• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN PENINGKATAN MOBILITAS FISIK

Peningkatan mobilitas fisik yang sering juga disebut dengan hiperaktif merupakan suatu gangguan alam perasaan (Yosep, 2007).

1. Pengkajian

Perilaku yang sering timbul pada pasien ini adalah: 1. Aktivitas motorik yang meningkat

2. Ekspresi wajah riang yang berlebihan

3. Banyak bicara dan pembicaraan mudah beralih dari satu topik ke topik lain 4. (flight of ideas)

5. Kurang bertanggung jawab

6. Mudah tersinggung dan terangsang 7. Tingkah laku mengancam bahaya 8. Tidak tahan kritik

Hibah Buku Teks Tahun 2014 “Asuhan Keperawatan Jiwa “ Page 233 2. Diagnosa Keperawatan

Bila saudara menganalisa data-data yang dijumpai pada pasien dengan peningkatan mobilitas fisik, maka diagnosa yang dapat dirumuskan adalah: Resiko tinggi terhadap cedera berhubungan dengan peningkatan mobilitas fisik. 3. Rencana Tindakan Keperawatan

Tujuan Umum: Pasien tidak akan mengalami cedera fisik selama dirawat. Tujuan Khusus Tindakan:

Pasien dapat membina hubungan saling percaya

a. Kenalkan diri pada pasien

b. Tanggapi pembicaraan pasien dengan sabar dan tidak menyangkal.

c. Bicara dengan tegas,jelas dan simpati. d. Bersikap hangat dan bersahabat.

e. Temani pasien saat agitasi muncul dan hiperaktivitasnya meningkat.

Pasien dapat

mengendalikan aktivitas motorik.

a. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan aktivitas motorik. b. Diskusikan dengan pasien manfaat pemberian

obat

c. Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan, seperti musik yang lembut, penataan ruangan tidak banyak peralatan. d. Beri kegiatan yang dapat diselesaikan oleh

pasien, misalnya mandi, makan.

e. Beri reinforcement positif bila pekerjaan/kegiatan tersebut dapat diselesaikan f. Bersama pasien membuat jadwal

kegiatan/aktivitas fisik untuk menyalurkan energinya, seperti menyapu, mengepel, olahraga.

g. Beri reinforcement positif bila pasien dapat melakukan kegiatannya tersebut.

h. Tetapkan batasan yang konstruktif terhadap tingkah laku yang negatif

i. Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan

j. Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi diantara anggota tim kesehatan

k. Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya.

Pasien dapat

mengungkapkan perasaannya.

a. Beri kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan perasaannya yang menyakitkan b. Beri kesempatan kepada pasien untuk

Hibah Buku Teks Tahun 2014 “Asuhan Keperawatan Jiwa “ Page 234 pikiran dengan menggunakan tekhnik komunikasi ”fokusing”

c. Berikan respons empati dan menerima pasien d. Bantu pasien menurunkan tingkat ansietas. Pasien dapat menentukan

cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif.

a. Identifikasi bersama pasien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan kesal,marah atau sesuatu yang tidak menyenangkan.

b. Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan.

c. Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan. d. Beri motivasi pasien agar memilih cara

penyelesaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekwensi dari cara yang dipilih. e. Anjurkan pasien untuk mencoba cara tersebut. Pasien mendapat

dukungan keluarga.

a. Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan pasien.

b. Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat.

c. Bantu keluarga untuk merencanakan kegiatan yang sesuai dengan keadaan pasien.

RINGKASAN

Mood didefinisikan sebagai “alam perasaan” atau “suasana perasaan” yang bersifat internal. Ekspresi eksternal dari mood disebut afek, atau “eksternal

display”. Sejak lama dalam literatur psikiatri mood yang terganggu disebut

gangguan afektif. Dengan demikian gangguan alam perasaan atau Mood didefinisikan sebagai berikut :

1. Alam perasaan(mood) adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh kepribadian dan fungsi kehidupan seseorang.

2. Gangguan alam perasaan adalah gangguan emosional yang disertai gejala mania atau depresi.

3. Menurut Phillip L. Rice (1992), depresi adalah gangguan mood, kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai seluruh proses mental (berpikir, berperasaan dan berperilaku) seseorang.

4. Definisi lain mengatakan bahwa depresi merupakan suatu gangguan suasana perasaan (mood) yang menahun mencakup terdapatnya gangguan alam perasaan yang depressif (tertekan), hilangnya minat atau rasa senang dalam semua segi kegiatan kehidupan, termasuk lenyapnya semangat melakukan semua aktifitas yang disenangi dalam waktu senggangnya. Kondisi gangguan ini bisa berlangsung selama beberapa hari sampai beberapa minggu.

Hibah Buku Teks Tahun 2014 “Asuhan Keperawatan Jiwa “ Page 235 Tanda dan Gejala Depresi, Depresi adalah keadaan emosional yang ditandai kesedihan yang sangat, perasaan bersalah dan tidak berharga, menarik diri dari orang lain, kehilangan minat untuk tidur, seks, serta hal-hal menyenangkan lainnya. Orang yang depresi mungkin: Sulit konsentrasi, bicaranya pelan, kata-kata monoton, suara pelan, Memilih untuk sendirian dan berdiam diri; atau justru tidak bisa diam, dan Sulit menemukan solusi permasalahan.Tanda dan gejala depresi mungkin bervariasi bergantung usia, anak-anak yang depresi seringkali menunjukkan keluhan somatis, seperti sakit perut atau sakit kepala, sedangkan orang dewasa yang depresi seringkali mudah lupa dan mudah terdistraksi. Tanda dan Gejala Mania, Mania adalah keadaan emosi/mood yang meningkat, sangat gembira tanpa alasan yang jelas, seringkali diiringi hiperaktivitas, cerewet, flight of ideas (perasaan subyektif bahwa pikiran seperti berlomba), tidak praktis, mudah terdistraksi, serta meningkatnya kepercayaan diri atau ide kebesaran. Episode mania biasanya berlangsung beberapa hari atau bulan. Simtom mania antara lain: tiba-tiba teriak, kadang sangat humoris, sering kaget dengan benda-benda dan kejadian di sekelilingnya.

Rentang Respon Emosional adalah sebagai berikut: Responsif adalah respons emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaannya.Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal. Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normal dialami oleh individu yang mengalami kehilangan.Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan,misalnya bersedih, berfokus pada diri sendiri,berhenti melakukan kegiatan sehari-hari.Reaksi kehilangan tersebut tidak berlangsung lama. Supresi merupakan tahap awal respons emosional yang maladaptif, individu menyangkal,menekan atau menginternalisasi semua aspek perasaannya terhadap lingkungan. Reaksi berduka yang memanjang merupakan penyangkalan yang menetap dan memanjang,tetapi tidak tampak reaksi emosional terhadap kehilangan. Reaksi berduka yang memanjang ini dapat terjadi beberapa tahun. Mania/Depresi merupakan respons emosional yang berat dan dapat dikenal melalui intensitas dan pengaruhnya terhadap fisik individu dan fungsi sosial. Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasaan yang meningkat,meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang.Kondisi ini dapat diiringi dengan perilaku berupa peningkatan kegiatan,banyak bicara,ide-ide yang meloncat,senda gurau,tertawa berlebihan, penyimpangan seksual. Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang berlebihan dan berkepanjangan.