• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

C. Analisis dan Pembahasan

2. Autoregressive Distributed Lag (ARDL)

Alat analisis kedua dalam penelitian ini yaitu Autoregressive Distributed Lag (ARDL). Model ARDL dipilih karena model tersebut dapat melihat pengaruh variabel dependen dan variabel independen dari waktu ke waktu baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Model ARDL merupakan gabungan dari AR (Autoregressive) dan DL (Distributed Lag) (Zaretta, 2019). Menurut Gujarati dan Porter (2012) model AR merupakan model yang menggunakan satu atau lebih data pada masa lampau variabel independen terhadap variabel dependen. Sedangkan model DL merupakan model regresi yang melibatkan data pada waktu masa kini dan masa lampau dari variabel penjelas. Model ARDL dapat membedakan respon dalam jangka panjang dan pendek dari variabel dependen terhadap perubahan dalam variabel independen.

Menurut Zaretta dan Yovita (2019) model Autoregressive Distributed Lag (ARDL) memiliki beberapa keunggulan yaitu:

1. Tidak bias dan efisien karena model ARDL dapat digunakan dalam sampel yang sedikit

2. ARDL dapat mengetimasi pengaruh jangka panjang maupun jangka pendek secara serentak yang akan mneghindarkan terjadinya masalah autokorelasi.

56

3. Metode ARDL dapat membedakan antar variabel independen dan variabel dependen.

Dalam menguji model ARDL terdapat beberapa tahapan dalam pengujiannya yaitu:

1. Uji Stasioneritas

Uji stasioneritas adalah proses random atau stokastik time series yang terjadi pada data time series. Konsep yang dipakai dalam uji stasioner yaitu uji akar unit. Maka apabila data runtut waktu tidak stasioner maka terdapat akar unit (unit root problem). Keberadaan akar unit dapat dilihat dengan membandingkan nilai t-statistic dengan nilai Augmented Dickey Fuller. Data dapat dikatakan stasioner apabila memenuhi tiga kriteria yaitu: (Ghozali, 2017)

a. Jika rata-rata konstan sepanjang waktu.

b. Jika variannya konstan sepanjang waktu.

c. Kovarian pada data time series hanya bergantung dari lag antara 2 periode.

Data yang tidak stasioner akan menimbulkan fenomena autokorelasi dan tidak dapat menggeneralisasi hasil regresi tersebut untuk waktu yang berbeda. Untuk mengetahui apakah data stasioner atau tidak maka digunakan uji akar unit. Uji akar unit dilakukan dengan melihat nilai Augmented Dickey Fuller (ADF) dengan hipotesa sebagai berikutGhozali, 2017)

a. H0: terdapat unit root (data tidak stasioner) b. H1: tidak terdapat unit root (data stasioner)

Dalam melihat data stasioner atau tidak dapat dilihat berdasarkan nilai Prob < Alpha maka H0 di tolak, artinya data stasioner. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui derajat atau order diferensi keberapa data akan stasioner. Jika ternyata data tidak stasioner pada derajat pertama maka pengujian dapat

57

dilakukan pada tingkat diferensi pertama mapaun kedua.

(Insukrindo, 1992) 2. Uji Derajat Integrasi

Uji derajat integrasi dilakukan apabila data tidak stasioner pada tingkat derajat pertama. Uji derajat integrasi dilakukan pada tingkat diferensi pertama sampai pada tingkat diferensi kedua. (Ghozali, 2017)

3. Uji Kointegrasi

Uji kointegrasi dilakukan untuk memberi indikasi awal bahwa model yang digunakan memiliki hubungan jangka panjang. Kointegrasi menjadi syarat mutlak digunakannya model ECM dan ARDL. ECM merupakan model linear dinamik untuk mengoreksi adanya ketidakseimbangan. Dalam model ECM data-data yang digunakan haruslah stasioner pada tingkat yang sama. Sedangkan apabila variabel-variabel tidak stssioner pada tingkat yang sama maka model yang digunakan menggunakan model ARDL. (Ghozali, 2017)

Dalam model ARDL uji kointegrasi yang digunakan berbeda dengan model ECM. Dalam metode ARDL ui kointegrasi yang digunakan adalah uji Bound Testing approach berdasarkan uji statistic F dan dapat pula menggunakan uji Johansen Cointegration, dimana indikatornya yaitu nilai trace value > critical value untuk dapat dikatakan memiliki hubungan kointegrasi. (Shin & Smith, 2001)

E. Hipotesis

Hipotesis menurut Ghozali (2017) merupakan hasil praduga sementara atas suatu penelitian dan masih harus dibuktikan dengan uji analisis untuk membuktikan kebenaranya. Hipotesis di susun berdasarkan kebenarannya dan juga sesuai dengan kerangka pemikiran serta penelitian terdahulu. Berikut Hipotesis dalam penelitian ini (dengan taraf signifikansi 0,05%).

58

1. Premi secara parsial berpengaruh positif terhadap laba asuransi jiwa syariah di Indonesia pada tahun 2016-2020.

2. Hasil Investasi secara parsial berpengaruh positif terhadap laba asuransi jiwa syariah di Indonesia pada tahun 2016-2020.

3. Inflasi secara parsial berpengaruh negatif terhadap laba asuransi jiwa syariah di Indonesia pada tahun 2016-2020.

4. Kurs secara parsial berpengaruh positif terhadap laba asuransi jiwa syariah di Indonesia pada tahun 2016-2020

59 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan

1. PT. Asuransi Allianz Life Indonesia

Allianz merupakan salah satu perusahaan global terbesar yang bergerak dibidang asuransi dan manajemen aset. Allianz telah berdiri sejak 1890 di Jerman sebagai perusahaan yang sangat berpengalaman dan mempunyai finansial yang kuat. Allianz memulai bisnisnya di Indonesia pada tahun 1981 dengan membuka kantor perwakilan. Allianz membuka bisnisnya di Indonesia sejak tahun 1981.

Pada tahun 1989 Allianz mendirikan perusahaan asuransi umum yaitu PT.

Asuransi Allianz Utama Indonesia dan pada tahun 1996 Allianz mulai membuka bisnisnya pada bidang asuransi jiwa kesehatan dan dana pensiun dengan mendirikan PT. Asuransi Allianz Life Indonesia. Dan pada tahun 2006 asuransi Allianz Life resmi meluncurkan Unit Usaha Syariah PT. Asuransi Allianz Life Indonesia.

Dalam perkembangannya PT. Asuransi Allianz Life Indonesia mengalami kenaikan pada laba yang diperolehnya. Kenaikan yang terjadi diikuti pula oleh kenaikan pada premi dan hasil investasi yang diperoleh oleh PT. Asuransi Allianz Life Indonesia.

PT. Asuransi Allianz Life Indonesia mempunyai produk dalam perlidungan kesehatan yaitu antara lain:

a. Allianz Global Benefits b. Smart Health

c. Smart Protection d. Smart Finance

Dalam perekembangannya PT. Asuransi Allianz Life Indonesia mengalami peningkatan yang cukup siginifikan pada laba yang diperoleh perusahaan. Kenaikan pada laba perusahaan Allianz diikuti pula oleh peningkatan perolehan premi dan hasil investasi yang diperoleh tiap tahunnya.

60

Selain itu dalam perkembangannya asuransi Allianz life sejak tahun 2016-2020 mendapatkan penghargaan dari majalah investasi sebagai asuransi terbaik dan penghargaan infobank.

2. BRI Life

BRI Life merupakan perusahaan asuransi jiwa nasional yang merupakan anak perusahaan dari Bank Rakyat Indonesia. BRI Life didirikan oleh dana pensiun BRI pada tanggal 28 Oktober 1987. BRI Life pertama kali beroperasi di Jakarta dan Surabaya. Pada tahun 2015 BRI Life diakuisisi oleh PT. Bank Rakyat Indonesia dan saat ini BRI Life telah memiliki lebih dari 25 kantor penjualan di Indonesia dengan menyediakan produk baik konvensional maupun syariah.

BRI Life telah beroperasi di Indonesia selama lebih dari 30 tahun memenuhi kebutuhan masyarakat akan perlindungan. BRI Life menawarkan perlindungan; jiwa dan kesehatan, proteksi dan investasi, pendidikan serta hari tua yang ditawarkan melalui kanal Agency (Produk asuransi jiwa individu), Korporasi (produk asuransi jiwa kumpulan), In Brach (produk asuransi jiwa bancassurance) serta Distribusi Alternatif (produk asuransi jiwa mikro dan produk digital).

Visi dri BRI Life yaitu “Menjadi perusahaan asuransi jiwa yang terpercaya dan terkemuka”. Sedangkan misi dari BRI life yaitu:

a. Melaksanakan bisnis asuransi jiwa secara professional.

b. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang luas.

c. Memberikan nilai tambah kepada seluruh “Stakeholders”.

Dalam perkembangannya BRI life mengalami peningkatan pada premi secara berturut-turut. Kenaikan pada premi diikuti pula dengan kenaikan hasil investasi. Selain itu BRI Life dalam pertumbuhannya laba yang diperoleh pun mengalami kenaikan Selain itu dalam perkembangannya selama lima tahun BRI Life mendapat penghargaan baik dari infobank sharia award yang dinilai berdasarkan kinerja keuangan perusahaan yang bagus dan penghargaan dari majalah investasi sebagai perusahaan terbaik.

61 3. PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia

PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia didirikan pada tahun 1985 dan merupakan bagian dari Manulife Financial Corporation. PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Manulife beroperasi dengan menyediakan produk asuransi jiwa baik konvensional maupun syariah.

Unit syariah Manulife beroperasi pada tahun 2009 atas izin Dewan Syariah Nasional- Majelis Ulama Indonesia. Unit syariah menawarkan perlindungan MiSmart Insurance Solution Syariah dan Berkah Savelink pada produknya.

Manulife pada saat ini telah memiliki 37.000 karyawan, lebih dari 118.000 tenaga pemasar dan ribuan mitra distributor yang melayani lebih dari 30 juta konsumen. Hingga 31 Desember 2020 manulfie memiliki lebih dari $1.3 triliun dana kelolaan dan administrasi. Dan pada akhir tahun 2020 manulife telah membayar klaim sebesar $31.6 miliar serta manfaat lain kepada nasabah.

Dalam perkembangannya Manulife telah mencatatkan keuangan yang cukup baik dimana pertumbuhan premi meningkathingga pada tahun 2019.

Selain peningkatan pada perolehan premi laba yang diperoleh oleh perusahaan Manulife pun terus meningkat hingga pada tahun 2019 laba yang diperoleh sebesar 81.9 miliar rupiah.

Perusahaan asuransi Manulife menawakan berbagai produk perlindungan anatara lain yaitu:

1. Proteksi Jiwa 2. Kesehatan

3. Perlindungan dan Tabungan 4. Proteksi dan Investasi 5. Korporasi

Dalam perkembangannya pula selama lima tahun terakhir perusahaan asuransi Manulife menorehkan banyak prestasi diantaranya yaitu penghargaan dari infobank yang dinilai berdasarkan kinerja keuangan perusahaan yang bagus dan penghargaan sebagai perusahaan terbaik.

62 4. PT. Prudential Life Assurance

PT. Prudential Life Assurance didirikan pada tahun 1995 dan merupakan bagian dari Prudential PLC, London, Inggris. Prudential bergerak di bidang asuransi jiwa dan kesehatan. Prudential meluncurkan unit link pertamanya pada tahun 1999. Prudential Indonesia mendirikan Unit Usaha Syariah pada tahun 2007 dan menjadi pemimpin pasar asuransi jiwa syariah di Indonesia.

Prudential telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dalam berinvestasi prudential memiliki kebijakan investasi perseroan mengacu pada strategi jangka panjang usaha dengan meminimalkan risiko dan mengoptimalkan hasil keuntungan investasi. Dana investasi perseroan dikelola oleh PT. Eatspring Investment Indonesia.

Prudential life menawarkan berbagai perlindungan dalam asuransinya.

Pada produk syariah prudential life menawarkan produk yaitu: PRUCerah, PRUSolusi Sehat Syariah, PRUPersonal Accident Death & Disablement Syariah, PRUProtection Syariah, PRUCritical Hospital Cover Syariah,PRUPrime Healthcare Syariah, PRUEarly Stage Crisis Cover Plus Syariah, dll.

Prudential Life memiliki misi yaitu menjadi perusahaan jasa keuangan ritel terbaik di Indonesia, melampaui penghargaan nasabah, tenaga pemasaran, staf dan pemegang saham dengan memberikan pelayanan yang berkualitas, tenaga pemasaran profesional yang berkomitmen tinggi serta menghasilkan pendapatan investasi yang menguntungkan.

Dalam perkembangannya tingkat perolehan premi yang diterima perusahaan Prudetial Life pada unit syariahnya selalu meningkat tiap tahunnya, peningkatan pada premi diikuti pula oleh peningkatan pada hasil investasi yang diperoleh perusahaan. Peningkatan pada premi dan hasil investasi yang diperoleh diikuti pula oleh peningkatan pada laba perusahaan asuransi Prudential Life unit syariah. Selain itu dalam perkembangannya prudential life menorehkan banyak prestasi salah satunya penghargaan infobank yang diraih berturut-turut selama lima tahun terakhir atas kinerja keuangan yang bagus.

63

5. PT. Asuransi Jiwa Sinar Mas MSIG Life

Sinarmas MSIG Life didirikan pada tanggal 14 April 1985 dengan nama PT. Asuransi Jiwa Purnamala Internasional Indonesia (PII), dan berganti dengan nama PT. Asuransi Jiwa Eka Life pada tahun 1989 dan PT. Asuransi Jiwa Sinarmas pada tahun 2007. PT. Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk hadir sebagai asuransi jiwa joint venture yang dimiliki masing-masing 50% oleh PT.

Sinar Mas Multiartha Tbk dan grup asuransi dari jepang yaitu Mitsui Sumitomo InsuranceCo., Ltd. Dan pada tahun 2019 perusahaan berubah menjadi 80%

milik Mitsui Sumitomo, 12,5% milik PT. Sinar Mas Multiartha Tbk dan 7,5%

milik publik.

Sinar Mas MSIG Life telah membuka 65 kantor pelayanan untuk kegiatan operasional dengan lebih dari 800 karyawan dan sekitar 8.200 tenaga pemasar, untuk melayani kebutuhan 1,2 juta nasabah individu dan kelompok akan berbagai produk perlindungan dan investasi untuk masa depan.

Produk syariah yang ditawarkan asuransi Sinarmas MSIG Life yaitu Power save. Dimana produk Power Save merupakan sarana perlindungan berbasis syariah yang memberikan perlindungan terhadap risiko kecelakaan sekaligus berinvestasi multi guna untuk masa depan.

Dalam perkembangannya asuransi sinarmas memiliki pertumbuhan yang cukup baik. Dimana tingkat premi pada perusahaan asuransi sinarmas MSIG meningkat secara berturut-turut. Kenaikan pada premi asuransi diikuti pula oleh kenaikan pada hasil investasi yang diperoleh hingga pada tahun 2019.

Sementara itu tingkat laba pada asuransi sinar mas mengalami kenaikan antara tahun 2016-2018.

Dalam pertumbuhannya pula asuransi Sinar Mas MSIG Life menorehkan banyak prestasi yang diraih salah satunya yaitu penghargaan Infobank atas kinerja keuangan yang bagus dalam operasional perusahaannya.

B. Deskriptif Data 1. Laba

Laba merupakan hasil bersih pendapatan dari serangkaian kinerja yang di capai perusahaan dalam suatu usaha. Tujuan perusahaan yaitu adalah

64

memaksimalkan laba. Laba merupakan dasar pengukuran kesuksesan kinerja perusahaan dalam mengelola dananya (Kasmir, 2012). Berikut merupakan gambaran perolehan laba unit syariah asuransi jiwa yang dijadikan peneliti sebagai sampel yaitu PT. Asuransi Allianz Life Indonesia, BRI Life, PT.

Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, PT. Prudential Life Assurance, PT. Asuransi Jiwa Sinar Mas MSIG Life.

Gambar 4.1

Laba Unit Syariah Asuransi Jiwa (Allianz Life, BRI Life, Manulife, Prudential, Sinar Mas MSIG )

(Dalam Jutaan Rupiah)

Dari data grafik diatas diketahui bahwa pada perusahaan Allianz Life perolehan laba pada tahun 2016 sebesar 59.7 milar, tahun 2017 sebesar 100 miliar, tahun 2018 sebesar 123.3 miliar, tahun 2019 sebesar 227.6 miliar dan pada tahun 2020 sebesar 343.9 miliar. Sementara pada BRI Life perolehan laba pada tahun 2016 sebesar -2.05 miliar, pada tahun 2017 sebesar 5.2 miliar, pada tahun 2018 sebesar 9.6 miliar, pada tahun 2019 sebesar 16.7 miliar dan pada tahun 2020 sebesar 29.9 miliar. Dan pada perusahaan PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia perolehan laba pada tahun 2016 sebesar 42 miliar, pada tahun 2017 sebesar 76 miliar, pada tahun 2018 sebesar 42.8 miliar, 81.9 miliar, pada tahun 2019 sebesar 81.9 miliar dan pada tahun 2020 laba sebesar 71.9 miliar. Selanjutnya pada PT. Prudential Life Assurance perolehan laba pada tahun 2016 sebesar 819.7 miliar, pada tahun 2017 sebesar 750 miliar, kemudian pada tahun 2018 sebesar 660 miliar, pada tahun 2019 sebesar 661.1 miliar dan pada tahun 2020 sebesar 439.4 miliar. Dan terakhir pada asuransi Sinar Mas MSIG laba pada tahun 2016 sebesar 41.1 miliar, pada tahun 2017 sebesar 26.7

59.746 100.097 123.397 227.646 343.914

-2.056 5.223 9.645 16.751 29.927

42.055 76.035 42.83 81.948 71.934

819.72 750.248 660.039 661.154 439.409

41.179 26.733 35.729 29.207 26.41

2 0 1 6 2 0 1 7 2 0 1 8 2 0 1 9 2 0 2 0

LABA TAHUN 2016-2020

Allianz BRI Manulife Prudential Sinar Mas

65

miliar, tahun 2018 sebesar 35.7 miliar, tahun 2019 sebesar 29.2 miliar dan pada tahun 2020 sebesar 26.4 miliar.

2. Premi

Premi merupakan pembayaran sejumlah uang yang dilakukan tertanggung kepada penanggung (perusahaan) sebagai penjamin guna sebagai pengganti apabila terjadi kerusakan, kehilangan dan lain sebagainya yang dialami tertanggung. Pembayaran yang dilakukan tertanggung kepada penanggung (pihak asuransi) dibayarkan sesuai dengan nominalnya yang dengan itu maka segala aset akan dijaminkan kepada pihak asuransi atau dapat dikatakan pemindahan risiko atas aset yang dijaminkan (Amrin, 2016).

Berikut merupakan gambaran perolehan premi unit syariah asuransi jiwa yang dijadikan peneliti sebagai sampel yaitu PT. Asuransi Allianz Life Indonesia, BRI Life, PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, PT. Prudential Life Assurance, PT. Asuransi Jiwa Sinar Mas MSIG Life.

Gambar 4.2

Premi Unit Syariah Asuransi Jiwa (Allianz Life, BRI Life, Manulife, Prudential, dan Sinar Mas MSIG)

(Dalam Jutaan Rupiah)

Dari data grafik diatas diketahui bahwa pada perusahaan Allianz Life perolehan premi pada tahun 2016 sebesar 534.1 miliar, tahun 2017 sebesar 631.8 miliar, tahun 2018 sebesar 727.6 miliar, tahun 2019 sebesar 852.1 miliar dan pada tahun 2020 sebesar 1.152 triliun. Sementara pada BRI Life perolehan premi pada tahun 2016 sebesar 44.4 miliar, pada tahun 2017 sebesar 53.3 miliar, pada tahun 2018 sebesar 68.8 miliar, pada tahun 2019 sebesar 70.9 miliar dan

534.183 631.86 727.625 852.136 1,152.23

44.416 53.346 68.86 70.967 121.485

105.200 129.046 168.394 152.044 101.991

2,194.17 2,205.24 2,367.14 2,554.16 2,871.89

85.076 87.157 92.847 80.338 78.818

2 0 1 6 2 0 1 7 2 0 1 8 2 0 1 9 2 0 2 0

PREMI TAHUN 2016-2020

Allianz BRI Manulife Prudential Sinarmas

66

pada tahun 2020 sebesar 121.4 miliar. Dan pada perusahaan PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia perolehan premi pada tahun 2016 sebesar 105.2 miliar, pada tahun 2017 sebesar 129 miliar, pada tahun 2018 sebesar 168.3 miliar, pada tahun 2019 sebesar 152 miliar dan pada tahun 2020 sebesar 101.9 miliar.

Selanjutnya pada PT. Prudential Life Assurance perolehan premi pada tahun 2016 sebesar 2.1 triliun, pada tahun 2017 sebesar 2.2 triliun, kemudian pada tahun 2018 sebesar 2.3 triliun, pada tahun 2019 sebesar 2.5 triliun dan pada tahun 2020 sebesar 2.8 triliun. Dan terakhir pada asuransi Sinar Mas MSIG premi pada tahun 2016 sebesar 85.08 miliar, pada tahun 2017 sebesar 87.16 miliar, tahun 2018 sebesar 92.85 miliar, tahun 2019 sebesar 80.33 miliar dan pada tahun 2020 sebesar 78.8 miliar.

3. Hasil Investasi

Pengelolaan dana investasi yang paling dominan yaitu dengan menginvestasikan dana yang di peroleh perusahaan atas premi. Investasi merupakan suatu kegiatan perekonomian pada perusahaan yaitu dengan menanamkan dana yang diperoleh pada suatu objek tertentu yang diharapakan akan memberikan keuntungan di masa depan (Nasution & Sistiyarini, 2019).

Berikut merupakan gambaran perolehan hasil investasi unit syariah asuransi jiwa yang dijadikan peneliti sebagai sampel yaitu PT. Asuransi Allianz Life Indonesia, BRI Life, PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, PT. Prudential Life Assurance, PT. Asuransi Jiwa Sinar Mas MSIG Life.

Gambar 4.3

Hasil Investasi Unit Syariah Asuransi (Allianz Life, BRI Life, Manulife, Prudential, dan Sinar Mas MSIG)

(Dalam Jutaan Rupiah)

19.093 19.395 26.734 51.343 71.783

3.724 3.974 4.503 7.140 9.10017.081 25.384 23.859 30.96 26.771

155.957 182.393 98.567 167.557 107.999

15.871 24.137 22.417 24.683 13.111

2 0 1 6 2 0 1 7 2 0 1 8 2 0 1 9 2 0 2 0

HASIL INVESTASI TAHUN 2016 -2020

Allianz BRI Manulife Prudential Sinarmas

67

Dari data grafik diatas diketahui bahwa pada perusahaan Allianz Life perolehan hasil investasi pada tahun 2016 sebesar 19.09 miliar, tahun 2017 sebesar 19.39 miliar, tahun 2018 sebesar 26.73 miliar, tahun 2019 sebesar 51.34 miliar dan pada tahun 2020 sebesar 71.78 miliar. Sementara pada BRI Life perolehan hasil investasi pada tahun 2016 sebesar 3.7 miliar, pada tahun 2017 sebesar 3.9 miliar, pada tahun 2018 sebesar 4.5 miliar, pada tahun 2019 sebesar 7.1 miliar dan pada tahun 2020 sebesar 9.1 miliar. Dan pada perusahaan PT.

Asuransi Jiwa Manulife Indonesia perolehan hasil investasi pada tahun 2016 sebesar 17 miliar, pada tahun 2017 sebesar 25.3 miliar, pada tahun 2018 sebesar 23.8 miliar, pada tahun 2019 sebesar 30.96 miliar dan pada tahun 2020 sebesar 26.77 miliar. Selanjutnya pada PT. Prudential Life Assurance perolehan hasil investasi pada tahun 2016 sebesar 155.95 miliar, pada tahun 2017 sebesar 182.39 miliar, kemudian pada tahun 2018 sebesar 98.56 miliar, pada tahun 2019 sebesar 167.55 miliar dan pada tahun 2020 sebesar 107.99 miliar. Dan terakhir pada asuransi Sinar Mas MSIG hasil investasi pada tahun 2016 sebesar 15.87 miliar, pada tahun 2017 sebesar 24.13 miliar, tahun 2018 sebesar 22.41 miliar, tahun 2019 24.68 miliar dan pada tahun 2020 sebesar 13.11 miliar.

4. Inflasi

Inflasi merupakan kenaikan harga secara umum dan berlangsung secara terus-menerus. Terjadinya inflasi disebabkan oleh jumlah uang yang beredar di masyarakat, kenaikan harga barang yang di impor, naiknya harga produksi dan upah karyawan serta dapat disebabkan pula oleh meningkatnya belanja negara (Yulianta, 2021). Pertumbuhan inflasi dari tahun ke tahunnya mengalami peningkatan dan penurunan. Inflasi yang tinggi menandakan gejolak kekacauan ekonomi namun apabila tingkat inflasi yang terlalu rendah pula dalam suatu negara menandakan penurunan daya beli masyarakat yang menurun. Dalam hal ini inflasi mempengaruhi kinerja asuransi jiwa syariah sebagai salah satu variabel makro yang mempunyai peranan dalam kinerja peningkatan laba asuransi jiwa syariah. Berikut perkembangan inflasi pada tahun 2016-2020 yang digambarkan dalam grafik sebagai berikut:

68

Gambar 4.4

Perkembangan Inflasi Tahun 2016-2020

(Dalam Persenan)

Dalam grafik diatas diketahui bahwa pada tahun 2016 tingkat inflasi tertinggi terjadi pada bulan Maret 4,45% dan tingkat inflasi terendah terjadi pada bulan Agustus sebesar 2,79%. Pada tahun 2017 tingkat inflasi tertinggi terjadi pada bulan Juni yaitu sebesar 4,37% dan inflasi terendah terjadi pada bulan November yaitu sebesar 3,3%. Pada tahun 2018 tingkat inflasi tertinggi terjadi pada bulan April yaitu sebesar 3,41% dan inflasi terendah terjadi pada bulan Juni 3,12%. Pada tahun 2019 tingkat inflasi tertinggi terjadi pada bulan Agustus yaitu sebesar 3,49% dan tingkat inflasi terendah terjadi pada bulan Maret yaitu sebesar 2,48%. Dan terakhir pada tahun 2020 tingkat inflasi tertinggi terjadi pada bulan Februari yaitu sebesar 2,98% dan tingkat inflasi terendah terjadi pada bulan Agustus 1,32% (www.bps.go.id, 2020).

5. Kurs

Kurs adalah harga nilai tukar mata uang domestik atas harga mata uang negara lain. Kurs digunakan sebagi alat tukar dalam suatu transaksi yang mana nilai mata uang dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran atas nilai mata uang yang bersangkutan (Masri & Hadi, 2016). Kurs merupakan salah satu variabel makro yang penting dalam perekonomian. Kenaikan nilai kurs disebut apresiasi sedangkan penurun nilai kurs disebut depresiasi. Dalam penelitian ini satuan ukur yang digunakan yaitu nilai tukar rupiah terhadap Dollar AS dalam penutupan perdagangan valuta asing tiap bulan dalam satuan rupiah selama

0 1 2 3 4

5 2016 2017 2018Inflasi Tahun 2016-20202019 2020

69

Januari 2016 sampai Desember 2020. Berikut grafik perkembangan kurs pada tahun 2016-2020 yang digambarkan dalam grafik sebagai berikut:

Gambar 4.5

Perkembangan Kurs Tahun 2016-2020

(Dalam Ribuan Rupiah)

Dalam grafik diatas diketahui bahwa pada tahun 2016 harga jual kurs tertinggi terjadi pada bulan Mei yaitu sebesar 13,615 dan harga jual kurs terendah terjadi pada bulan September yaitu sebesar 12,998. Pada tahun 2017 harga jual kurs tertinggi terjadi pada bulan Oktober yaitu sebear 13,572 dan harga jual kurs terendah terjadi pada bulan Maret dan Mei yaitu sebesar 13,321.

Pada tahun 2018 harga jual kurs tertinggi terjadi pada bulan Oktober yaitu sebesar 15,227 dan harga jual kurs terendah terjadi pada bulan Januari yaitu sebesar 13,413. Pada tahun 2019 harga jual kurs tertinggi terjadi pada bulan Mei yaitu sebesar 14,385 dan harga jual kurs terndah terjadi pada bulan Desember yaitu sebesar 13,901. Dan terakhir pada tahun 2020 harga jual kurs tertinggi terjadi pada bulan Maret yaitu sebesar 16,367 dan harga jual kurs terendah terjadi pada bulan Januari yaitu sebesar 13,662. (www.bi.go.id, 2020) C. Analisis dan Pembahasan

Seluruh data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan data sekunder. Penelitian ini menggunakan data jumlah laba unit usaha syariah asuransi jiwa di Indonesia dengan sampel lima perusahaan yaitu PT. Asuransi Allianz Life Indonesia, BRI Life, PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, PT.

Prudential Life Assurance, PT. Asuransi Jiwa Sinar Mas MSIG Life, dimana

0 5,000 10,000 15,000 20,000

Kurs Tahun 2016-2020

2016 2017 2018 2019 2020

70

data tersebut diperoleh penulis dari laporan keuangan tahunan yang diinterpolasikan menjadi data bulanan dengan menggunakan Eviews 10.

Sedangkan untuk variabel independen dalam penelitian ini menggunakan dua

Sedangkan untuk variabel independen dalam penelitian ini menggunakan dua