• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sumber: Badan Lingkungan Hidup dan Peneltian Provinsi NTB, 2014.

4. Aspek Daya Saing

a. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah 1) Paritas Daya Beli

Paritas daya beli yang terjaga menjamin penduduk mampu untuk memenuhi kebutuhannya meskipun standar minimum dan dimungkinkan untuk meningkat bila nilai tambah dari berbagai usaha yang dilakukan masyarakat juga meningkat. Pada tahun 2013 paritas daya beli masyarakat NTB mencapai Rp.647.710,-. Paritas daya beli masyarakat Provinsi NTB Tahun 2011-2013 meningkat rata-rata 0,38 persen pertahun, dengan perkembangan sebagaimana gambar berikut.

Gambar 2.15

Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB, 2014

2) Fasilitas Listrik

Investasi yang dibutuhkan untuk pengembangan ketenagalistrikan cukup tinggi karena merupakan usaha padat modal dan padat teknologi, sehingga dibutuhkan biaya tinggi. Target ini akan mencakup layanan listrik konvensional PT. PLN dan layanan Energi Baru Terbarukan, untuk wilayah yang tidak terjangkau jaringan listrik PLN, karena minimnya akses menuju wilayah tersebut.

Program/kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian rasio elektrifikasi adalah sebagai berikut:

a) Pembangunan sarana dan prasarana ketenagalistrikan dan migas

- Pembangunan dan Pemasangan 200 unit PLTS Tersebar berkapasitas 50 WP, dilaksanakan di Dusun Aik Mual, Desa Sekotong Timur, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat

- Pembangunan dan Pemasangan 150 unit PLTS Tersebar berkapasitas 50 WP, dilaksanakan pada 3 dusun di Desa Oi Bura, Kec. Tambora yakni Dusun Sori Bura (84 unit), Dusun Tambora (13 unit) dan Dusun Jembatan Besi (53 unit)

- Pemasangan Listrik Murah dan Hemat pada 1.730 RTS, dilaksanakan di Kota Mataram 55 RTS, Lombok Barat 271 RTS, Lombok Utara 109 RTS, Lombok Tengah 312 RTS, Lombok Timur

440 RTS, Sumbawa Barat 50 RTS, Sumbawa 156 RTS, Dompu 97 RTS, Kab. Bima 215 RTS dan Kota Bima 25 RTS

- Pembangunan Digester Biogas 4 m3 sebanyak 78 unit, dengan rincian berikut: Kab. Lombok Barat 18 unit, Kab. Lombok Utara 15 unit, Kab. Lombok Tengah 15 unit, Kab. Lombok Timur 10 unit, Kab. Sumbawa Barat 5 unit, Kab. Sumbawa 5 unit, Kab. Dompu 8 unit dan Kota Bima 2 unit.

b) Pembangunan sarana dan prasarana ketenagalistrikan di Provinsi NTB dengan Pembiayaan APBN Tahun Anggaran 2014, yakni:

- Pemasangan Listrik Murah dan Hemat melalui Program Penyambungan dan Instalasi Listrik Gratis kepada Nelayan dan Rakyat Tidak Mampu pada 3.500 RTS khusus bagi kabupaten/kota yang Rasio Elektrifikasinya masih rendah. Program ini dibiayai Ditjen Ketenagalistrikan- KESDM melalui PT. PLN (Persero) Wilayah NTB, yang dilaksanakan di Kota Mataram 80 RTS, Lombok Barat 469 RTS, Lombok Utara 198 RTS, Lombok Tengah 606 RTS, Lombok Timur 784 RTS, Sumbawa Barat 121 RTS, Sumbawa 463 RTS, Dompu 207 RTS, Kab. Bima 500 RTS dan Kota Bima 72 RTS;

- Pembangunan 1 unit PLTMH berkapasitas 300 kW di Dusun Tangkampulit, Desa Batulanteh, Kec. Batu Rotok, Kab. Sumbawa yang dihajatkan untuk 1.800 KK;

- Pembangunan 4 unit PLTS Komunal dengan total Anggaran Rp.14.450.989.000 melalui pembiayaan APBN Ditjen EBTKE- KESDM, yang dilaksanakan di:

 Dusun Dasan Gelumpang, Desa Akar-Akar, Kec. Bayan, Kab. Lombok Utara sebanyak 1 unit dengan kapasitas 30 kW diperuntukkan bagi 180 KK;

 Dusun Pengaros, Desa Sekaroh, Kec. Jerowaru, Kab. Lombok Timur sebanyak 1 unit dengan kapasitas 30 kW diperuntukkan bagi 180 KK;

 Dusun Brang Kua, Desa Labuhan Aji, Kec. Labuhan Badas, Kab. Sumbawa sebanyak 1 unit dengan kapasitas 15 kW diperuntukkan bagi 90 KK; dan

 Desa Sarae Ruma, Kec. Langgudu, Kab. Bima sebanyak 1 unit dengan kapasitas 50 kW diperuntukkan bagi 300 KK;

c) Pembangunan 3 unit PLTS Komunal @15 kWp dengan total Anggaran Rp. 5.932.110.700 melalui Pembiayaan DAK Bidang Energi Perdesaan di:

- Dusun Tanjung Biru, Desa Loloan Kec. Bayan, Kab. Lombok Utara (90 KK);

- Desa Talonang Baru, Kec. Sekongkang, Kab. Sumbawa Barat (90 KK);

- Dusun Kamudi, Desa Rababaka, Kec. Woja, Kab. Dompu (90 KK); d) Pembangunan 427 unit PLTS Tersebar di Kab. Lombok Timur dan

Kab. Sumbawa, melalui pembiayaan DAK Bidang Energi Perdesaan dengan total anggaran sebesar Rp. 2.701.682.000,- dengan uraian: - Pembangunan 291 unit PLTS Tersebar 60 Wp di Kec. Swela

(Dusun Rembige, Dusun Seng Alang-alang, Dusun Jeringo, Dusun Kuang Renga Trans, Desa Puncak Jeringo); Kec. Jerowaru (Dusun Lendang Pelitak, Desa Serewe); dan Kec. Sembalun

- Pemasangan 136 unit PLTS tersebar 50 Wp di: (1) Dusun Sampar Kuang Rea, desa Batu Rotok, Kec. Batu Lanteh; (2) Dusun Batu Tala, Desa Bao desa, Kec. Batu Lanteh; dan (3) Dusun Ling Bao Rapang dan Dusun Tana Smea, Desa Batu Rotok, Kec. Batu Lanteh;

e) Pembangunan 5 unit PLTS Komunal dengan total Anggaran Rp. 10.500.000.000 melalui pembiayaan APBN Deputi II-Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal, yang dilaksanakan di: - Pembangunan PLTS Terpusat 15 kWp di Kab. Lombok Barat

untuk 90 KK;

- Pembangunan PLTS Terpusat 15 kWp di Kab. Lombok Utara untuk 90 KK;

- Pembangunan PLTS Terpusat 5 kWp di Kab. Lombok Timur untuk 30 KK;

- Pembangunan PLTS Terpusat 10 kWp di dusun Lamar Lempung, Desa Talonang, Kec. Sekongkang Kab. Sumbawa Barat untuk 60 KK; dan

- Pembangunan PLTS Terpusat 5 kWp di Kab. Bima untuk 30 KK. f) Pembangunan Digester Biogas 4 m3 sebanyak 874 unit, melalui

Pembiayaan DAK Bidang Energi Perdesaan dengan rincian berikut: Kab. Lombok Utara 224 unit, Kab. Lombok Timur 118 unit, Kab. Sumbawa Barat 170 unit, Kab. Sumbawa 179 unit, dan Kab. Dompu 99 unit

g) Disamping itu, Pemerintah melalui Direktorat Bioenergi - Ditjen EBTKE - KESDM, tahun 2014 juga menghibahkan 375 unit Kompor/Tungku Hemat Energi berbahan baku Biomassa di Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima dengan rincian: desa Wawonduru (123 unit) dan Saneó (127 unit), Kec. Woja, Kab. Dompu; dan Desa Dumu (125 unit), Kec. Langgudu Kab. Bima. h) Pengembangan ketenagalistrikan di era sekarang ini, tidak lagi

didominasi oleh PT. PLN, namun sudah mulai diproduksi oleh badan hukum swasta atau disebut dengan Independent Power Producer (IPP). HaL ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan, Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik; Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 17 Tahun 2013 tentang Pembelian Tenaga Listrik oleh PT. PLN dari Pembangkit Listrik Tenga Surya Fotofoltaik, serta Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 21 Tahun 2013 tentang Daftar Proyek- Proyek Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik Yang Menggunakan Energi Terbarukan, Batubara dan Gas Serta Transmisi Terkait. Sehubungan dengan hal tersebut, di Provinsi NTB sampai dengan tahun 2014 terdapat 26 unit Pembangkit yang dibangun oleh IPP, yang keseluruhannya menggunakan energi baru

terbarukan berupa tenaga air skala Mikro dan Mini Hydro, dengan total daya yang dibangkitkan sebesar 59,55 MW dengan rincian:

Tabel 2.24

Pembangunan PLT Mikro dan Mini Hydro oleh

Independent Power

Producer

(IPP)/ Pengembang Listrik Swasta

NO. BENDUNG/NAMA

Dokumen terkait