan Rp 200.000,-. Dan kemudian bapak selamet mengajukan kredit UMKM ke bank BRI. Didukung oleh lokasi usaha yang berada di sebelah rumah,sehingga Selasih tidak membutuhkan terlalu banyak modal untuk membagun tempat usahanya. Usaha yang berjalan lancar dan terus berkembang tentunya menghasilkan laba yang cukup untuk terus menjalankan usaha ini dengan modal yang cukup.

b. Manajemen keuangan yang sederhana

Usaha selasih telah memiliki manajemen keuangan yang disusun dengan pembukuan yang rapid an baik. Namun, masih tradisional atau sederhana. Pembukuan dilakukan sepnuhnya oleh Ibu sari asih selaku istri bapak selamet pemilik Usaha selasih. Hasil jualan yang diterima oleh Bapak Selamet akan diserahkan ke Ibu Sari Asih yang kemudian dicatat dalam pembukuan sehingga tampak jelas seberapa besar omset dan laba yang Selasih peroleh. Beliau juga yang membagi keuangan untuk gaji pegawai, membeli bahan baku, biaya operasional dan biaya lainnya. Pengusaha akan lebih mudah dalam melakukan perhitungan dan pembagian untuk modal usaha kedepannya.

83 4. Aspek Persaingan

a. Banyaknya pesaing dengan usaha sejenis

Usaha selasih memiliki banyak pesaing,seperti keripik sanjay dan keripik-keripik di pasar bengkel yang menjadi pesaing terberatnya. Namun, untuk di sekitarannya Usaha selasih memiliki pesaing yaitu keripik yang tidak ada mereknya yang biasa banyak di jual-jual di warung-warung atau kedai yang tidak begitu terlalu dikenal masyarakat. Namun, Usaha selasih tidak terlalu menghiraukan. Seperti yang pemilik katakana pada saat wawancara, pesaingan ini wajar karena usaha, namun rejeki sudah ada yang mengatur sehingga kita sebagai pengusaha hanya memberikan yang terbaik untuk para pelanggan. Dan masyarakat lebih mengenal keripik selasih, terutama untuk Kabupaten asahan.

b. Tingginya daya beli masyarakat

Harga yang sudah ditetapkan Usaha selasih cukup terjangkau, sehingga tidak pernah terjadi tawar menawar harga oleh pelanggan, bahkan pembeli dalam jumlah besar sekalipun. Harga yang ditetapkan Selasih merupakan harga pas. Hal ini dapat menjadi peluang yang baik untuk usaha Selasih karena keuntungan yang diperoleh Usaha Selasih akan maksimal.

c. Ancaman pesaing baru

Usaha selasih kini memiliki beberapa pesaing dimana-mana. Namun pemilik tidak merasakan adanya penurunan penjualan karena kemunculan usaha-usaha sejenis tersebut. Pemilik percaya diri bahwa usahanya

84

memiki citra (image ) yang lebih kuat disbanding usaha lain sehingga tidak khwatir akan munculnya pesaing baru. Pelanggan juga menuturkan bahwa Selasih masih tetap menjadi pilihan mereka karena usaha yang lain membandrol harga cukup mahal namun tidak sesuai dengan rasanya. Selasih masih tetap menjadi pilihan mereka untuk membeli keripiknya. Pemilik selasih menganggap justru dengan persaingan ini Selasih menunjukkan kekuatannya dengan memiliki banyak pelanggan yang setia. d. Mempertahankan pelanggan setia

Untuk mempertahankan pelanggan, pemilik mengatakan bahwa pemilik sangat menjaga kualitas produk dari rasa dan harga. Kebersihan tempat usaha dan keramahan juga menjadi perhatian pemilik, karena pelanggan akan merasa nyaman melakukan pembelian. Untuk pemesanan secara langsung atau melalui telepon, pemilik juga menerapkan fast respond agar pesanan dapat segera dipeoses dan selesai tepat waktu.

e. Kepuasan pelanggan adalah prioritas selasih

Pemilik tidak memiliki trik khusus dalam menjalin hubungan dengan pelanggan, namun kekuatan selasih tetap dipertahankan yaitu dari segi rasa dan harga. Pemilik sangat terbuka dengan segala kritik dan saran yang diberikan oleh pelanggan, karena pemilik yakin bahwa segala masukan dapat menjadi bahan evaluasi untuk kinerja usaha Selasih kedepannya. Untuk pemilik, kepuasan pelanggan adalah prioritas utama.

85 5. Aspek Kebijakan

a. Jam operasional Selasih

Selasih memiliki jam operasional setiap harinya dimulai pukul 08.00 wib – 15.30 wib untuk tempat produksi dan toko pukul 08.00 wib – 21.00 wib. Selasih menetapkan jam operasional seperti ini karena Selasih ingin tetap melayani konsumen, terutama konsumen yang sudah melakukan pemesanan terlebih dahulu. Namun untuk tempat produksi jam kerjanya cepat disebabkan pegawai kebanyakan ibu rumah tangga dan sistem kekeluargaan. Sehingga produktivitas pegawai akan semakin meningkat dan usaha juga terus berjalan.

b. Tidak menerapkan sistem Delivery Order

Sejak awal berdirinya Selasih, pemilik tidak pernah menerapkan pengiriman pesanan ( delivery Order) kepada pelanggan. Pelanggan akan mengambil pesanan langsung ke tempat produksi. Hal ini sepertinya tidak menjadi masalah bagi sebagian besar pelanggan, namun jika tersedianya delivery order selasih tentu akan lebih menambah nilai plus untuk Selasih dimata para pelanggan setianya. Dengan tidak tersedianya layanan ini, dapat menjadi kelemahan untuk selasih dalam hal pelayanan.

c. Penetapan harga sesuai dengan kualitas

Pemilik menuturkan bahwa harga yang dditetapkan untuk setiap keripik produksi mereka sudah disesuaikan dengan harga bahan baku dan biaya opersional yang digunakan. Selasih tidak pernah menggunakan bahan

86

baku yang kualitasnya rendah. Pemilik sangat memperhatikan bahan baku yang digunakan yaitu dengan kualitas terbaik walu harga bahan baku sedang tinggi. Selasih tetap mempertahankan harga yang terjangkau, dan untuk menyiasati harga disaat harga bahan baku sedang tinggi,biasanya pemilik mengakalinya dengan sedikit mengurangi berat keripik. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir biaya agar selasih tidak mengalami kerugian. Namun selasih tetap mempertahankan citarasa keripik sehingga ukuran sedikit tidak menjadi masalah untuk pelanggan setia selasih. Harga yang terjangkau adalah satu kekuatan untuk usaha selasih.

Dokumen terkait