Audit 3etaatan dila3u3an untu3 menilai a/a3ah auditee menaati 3eia3an, /rosedur dan regulasi yang diteta/3an atasan atau /iha3 ere6e6enang.
Menga/a /erusahaan /erlu mela3u3an audit 3etaatan Dari sisi /ega6ai audit 3etaatan /erlu dila3u3an 3arena /ega6ai memutuh3an 3eadilan menda/at3an ha3 dan tida3
di/erla3u3an semenamena oleh manaemen atau oleh /emili3 /erusahaan yang erorientasi /ada 3euntungan yang seesar esarnya tan/a mengutama3an 3eseahteraan /ega6ai.
iaya yang harus di3eluar3an ustru a3an menadi leih esar sehingga a3an erdam/a3 /ada /engurangan 3euntungan /erusahaan yang telah di/eroleh.
Disi/lin dalam ling3u/ /e3eraan men5ermin3an u/aya yang dila3u3an meneemen agar /ara /ega6ainya memili3i 3e/atuhan ,3etaataan terhada/ /eraturan sistem dan sistem /rosedur yang meru/a3an a5uan atau standar yang erla3u. Dari tuuan yang ingin di5a/ai
terda/at 2 entu3 disi/lin yaitu seagai eri3ut :
. Pre>enti>e dis5i/line usaha untu3 memuat /ega6ai mematuhi aturan sehingga 3esalahan da/at di5egah. tuuan utamanya adalah menumuh3an disi/lin diri /ada /ega6ai.
2. orre5ti>e dis5i/line usaha yang dila3u3an meneemen setelah 3esalahan atau /eyim/angan teradi. Tuuan utamanya adalah me/erai3i yang salah menghindar3an /ega6ai lain eruat salah dan menaga 3onsinstensi dari aturan aturan yang erla3u.
7agaimana /erusahaan, manaemen mela3u3an /ende3atan terhada/ terhada/ isu disi/lin sangat ditentu3an oleh @iloso@i yang di anut oleh /im/inan oleh /erusahaan terseut. Kita mengenal 2 /ende3atan eri3ut ini.
. Pende3atan tradisional, dimana disi/lin meru/a3an suatu hu3uman /ro@esional dan eratnya /elanggaran disam/ing itu hu3uman harus mem/unyai a3iat memuat ta3ut mere3a yang tida3 atau elum melanggar dan harus selalu ada 3onsistensi dalam /emerian hu3uman.
2. Pende3atan atas dasar sasaran 3era, dimana tinda3an disi/lin diangga/ u3anlah suatu hu3uman melain3an sesuatu yang mementu3 /erila3u indi>idu dan ah6a disii/lin 3era harus meru/a3an susuatu hal yang diya3ini dan diterima oleh /ega6ai. Disam/ing itu 3ontriusi /ega6ai terhada/ tuuan leih di/enting 3an dari /ada /elanggaran /eraturan, /araturan harus selalu ditinau a/a3ah masih menunang ter5a/ainya tuuan.
Dalam hal ini agar /enegga3an disi/lin e@e3ti@ dan erman@aat agi manaemen mau/un agi /ega6ai seai3nya /ega6ai leih dahulu dieri /eringatan dan tinda3an disi/lin yang ersi@at /rogresi@ serta diteta/3an se5ara 3onsisten. %ntu3 itu seai3nya /erusahaan mela3u3an /ende3atan melalui /rogram 3onsultasi agar /ega6ai terdorong a3ti@ er/artisi/asi dalam /rograam /enega33an disi/lin sehingga a3hirnya atas 3esadaran diri
sendiri memili3i 3eadaan 3emauan untu3 mentaati 3eia3an /rosedur /raturan /erundang4 undangan yg erla3u.
Audit udaya /erusahaan /erlu dila3u3an 3arena /ada dasarnya udaya /erusahaan meru/a3an nilai yang dianut ersama oleh seluruh anggota dalam /erusahaan yang memeda3an dengan /erusahaan lain. Nilai nilai terseut menadi /edoman dan a5uan manaemen dalam merumus3an 3eia3an, /eraturan, sistem,sistem /rosedur mau/un /enera/an sistem /engelolaan sumer daya manusia serta menadi /edoman a5uan agi /ega6ai dalam er/rila3u.
Menurut roinsudge?200$= udaya /erusahaan er@ungsi antara lain : . Seagai /enentu atasan dalam /erusahaan
2. Memeri3an rasa identitas agi /ara anggota
#. Mem@asilitasi ter6uudnya 3omitmen terhada/ sesuatu meleihi 3e/entingan /riadi !. Mening3at3an stailitas sistem sosial
". Seagai /engendali yang menuntun dan mementu3 si3a/ dan /rila3u /ega6ai
8o@stede ?$$= yang mela3u3an /enelitian terhada/ 9.000 /ega6ai I7M di seluruh dunia menyim/ul3an ah6a setia/ negara memili3i si3a/ dan nilai yang ereda eda terhada/ eragai isu menurut /enda/atnya udaya suatu angsa da/at dilahat dari " dimensi.
. Dimensi ara3 3e3uasaan, men5ermin3an seera/a auh orang menerima /endistriusian 3e3uasaam yang tida3 seimang di dalam suatu organisasi.
2. Dimensi indi>idualisti3 >s 5olle5ti>ism men5ermin3an era/a auh seseorang a3an ertinda3 seagai indi>idu dari/ada seagai anggota dari suatu 3elom/o3.
#. Dimensi mas3ulin >s @eminim men5ermin3an seera/a auh seseorang erorientasi /ada /eran /ria dari/ada /eran 6anita.
!. Dimensi un5entainty a>oidan5e men5ermin3an ting3at /enerimaan terhada/ situasi yang tida3 terstru3tur.
". Dimensi orientasi ang3a /anang >s orientasi ang3a /ende3 men5ermin3an ting3at 3eteguhan masyara3at /ada nilai tradisional.
Ter3ait dengan 3ategori ho@stede Susanto A.7 ?$$=mengutara3an ada 2 enis udaya /erusahaan yaitu :
. 7udaya enter/eneur, di mana /erusahaan dalam setia/ a3ti>itas a3an selalu @o3us /ada /eluang aru.
2. 7udaya adminidstati@ di mana /erusahaan dalam seluruh a3ti>itas hanya @o3us /ada /eluang yang ada
Ti/e udaya yang iasa diguna3an dalam menilai udaya /erusahaan adalah /engategorian udaya menurut ti/ologi deal dan 3ennedy. Menurut ro6n ?$$;= /eng3ategorian udaya /erusahaan erdasar3an ti/ologi terseut didasari 2 @a3tor utama :
Petama : deraat resi3o yang ada dalam 3egiatan isnis
Kedua : 3e5e/atan /erusahaan atau meneemen dalam menda/at3an um/an ali3 atas 3e/utusan atau strategi yang diamil.
Dalam hal ini yang dima3sud dengan :
• 7udaya ada/ti@, udaya yang @o3us strategi /ada e3sternal dengan /ende3atan @le3siilitas dan /eruahan untu3 memenuhi 3eutuhan /elanggan. 7udaya ada/ti@ ini mendu3ung nilai4nilai, norma dan 3eya3inan yang erorientasi 3e6irausahaan, eru/aya menang3a/, menginter/restasi3an dan meneremah3an sinyal4sinyal ling3ungan dengan res/ons yang aru
• 7udaya misi, udaya yang demi tuuan /elayanan terhada/ /elanggan s/esi@i3 namun tan/a /erlu eruah se5ara 5e/at. 7udaya misi ini mene3an3an >isi yang elas dari 3eeradaan /erusahaan mau/un /e5a/aian tuuan yang diteta/3an
• 7udaya 5lan, udaya yang @o3us /ada 3eterliatan dan /artisi/asi dari anggota organisasi dalam menghada/i tuntutan /eruahan dari ling3ungan. 7udaya ini mem/erhati3an /emenuhan 3eutuhan anggotanya agar mere3a ter/uas3an dan /rodu3ti@ dalam e3era.seagai 5ontoh udaya yang anya3 3ita um/ai /ada /erusahaan industri
• 7udaya iro3rati3 , udaya yang @o3us /ada internal serta 3onsisten erorientasi /ada ling3ungan yang stail. 7udaya iro3rati3 ini mendu3ung /ende3atan metodologis dalam menalan3an isnis. Meman@aat3an simol4simol eragam u/a5ara untu3 mendu3ung 3oordinasi dan tradisi serta mentaati /rosedur dan /ra3te34/ra3te3 yang sudah ma/an untu3 men5a/ai tuuan.
Agar udaya /erusahaan da/at e@e3ti@ dalam arti dam/a3nya erman@aat agi sta3hoider, ma3a auditor /erlu memeri3sa /ula a/a3ah /iha3 manaemen dalam merumus3an udaya /erusahaan sudah menga5u /ada /rinsi/4/rinsi/ eti3a seagai @ondasi.
PERTEMUAN 7 "
PENDE-ATAN RISET DAN AUDIT $UNGSI SUMBER DAA MANUSIA
MDE) PENDE-ATAN DAN -UN'I -EBER4ASI)AN AUDIT SDM A. M*del Pende(atan dan Instrument Audit SDM
a. 7erlandas3an @iloso@i holisti3, SDM dilihat seagai suatu 3eseluruhan, meleihi /enumlahan dari setia/ susistem SDA yang ter5a3u/ di dalamnya.
. 7erlandas3an @iloso@i s/iritual, dalam arti audit meneemen SDA memli3i tanggung a6a eti3a, tangung a6a sosial, dan tanggung a6a 3e/ada sta3eholder ?/ega6ai /ema3ai masyara3at dan /emerintah=.
5. 7erdasar3an as/e3 strategi, dalam arti audit SDM menga5u dalam /ertimangan 3eselarasan dan 3onsistensi /ra3te3 meneemen SDM dengan strategi meneemen SDM yang erorientasi /ada tuntutan /eruahan isnis.
d. 7erlandas3an as/e3 integrati@, dalam arti audit SDM menga5u /ada integrasi antara setia/ susistem sumer daya manusia yang saling mendu3ung
e. 7erasis /roses isnis, dalam arti audit SDM ter3ait erat dengan /roses isnis setia susistem SDM melalui audit dengan /ende3atan in/ut4/roses4out/ut.
@. 7erasis 3om/etensi dalam arti audit SDM tida3 terle/as dari tuntutan 3om/etensi aatan yang men5a3u/ 3o/etensi utama atau inti, 3om/etensi generi3 dan 3om/etensi te3nis serta selaras dengan area 3arir aatan yang /ada a3hirnya a3an erdam/a3 /ada 3ualitas SDM yang dihasil3an.
2. Pende3etan Audit SDM
Audit SDM menurut 1erther dan Da>is mmili3i eera/a /ende3atan, antara lain : a. Pendekatan komparati%
Dalam /ende3atan ini, oye3 audit dianding3an dengan suatu standar tertentu yang meru/a3an 3ondisi ideal atau 3ondisi yang dihara/3an.
. Pendekatan otoritas luar
Audit SDM isa dila3u3an oleh atau menga5u /ada /iha3 luar yang er6enang sse/erti /emerintah atau asosiasi industry.
c Pendekatan statistik
Dalam /ende3atan ini, tentu auditor harus memahami dan menguasai 5ara atau metode /engamilan sam/le sam/ai dengan /engolahan dan analisis data.
d Pendekatan ketaatan terhadap keijakan dan peraturan
Dalam /ende3atan ini oye3 audit dianding3an dengan 3eia3an dan /eraturan yang ada ai3 3eia3an dan /eraturan internal /erusahaan mau/un e3sternal.
Dila3u3an untu3 memanding3an oye3 audit dengan tuuan yang telah
diteta/3an. Tuuan ini umumnya teragi dalam e@e3ti@itas dan e@isiensi /engelolaan SDM.
#. Instrumen )iset Audit SDM
Instrumen ini iasanya diguna3an /ada taha/ /ela3sanaan audit. 7eera/a instrumen terseut diantaranya : a. Analisis Do3umen . 1a6an5ara 5. Analisis historis d. Sur>ei e. '3s/erimen
Dari " instrumen riset yang telah diurai3an diatas, umumnya yang /aling sering
diguna3an oleh /eneliti selain analisa do3umen adalah sur>ey dengan ang3et ?3uesioner= yang 3emudian ditinda3 lanuti dengan 6a6an5ara.
B. -un%i -e/er!asilan Audit SDM
3eerhasilan /ela3sanaan audit sangat tergantung eera/a @a3tor 3un5i, yaitu :
. Model audit, /ende3atan riset dan instrumen riset a3an sangat mem/engaruhi 3eerhasilan /ela3sanaan audit SDM.
2. Kom/entensi auditor. Seorang auditor SDM harus memeli3i /engetahuan dan /engalaman mengenai a3ti>itas dan /roses yang a3an di audit antara lain :
a. Memili3i 3om/etensi dalam hal /rosedur, metode dan te3ni3 audit.
. Memili3i 3om/etensi dalam hal sistem manaemen dan re@erensi do3umen 5. Memahami situasi /erusahaan
d. Memili3i 3om/etensi dalam hal /erundangan4undangan, aturan yang erla3u dan /ersyaratan lainnya di/erusahaan.
Se5ara 3husus auditor dihara/3an uga memili3i 3om/etensi dalam hal :
. Sistem dan sistem /rosedur manaemen sumer daya manusia agar da/at menilai a/a 3ah susistem sumer daya manusia telah di tera/3an se5ara enar dan te/at .
2. Penguasaan /roses isnis 3or/orat agar da/at mengenal terminologi 3husus yang diguna3an mau/un mengidenti@i3asi as/e34as/e3 3ritis /rodu3, /elayan dan /roses 3era ditera/3an /ada ting3at isnis, ting3at o/erasional mau/un ting3at indi>idu.
Auditor erhasil mela3sana3an audit se5ara e@e3ti@, ma3a seyogianya ia harus memili3i 5iri45iri yaitu: memili3i integritas, ersi3a/ teru3a, ta3tis, /enga mat, /ers/e3ti@, ersemangat, ulet, dan /er5ata diri.
PERTEMUAN 8 "
AUDIT $UNGSI PEREN'ANAAN DAN PENGADAAN SDM
A. Audit $ungsi Peren%anaan SDM
Peren5anaan SDM meru/a3an /roses sistematis yang di la3u3an untu3 mem/er3ira3an /ermintaan dan 3etersediaan SDM dimasa yang a3an datang sesuai dengan /er3emangan isnis /erusahaan. Audit @ungsi /eren5aan SDM a3an e@e3ti@ a/aila auditor memahami
indi3ator 3un5i 3eerhasilan /roses /eren5anaan SDM , diantara nya seagai eri3ut.
. Analisis /elungan dan an5aman mau/un 3e3uatan dan 3elemahan idang sumer daya manusia yang te/at.
2. Metode /engu3uran dan /eralaan 3eutuhan yang te/at
#. Sistem in@ormasi sumer daya manusia yang ter3ini dan leng3a/
!. In>estasi sumer daya manusia, /enera/an, /elatihan, dan /engemangan SDM yang te/at.
". )en5ana su3sesi dan agan /enem/atan
B. Audit $ungsi Analisis #a/atan
Analisis aatan meru/a3an /roses sistematis dan terarah dalam rang3a /engum/ulan dan /enganalisaan data mengenai @ungsi, tugas, tanggung a6a, huungan 3era, 3ondisi 3era,
Audit @ungsi, analisis aatan, dan a3an e@e3ti@ ilamana Auditor memahami dan mam/u memeri3sa, menge>aluasi 3eleng3a/an dan 3e3urangan data.
'. Audit $ungsi Re(rutmen
Dalam rang3a /engadaan sumer daya manusia, sesuai dengan tuuan yang di5a/ai ma3a Auditor /erlu memeri3sa a/a3ah sistem re3rutmen yang erla3u di /erusahaan telah didasar3an /ada /roses yang seharusnya, erarti uga telah memenuhi seluruh indi3ator 3un5i 3eerhasilan.
. Ketersediaan S(P )e3rutmen.
#. Ketersediaan /ersyaratan aatan erasis 3om/etensi.
!. Kete/atan /ela3sanaan re3rutmen sesuai taha/an yang seharusnya.
". Kete/atan /enggunaan metode dengan mem/ertimang3an aatan yang lo6ong dana yang tersedia.
D. Audit $ungsi Sele(si
Agar audit @ungsi sele3si isa e@e3ti@, Auditor uga harus memahami dan mam/u
memeri3sa 3eleng3a/an dari 3ete/atan Sistem Sele3si yang ada, erla3u dalam /erusahaan dengan menga5u /ada indi3ator 3un5i 3eerhasilan yaitu :
. Peneta/an selection ratio yang te/at.
2. Ketersediaan standard .perating Procedure ?S(P= Sele3si. #. Sele3si administrati@ yang selaras dengan /ersyaratan aatan. !. Kete/atan tes /engetahuanumum dan 3eahlian /ro@esi.
". Kete/atan tes /otensial dan 3om/etensi, dengan mengguna3an metode dan /eralatan tes yang te/at.
9. Keleng3a/an dan 3ea3uratan tes yang te/at. . Pertimangan /engguna.
PERTEMUAN 9 "
AUDIT $UNGSI PENGEMBANGAN DAN PEME)I4ARAAN SDM
A. Audit $ungsi Pelati!an dan Pengem/angan
Selaras dengan audit @ungsi /eren5anaan dan /engadaan Sumer Daya Manusia, ma3a dalam /ela3sanaan audit @ungsi /elatihan dan /engamangan agar isa e@e3ti@ /ara auditor uga harus memahami dan mam/u memeri3sa 3eleng3a/an dan 3ea3uratan sistem /elatihan
dan /engemangan yang erla3u di /erusahaan dengan menga5u /ada indi3ator 3un5i 3eerhasilan seagaimana tertera di a6ah ini :
2. Integrasi sistem /elatihan dan /engemangan dengan sistem 3arir, sistem /enilaian 3inera, dan sistem alas asa.
#. Kesesuaian sistem /elatihan dan /engemangan dengan 3eutuhan organisasi dan 3eutuhan /ega6ai dengan mem/ertimang3an 3om/etensi yang dimili3i /ega6ai. !. Ketersediaan /ola indu3 /elatihan dan /engemangan dengan /rogram4/rogram
yang te/at.
". Ketersediaan /orto@olio SDM.
9. '@e3ti>itas iaya /elatihan dan /engamangan.
. Ketersediaan sarana dan /rasarana /usat /elatihan yang ai3.
B. Audit $ungsi Manajemen -arier
Agar audit @ungsi manaemen 3arir isa e@e3ti@, auditor dituntut untu3 memahami dan mam/u memeri3sa 3eleng3a/an dan 3ea3uratan sistem 3arir men5ang3u/ /ola 3arir dan alur 3arir erasis 3om/etensi.
'. Audit $ungsi Penilaian -inerja
Audit @ungsi /enilaian 3inera a3an e@e3ti@ ila auditor memahami indi3ator 3un5i 3eerhasilannya seagai eri3ut.
. Adanya sasaran /erusahaan, sasaran unit 3era, dan sasaran indi>idu yang te/at, elas, dan teru3ur.
2. As/e3 yang dinilai erasis 3om/etensi mem/ertimang3an /otensi, s3ill, dan /erila3u indi>idu.
#. Proses imingan dan 3onseling yang e@e3ti@.
!. Do3umentasi hasil /enilaian 3inera yang tertata dengan ai3.
D. Audit $ungsi -*m&ensasi :Balas #asa;
Kom/ensasi atau alas asa meru/a3an as/e3 yang sangat 3rusial dalam /engelolaan SDM /erusahaan. Pada 3enyataannya, anya3 3etida3/uasan 3arya6an disea3an 3arena @a3tor ini yang uga sering menga3iat3an a3si unu3 rasa atau demonstrasi. Karena itu, sistem 3om/ensasi /erusahaan harus didesain sedemi3ian ru/a agar da/at men5a/ai tuuannya dan selaras dengan sistem manaemen SDM lainya.
7eera/a indi3ator 3un5i 3eerhasilan sistem 3om/ensasi adalah seagai eri3ut. . Kom/ensasi dieri3an atas /enilaian 3inera erasis 3om/etensi yang te/at.
aatan=.
#. Keadilan e3sternal yang mem/ertimang3an 3eselarasan dengan aatan seenis /ada /erusahaan lain dalam industri yang sama.
!. Kondisi 3euangan /erusahaan yang sehat dan men5u3u/i.
PERTEMUAN 1< "
PENGU-URAN DAN AUDIT ASPE- SDM
PENGANTAR
8am/ir 3eanya3an /erusahaan mengu3ur ting3at employee engagement ?3eterliatan 3arya6an= melalui sur+ey, /uestionnaire ai3 se5ara 3uantitati@ mau/un 3ualitati@. Namun ternyata ada 5ara leih /ra3tis. Pada dasarnya, ini meru/a3an agian dari human capital atau human resource scorecard measurement Penggunaan u3uran atau metri3 yang te/at ini, seagai a/li3asi /engu3uran 3uantitati@ 8) atau SDM untu3 melihat seauh mana hara/an 3inera isa direalisasi3an, untu3 memanding3an standar engagement , mengidenti@i3asi ga/ yang ada serta
u3uran lainnya. Analisis se5ara 3uantitati@ mengenai engagement a3an memeri3an hara/an mengenai 3ualitas dan 3omitmen 3arya6an terhada/ /e3eraan atau ling3ungan dimana dia erada.
Pengu3uran metri3 engagement umumnya meli/uti as/e3 se/erti : Persentase 3eterliatan alo3asi 6a3tu 3arya6an, /engaruh 3e/ada re3an 3era, ting3at huungan 3era mau/un /enad6alan 3era. Dengan menalan3an metri3 /enghitungan engagement terseut, ma3a a3an
di/eroleh ting3at engagement leih real time, langsung dan leih ai3 dari /engu3uran melalui sur+ey yang 5enderung menghais3an 6a3tu, iaya dan tenaga. Disinilah a3hirnya isa di/antau ting3at engagement 3arya6an dalam 3onte3s leih ai3, menda/at3an gamaran se5ara menyeluruh dan leih /enting lagi, isa mengetahui 3e5enderungan ting3at engagement 3arya6an leih a3urat.
SE#ARA4 PERUBA4AN PARADIGMA SDM
Pergeseran /ers/e3ti@ atau /aradigma dari Personalia menadi 0uman Resources De/artment sam/ai a3hirnya menadi 0uman #apital, memuat de/artemen ini harus mem/unyai si3a/ dalam memuat suatu tola3 u3ur di dalam semua a3ti>itasnya.
8am/ir 3eanya3an orang erangga/an ada 3esamaan antara Key Per%ormance Indicator ?KPI= dan etric. Angga/an itu tida3 se/enuhnya salah, 3arena seenarnya KPI itu adalah metric, ta/i tida3 semua metric itu adalah KPI. Nah, terus agaimana menelas3annya a6aan seenarnya adalah agaimana memeda3an antara metric yang meru/a3an KPI dan metri5 yang hanya meru/a3an u3uran saa C indicator only
Peredaan dari metri5 dan KPI :
KPI adalah metric, ta/i tida3 semua metric meru/a3an KPI.
(rganisasi memili3i anya3 metric, ta/i hanya sedi3it KPI.
etric da/at eru/a suatu u3uran tentang suatu ?esaran, umlah, 6a3tu=, teta/i KPI adalah u3uran yang mem/unya ma3na erarti dan 3un5i ?matter most key).
etric da/at diuah atau tida3 da/at diuah melalui suatu a3si. Teta/i KPI seai3nya harus da/at diuah melalui suatu a3si ?actionale=. angan mengu3ur sesuatu seagai KPI i3a hal itu ta3 da/at diuah melalui serang3aian a3si s/esi@i3