• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Informan 1/ Key-Informan Informan 2 Informan 3

Latar Belakang Informan (001)

Nama saya Abner Zephaniah Penyami. Jabatannya disini sebagai team content untuk radio, majalah dan media online. Saya kerja di Marketeers kurang lebih sekarang 8 bulan. Yang dilakukan kalo dari Morning Movement pada dasarnya ya sebagai produser.

Nama saya Waizly Darwin. Chief Operation dari Marketeers Media. Dan kebetulan saya di MarkPlus sendiri sudah 8 tahun. Dan di, spesifiknya, in charge di Marketeers ini udah mau 4 tahun. Gitu, 3-4 tahun. Di MarkPlus, saya dulu sebagai consultant jadi di unit bisnis lain di MarkPlus Consulting, dan terakhir sebagai emm.. Engagement Manager di project-project consulting.

Nama Aji Radhyantomo, Creative Production. Dulu pertama-tama sih... ee... gue ngerjainnya fokus di produksi radio. Terus... ya.. ngeproduksi materi seminarnya Pak Hermawan Kertajaya, ngeproduksi tapping radio, ngeproduksi jingle radio, bumper radio sampai station ID, semua yang berkaitan dengan audio production. Itu aku yang ngerjain.

Pengetahuan tentang Program/ Radio (002)

Jadi memang program pagi itu menjadi andalan hampir setiap radio,

konvensional mau pun streaming untuk memulai siarannya. Dan radio siaran pagi itu memang jadi pilihan

masyarakat umumnya hingga hari ini. Nah, dari situ dibentuklah program pagi untuk Marketeers Radio nya sendiri tapi yang dibutuhkan selain program pagi, juga dibutuhkan nama, dibutuhkan bentuknya, dibutuhkan kemasannya yang jelas juga. Nah, dari situ pun, dari Marketeers sudah ada segmen yang namanya Movement. Movement itu datang dari majalahnya sendiri, datang dari net nya sendiri dan akhirnya dibentuklah program pagi nya dengan ‘Morning’ dan ‘Movement’,

Kita.. eem.. kalau bicara tentang Marketeers memang ga bisa lepas dari sejarah Marketeers secara keseluruhan. Jadi, kita itu berangkat dari sebuah komunitas offline untuk Marketing Professional yang ada di Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Medan. 5 kota sampai tahun 2008 kira-kira... 2008, ya, 2008. And, ketika itu kita ngelihat bahwa masa depan itu, terutama landscape pemasaran itu semakin berubah kan ya. Jadi, ee.. karena adanya pengaruh digitalisasi, ada banyak-banyak social network, insight yang baru segala macem, jadi dunia itu semakin lebih horizontal gitu

Pengalaman dari setahun ke belakang ya. Itu, pertama kita punya program Morning Movement, kemudian dari itu... program itu berjalan dari jam 9 hingga jam 11 siang ya. Setelah itu... ee... dari jam 11 sampai jam 4 kita total lagu, karena melihat mungkin di jam siang itu orang-orang pengennya dengerin lagu gitu, terus kemudian berlang... dari jam 4 sampai dengan jam 6 itu ada Mark Your Style di mana ada Inga yang siaran di situ, kemudian dari jam 6 sampai dengan jam 8 itu ada Denny

karena memang program pagi jadi yaudah.. dibentuklah program pagi yang untuk sebagai awal siaran di setiap harinya untuk Marketeers Radio sebagai pembukaan.

kan

Jadi kita sadar bahwa membangun komunitas offline untuk marketing proffesional yang mana mereka harus bayar segala macem itu memang agak susah gitu. Maka dari itu waktu itu kita banyak melakukan segala macem inisiatif untuk peremajaan dari brand nya sendiri. Banyak yang dilakukan waktu itu, antara lain kita

mengembangkan komunitas yang udah jadi ini ke hal-hal yang sifatnya lebih ke media-centric gitu ya. Jadi kita bikin majalah, terus abis itu juga kita bikin online portal di the-marketeers.com. Lalu, kita juga bikin emm.. radio online. Kenapa kita masuk ke radio online karena itu salah satu hal yang kita lihat bahwa dari dulu sih memang MarkPlus itu berdiri tahun 90 kan. Jadi, semenjak itu sampe emm.. kira-kira tahun... akhir tahun 2000-an kita ngelihat bahwa... eemm.. enak juga kalau misalnya punya stasiun radio. Kita pengen mimpinya memang punya radio FM tapi ga pernah kesampean karena kemalahan kan, dari segi apa namanya, biaya lisensi, perizinan, segala macem, itu ga masuk akal. Dan salah satu solusi yang waktu itu kita pikirin adalah masuk ke online radio, karena kita ngelihat perkembangannya juga dunia digital itu

semakin bagus kan.

Format Program/ Radio (003)

Morning Movement nggak berkonsentrasi untuk anak muda. Morning Movement itu justru banyak lebih ke dewasa muda. Jadi remaja – dewasa, dan remaja – dewasa nya itu 17 - 25 (tahun) dan dewasa nya sendiri itu 25 (tahun) ke atas. Nah itu semua menjadi target marketnya dan konsentrasinya bukan lebih ke (kaum) muda nya tapi lebih ke (kaum) dewasa nya yang sudah bekerja.

Pada dasarnya aktivitas orang itu memang (dari) hari Senin – Jumat dan di tengah aktivitas itu biasanya setiap pagi memilih untuk ditemani. Simple nya sih, istilah gampang nya ‘ditemani’, tetapi mereka mencari informasi memang sejak dari pagi. Bahkan kalau (dari) Morning Movement punya misi untuk menginspirasi juga, gitu. Nah, makanya Senin – Jumat itu adalah waktu di mana orang beraktifitas dengan pasti dan selama orang beraktifitas dengan pasti itu yang kita provide dengan informasi-informasi, movement-movement di setiap pagi untuk memulai hari

Jadi secara psikografis, yang kita bidik itu adalah orang-orang yang marketing enthusiast. Tapi secara demografik kayak gimana itu yang yang yang dengerin... marketing enthusiast yang dengerin radio kita. Nah, kalo kita liat sih memang marketing enthusiast yang ada di kampus gitu ya, yang pas lagi nggak di jam kampus gitu mereka dengerin. Atau ngga, orang-orang yang... yang kerja sambil ngapain di cafe, gitu. Yang kayak gitu-gitu... eee, apa.. yang lebih... lebih keliatan gitu. Walaupun secara tradisional, kita tahu bahwa itu nggak sesuai sama eee... traditional target audience Marketeers secara keseluruhan.

Ya, awalnya ini kita melihat bahwa (radio) ini sebuah... apa... radio yang ee.. bisa dijadikan referensi gitu ya untuk orang-orang yang mau tau tentang dunia marketing. Dan dari awal kita tau bahwa kita ini DNA nya marketing, jadi memang harus menyediakan marketing gitu secara konten, tapi di sisi.. di lain sisi juga kita tahu bahwa eemm... radio itu kan media untuk dengerin musik kan.

mereka. Packaging nya kita memang desain... lewat secara payungnya ya ‘Good Marketing, Great Music, Anytime’. Kita ini kan pioneer ya, emm.. di.. kita mau jadi pioneer lah, emm.. di... apa namanya, di online radio gitu yang dikelola secara professional. Jadi artinya memang, memang harus... harus bisa mengelola ini secara professional gitu, artinya siarannya kualitas professional gitu lah.

Proses Pra-Produksi (004)

Sudah selesai semua konsep dan angle nya, baru setelah itu cari narasumbernya. Jika narasumbernya sudah didapat, baru menyusun bagian-bagian tertentu – seperti mau masuk di bagian yang mana?

Misalkan sudah ada tema nya, sudah ada narasumbernya, mau

(dimasukkan) di bagian awal apa di bagian akhir? Itu nanti ditentukan setelah semuanya sudah didapat. Kita mencari berita dari portal-portal website yang sudah ada. Jadi misalkan ada beberapa misalkan detik.com, kompas.com,

suarapembaruan.com, kontan.co.id dan termasuk the-marketeers.com nya sendiri. Kita mengangkat dari situ karena kita juga membawa kredit portal media itu sendiri jadi

Jadi, jam-jam siaran kita itu memang di... betul-betul diliat betul mereka itu lagi ngapain, gitu. Jadi, knowing a day in the life of a listener itu penting, gitu, untuk tau dan bisa membangun sebuah programming yang bagus.

Sebenarnya bahan-bahan kita dari materi siaran, ee.. source untuk narasumber, kita bisa ambil dari internal juga. Karena kan disini ada MarkPlus Institute, ada Research untuk kita misalkan menanyakan hasil riset. Ya kan? Hasil riset itu kan pasti kan dibutuhkan oleh banyak orang ya kan, untuk mereka berjualan gitu, mengembangkan produknya gitu. Terus ada juga Consulting gitu untuk sharing bagaimana produk bisa berkembang, lah. Dan lain lain lah. Ada banyak banget sebenarnya. Mungkin dari itu, kita memanfaatkan itu

sebenernya. Dibandingkan eh.. di... ya, dibandingkan kita mesti mencari narasumber di luar, kita juga bisa menggunakan

misalkan flash news nya kita sebut “berita dari kompas.com”, nah kredit dari kompas.com nya pun kita baca juga, setelah itu baru kita bacakan beritanya dan berita-berita itu memang selalu kita pilih lebih dari satu karena dari dua angle. Kita memilih ngambil dari dua angle ini supaya pada akhirnya informasi dari dua arah pun disampaikan.

narasumber dari dalam juga.

Proses Produksi (005) Konsentrasi nya (adalah) low budget high impact. Low budget high impact itu memang lebih aktif di dalam social media. Jadi misalkan kita meng-interview (narasumber) dan narasumber itu ngetweet kalau dia sedang di-interview, yang nanti (membuat) followers nya pun jadi aware. Jadi tahapan produksi nya lebih ke yang low budget high impact. Nggak pengen yang terlalu ribet-ribet banget gitu, karena konsentrasinya adalah saat ini untuk Marketeers Radio memang masih membentuk radionya sendiri untuk jadi radio yang sesuai.

Produksinya selama bersiaran (ialah) mengikuti rundown siaran yang sudah ada dan mengeksekusi susunan siaran yang sudah dibentuk. Jadi, prosesnya adalah dari opening

Di Marketeers sendiri kita juga

ngerjain tactical marketing solution jadi sponsorship and advertising dan juga activation itu something yang kita memang kerjain, gitu dari waktu ke waktu dan memang itu sumber revenue kita. Salah satu yang bisa kita kerjain adalah kita sebagai production house, gitu, buat si client, karena si client itu kan dia pasti bakalan harus punya radio program, ee... apa... program activation di radio, jadi misalnya Promag, atau ga si Panadol, atau ga Axis, segala macem kan pasti kan suka kita denger kan iklan-iklannya di radio, kalo gak talkshow atau apa atau telkom gitu misalnya. Nah, itu kan something yang bisa kita deliver karena kita bisa memberikan idenya seperti apa dan kita bisa eksekusi langsung lewat

Marketeers Radio.

Dari jam 11 sampai dengan jam 6 itu emang kita total kerja disitu. Jadi, mau ga mau, dari jam 1 – jam 6 itu kita monitoring, setelah itu baru melakukan kegiatan produksi. Jadi, semua work time ini jadi mundur. Yaudah, jadi kita ga bisa office hour, kayak gitu-gitu. Semua mundur.

siaran kita melakukan masing-masing segmen dengan lancar dan mempersiapkan narasumber di tengah-tengah siaran.

Kita nggak bisa memutarkan lagu yang istilahnya keras atau kencang pagi-pagi. Kencang dan keras ini contohnya adalah yang metal atau yang rock nya terlalu rock banget. Mungkin kalau lagu EDM

(Electronic Dance Music) mungkin masih bisa kalau pagi tapi juga itu akan disesuaikan jumlahnya. Muter lagu pelannya juga bisa, tapi tetap harus disesuaikan (dengan) seberapa sering kita putarnya dan itu semua harus dipilih saat siaran. Oh, sama me-maintain sosial medianya. Me-maintain sosial media.

Membagi informasi dalam bentuk Adlibs – Ada kerjasama-kerjasama yang perlu kita bentuk juga, yang perlu dieksekusi berdasarkan

kontrak, (di mana) kita eksekusi juga sampai akhirnya menutup siaran

Tapi, in terms of... apa namanya, emm.. yang ngerjain satu orang didukung... maksudnya memang operatornya satu orang, produ... ga ada produser, segala macem. Jadi, whatever we have, we produce, we... apa... broadcast, gitu. Terus selain itu juga kita datang ke masing-masing acara-acara segala macam, ada wawancara dan segala macem, apa.. eemm live streaming event-event, press conference lah atau launching acara apa-apa.. segala macem. Nah, itu it proved to be ini... emang ada... ada hasilnya,, gitu. Ya, kan. Itu satu orang yang ngerjain. Terus yang kedua setelah ada... emm.. penyiar. Artinya penyiar yang memang kita hire sebagai penyiar gitu.

Ketika itu kita menyiarkan hal-hal yang sifatnya kayak press conference, launching atau apa-apa. Seminar-seminar, you know... acara-acara yang memang mereka ga bisa dateng tapi kita siarin, gitu. Jadi, jadi... waktu itu pas jamannya yang tadi yang fase ke-dua tadi yang saya bilang itu. Ada saat dimana kita siaran dari Jakarta ada dua event. Kita streaming di satu tempat, di IMS waktu itu kalo ga salah.

Terus habis itu, kita juga siaran di... mana namanya, di JCC ada apa... conference untuk industri kreatif gitu lah. On the same time juga kita

malemnya di Bali ada undangan untuk meliput, menyiarkan conference nya GEPI (Global Entrepreneurship Program) yang ada... waktu itu banyak yang dateng.

Proses Pasca-Produksi (006)

Pada tahap ini (pasca-produksi), seluruh siarannya itu direkam semuanya. Nah, siarannya nanti akan kita kemas ulang, dirapihkan kembali untuk re-run siarannya. Selain itu, kita langsung

mempersiapkan dan bergerak cepat untuk mempersiapkan next

siarannya.

Kita kalau dibandingin sama radio konvensional, kita bisa berani untuk memberikan angka yang real time. Sedangkan konvensional, ya kita nggak tahu apakah itu benar apa nggak, kalau ini (online radio) kan memang benar. Dan itu enaknya kita ngerjain sebuah online radio karena data (listener) itu feasible and real-time

Kendala Proses dalam Tahapan Produksi (007)

pra-produksi... kendala yang ditemukan memang adalah

narasumber. Kendala narasumber dan ketentuan rundown. Jadi gini, ketentuan rundown itu adalah, dengan narasumber yang sulit untuk ditemukan, rundown pun jadi

berantakan. Dan eksekusi... jadi, jadi untuk eksekusi perencanaan,

eksekusi siaran besok itu menjadi... apa ya... menjadi kendala untuk memperlancar siarannya sendiri.

Makanya.. emm.. susah... awalnya kita bikin kayak gitu karena nobody has ever done that before. Terutama di online radio gitu ya. Kita jangan dilihat persaingannya dengan radio konvensional, kita ngelihat antara online radio yang lain gitu ya, dan memang agak susah dan saya rasa.. in terms of... packaging nya itu kita ya... melewati sebuah learning process. Jadi, kalau dari awal kita masih coba ini lah, apa namanya, me.. mencari.. apa..

Bagi mereka pelaku bisnis juga... ini lebih ke operasional sih. Pengaruhnya juga ke

operasional. Jadi, kadang mereka juga merasa terganggu ketika mereka sedang meeting atau apa... kita interview... ya kan, itu kan dampak negatif juga

sebenernya buat mereka. Tapi, di lain sisi tergantung eem.. secara personal mereka menanggapi itu. Kalau memang mereka welcome,

Kadang-kadang sampai programnya sudah berjalan pun, kendala itu masih ada, kendala itu pun bisa hilang kalau memang di tengah-tengah programnya sudah berjalan, narasumbernya sudah ada, atau rundown nya sudah lancar, gitu. Dan baru bener-bener selesai sampai program itu selesai.

Kendala teknis; kita nggak bisa ngapa-ngapain. Paling bisa, (atau) paling mentok ialah kita

menginformasikannya lewat sosial media kalau kita lagi menghadapi kendala teknis sambil mencari solusinya apabila (masalahnya) bisa dipecahkan. Misalkan ternyata internetnya mati, yaudah kita telefon providernya, listriknya mati yaudah kita coba pakai gensetnya.

Karena kondisi Jakarta kadang-kadang penyiarnya datang telat – siaran sudah harus mulai tetapi penyiarnya datang telat. Dalam mengatasi kendalanya, ya sudah kita mulai siaran tanpa penyiar, mulai bumper dan lagu nya saja dulu. Masih nggak datang, ya sudah, mau nggak mau mungkin produsernya sendiri yang ngobrol atau

teman-melewati proses trial and error. Masalah radio ini purely operational, loh. Jadi, online radio tuh... mau dibikin apa pun idenya tuh banyak banget, bisa dibikin apa pun banyak banget, gitu. Cuma kuncinya cuma satu, operational nya.

Cara nge-run-nya itu sangat beda antara radio online dan radio konvensional, nggak bisa di-plek-in sama gitu. Dan itu yang...yang menyebabkan mereka mungkin agak kewalahan juga, gitu, terus akhirnya mereka nggak bisa bertahan lama juga disini.

alhamdulillah. Tapi untuk menanggulangi itu kadang kita mencari jam kosong untuk kita tapping, gitu, interview.

teman radio yang lain yang bisa nemenin siaran

TOWS (008) Aktualisasi target marketnya juga

belum tepat, belum sesuai, dan belum jelas. Karena memang yang tadinya kita menargetkan marketing enthusiast yang sudah bekerja, tapi tidak menutup kemungkinan sekarang mahasiswa yang

mendengarkan. Sedangkan targetnya (untuk radio online) Marketeers sendiri adalah marketing enthusiast yang sudah dewasa.

Pada dasarnya program pagi ini ternyata tidak efektif untuk radio streaming dengan target market yang sudah ditentukan. Konsentrasi genre nya Marketeers sendiri ternyata tidak sinergi dengan pendengarnya. Ketika di jam (siar) nya Morning Movement, karakter pendengar justru (sedang) tidak aktif dalam mendengarkan radio (online), tidak aktif dalam mencari informasi. Mereka lebih aktif untuk bekerja, untuk meeting, untuk mulai masuk kantor dan lain-lain. Itu sebenarnya yang membuat Morning Movement tidak terlalu berpengaruh (terhadap tubuh radio online Marketeers.FM) – jadi Morning Movement entah harus

In terms of target listener, kita harus tau juga ya bahwa setelah kita melewati beberapa fase kita harus tau sebetulnya mana yang mau kita lebih bidik. Dan kita tahu bahwa secara audiens itu memang pada akhirnya yang dengerin radio online di Indonesia itu mungkin tend to be younger, gitu. Tend to be younger, karena orang-orang yang lewat dari umur 35 - 40 tahun ke atas itu kayaknya masih agak susah untuk bisa paham bahwa ada yang namanya radio online gitu, ya. Jadi early adopters nya itu adalah orang-orang yang memang anak muda.

Pada akhirnya kan ini online radio yang harus bisa di monetized. Jadi dalam hal me-monetized sebuah online radio di Indonesia kita melihatnya dari kacamata marketing sendiri, dari Marketeers Radio itu ya terutama. Yaitu satu, sindikasi ke radio konvensional, dan bukan yang ada di Jakarta tapi yang ada di daerah-daerah dan

kebetulan kita bisa men-tap opportunity ini karena Marketeers secara bisnis itu memang ada di 17 kota. Dari tahun 92 kita berdiri di bawah induknya

Markplus ini, kita memang

Pertama emang, target kita terlalu... mungkin terlalu tua, ya, karena mengikuti package dari majalah yang lama, gitu. Tapi, semakin ke depan, di awal 2012 itu kita nge-rebranding majalah gitu... lebih ke youth... lebih ke anak muda, gitu.

Mungkin karena kita semua ini berasal dari radio konvensional, jadi kita ngelihat perilaku (audiens) nya itu mungkin sama, gitu. Kita ngelihat riset yang udah ada dari radio konvensional mungkin akan sama (dengan radio online). Cuman di pertengahan tahun itu kita ngelihat sebenarnya perilaku pendengar kita tuh beda. Kita nggak bisa sama dengan radio konvensional.

Ancamannya semakin banyak radio streaming bermunculan. Kayak Demajors, meskipun kita beda segmen, tetapi pasti peluang yang dituju – segmen yang dituju dan pendengarnya pun sama, di mana pendengar yang suka

dipindah jam nya lebih sore atau mungkin harus dipindah jadi lebih pagi, bahkan.

Program yang menjadi saingan Morning Movement adalah siaran program pagi radio konvensional. Itu yang menjadi saingannya. Walaupun, dari genre yang berbeda – Mereka dari genre konvensional, kita dari radio streaming. Namun menjadi memberikan opsi untuk pendengar (untuk) lebih memilih yang mana? Lebih enak

mendengarkan yang mana? Lebih memberikan informasi menarik yang mana? Lebih mempunyai informasi menguntungkan yang mana? Jadi memang kompetitornya saat ini adalah radio konvensional. Kenapa malah radio konvensional bukan radio streaming? Karena kalau radio streaming belum ada yang menjadi saingan dan patokan genre yang sama, target market yang sama, konsentrasi yang sama. Yang ada justru malah di radio konvensional. Berarti, itulah patokannya untuk bersaing. (Contoh) program pagi nya HardRock, program pagi nya Brava, program pagi nya Delta, radio konvensional lain yang

mengerjakan segala macam hal itu pasti sama media partner; media lokal dan segala macam. Yang ke-dua opportunity nya kita juga melihat di bidang untuk ngerjain hal-hal yang sifatnya untuk kepentingan radio activation buat si client. Jadi, karena kita di Marketeers dan juga di

MarkPlus secara keseluruhan, secara grup, memang punya client business yang banyak. Di Marketeers sendiri kita juga ngerjain tactical marketing

solution; jadi sponsorship and advertising dan juga activation itu something yang kita memang kerjain dari waktu ke waktu dan memang itu sumber revenue kita. Salah satu yang bisa kita kerjain adalah kita sebagai production house buat si client karena si client itu kan dia pasti harus punya program activation di radio.

Kalau masalah ancaman sih, pastinya banyak ya karena kita tahu bahwa sebuah online radio ini di saat media

Dokumen terkait