BAB III METODE PENELITIAN
D. Teknik Analisis
1. Regresi Data Panel
Analisis regresi data panel adalah analisis regresi dengan struktur data panel. Data panel yaitu merupakan gabungan dari data cross section dan time series. Gujarati (2013) menyatakan bahwa regresi data panel merupakan teknik untuk menggabungkan data cross section dengan time series. Gujarati (2013) menyatakan beberapa keunggulan menggunakan data panel yaitu:
a. Data panel memberikan data yang lebih informatif, bervariasi, merendahkan tingkat kolinieritas, lebih besar degree of freedom, seta lebih efisien.
b. Data panel dapat digunakan dalam penelitian perubahan dinamis dengan menganalisis data cross section dalam beberapa periode.
c. Data panel mampu mendeteksi dan mengukur pengaruh yang tidak dapat diobservasi melalui murni data time series maupun murni data cross section.
49
d. Data panel dapat mempelajari model perilaku yang lebih komplek.
Contohnya fenomena skala ekonomi dan perubahan teknologi dapat lebih dipahami oleh data panel.
e. Data panel merupakan data yang berhubungan antar individu, perusahaan, negara dan lain sebagainya sepanjang waktu, maka data panel bersifat heterogen dalam unit tersebut. Teknik untuk mengestimasi data panel dapat memasukkan heteroginitas secara eksplisit untuk setiap variabel individu secara spesifik.
Sedangkan menurut Hsiao (2003) regresi data panel memiliki beberapa keuntungan utama yaitu: (Ghozali, 2017)
a. Data panel dapat memberikan peniliti jumlah yang besar, meningkatkan derajat kebebasan dalam penelitian, data yang dimiliki bervariabilitas yang besar serta mengurangi kolinieritas antar variabel independen sehingga dapat menghasilkan estimasi ekonometri yang efisien
b. Data panel memberikan informasi yang lebih banyak dibandingkan data yang hanya diberikan pada data cross section dan time series.
c. Data panel memberikan penyelesaian lebih baik dalam inferensi perubahan dinamis dibandingkan data cross section dan time series.
Dalam penelitian ini analisis regresi data panel digunakan untuk menganalisis pengaruh premi, hasil investasi, inflasi, dan kurs terhadap laba pada asuransi jiwa syariah di Indonesia pada periode 2016-2020. Hal itu dimaksudkan untuk mengetahui dan membandingkan pengaruh setiap variabel pada masing-masing perusahaan. Dalam regresi data panel terdapat 3 struktur model yaitu:
1. Common Effect Model
Model ini mengasumsikan bahwa tidak terdapat efek individual.
Dalam mengestimasi common effect model terdapat 4 parameter yaitu:
50
a. Ordinary Least Square (OLS), bersifat homoskedastik dan tidak ada cross-sectional correlation.
b. Weighted Least Square (WLS), bersifat heteroskedastik dan tidak ada cross-sectional correlation.
c. Seemingly Uncorelated Regression (SUR), bersifat heteroskedastik dan terdapat cross-sectional correlation
d. Feasible Generalized Least Square (FGLS) dengan proses Autoregressive (AR), bersifat heteroskedastisitas dan terdapat korelasi antar waktu pada residualnya. (Srihardianti, dkk 2016) 2. Fixed Effect Model (FEM)
FEM merupakan model yang memperhatikan adanya keberagaman variabel independen. Dalam mengestimasi fixed effect model terdapat 3 parameter. Parameter dalam fixed effect model sama dengan common effect, namun tidak termasuk Feasible Generalized Least Square (FGLS) dengan proses Autoregressive. (Srihardianti, dkk 2016)
3. Random Effect Model (REM)
Random effect terjadi apabila efek individual tidak memiliki korelasi dengan variabel independen. Dalam mengestimasi random effect model yaitu dengan Generalized Least Square (GLS) dengan asumsi homokedastik dan tidak ada cross-sectional correlation.
(Srihardianti, dkk 2016)
Dalam regresi data panel setelah melakukan rangkaian pengujian model, maka dipilihlah satu model untuk dilakukan ke dalam uji selanjutnya. Dalam penyeleksian model terdapat 3 rangkaian uji seleksi yaitu:
1. Uji Chow
Uji ini digunakan untuk memilih salah satu model dalam regresi data panel, yaitu antara Fixed Effect Model (FEM) dengan Common Effect Model (CEM). (Nasution & Sistiyarini, 2019) 2. Uji Langrange Multiplier (LM)
51
Uji ini digunakan untuk memilih salah satu model dalam regresi data panel, yaitu antara model Common Effect Model (PLS) atau Random Effect Model (REM). (Nasution & Sistiyarini, 2019) 3. Uji Hausman
Uji ini digunakan untuk memilih salah satu model dalam regresi data panel, yaitu antara model Fixed Model Effect (FEM) atau Random Effect Model (FEM). (Nasution & Sistiyarini, 2019) Setelah mendapatkan model yang cocok dalam analisis maka dapat dilakukan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik digunakan agar hasil regresi memenuhi standar BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Uji Asumsi Klasik terdiri dari:
a. Uji Normalitas b. Uji Multikolinearitas c. Uji Heteroskedastisitas d. Uji Autokorelasi
Uji asumsi klasik dilakukan pada penelitian ini. Uji asumsi klasik dilakukan pada uji regresi data panel. Uji asumsi klasik ini terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam regresi variabel dependen dan variabel independen atau keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini dilakukan dengan melihat grafik histogram, normal probability plots, dan Kolmogorov –Smirnov Test (Ghozali, 2017). Apabila nilai residual terdistribusi secara normal maka dapat dikatakan bahwa model regresi itu baik. Untuk mengetahui data terdistribusi normal atau tidak yaitu dengan melihat nilai koefisien pada Jarque Bera dan
52
probabilitasnya (Winarno, 2015). Jika nilai probabilitasnya (<5%) atau (0,05) maka data terdistribusi dengan normal. Dan jika nilai Jarque Bera (<2) maka data terdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujan untuk menguji model regresi untuk menemukan adanya korelasi yang tinggi antara variabel independen (Ghozali, 2017). Model regresi yang baik pada uji multikolinearitas yaitu bebas dari masalah multikolinearitas. Jika antar variabel independen terjadi multikolinearitas sempurna maka koefisien regresi variabel X tidak dapat ditentukan dan nilai standar error menjadi tak terhingga. Cara dalam mengidentifkasi adanya korelasi yaitu dengan:
1. Nilai R2 yang dihasilkan sangat tinggi, tetapi secara individu banyak variabel independen yang tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Dasar pengambilan pada uji ini yaitu apabila nilai korelasi (R2) bernilai <0,8 dikatakan tidak memiliki masalah multikolinearitas.
2. Melihat nilai Tolerance dan nilai VIF. Besaran jumlah nilaai yang menunjukkan adanya multikolinearitas yaitu sebesar tolerance <0,10 atau VIF >10. (Ghazali, 2017:73)
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan dalam varian residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik yaitu ketika tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas dan apabila nilai signifikasi < 0,05 maka terdapat masalah heteroskedastisitas.
(Ghazali, 2017) d. Uji Autokorelasi
53
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antara kesalahan pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (periode sebelumnya) (Ghozali, 2017). Pengujian ini menggunakan metode Durbin Watson Test (DW Test). Jika nilai DW lebih besar dari upper bound (du) dan kurang dari 4-du (du < dw <
4-du). Maka tidak terdapat autokorelasi dalam model persamaan regresi tersebut (Gujarati, 2006). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain.
Jika nilai probability Chisquare <0,05 tidak ada masalah autokorelasi.
Pengujian Hipotesis
a. Uji F-statistik (Uji pengaruh Simultan)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen mempunyi pengaruh yang simultan terhadap variabel independen. Adapun langkah-langkahnya yaitu:
1. Menentukan Ho dan Ha
2. Membandingkan tingkat signifikansi dengan F hitung dengan F tabel.
Uji F bertujuan untuk menguji apakah pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen sebagaimana diformulasikan dalam model regresi linear berganda maupun regresi data panel sudah tepat. Uji Statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau simulatan terhadap variabel dependen. (Ghozali, 2017). Menguji uji F yaitu dengan membandingkan nilai signifikansinya dengan nilai standard error of estimate yang telah ditetapkan sebesar 5% atau 0.05.
b. Uji t statistic
54
Uji t bertujuan untuk menguji signifikiansi variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam melakukan uji t dengan menggunakan derajat kepercayaan sebesar 95% sedangkan tingkat kesalahan (α) yang ditoleransi sebesar 5%. Nilai probabilitasnya <0,05 dengan nilai α = 5% maka model yang diuji akan berpengaruh signifikan terhadap variabel-variabel tersebut.
Dalam melakukan uji t tahapan-tahapan yang digunakan yaitu:
1. Menentukan Ho dan Ha
2. Membandingkan nilai signifikansi t hitung dengan t tabel.
c. Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi adalah besaran yang menunjukkan proporsi variabel independen yang mampu menjelaskan variabel dependen (Chandrarin, 2017). Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen dilihat pada nilai koefisien determinasinya, semakin tinggi nilai koefisien determinasinya maka semakin baik pula dalam menjelaskan variabel dependen. (Nasution
& Sistiyarini, 2019). Makin besar nilai R2 maka semakin tepat suatu garis linear digunakan sebagai pendekatan. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. (Ghazali, 2017)
Dengan kerangka konseptual diatas maka alat analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah sebagai berikut.
Y = α + β1PREMI + β2HASIL_INV + β3IFL+ β4KURS ℮ Keterangan:
Y = Laba Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah,
55 PREMI = Premi,
HASIL_INV = Hasil Investasi, IFL =Inflasi
KURS= Kurs α = Konstanta,
β = Koefisien Regresi,
℮ = Error (Kesalahan)
2. Autoregressive Distributed Lag
Alat analisis kedua dalam penelitian ini yaitu Autoregressive Distributed Lag (ARDL). Model ARDL dipilih karena model tersebut dapat melihat pengaruh variabel dependen dan variabel independen dari waktu ke waktu baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Model ARDL merupakan gabungan dari AR (Autoregressive) dan DL (Distributed Lag) (Zaretta, 2019). Menurut Gujarati dan Porter (2012) model AR merupakan model yang menggunakan satu atau lebih data pada masa lampau variabel independen terhadap variabel dependen. Sedangkan model DL merupakan model regresi yang melibatkan data pada waktu masa kini dan masa lampau dari variabel penjelas. Model ARDL dapat membedakan respon dalam jangka panjang dan pendek dari variabel dependen terhadap perubahan dalam variabel independen.
Menurut Zaretta dan Yovita (2019) model Autoregressive Distributed Lag (ARDL) memiliki beberapa keunggulan yaitu:
1. Tidak bias dan efisien karena model ARDL dapat digunakan dalam sampel yang sedikit
2. ARDL dapat mengetimasi pengaruh jangka panjang maupun jangka pendek secara serentak yang akan mneghindarkan terjadinya masalah autokorelasi.
56
3. Metode ARDL dapat membedakan antar variabel independen dan variabel dependen.
Dalam menguji model ARDL terdapat beberapa tahapan dalam pengujiannya yaitu:
1. Uji Stasioneritas
Uji stasioneritas adalah proses random atau stokastik time series yang terjadi pada data time series. Konsep yang dipakai dalam uji stasioner yaitu uji akar unit. Maka apabila data runtut waktu tidak stasioner maka terdapat akar unit (unit root problem). Keberadaan akar unit dapat dilihat dengan membandingkan nilai t-statistic dengan nilai Augmented Dickey Fuller. Data dapat dikatakan stasioner apabila memenuhi tiga kriteria yaitu: (Ghozali, 2017)
a. Jika rata-rata konstan sepanjang waktu.
b. Jika variannya konstan sepanjang waktu.
c. Kovarian pada data time series hanya bergantung dari lag antara 2 periode.
Data yang tidak stasioner akan menimbulkan fenomena autokorelasi dan tidak dapat menggeneralisasi hasil regresi tersebut untuk waktu yang berbeda. Untuk mengetahui apakah data stasioner atau tidak maka digunakan uji akar unit. Uji akar unit dilakukan dengan melihat nilai Augmented Dickey Fuller (ADF) dengan hipotesa sebagai berikutGhozali, 2017)
a. H0: terdapat unit root (data tidak stasioner) b. H1: tidak terdapat unit root (data stasioner)
Dalam melihat data stasioner atau tidak dapat dilihat berdasarkan nilai Prob < Alpha maka H0 di tolak, artinya data stasioner. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui derajat atau order diferensi keberapa data akan stasioner. Jika ternyata data tidak stasioner pada derajat pertama maka pengujian dapat
57
dilakukan pada tingkat diferensi pertama mapaun kedua.
(Insukrindo, 1992) 2. Uji Derajat Integrasi
Uji derajat integrasi dilakukan apabila data tidak stasioner pada tingkat derajat pertama. Uji derajat integrasi dilakukan pada tingkat diferensi pertama sampai pada tingkat diferensi kedua. (Ghozali, 2017)
3. Uji Kointegrasi
Uji kointegrasi dilakukan untuk memberi indikasi awal bahwa model yang digunakan memiliki hubungan jangka panjang. Kointegrasi menjadi syarat mutlak digunakannya model ECM dan ARDL. ECM merupakan model linear dinamik untuk mengoreksi adanya ketidakseimbangan. Dalam model ECM data-data yang digunakan haruslah stasioner pada tingkat yang sama. Sedangkan apabila variabel-variabel tidak stssioner pada tingkat yang sama maka model yang digunakan menggunakan model ARDL. (Ghozali, 2017)
Dalam model ARDL uji kointegrasi yang digunakan berbeda dengan model ECM. Dalam metode ARDL ui kointegrasi yang digunakan adalah uji Bound Testing approach berdasarkan uji statistic F dan dapat pula menggunakan uji Johansen Cointegration, dimana indikatornya yaitu nilai trace value > critical value untuk dapat dikatakan memiliki hubungan kointegrasi. (Shin & Smith, 2001)
E. Hipotesis
Hipotesis menurut Ghozali (2017) merupakan hasil praduga sementara atas suatu penelitian dan masih harus dibuktikan dengan uji analisis untuk membuktikan kebenaranya. Hipotesis di susun berdasarkan kebenarannya dan juga sesuai dengan kerangka pemikiran serta penelitian terdahulu. Berikut Hipotesis dalam penelitian ini (dengan taraf signifikansi 0,05%).
58
1. Premi secara parsial berpengaruh positif terhadap laba asuransi jiwa syariah di Indonesia pada tahun 2016-2020.
2. Hasil Investasi secara parsial berpengaruh positif terhadap laba asuransi jiwa syariah di Indonesia pada tahun 2016-2020.
3. Inflasi secara parsial berpengaruh negatif terhadap laba asuransi jiwa syariah di Indonesia pada tahun 2016-2020.
4. Kurs secara parsial berpengaruh positif terhadap laba asuransi jiwa syariah di Indonesia pada tahun 2016-2020
59 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan
1. PT. Asuransi Allianz Life Indonesia
Allianz merupakan salah satu perusahaan global terbesar yang bergerak dibidang asuransi dan manajemen aset. Allianz telah berdiri sejak 1890 di Jerman sebagai perusahaan yang sangat berpengalaman dan mempunyai finansial yang kuat. Allianz memulai bisnisnya di Indonesia pada tahun 1981 dengan membuka kantor perwakilan. Allianz membuka bisnisnya di Indonesia sejak tahun 1981.
Pada tahun 1989 Allianz mendirikan perusahaan asuransi umum yaitu PT.
Asuransi Allianz Utama Indonesia dan pada tahun 1996 Allianz mulai membuka bisnisnya pada bidang asuransi jiwa kesehatan dan dana pensiun dengan mendirikan PT. Asuransi Allianz Life Indonesia. Dan pada tahun 2006 asuransi Allianz Life resmi meluncurkan Unit Usaha Syariah PT. Asuransi Allianz Life Indonesia.
Dalam perkembangannya PT. Asuransi Allianz Life Indonesia mengalami kenaikan pada laba yang diperolehnya. Kenaikan yang terjadi diikuti pula oleh kenaikan pada premi dan hasil investasi yang diperoleh oleh PT. Asuransi Allianz Life Indonesia.
PT. Asuransi Allianz Life Indonesia mempunyai produk dalam perlidungan kesehatan yaitu antara lain:
a. Allianz Global Benefits b. Smart Health
c. Smart Protection d. Smart Finance
Dalam perekembangannya PT. Asuransi Allianz Life Indonesia mengalami peningkatan yang cukup siginifikan pada laba yang diperoleh perusahaan. Kenaikan pada laba perusahaan Allianz diikuti pula oleh peningkatan perolehan premi dan hasil investasi yang diperoleh tiap tahunnya.
60
Selain itu dalam perkembangannya asuransi Allianz life sejak tahun 2016-2020 mendapatkan penghargaan dari majalah investasi sebagai asuransi terbaik dan penghargaan infobank.
2. BRI Life
BRI Life merupakan perusahaan asuransi jiwa nasional yang merupakan anak perusahaan dari Bank Rakyat Indonesia. BRI Life didirikan oleh dana pensiun BRI pada tanggal 28 Oktober 1987. BRI Life pertama kali beroperasi di Jakarta dan Surabaya. Pada tahun 2015 BRI Life diakuisisi oleh PT. Bank Rakyat Indonesia dan saat ini BRI Life telah memiliki lebih dari 25 kantor penjualan di Indonesia dengan menyediakan produk baik konvensional maupun syariah.
BRI Life telah beroperasi di Indonesia selama lebih dari 30 tahun memenuhi kebutuhan masyarakat akan perlindungan. BRI Life menawarkan perlindungan; jiwa dan kesehatan, proteksi dan investasi, pendidikan serta hari tua yang ditawarkan melalui kanal Agency (Produk asuransi jiwa individu), Korporasi (produk asuransi jiwa kumpulan), In Brach (produk asuransi jiwa bancassurance) serta Distribusi Alternatif (produk asuransi jiwa mikro dan produk digital).
Visi dri BRI Life yaitu “Menjadi perusahaan asuransi jiwa yang terpercaya dan terkemuka”. Sedangkan misi dari BRI life yaitu:
a. Melaksanakan bisnis asuransi jiwa secara professional.
b. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang luas.
c. Memberikan nilai tambah kepada seluruh “Stakeholders”.
Dalam perkembangannya BRI life mengalami peningkatan pada premi secara berturut-turut. Kenaikan pada premi diikuti pula dengan kenaikan hasil investasi. Selain itu BRI Life dalam pertumbuhannya laba yang diperoleh pun mengalami kenaikan Selain itu dalam perkembangannya selama lima tahun BRI Life mendapat penghargaan baik dari infobank sharia award yang dinilai berdasarkan kinerja keuangan perusahaan yang bagus dan penghargaan dari majalah investasi sebagai perusahaan terbaik.
61 3. PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia
PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia didirikan pada tahun 1985 dan merupakan bagian dari Manulife Financial Corporation. PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Manulife beroperasi dengan menyediakan produk asuransi jiwa baik konvensional maupun syariah.
Unit syariah Manulife beroperasi pada tahun 2009 atas izin Dewan Syariah Nasional- Majelis Ulama Indonesia. Unit syariah menawarkan perlindungan MiSmart Insurance Solution Syariah dan Berkah Savelink pada produknya.
Manulife pada saat ini telah memiliki 37.000 karyawan, lebih dari 118.000 tenaga pemasar dan ribuan mitra distributor yang melayani lebih dari 30 juta konsumen. Hingga 31 Desember 2020 manulfie memiliki lebih dari $1.3 triliun dana kelolaan dan administrasi. Dan pada akhir tahun 2020 manulife telah membayar klaim sebesar $31.6 miliar serta manfaat lain kepada nasabah.
Dalam perkembangannya Manulife telah mencatatkan keuangan yang cukup baik dimana pertumbuhan premi meningkathingga pada tahun 2019.
Selain peningkatan pada perolehan premi laba yang diperoleh oleh perusahaan Manulife pun terus meningkat hingga pada tahun 2019 laba yang diperoleh sebesar 81.9 miliar rupiah.
Perusahaan asuransi Manulife menawakan berbagai produk perlindungan anatara lain yaitu:
1. Proteksi Jiwa 2. Kesehatan
3. Perlindungan dan Tabungan 4. Proteksi dan Investasi 5. Korporasi
Dalam perkembangannya pula selama lima tahun terakhir perusahaan asuransi Manulife menorehkan banyak prestasi diantaranya yaitu penghargaan dari infobank yang dinilai berdasarkan kinerja keuangan perusahaan yang bagus dan penghargaan sebagai perusahaan terbaik.
62 4. PT. Prudential Life Assurance
PT. Prudential Life Assurance didirikan pada tahun 1995 dan merupakan bagian dari Prudential PLC, London, Inggris. Prudential bergerak di bidang asuransi jiwa dan kesehatan. Prudential meluncurkan unit link pertamanya pada tahun 1999. Prudential Indonesia mendirikan Unit Usaha Syariah pada tahun 2007 dan menjadi pemimpin pasar asuransi jiwa syariah di Indonesia.
Prudential telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dalam berinvestasi prudential memiliki kebijakan investasi perseroan mengacu pada strategi jangka panjang usaha dengan meminimalkan risiko dan mengoptimalkan hasil keuntungan investasi. Dana investasi perseroan dikelola oleh PT. Eatspring Investment Indonesia.
Prudential life menawarkan berbagai perlindungan dalam asuransinya.
Pada produk syariah prudential life menawarkan produk yaitu: PRUCerah, PRUSolusi Sehat Syariah, PRUPersonal Accident Death & Disablement Syariah, PRUProtection Syariah, PRUCritical Hospital Cover Syariah,PRUPrime Healthcare Syariah, PRUEarly Stage Crisis Cover Plus Syariah, dll.
Prudential Life memiliki misi yaitu menjadi perusahaan jasa keuangan ritel terbaik di Indonesia, melampaui penghargaan nasabah, tenaga pemasaran, staf dan pemegang saham dengan memberikan pelayanan yang berkualitas, tenaga pemasaran profesional yang berkomitmen tinggi serta menghasilkan pendapatan investasi yang menguntungkan.
Dalam perkembangannya tingkat perolehan premi yang diterima perusahaan Prudetial Life pada unit syariahnya selalu meningkat tiap tahunnya, peningkatan pada premi diikuti pula oleh peningkatan pada hasil investasi yang diperoleh perusahaan. Peningkatan pada premi dan hasil investasi yang diperoleh diikuti pula oleh peningkatan pada laba perusahaan asuransi Prudential Life unit syariah. Selain itu dalam perkembangannya prudential life menorehkan banyak prestasi salah satunya penghargaan infobank yang diraih berturut-turut selama lima tahun terakhir atas kinerja keuangan yang bagus.
63
5. PT. Asuransi Jiwa Sinar Mas MSIG Life
Sinarmas MSIG Life didirikan pada tanggal 14 April 1985 dengan nama PT. Asuransi Jiwa Purnamala Internasional Indonesia (PII), dan berganti dengan nama PT. Asuransi Jiwa Eka Life pada tahun 1989 dan PT. Asuransi Jiwa Sinarmas pada tahun 2007. PT. Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk hadir sebagai asuransi jiwa joint venture yang dimiliki masing-masing 50% oleh PT.
Sinar Mas Multiartha Tbk dan grup asuransi dari jepang yaitu Mitsui Sumitomo InsuranceCo., Ltd. Dan pada tahun 2019 perusahaan berubah menjadi 80%
milik Mitsui Sumitomo, 12,5% milik PT. Sinar Mas Multiartha Tbk dan 7,5%
milik publik.
Sinar Mas MSIG Life telah membuka 65 kantor pelayanan untuk kegiatan operasional dengan lebih dari 800 karyawan dan sekitar 8.200 tenaga pemasar, untuk melayani kebutuhan 1,2 juta nasabah individu dan kelompok akan berbagai produk perlindungan dan investasi untuk masa depan.
Produk syariah yang ditawarkan asuransi Sinarmas MSIG Life yaitu Power save. Dimana produk Power Save merupakan sarana perlindungan berbasis syariah yang memberikan perlindungan terhadap risiko kecelakaan sekaligus berinvestasi multi guna untuk masa depan.
Dalam perkembangannya asuransi sinarmas memiliki pertumbuhan yang cukup baik. Dimana tingkat premi pada perusahaan asuransi sinarmas MSIG meningkat secara berturut-turut. Kenaikan pada premi asuransi diikuti pula oleh kenaikan pada hasil investasi yang diperoleh hingga pada tahun 2019.
Sementara itu tingkat laba pada asuransi sinar mas mengalami kenaikan antara tahun 2016-2018.
Dalam pertumbuhannya pula asuransi Sinar Mas MSIG Life menorehkan banyak prestasi yang diraih salah satunya yaitu penghargaan Infobank atas kinerja keuangan yang bagus dalam operasional perusahaannya.
B. Deskriptif Data 1. Laba
Laba merupakan hasil bersih pendapatan dari serangkaian kinerja yang di capai perusahaan dalam suatu usaha. Tujuan perusahaan yaitu adalah
64
memaksimalkan laba. Laba merupakan dasar pengukuran kesuksesan kinerja perusahaan dalam mengelola dananya (Kasmir, 2012). Berikut merupakan gambaran perolehan laba unit syariah asuransi jiwa yang dijadikan peneliti sebagai sampel yaitu PT. Asuransi Allianz Life Indonesia, BRI Life, PT.
Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, PT. Prudential Life Assurance, PT. Asuransi Jiwa Sinar Mas MSIG Life.
Gambar 4.1
Laba Unit Syariah Asuransi Jiwa (Allianz Life, BRI Life, Manulife, Prudential, Sinar Mas MSIG )
(Dalam Jutaan Rupiah)
Dari data grafik diatas diketahui bahwa pada perusahaan Allianz Life
Dari data grafik diatas diketahui bahwa pada perusahaan Allianz Life