LAMPIRAN-LAMPIRAN
L.1 Daftar Pertanyaan Wawancara
Informan 1/ Key-Informan: Abner Penyami (Produser Morning Movement) A. Perkenalan
1. Apa jabatan Anda di Marketeers?
2. Sudah berapa lama Anda bekerja di Marketeers?
3. Apa pekerjaan yang dilakukan di dalam program Morning Movement?
B. Tahap Pra-Produksi
1. Bagaimana awal mula tercetusnya program Morning Movement? 2. Mengapa dinamakan program Morning Movement?
3. Siapa target audience program Morning Movement? 4. Apa saja yang dilakukan dalam tahapan pra produksi?
5. Bagaimana produser Morning Movement di Marketeers FM mempersiapkan topik-topik yang akan diangkat?
6. Bagaimana cara pengumpulan informasi untuk Flash News (insert berita) di program Morning Movement?
7. Bagaimana proses pemilihan musik yang akan disiarkan dalam program Morning Movement?
8. Alasan mendasar apa yang membuat program Morning Movement disiarkan setiap hari Senin – Jumat?
9. Bagaimana cara Morning Movement menyeleksi Akbari Madjid dan Mehu Sitepu untuk mengisi siaran pagi?
10. Apakah ada sejauh ini ada dampak positif yang dibawa oleh Akbari Madjid dan Mehu Sitepu untuk Marketeers FM?
11. Kendala apa yang ditemukan dalam tahapan pra-produksi? 12. Bagaimana mengatasi kendala tersebut?
C. Tahapan Proses Produksi
1. Apa saja yang dilakukan dalam kegiatan proses produksi? 2. Bagaimana format siaran program Morning Movement?
3. Apa saja kendala yang ditemukan dalam tahapan produksi? 4. Bagaimana meningkatkan kualitas program?
D. Tahapan pasca-produksi
1. Kegiatan apa saja yang dilakukan di dalam tahapan pasca produksi? 2. Apa saja yang dibahas dalam evaluasi program?
E. TOWS
1. Apa kelebihan dalam program Morning Movement? 2. Apa kekurangan dalam program Morning Movement?
3. Strategi apa yang dilakukan tim produksi dalam mengatasi kelemahan program Morning Movement?
4. Peluang apa yang dimiliki program Morning Movement?
5. Tantangan apa yang dimiliki dalam memproduksi program Morning Movement?
6. Program apa yang menjadi saingan Morning Movement?
7. Strategi apa yang dilakukan dalam menghadapi program pesaing?
8. Berapa banyak pendengar yang mendengarkan program Morning Movement? 9. Bagaimana strategi produksi program Morning Movement di radio online
Marketeers.FM dalam usaha meningkatkan jumlah listener (pendengar)? 10. Bagaimana pengaruh program Morning Movement terhadap program
lainnya?
F. CHANGE
11. Mengapa terjadi perubahan dalam format program (jam siar) Morning Movement di radio online Marketeers FM?
12. Bagaimana pengaruh perubahan format program Morning Movement terhadap program lainnya?
13. Apakah Marketeers FM pernah menerima keluhan dari pendengar dengan perubahan format ini?
1. Bagaimana sejarah awal terbentuknya radio online Marketeers FM?
2. Bagaimana format program pada radio online Marketeers FM? Dan bagaimana cara radio online Marketeers FM membentuk packaging dalam format radionya? 3. Kepada profil audiens seperti apa radio online Marketeers FM menyasarkan target
pendengarnya? Apakah sudah tercapai? Bagaimana cara menarik target tersebut? 4. Apa opportunity dan threat yang dilihat dalam membangun radio online
Marketeers FM?
5. Apa strength dan weakness yang dilihat dalam membangun radio online Marketeers FM?
6. Bagaimanakah radio online Marketeers FM membaca trend kebiasaan pendengar yang selalu berubah seiring dengan berjalannya waktu? Dan bagaimana radio online Marketeers FM menghadapi perubahan tersebut?
7. Radio ini baru saja mengubah format jam siar pada program-programnya, mengapa terjadi perombakan jam siar pada program-program Marketeers FM? 8. Apa yang diharapkan dengan adanya perubahan format ini?
9. Dengan adanya perubahan format jam siar, apakah ada sisi negatifnya bagi tubuh radio online Marketeers FM itu sendiri? Seperti apa?
Informan 3: Aji Radhyantomo (Creative Production)
1. Radio ini baru saja mengubah format jam siar pada program-programnya, mengapa terjadi perombakan jam siar pada program-program Marketeers FM? 2. Apa yang diharapkan dengan adanya perubahan format ini?
3. Dengan adanya perubahan format jam siar, apakah ada sisi negatifnya bagi tubuh radio online Marketeers FM itu sendiri? Seperti apa?
4. Apa saja feedback yang paling terasa setelah perubahan format ini?
5. Apa opportunity dan threat yang dilihat dalam membangun radio online Marketeers FM?
6. Apa strength dan weakness yang dilihat dalam membangun radio online Marketeers FM?
7. Bagaimanakah radio online Marketeers FM membaca trend kebiasaan pendengar yang selalu berubah seiring dengan berjalannya waktu? Dan bagaimana radio online Marketeers FM menghadapi perubahan tersebut?
L.2 OPEN CODING KEY-INFORMAN/ INFORMAN 1
PENELITI : Wasi Zada Haryanto
SUBYEK : Abner Zefanya Penyami (Produser Program
Morning Movement Marketeers.FM)
USIA : 25 Tahun
TOPIK : Proses Produksi dan Fase Perubahan Program
TANGGAL : 24 April 2013 Jam 10.00-11.00 WIB
TEMPAT : Studio siaran Marketeers.FM
LATAR BELAKANG : Abner, biasa dipanggil sehari-hari dengan nama Raben, sudah menjabat sebagai produser Morning Movement selama 8 bulan.
Sebelumnya dia pernah menjabat sebagai produser dan penyiar di stasiun radio OZ FM. SITUASI WAWANCARA : interview dilakukan di ruang studio siaran
Marketeers.FM ketika radio sedang tidak ada on-air. Di dalam ruangan hanya terdapat narasumber dan peneliti, dimana suasana interview dapat dijalankan secara santai namun
serius.
KODE CODING
001 : Latar belakang Informan
002 : Pengetahuan tentang Program/ Radio 003 : Format Program/ Radio
004 : Proses Pra-produksi 005 : Proses Produksi 006 : Proses Pasca-Produksi
007 : Kendala Proses dalam Tahapan Produksi
008 : TOWS (Threats, Opportunities, Weaknesses, Strengths) 009 : Strategi Perubahan Program/ Radio
CATATAN LAPANGAN
KODE TRANSKIP DATA CATATAN
JAWABAN INFORMAN Wawancara
dilakukan
menggunakan alat rekam video-cam dan bertempat di studio siaran
Marketeers.FM ketika sedang tidak ada kegiatan on-air.
Informan sambil membenarkan posisi video-cam 001 001 001 002 005
Wasi : Sip. Halo Raben. Raben : Halo
Wasi : Pertama, sebutin jebatan.. eh kok jebatan, sebutin nama.. nama lengkap siapa?
Raben : Nama saya Abner Zephaniah Penyami
Wasi : Panggilannya? Raben : Panggilannya Raben Wasi : Jabatannya?
Raben : Jabatannya disini sebagai team content untuk radio, majalah dan media online
Wasi : Okay, terus sudah berapa lama Anda bekerja di Marketeers? Raben : saya kerja di Marketeers kurang
lebih sekarang 8 bulan Wasi : 8 bulan, berarti masuk 2012.
Terus, apa pekerjaan yang dilakukan nih dalam program Morning Movement?
Raben :Yang dilakukan kalo dari Morning Movement pada dasarnya ya sebagai produser. Itu produser yang pertama tapi ya, yang dilakukan sebetulnya... segala sesuatu yang dilakukan. Jadi, di Marketeers Radio, produser pada dasarnya menyiapkan konten siarannya tapi disini semuanya dieksekusi sendiri sampai operasi eksekusi siarannya pun dilibatkan. Seperti jadi operatornya, jadi menentukan segmennya apa, dan
Selain menjabat sebagai produser, Abner
Penyami juga melakukan rangkap kerja di divisi Marketeers Media sebagai team content untuk majalah dan media online
www.the-marketeers.com
setelah ini, setelah opening/ pembukaan yang dilanjutkan apa. Jadi sebenernya yang dilakukan itu keseluruhan siaran. Jadi sebagai produser, tapi bukan cuma mencari konten dan membentuk siaran tapi melaksanakan siaran dan
mengeksekusi siaran.
Wasi : Kalau JobDesc dari produser itu emang sebenernya apa sih?
Raben : Produce. Produser itu ya pasti produce, membuat, membentuk, menghasilkan gitu. Membentuk produknya, menghasilkan
produknya, dan untuk program itu sebenernya membentuk suatu kemasan yang bisa disajikan... kalau dalam produk. Produser itu sebenernya lebih ke informasi, produser apapun itu, tapi
membentuk kemasan dan menjadi sebuah informasi atau mungkin hiburan atau mungkin... ya kalau dalam bentuk media ini memang lebih ke informasi, hiburan atau sekedar berita atau mungkin informasi yang.. informasi pun banyak lagi jenisnya
Wasi : oh, jadi produser itu memang beda ya sama operator gitu?
Raben : beda, operator itu tidak
berkonsentrasi pada kemasan tapi berkonsentrasi pada kualitas eksekusi siaran secara audio Wasi : oh, jadi lo merangkap operator
juga ya dalam program morning movement ini?
Raben : iya, kita merangkap semuanya disini.
Wasi : ok, terus tahap pra-produksi morning movement nih. Gimana sih awal mula tercetusnya program morning movement?
Informan terlihat sedang berpikir 003 002 & 003 003
Raben : morning movement awalnya memang sudah ada. Cuman, kalau sejarahnya sendiri memang setiap radio itu punya siaran pagi sebagai gaco’an
Wasi : gaco’an itu apa?
Raben : gaco’an itu frontliner.. yang paling depan. Jadi memang program pagi itu menjadi andalan hampir setiap radio, konvensional maupung streaming untuk memulai siarannya. Dan radio siaran pagi itu memang jadi pilihan masyarakat umumnya hingga hari ini. Nah, dari situ dibentuklah program pagi untuk Marketeers Radio nya sendiri tapi yang dibutuhkan selain
program pagi, juga dibutuhkan nama, dibutuhkan bentuknya, dibutuhkan kemasannya yang jelas juga. Nah, dari situ pun, dari Marketeers sudah ada segmen yang namanya Movement. Movement itu datang dari majalahnya sendiri, datang dari net nya sendiri dan akhirnya dibentuklah program pagi nya dengan ‘Morning’ dan
‘Movement’, karena memang program pagi jadi yaudah.. dibentuklah program pagi yang untuk sebagai awal siaran di setiap harinya untuk Marketeers Radio sebagai pembukaan.
Wasi : Terus untuk siapa target audience untuk program Morning
Movement?
Raben : Target audience untuk Morning Movement memang lebih ke middle-up sih... middle-middle-up.. untuk kelasnya itu middle-up, dan umurnya
memang teenage.. remaja dewasa. Remaja dewasa itu... dari... remaja dewasa dan dewasa. Jadi, remaja dewasa itu 17 -25 dan 25 ke atas. Itulah menjadi target marketnya untuk Morning Movement sendiri.
Program “Morning Movement” diambil dari nama segmen
“Movement” yang telah ada dari dulu di dalam majalah dan media online Marketeers
Rekan kantor datang ke ruang studio dan mengatur AC
003
004
Wasi : jadi target utamanya itu Youth? Anak muda?
Raben : bukan. Target juga tapi bukan target utama justru... waktu itu. Waktu itu... Morning Movement gak berkonsentrasi untuk anak muda. Morning Movement itu justru banyak lebih ke dewasa muda. Jadi remaja tua... eh sorry... remaja dewasa.. karena kan ada remaja anak-anak, remaja-remaja, ada dewasa, dan remaja-dewasa nya itu 17 -25 dan remaja-dewasa nya sendiri itu 25 ke atas. Nah itu semua menjadi target marketnya dan konsentrasinya bukan lebih ke mudanya tapi lebih ke dewasanya yang sudah bekerja biasanya. Wasi : nah terus apa aja yang dilakukan
dalam tahapan pra-produksi? Raben : tahapan pra-produksi yang
pertama adalah menentukan pembahasannya, jadi mau membahas apa... mau membahas apa terus membahasnya dari segi mana. Sudah selesai semua itu ditentukan konsepnya, konsep awalnya, angle nya, cari narasumbernya. Masuk, narasumbernya sudah didapat, baru menyusun bagian-bagian tertentu... mau masuk yang mana? Misalkan sudah ada tema nya, sudah ada narasumbernya, mau di bagian awal apa di bagian akhir? Itu nanti ditentukan setelah semuanya sudah dapat, justru, kalau menurut pribadi ya. Raben : masih mati ac nya? Sini dong
masuk kamera
Rekan kantor: Panas banget diluar... lagi pada ngapain sih? Oooo... Wasi : jadi tahapan pra-produksi untuk
menentukan angle, untuk
Target audience untuk program Morning Movement ditujukan kepada kalangan dewasa-muda (25 tahun ke atas), sedangkan untuk target audience sekunder program Morning Movement ditujukan kepada kaum muda kalangan
Peneliti ingin mengkonfirmasi jawaban informan 004 004 004
menentukan apa yang dibahas, menentukan narasumber. Raben : iya, menentukan angle,
menentukan narasumber, lalu menentukan rundown. Sudah. Paling sih dari menentukan rundown baru tinggal dieksekusi. Wasi : ok, terus dari topik-topik yang
diangkat ini, yang mau diangkat, bagaimana produser, bagaimana Raben di marketeers ini
mempersiapkan topik-topik yang diangkat di program morning movement?
Raben : mencari isu yang memang paling, isu yang paling baru. Yang
pertama, isu nya baru. Kedua, isu nya umum, umum itu semua orang bisa mengerti, semua orang bisa relate dengan masalahnya. Lalu juga ringan, di mana orang juga ga perlu mikir berat-berat, terus fun! Jadi fun pun memang beda lagi, karena fun ini lebih ke membuat orang pun tidak berpikir terlalu dalam untuk satu hal. Itu saja sih, 4 poin.
Wasi : kan di dalam Morning Movement itu ada segment Flash News, insert berita, itu gimana cara
pengumpulan informasinya? Raben : flash news itu kita mencari berita
dari portal-portal website yang sudah ada. Jadi misalkan ada beberapa misalkan detik.com, kompas.com,
suarapembaruan.com, kontan.co.id dan termasuk the-marketeers.com nya sendiri. Nah, media biasanya mencari berita, nah kita mencari berita dari portal berita yang sudah ada. Kenapa? Karena memang itu berita-berita yang sudah dipercaya, itu ibaratnya. Tapi kita mengangkat dari situ
Informan terekam sedang berpikir sambil menatap kamera untuk bercanda 003 & 004
karena.... karena gini kita juga membawa kredit portal media itu sendiri jadi misalkan flash news nya kita sebut “berita dari kompas.com”, nah kredit dari kompas.com nya pun kita baca juga, setelah itu baru kita bacakan beritanya dan berita-berita itu memang selalu kita pilih lebih dari satu karena dari dua angle. Misalkan, contoh, dari detik.com apa dari kompas.com, masing-masing itu punya gaya berita sendiri, semua portal itu (punya) gaya berita sendiri. Kita memilih ngambil dari dua angle ini supaya pada akhirnya informasi dari dua arah pun disampaikan. Jadi, kembali kepada pendengar... keputusan pendengar pun sendiri memilih mana yang lebih akurat beritanya.
Wasi : kalau proses pemilihan musiknya sendiri gimana?
Raben : Hmm.. musik. ga boleh bercanda ya? Kalau musik kita lebih ini... top hits. Hits, maksudnya lagu yang paling umum, lagu yang pernah terkenal. Dari tahun 70-an, 80-an, 90-an sampai 2000-an. Kenapa kita pilih-pilih top hits? Karena memang sama seperti konten berita yang kita bentuk tadi, yang ringan, yang fun, dan yang orang bisa relate dengan lagu nya atau berita nya. Memang ada similiritas seperti itu dan biasanya kenapa ada 70-an, 80-an, sampai 2000-an? 2000 ke atas, 2000-an ke atas kita malah jarang putar, karena memang target market kita yang tadi, sama seperti programnya tadi. Rema... hmmm.. Dewasa, sudah bukan remaja-dewasa lagi, konsentrasinya lebih ke dewasa tapi remaja-dewasa biasanya tidak menutup kemungkinan untuk kita grab juga pendengarnya.
Sumber pemilihan berita atau informasi diambil dari portal website berita yang kredibel, pada nantinya pada saat berita dibacakan, kredit portal berita yang bersangkutan akan dibacakan juga.
Pemilihan musik untuk program Morning Movement disesuaikan dengan target audience dewasa-muda, yaitu musik yang easy-listening, classic hits – lintas generasi, lintas genre, dan lintas negara.
Informan terlihat sedang berpikir dalam menjawab pertanyaan 003 004
Wasi : ok, terus alasan mendasar apa yang membuat program Morning Movement ini disiarkan setiap hari senin-jumat?
Raben : senin-jumat, karena pada dasarnya orang hmm, aktivitas orang itu memang hari Senin – Jumat dan di tengah aktivitas itu biasanya setiap pagi memilih untuk ditemani. Simple nya sih, istilah gampang nya ‘ditemani’, tetapi mereka mencari informasi memang sejak dari pagi juga. Begitu pagi, ada informasi terbaru apa, bahkan kalau morning movement punya misi juga menginspirasi juga, gitu. Nah, makanya senin – jumat itu adalah orang aktif ber... waktu di mana orang beraktifitas dengan pasti, dan selama orang
beraktifitas dengan pasti itu yang pasti akan kita provide. Provide dengan informasi-informasi, movement-movement di morning, di setiap pagi, untuk memulai hari mereka. Dibanding weekend pun memang pada dasarnya, Sabtu dan Minggu itu, pendengar atau... ya... orang pada umumnya kalau udah masuk sabtu dan weekend mereka justru tidak, kurang aware dengan yang namanya informasi-informasi berita. Jadi, mereka justru
berkonsentrasi di selama hari kerja makanya Senin – Jumat
dilaksanakan Morning Movement. Wasi : ok, terus ngomongin penyiar nih. Gimana pada akhirnya program ini menyeleksi akbari madjid dan mehu sitepu untuk mengisi siaran pagi?
Raben : gimana apanya nih? Cara memilihnya atau menentukannya? Wasi : hmmm.. iya sih, pada akhirnya
003 & 004
004
Raben : ok, ada dua penyiar Akbari dan Mehu, gitu. Karena kedua-duanya memang sudah berpengalaman di media. Sudah mengerti apa yang dicari oleh masyarakatnya sendiri, atau mungkin apa yang menjadi standard seorang... sebuah media. Itu sudah pengalaman dari... akbari dan mehu, si penyiarnya sendiri memang sudah
berpengalaman. Dan mereka punya knowledge masing-masing, yang satu knowledge komunikasi, yang satu knowledge ekonomi. Dan itu memang combine,
di-combine dan pengetahuan-pengetahuan yang mereka punya itu memang... gimana ya, bukan apa adanya juga tapi lebih ke.... sudah pengetahuannya sudah ada tapi dengan informasi yang baru pun, mereka bisa
mengelaborasikan. Kemampuan mengelaborasikan setiap berita kepada pendengar. Itu kepentingan pentingnya. Di luar itu yang lebih penting memang adalah karakter mereka sendiri sebagai media itu mereka sudah ada terlebih dahulu. Nah, makanya itu yang tidak menjadi konsen, bukan pertimbangan utama. Pertimbangan utama adalah bagaimana mereka menyampaikan berita-berita dengan pengetahuan mereka sendiri, disampaikan berita itu kepada pendengar.
Wasi : ok, terus waktu proses menyeleksi akbari sama mehu itu gimana sih caranya? Maksudnya, gimana? Kok bisa? Prosesnya seperti apa? Raben : ya, prosesnya waktu itu kita
memang lebih mencari penyiar dengan syarat-syarat yang sudah ditentukan. Jadi, proses
pertamanya adalah, balik lagi kayak tadi adalah, siapa yang bisa mengelaborasikan berita kepada
Kedua penyiar program Morning Movement adalah penyiar freelance yang direkrut secara paruh-waktu oleh pihak Marketeers.FM. Akbari Madjid berasal dari Kompas dan Mehu Sitepu berasal dari MNC TV.
Informan terlihat sedang berpikir ketika menjawab pertanyaan
003
pendengar. Itu satu. Yang kedua, oke, ada banyak... tetapi dari beberapa nominasi ini, dilihat lagi background nya siapa punya pendidikan paling baik dengan standard Marketeers Radio sendiri dan Markplus nya sendiri. Siapa yang punya pendidikan paling sesuai? Oke, sudah ada lagi beberapa. Itu kita eliminasi lagi satu-satu. Sampai, siapa yang bisa menyesuaikan jadwal siaran. Wasi : itu siapa aja daftar-daftarnya? Raben : waktu itu ada yang namanya
Hanny tapi memang pada
dasarnya dia sendiri tidak merasa capable. Ada juga Angga, dia juga tidak merasa capable, setelah melakukan beberapa syarat eliminasi nya, mereka tidak capable. Mereka sendiri yang memutuskan oh yaudah mereka ngga berani gitu, ok kalau ngga berani lebih baik jangan. Dan akhirnya memang mehu dan akbari sendiri yang bersedia dan secara standard penyiarnya cocok. Wasi : terus sejauh itu ada dampak
positif ga yang dibawa oleh kedua penyiar tersebut, akbari sama mehu, untuk tubuh program? Raben : untuk program, dampak
positifnya ada. Yaitu ya, seperti tadi, mereka punya pengetahuan masing-masing. Mereka punya pengetahuan mengenai hmmm bagaimana medianya harus berjalan, nah, akhirnya buat Morning Movement nya sendiri sebagai media untuk memberikan informasi akhirnya semakin terbentuk dengan karakter
penyiarnya sendiri. Seperti, mereka bisa membawa ringan nya, bener-bener menjadi menarik. Dan di sisi lain mereka juga mempromosikan
007
programnya sendiri, jadi mereka nge-tweet, mereka ngasih tau ke teman-teman kantornya untuk dipromosikan. Nah itu sebenernya kelebihan-kelebihan tersendiri yang membuat program Morning Movement nya pun semakin terbentuk. Dan satu lagi, karena mereka media, mereka punya koneksi dan link untuk narasumber, untuk berbagai macam
narasumber, which is itu memang... cie which is... lagi mengurangi kata itu. Di mana itu yang akhirnya memang menjadi kelebihan sekali buat mereka, kelebihan mereka yang dimanfaatkan oleh program Morning Movement nya sendiri. Wasi : terus kendala apa yang ditemukan
dalam tahapan pra-produksi nya nih?
Raben : pra-produksi... kendala yang ditemukan memang adalah
narasumber. Kendala narasumber dan ketentuan rundown. Jadi gini, ketentuan rundown itu adalah, dengan narasumber yang sulit untuk ditemukan, rundown pun jadi berantakan. Dan eksekusi... jadi, jadi untuk eksekusi perencanaan, eksekusi siaran besok itu menjadi... apa ya... menjadi kendala untuk memperlancar siarannya sendiri. Kadang-kadang sampai
programnya sudah berjalan pun, kendala itu masih ada, kendala itu pun bisa hilang kalau memang di tengah-tengah programnya sudah berjalan, narasumbernya sudah ada, atau rundown nya sudah lancar, gitu. Dan baru bener-bener selesai sampai program itu selesai. Wasi : oh, gitu. Emang butuh berapa
lama sih persiapan pra-produksi ini buat Morning Movement?
004
007
Raben : persiapan pra-produksi ini
sebenarnya hmmm, macem-macem. Macem-macem karena memang tergantung dengan konsep siaran, bukan konsep siaran, apa tadi namanya?
Perencanaan-perencanaan, planning-planning, tema, ya sebenernya tergantung dari situnya. Lalu kalau misalkan dari situ sudah ditemu...hmmm, sudah ditentukan dengan cepat, kalau itu sudah ditentukan dengan cepat, maka produksi pun akan lebih cepat lagi. Pra-produksi itu mungkin ga nyampe satu jam sebenernya bisa. Tapi, sebenernya umumnya rata-ratanya adalah sekitar satu jam, dua jam, itu di saat perencanaan yang diekse... hmmm... perencanaan yang dibentuk itu lancar. Kalau perencanaan tidak lancar berarti akan lebih dari satu jam, dua jam ini. Tapi kalau umumnya, satu jam, dua jam di saat semuanya lancar. Wasi : ok, sip sip. Tadi kan kendalanya
itu kan, narasumber sama ketentuan rundown. Terus bagaimana mengatasi kendala tersebut?
Raben : kendala yang mana?
Wasi : kendala itu, yang kendala dalam tahapan pra-produksi.
Raben : oh, kendala tahapan pra-produksi. Mengubah
perencanaan ini nya..., mengubah konsep siarannya, mengubah perencanaan siarannya besok misalkan kita ngomongin A, ternyata susaah banget, akhirnya berkendala banget, yaudah kita ganti. Topik pembahasannya kita ganti ngomongin B misalnya. Nah, itu udah solusi paling terakhir adalah mengganti dari yang baru ke yang lebih ringan,
Persiapan pra-produksi tergantung dari
persiapan produser akan rundown, script, dan jadwal wawancara dengan narasumber. Paling lama proses pra-produksi memakan waktu 2 jam, dan paling minimal 1 jam
007
005
atau mungkin yang lebih simple. Itu sudah menjadi yang paling mudah, adalah diganti aja, gitu. Mengganti tema siaran,
mengganti konsep siaran. Wasi : tapi itu solusi yang sering
digunain juga apa gimana? Raben : biasanya justru itu sudah ter...
apa ya.. tersimpan datanya, jadi sudah ada, ini in case kalau ke depannya... konsep siaran ini, perencanaan bentuk siaran ini akan kita simpan kalau selama kita siaran ternyata kita mengalami kendala itu. Oke, aduh, kita udah nyoba nyari narasumber,
narasumbernya udah dapet, nyari berita, beritanya ga dapet-dapet. Misalkan... oh sorry, nyari narasumber, narasumbernya ga dapet. Nyari berita, beritanya ga ada yang cocok. Pusing, pusing, pusing, pusing, ganti. Yaudah, mana database yang kemarin yang udah ada. Itu aja yang kita pake, tap, masukin. Gitu.
Wasi : siap, oke deh. Sekarang kalau tahapan proses produksi nya ini. apa aja yang dilakukan dalam kegiatan produksi, pas lagi siaran? Raben : oke, produksinya selama
bersiaran. Mengikuti rundown siaran yang sudah ada dan menyusun, mengeksekusi susunan siaran yang sudah dibentuk. Jadi, maksudnya prosesnya adalah dari opening siaran kita melakukan masing-masing segment dengan lancar terus mempersiapkan narasumber di tengah-tengah siaran. Narasumber siap, kita telefon, interview narasumber, sudah selesai membagi informasi atau mem... atau ya kayak adlibs... membagi kerjasama, ada
kerjasama-kerjasama yang perlu
Kendala pra-produksi sering terletak di masalah narasumber yang sering berhalangan hadir untuk
diwawancara. Strategi untuk mengatasi kendalanya adalah dengan mengganti narasumber yang masih berhubungan dengan topik siaran, mengganti topik siaran ke yang lebih ringan, atau menggunakan rundown siaran yang lama.
Tahapan produksi program Morning Movement menyangkut di antaranya:
mengeksekusi rundown script siaran dari opening hingga closing, menyiapkan narasumber untuk diwawancara, melaksanakan perjanjian-perjanjian atau kontrak bisnis
Informan terlihat berpikir ketika sedang menjawab pertanyaan
003
kita bentuk juga, yang perlu dieksekusi berdasarkan kontrak kita eksekusi juga sampai akhirnya menutup siaran. Dan termasuk juga pemutaran lagu, pemutaran lagu yang disesuaikan juga. Kita ga bisa memutarkan lagu yang istilahnya keras atau kencang pagi-pagi, kencang dan keras ini maksudnya contohnya adalah yang metal... yang metal, atau yang rock nya terlalu rock banget, kita ga bisa. Mungkin kalau lagu EDM , itu mungkin masih bisa kalau pagi tapi juga itu akan disesuaikan jumlahnya. Muter lagu pelannya juga bisa, tapi tetap harus
disesuaikan... seberapa sering kita putarnya itu semuanya harus dipilih saat siaran. Oh, sama me-maintain sosial medianya. Me-maintain sosial media.
Wasi : oh, itu Raben juga yang me-maintain waktu itu sebelum ada gue ya? Haha, terus bagaimana format siaran program Morning Movement?
Raben : format dalam bentuk apa nih? Wasi : format siaran kalau misalnya
di-package dalam satu... satu apa ya? Raben : satu kata..?
Wasi : Satu kata atau bentuk, itu formatnya itu kayak gimana sih? Raben : iya, informasi... informatif,
membangun. Membangun dalam arti yang encourage, informatif, encouraging, fun, light, ringan... morning movement, and lebih ke... apa nih... sesuatu yang marketing banget?
Wasi : insightful?
Raben : ya, insightful, thank you.
dengan sponsor seperti Adlibs, promo, dll, memilih dan memutar lagu yang cocok dengan program, dan memegang akun social media untuk aktivitas promosi
EDM: Electronic Dance Music
007
Wasi : hahaha, terus dalam tahapan siarannya sendiri nih pernah nemuin kendala ga pas siaran? Raben : selama bersiaran itu kendalanya
adalah... yang paling sering terjadi memang kembali ke penyiarnya. Karena kondisi Jakarta kadang-kadang penyiarnya datang telat, siaran kita udah harus mulai tetapi penyiarnya datang telat yaudah kita ga bisa ngapa-ngapain, gitu. Itu satu. Kedua adalah technical, di tengah-tengah siaran ada mati lampu, di tengah-tengah siaran ada lagu yang tidak bisa diputar. Itu teknis semua, itu adalah kendala yang... yang kalau tadi pra-produksi nya masih bisa diantisipasi, ini untuk teknis ini, yang tidak bisa, yang sulit, yang sangat sulit untuk diantisipasi. Misalkan internetnya mati, semuanya tuh... internetnya mati, listriknya mati, hmmm kayak ya itu lah teknis aja sih. Itu kendala yang paling ribet. Oh, sama,
narasumbernya hilang juga. Jadi narasumber sudah di-confirm, sudah... sudah... prepare sudah siap, saat eksekusi narasumbernya tiba-tiba ga bisa, narasumbernya tiba-tiba hilang, narasumbernya tiba-tiba harus melaksanakan yang lain, jadinya batal. Nah, itu juga kendala yang... ya kita
menyebutnya kendala sebenernya gapapa, tapi buat kita kendala karena tidak sesuai dengan perencanaan yang sudah ada. Gitu.
Wasi : terus gimana... apa namanya? Raben : antisipasinya?
Wasi : he’eh, bukan bukan. Mengatasinya, mengatasi kendalanya
Penyiar paruh-waktu terkadang suka
menimbulkan kendala di saat-saat sudah mau produksi, yaitu datang telat ketika siaran sudah harus dimulai.
Kendala teknis seperti koneksi internet yang mati juga menimbulkan kendala terhadap tahapan produksi.
007
Raben : hmmm, kalau penyiar... engggg, ga dateng.. untuk on the spot, kita mulai langsung siaran. Kita mulai siaran tanpa penyiar, bumper nya udah mulai, lagu nya aja dulu. Masih ga dateng, yaudah, mau ga mau mungkin produsernya sendiri yang ngobrol atau temen-temen radio yang lain yang bisa nemenin ikutan aja siaran. Itu untuk
kendala yang penyiar. Kendala penyiar. Kendala teknis, kita ga bisa ngapa-ngapain.. Cuma... karena teknis, paling bisa, paling mentok, kita adalah
menginformasi... memberi... menginformasikannya lewat sosial media kalau kita lagi emang ada menghadapi teknis.. kita akan balik lagi setelah sekian... gimana-gimananya dan kita yaudah, sambil mencari solusinya selama bisa dipecahkan masalahnya, gitu. Misalkan ternyata internetnya mati, yaudah kita telefon providernya, listriknya mati yaudah kita coba pakai gensetnya, gitu, sambil dijalankan. Terus yang terakhir apa tadi? Narasumber. Narasumbernya ga ada, yaudah kita cari narasumber lain yang lebih... dan tidak harus selalu narasumber, kita cari siapapun yang bisa memberikan opini yang sesuai. Jadi misalkan kita
membahas mengenai naik sepeda terus kita telefon company yang memproduksi sepeda, Polygon, kita udah confirm tetapi ternyata pas eksekusi siaran dia tidak jadi untuk ditanya yaudah kita cari komunitas sepeda aja yang bisa, yang relate, yang bisa menjadi solusi, bisa memberikan pendapat untuk topik yang tadi misalkan mengenai sepeda.
Wasi : oh, kalau itu masih bisa diatasin ya?
Informan menyingsingkan kedua lengan
007 & 005
Raben : masih bisa. Kalau narasumber, masih bisa diatasin.
Wasi : nah terus dari kualitas
programnya sendiri itu gimana usaha Raben dalam meningkatkan kualitas program?
Raben : meningkatkan kualitas program, yang pasti kualitas informasinya ya yang pertama. Kualitas
informasinya selalu ditingkatkan, hmmm kalau rundownnya, ya... juga timing, rundown timingnya juga harus disesuaikan juga jangan sampai ada
ngaret-ngaretnya atau mungkin ditengah-tengah nya ada ya itu lah ada ngaret-ngaretnya juga untuk masuk lagunya. Ada dead air nya, nah dead air untuk timing itu penting. Terus teknisnya di... untuk kualitas itu kita teknisnya setiap pagi, sebelum siaran kita udah prepare-in... internetnya nyambung ga? listriknya aman ga? terus kalau misalkan kerjasama dengan pihak gedung kalau konfirmasi gedung, kalau ada rencana pemadaman listrik tolong diinformasi lebih dahulu, jadi kita bisa mengatisipasi pakai genset duluan. Itu apa tadi? Antisipasi ya? Ya... terus... hmmm, oh! Bukan! Kualitas ya?
Meningkatkan kualitas. Lalu masuk lagi ke penyiarnya juga,
penyiarnya harus bersiaran lebih sesuai untuk pendengar, jadi tujuannya adalah sesuai dengan standard profesionalisme penyiar. Itu semua memang harus dibentuk, dibentuk, dibentuk terus. Karena yang paling sulit memang adalah mengontrol penyiar. Kenapa? Karena penyiar adalah manusia. Sama halnya memang... kita seorang pejabat tinggi perusahaan untuk mengontrol anak buah nya itu yang paling susah justru. Mengontrol anak buah tuh paling
Dead air merupakan kondisi tidak ada siaran sama sekali, baik siaran kata maupun siaran musik, di radio.
Informan menggaruk hidung Informan tersenyum bercanda ke kamera Informan batuk 006
susah. Nah, ini bukannya penyiar sebagai anak buah, tetapi penyiar itu sebagai manusia untuk diatur, itu adalah hal yang paling sulit sebenarnya. Nah, makanya, terus ada info, ada mendekatkan dirinya, ada peran memerintahnya juga, ada reward nya juga buat mereka. Wasi : oh, gitu. Terus... lo mau minum
dulu apa gimana? Raben : ngga.
Wasi : terus buat tahapan pasca-produksi nya nih. Kegiatan apa aja yang dilakukan pas tahapan pasca-produksi?
Raben : pasca-produksi... makan-makan... ngga deng. Pasca-produksi, siarannya itu direkam semuanya. Nah, itu siarannya nanti akan kita kemas ulang, dirapihkan kembali untuk re-run siarannya. itu satu. Pasca-produksi ya kita langsung mempersiapkan, bergerak cepat untuk mempersiapkan next siarannya. Lebih kayak gitu sih. Wasi : oke, terus selama di
pasca-produksi ini ada evaluasi ga sih? Evaluasi programnya yang tadi ke... buat program, buat siaran selanjutnya gitu
Raben : oke, evaluasi justru lebih hmmm kepada penyiar.
Wasi : oh, gitu?
Raben : Oh, lebih utamanya ya, lebih utama adalah kepada penyiarnya. Oke, evaluasi untuk penyiar, oke next time siarannya lebih
bersahabat ya sama narasumber atau input-input seperti itu. Itu satu, penyiar. Untuk programnya sendiri, evaluasi juga pasti ada. Tapi kalau itu memang lebih ke
Pada pasca-produksi, keseluruhan siaran direkam dan dijadikan podcast untuk disiarkan di lain kesempatan.
006
007
internal produsernya sendiri aja jadi ga perlu dibahas ke team sampai ke apa.. produsernya.. sampai ke penyiarnya... sampai ke team produksinya itu ga usah. Untuk evaluasi kelangsungan acara balik lagi ke pribadi sendiri aja.
Wasi : oke, lanjut. Terus satu hal lagi, ini kan penyiarnya kan freelancer. Ada kesulitan ga, maksudnya
kesulitannya selama ini apa aja sih dalam merekrut penyiar yang freelancer?
Raben : ada. Kesulitan mempunyai penyiar freelancer adalah mereka tidak terikat, penyiarnya tidak terikat. Sedangkan untuk sebuah radio itu kita butuh penyiar tetap yang bisa di... bisa diminta... diminta untuk... apa ya istilahnya? Bisa diberikan peraturan. Nah, karena mereka freelance, mereka bebas, mereka juga kontraknya sekedar datang untuk siaran tapi sebenarnya akan lebih baik lagi kalau penyiar ini... ga harus full-time, freelance... kontrak... penyiar kontrakkan lah ibaratnya, penyiar kontrakkan yang lebih harus di... kita bisa di... diarahkan lebih dari sekedar siaran. Jadi misalkan di saat Marketeers Radio nya punya kegiatan, nah mereka itu bisa dimanfaatkan semua. Untuk, ya, untuk bermacam-macam, untuk ngeliput bisa, untuk hmmm... tiba-tiba kita butuh nge-MC bisa, nah gitu. Jadi freelance ini memang sebenarnya membuat
perusahaannya sendiri jadi less power. Kekuatannya jadi ga ini... karena setiap kali kita minta tolong, mereka “yaah gue kan freelance, gue ga bisa jam segini, jam segini.” Oh yaudah, gapapa, karena memang kesepakatannya seperti itu.
Informan menggaruk daun telinga
Informan terlihat sedang berpikir selama kurang lebih 3 detik dalam menjawab
pertanyaan peneliti
Informan terlihat berpikir selama kurang lebih 3 detik ketika menjawab pertanyaan
008
008
Wasi : Oke, terus sekarang analisa SWOT. Cie
Raben : Oke
Wasi : Menurut lo apa kelebihannya? Apa kelebihannya program Morning Movement?
Raben : Kelebihannya program Morning Movement... Hmmm... Streaming, streaming itu kelebihannya program Morning Movement. Hmmm, easy listening, easy listening ini baik dari segi musik maupun segi siarannya, konten siarannya itu easy listening. Informatif, informatif juga interaksi juga. Dan... itu aja sih kayaknya.
Wasi : itu yah, terus kalau kekurangannya?
Raben : kekurangannya adalah... oh ini, SDM nya. Kekurangannya adalah SDM nya. Hmmm, aktualisasi..., target marketnya, aktualisasi target marketnya juga belum... belum tep... belum tepat, ga juga... belum sesuai... belum jelas. Sorry, belum jelas. Karena memang tadi yang.. yang tadinya kita
menargetkan... entre... marketing enthusiast, orang seorang yang sudah bekerja, tapi tidak menutup kemungkinan sekarang mahasiswa yang masih mendengarkan, which is mahasiswa itu kebanyakkan... which isss! Jadi dimana,
mahasiswa itu kebanyakkan justru di... adalah remaja-dewasa, di bawah 25 tahun sedangkan target... targetnya Marketeers sendiri adalah marketing enthusiast yang sudah dewasa. Gitu, kebanyakkan.
Wasi : tapi yang ngedengerin malah mahasiswa?
Kelebihan program Morning Movement adalah konsep
streaming, easy-listening (baik segi musik maupun konten siarannya), dan informatif.
Kendala internal (weaknesses) ialah kurangnya SDM, konten program yang tidak sesuai sama target audience, dan peralatan teknis yang masih minim.
Informan sambil melihat ke arah peralatan teknis (microphone, mixer, dan komputer) di studio 008 008 008
Raben : yang ngedengerin malah, iya.. mahasiswa. Miss target
sebenernya. Wasi : miss target
Raben : miss target... miss target. Masih miss target, jadi aktualisasi pendengernya aja, aktualisasi target marketnya ini belum benar. Wasi : belum benar, jadi ngaruh ke
konten segala macem?
Raben : iya. Sama hmmmm... peralatan teknis yang masih minim. Wasi : kayak gimana tuh?
Raben : peralatan... eeeeh, peralatan teknis yang masih minim itu, seperti telefonnya. Eee, telefon yang digunakan, terus microphone nya, mixer yang digunakan itu semua peralatan-peralatan teknis siaran, peralatan siaran yang secara teknis masih minim. Itu memberikan kendala. Termasuk internetnya sendiri, gitu. Dimana kita harus terbatas kalau lagi siaran jangan dipake buat yang lain-lain misalkan. Jadi, sedangkan kita butuh melakukan yang lain, karena dibutuhkan gitu, tapi komputernya lagi dipake siaran. Itu jadi kendala sebenernya. Wasi : hmmm, jadi ini peralatan teknis
masih dibilang minim ya? Raben : minim. Masih sangat minim. Wasi : terus tadi yang membahas SDM
itu kenapa? Kenapa dibahas sebagai kekurangannya Morning Movement?
Raben : karena untuk eksekusi siarannya, sebagai produsernya saat ini, itu konsentrasinya terbagi. Jadi
Informan menggaruk dagu Informan menundukkan kepala Informan sambil menunduk untuk membenarkan sepatu 008 008
kendala gini, setelah membentuk siaran yang tadi, pra-produksi nya, harusnya... eeee... pekerjaannya sudah berkurang. Tapi
pekerjaannya justru bertambah, di saat dia harus tetap menjalankan siarannya dan sesuai menjalankan siaran... eee sesuai
perencanaannya. Dia harus... ada juga mengoperasikannya,
mengoperasikan ini
mengoperasikan semua peralatan teknis yang ada which is jadi dua pekerjaan. Tiga. Udah jadi dua pekerjaannya, terus nanti ada satu lagi... eeee... ga masuk ke pra-produksinya sih, tapi udah masuk ke situ. Lalu, oh, sosial media nya satu lagi. Itu lagi, sosial medianya harus di-handle lagi oleh
produsernya sendiri. Nah, itu dia yang menjadi... apa tadi
pertanyaan lo?
Wasi : yang menjadi... jadi tadi
membahas SDM. Kenapa? Kenapa dibilang SDM
Raben : Ohya, SDM. Itu... itu yang membutuhkan, itu yang menuntut, untuk mempunyai SDM yang lebih dengan konsentrasi pekerjaan yang lebih... sesuai untuk
masing-masing. Iya ga sih? Jadi terbagi... pembagian masing-masing pekerjaan itu sudah... sudah terarahkan. Jadi, bukannya satu orang yang mengerjakan semuanya jadinya berarakkan, berbagai macam arah. Konsentrasi untuk mengeksekusi programnya pun jadi... buyar.
Wasi : buyar, oke. Terus, strategi apa yang dilakukan tim produksi dalam mengatasi kelemahan program Morning Movement?
Raben : tim produksi, strategi yang dilakukan adalah meminimalisir...
Informan terlihat berpikir sambil mendongak melihat ke atas Informan terlihat sedang berpikir sambil menelan ludah Informan terlihat berpikir selama 007 007 008
eeee meminimalisir pem... pembangkit kendala Wasi : Hahaha, ohya.
Raben : jadi misalkan nih... yang bikin kendala siapa aja, bukan siapa aja, apa aja nih?
Wasi : apa aja
Raben : eeee... ini, ini, ini. yaudah, kalo memang... jadi sebab-akibat. Penyebab satu kendala adalah, eh... akibat dari satu kendala pasti ada penyebabnya. Nah,
penyebabnya itu yang di.. di... di... dihilangkan. Misalkan, kita siaran, ini mengenai Morning Movement kan? Selama siaran Morning Movement, penyiarnya eh.. apa.. eee... seperti yang tadi, penyiarnya ga ada, yaudah produsernya aja yang siaran, gitu. Narasumbernya ga bisa, yaudah ganti aja, gausah pake narasumber berarti.
Wasi : balik lagi ke SDM ya?
Raben : Balik lagi ke SDM nya memang, kita putar lagi aja, yaudah. Ehe eee... penyebab nya yang dihilangkan, supaya akibatnya tidak ada lagi.
Wasi : cool. Terus, peluang. Chance. Chance apa yang dimiliki program Morning Movement?
Raben : Chance.... yang dimiliki program Morning Movement adalah peluang untuk... menjadi panutan. Peluang untuk dilihat, menjadi panutan.... sebuah... eeeee... panutan... gimana ya istilahnya ya namanya ya? Menjadi panutan untuk informasi, memberikan informasi yang.... ehe. Sulit.
Peluangnya adalah menjadi eeee.... media informasi... yang....
kurang lebih 5 detik Informan berpikir sambil memejamkan mata, menggaruk dahi dan tertawa
Informan terlihat berpikir selama kurang lebih 5 detik
008
berguna.... Wasi : yang berguna?
Raben : yang berguna untuk dunia marketing. Se-simple itu aja sih sebenarnya. Iya. Menjadi me... eee.. panutan media informasi untuk dunia marketing. Jadi, eee... marketeers... oh, Morning
Movement ini nantinya...
diharapkan bisa menjadi program di mana para pendengarnya pun akan mengkonsumsi beritanya dan menjadi patokan untuk menjadi berita. Itu sangat bisa sekali karena memang selama ini dijalankan selalu memberikan informasi yang penuh insight menarik.
Wasi : terus....
Raben : chance nya susah banget. Wasi : iya sih
Raben : Gue ga pernah kepikiran chance nya soalnya...
Wasi : iya... chance... iya sih. Terus, eee... tantangannya apa nih yang dimiliki dalam memproduksi program morning movement? Raben : tantangan saat memproduksi sebuah program.... itu adalah permintaan-permintaan.
Permintaan.... permintaan topik. Itu menjadi tantangan.
Wasi : dari? Permintaan topik dari? Raben : Permintaan topik dari dari bos
nye. Hahaha maksudnya gini, iya memang... dan itu memang selalu menjadi kendala untuk semua orang. Soalnya gini, eeee... produser itu membentuk tapi bentukkannya itu diminta. Itu
Peluang (opportunities) yang dimiliki program Morning Movement adalah menjadi program media informasi seputar marketing yang bisa dijadikan panutan oleh audiens nya.
Informan terlihat ragu-ragu menjawab pertanyaan sambil tertawa-tawa ketika akhirnya menjawab pertanyaan langsung ke hadapan kamera Informan terlihat sedang berpikir kurang lebih 3 detik
Informan batuk-batuk dan menggaruk hidung
008
008
sebenernya menjadi tantangan dan kesulitan karena... gila... gue harus interview... misalkan gini, ‘coba kalo bisa interviewnya Jokowi gitu untuk Morning Movement.’ Waaah gila, gue mesti cari Jokowi
kemana, gitu, dan gue harus menyesuaikan waktunya Jokowi seperti apa misalkan. Itu contoh doang sih. Nah, itu yang berat-berat seperti itu... tidak, bukannya tidak bisa tapi ee.. balik lagi kendalanya adalah tidak memiliki SDM dan ada peraturan-peraturan yang harus diikuti gitu. Itu, itu... menjadi kendala-kendala lagi semuanya. Nah, jadi maksudnya adalah... permint... tantangannya adalah permintaan-permintaan konten siaran yang harus diangkat. Jadi, konten siarannya bukan dibentuk tapi diminta untuk dibentuk. Yang artinya eee... yang artinya... yang artinya... eee.. mengikuti keingingan orang gitu. Dan itu tantangan-tantangan... bukannya kendala tapi tantangan. Wasi : ok, eee... terus program apa nih
yang menjadi saingan Morning Movement? Kompetitor. Raben : program yang menjadi saingan
Morning Movement adalah siaran program pagi kon... radio
konvensional. Wasi : itu udah pasti.
Raben : itu yang menjadi... menjadi... apa... eee.. penyaingnya,
saingannya. Walaupun, eee... dari eee.. genre yang berbeda, gitu. Mereka kan genre konvensional, kita radio nya streaming, memang menjadi beda karena memang hm... memberikan opsi untuk pendengar lebih memilih yang mana? Lebih yang ma... lebih enak
mendengarkan yang mana?
Kendala yang kerap dihadapi adalah permintaan topik dari pihak yang atasan yang terkadang
permintaannya tidak sesuai dengan
kapabilitas sumber daya manusia (SDM) di Marketeers.FM, sehingga mengharuskan produser untuk bekerja dua kali lipat.
Informan bersin
008
007
Lebih... eee... memberikan informasi menarik yang mana? Lebih mempunyai informasi eee.. menguntungkan yang mana? Nah, itu dia, jadi memang eee... apa tadi, kompetitornya adalah radio... masih... saat ini adalah radio konvensional. Kenapa malah radio konvensional bukan radio
streaming? Karena kalo radio streaming belum ada yang eee... menjadi saingan dan patokan yang genre nya sama, eee... targetnya sama, mar... eee.. marketnya sama, konsentrasi nya sama itu belum ada. Yang ada justru malah di radio konvensional. Berarti, itulah patokannya untuk bersaing. Wasi : which is, itu program-programnya
apa aja? Contoh. Berikan contoh. Raben : program pagi... program pagi nya
eee.. Hard Rock. Gue ga tau namanya apa... tapi hahaha yang gue tau itu. Program pagi nya Hard Rock, program pagi nya Brava, program pagi nya Delta, yang... yang... radio konvensional nya berdasarkan target market umurnya adalah target market umur yang sama untuk... Marketeers Radio.
Wasi : ok, ok. Nah strategi apa yang dilakukan dalam menghadapi program pesaing?
Raben : strategi yang dilakukan untuk menghadapi program pesaing adalah memberi kelebihan bagi Marketeers Radio yang streaming. Jadi, jadi maksudnya gini... eee... menunjukkan.. eee.. memberikan kenyamanan dalam mendengarkan radio karena streaming. Karena, karena mereka konvensional, eee.. mungkin mereka punya streaming juga, tapi streaming nya mereka pun pasti masih berdasarkan kon...
Program kompetitor datang dari program pagi radio-radio konvensional contohnya seperti HardRock, Delta, Brava, dan lain-lain. Hal ini dikarenakan oleh masih sedikitnya jumlah radio streaming di Indonesia yang dikelola secara profesional, jadi acuan kompetitor masih melihat dari program pagi di radio
konvensional.
Peluang/ opportunity konsep streaming yang
Informan menggaruk hidung Informan melihat pesan masuk di ponsel Video-cam sempat mati sebentar dan bisa dinyalakan lagi
002
memaksimalkan konsep
konvensional juga. Gitu, buat... jadi gaya-gaya siarannya pun kadang-kadang masih
konvensional gitu. Kalo kita streaming justru kita bebas banget, kayak... kayak kita 24 jam on-air, ditengah-tengah kita mau siaran langsung juga kita masih bebas. Dan kita bisa me... kita masih... Marketeers Radio ini masih lebih mudah untuk mengikuti permintaan pendengar.
Wasi : ya, ya, ya... terus, buat pendengarnya sendiri berapa banyak sih yang mendengarkan program Morning Movement? Raben : eeee... nanti bisa ditanya sama
Wasi hahaha. Oh, untuk Morning Movement?
Wasi : he’eh Morning Movement. Raben : Pendengarnya saat ini kalo
berdasarkan data... berapa sih? Wasi : Hahaha 30 lah, average listener
nya.
Raben : ok. average nya itu untuk... Wasi : 30 – 40
Raben : ok, average nya untuk pagi... untuk Morning Movement itu... 40 – 50. Eee... untuk radio
streaming... itu masih wajar, memang masih wajar. Apalagi..., oh.. itu itu masih wajar.
Wasi : back again with Raben Penyamiiii. Raben : cegitu.
Wasi : jadi tadi memory card nya habis. Maafkan aku atas segala kesalahan. Jadi lo mesti menjawab pertanyaan bagaimana strategi produksi
dimiliki program Morning Movement dapat dijadikan salah satu strategi untuk menghadapi program pesaing karena
memberikan fleksibilitas bagi radio dalam menentukan proses produksi dan juga bagi audiens itu sendiri.
Dalam melaksanakan kerja praktek, peneliti bertanggung jawab untuk memonitor jumlah listener yang
mendengarkan secara real-time.
oleh peneliti
Informan sambil bergaya ke arah kamera
Informan bergaya lagi ke arah kamera
005
005
program Morning Movement dalam usaha meningkatkan jumlah listener?
Raben : Heeee... meningkatkan strategi...? Wasi : eee... strategi produksi program
Morning Movement kayak gimana dalam usaha meningkatkan jumlah listener? Gitu.
Raben : ee.. itu bukannya udah dijawab tadi?
Wasi : iya, udah.... hahahaha Raben : oh, oke. Stra... strategi... Wasi : di... ini aja. Kesimpulannya aja. Raben : Strateginya itu adalah hmmm...
meng... melaksanakan...
Konsentrasi nya gini low budget high impact. Low budget high impact itu memang lebih ke social media nya aktif, eee... narasumber nya yang kita ajak pun bisa... mendongkrak nama juga, jadi misalkan kita... cie gue ngeliat kamera.
Wasi : gapapa
Raben : jadi misalkan eee.. yang nama.. yang diinterview itu ngetweet juga kalo dia diinterview nanti followers nya pun jadi aware. Cieee, jadi yaaa... kayak bikin video klip gitu. Yaudah, jadi gitu intinya sih yang low budget high impact aja. Gak pengen yang terlalu ribet-ribet banget gitu, ga mau yang... bukannya ga pengen cuman belum sampai situ karena konsentrasinya adalah saat ini untuk Marketeers Radio memang masih membentuk radionya sendiri... untuk jadi radio yang sesuai itu belum sampai situ. Wasi : ok, ok. Terus bagaimana pengaruh
“Low budget – high impact” adalah salah satu strategi atau upaya untuk menekan biaya produksi yang sedikit namun dapat
menghasilkan
penghasilan atau impact yang banyak bagi radio, audiens dan semua pihak dengan mengedepankan kolaborasi masal, jaringan sosial media dan interaktifitas mobile.
007 & 008
program Morning Movement terhadap tubuh radio online Marketeers?
Raben : ok, pengaruh eee... Morning Movement sebenernya belum... belum terlalu... masih kurang berpengaruh justru untuk Morning Movement. Karena pada dasarnya ini... program pagi ini ternyata... tidak efektif untuk... eee radio streaming ini dengan target market yang sudah ditentukan, dengan konsentrasi genre nya Marketeers sendiri. Ternyata dengan
pendengarnya itu nggak... nggak sinergi. Jadi memang Morning Movement itu entah harus dipindah jam nya lebih sore atau mungkin harus dipindah jadi lebih pagi, bahkan. Karena memang jam nya Morning Movement, karakter pendengarnya justru di saat jam itu tidak aktif, tidak aktif dalam mendengarkan radio, tidak aktif dalam mencari informasi. Mereka lebih aktif untuk... ya bekerja, untuk, untuk, untuk meeting, untuk mulai masuk kantor dan lain lain. Itu, itu sebenarnya yang membuat Morning Movement memang tidak terlalu berpengaruh. Mungkin belum berpengaruh karena pasti ada satu atau dua hal yang harus diperbaiki, ya salah satunya tadi mungkin karena ‘Morning’ Movement berarti mungkin harus lebih morning lagi, misalkan. Itu mungkin jadi solusi juga cuma... ee.. kita belum, belum menjalankan hal-hal yang seperti itu. Tapi itu harusnya... eh itu lah yang menurut kita... ga ini.. ga mateng lah. Gitu. Wasi : ok, buat si programnya itu? Raben : he’eh
Wasi : Nah... eee.. sekarang kan... sekarang kan Morning Movement
Kendala konten program yang tidak cocok dengan target audiens radio online membuat team radio akhirnya melaksanakan strategi perubahan format program
008 & 007 & 008
nih udah apa sih... udah dirubah ya, bisa dibilang kayak gitu gitu.. format jam siarnya. Nah mengapa terjadi perubahan dalam format jam siar tersebut gitu di radio online Marketeers?
Raben : kenapa terjadi perubahan karena di radio online Marketeers ini masih memiliki sifat fleksibilitas. Fleksibilitas bahwa seperti yang tadi gue bilang radio ini masih membangun, sudah... dari 3 tahun tapi kita masih membangun terus karena radio streaming itu memang... eee.. hal yang baru, apalagi di Indonesia ini emang udah masih baru banget. Jadi untuk 3 tahun memang.. ee.. ada banyak hal yang harus diperbaiki, perbaiki, perbaiki tapi memang lama-lama terbentuk. Nah, eee.. makanya radio ini memang... fleksib... masih fleksibel nya itu masih... eee.. dari segala aspek. Salah satunya adalah pemindahan jam program, gitu. Itu menjadi salah satu fleksibel. Pergantian penyiar... itu juga fleksibel. Eee.. segmen-segmen dalam program juga fleks... fleksibel. Bahkan musik, juga sampai sekarang masih fleksibel, akhirnya sekarang lagu-lagu baru juga ga menutup kemungkinan untuk kita masukkin. Tapi kita harus pilih juga, nah... eee... jati dirinya Marketeers Radio ini memang justru mungkin terlalu fleksible justru.. sampe belum, belum, belum tau apa yang dia mau... apa yang di... apa yang diinginkan sebenernya. Gitu. Wasi : oke oke oke, oke. Hmm, nah terus
bagaimana pengaruh perubahan format Morning Movement ini terhadap program lainnya? Raben : pengaruh program Morning
Movement yang dirubah ini....
Perubahan program terjadi karena kekuatan internal (strengths) yang dimiliki oleh radio online adalah konsep produksi program yang fleksibel terhadap perubahan yang terjadi akibat perilaku audiens.
Video-cam berhenti merekam
009
009
signifikan sih. Signifikan karena memang berdasarkan eee.. kebutuhan pendengarnya sendiri. Mereka butuh ee.. jam.. jam hiburan di kantor yang sesuai gitu, yang... yang cocok sama mereka gitu dan akhirnya kita
menyesuaikan ee.. kebutuhan mereka misalkan setelah jam makan siang sampai jam pulang kantor, kita sajikan berita yang lebih enak untuk orang.. eee... tuned in, gitu. Itu memang itu yang dibutuhkan, gitu, dan
perubahannya... perubahannya betul-betul siginifikan kok. Signifikan itu ee.. pendengar radionya bertambah, eee... komunitas yang... narasumber yang kita ajak semakin banyak juga, hampir setiap bar... hari tuh ada narasumber baru. Nah, itu itu juga salah satu eee... aktif eee.. promosi radionya sendiri kepada masyarakat khususnya eee... media, melalui media sosial, khususnya pengguna internet, netizen. Gitu.
Wasi : netizen... bisa dijelasin sedikit ga... eee.. apa namanya...
format-formatnya itu yang dirubah apa aja sih?
Raben : format yang dirubah yang pertama itu adalah jam nya, jam nya dirubah. Eee... lalu,
penyiarnya... format penyiarnya juga berub... eee... berubah. Wasi : jadi siapa?
Raben : eee.. formatnya yang tadinya Inga yang santai-santai di Mark Your Style kita masukkan jadi eee... Morning Movement yang baru ibaratnya... Marketeers Hour. Jadi... eee... perubahannya juga, format program nya pun yang tadinya terpisah, ada dua program
Pengaruh perubahan program cukup signifikan, dilihat dari jumlah pendengar yang bertambah dan jumlah komunitas yang turut berpartisipasi dalam tiap episode program
003 & 009
009
009
terpisah, akhirnya sekarang malah digabungkan.
Wasi : apa aja itu?
Raben : itu Morning Movement nya sendiri dengan program Mark Your Style untuk prime time sore. Nah, akhirnya itu kita gabungkan jadi Marketeers Hour.
Wasi : cool, itu jam? Raben : yang mana nih? Wasi : Marketeers Hour
Raben : Marketeers Hour itu akhirnya kita masukkan dari jam 1 siang sampai jam 4 sore. Dan itu berdasarkan penelitian... kita melakukan penelitiannya inipun simple aja juga. Balik lagi eee.. low budget gitu. Penelitiannya berdasarkan orang aktif di twitter jam berapa sih? Orang aktif di twitter justru di saat jam santai, karena memang jam santai orang baru pengen cari informasi di jam itu. Yaudah, di jam santai itu kita masukkin jam program... eee.. kita... yang kita bentuk. Terus programnya apa? Program yang sudah ada aja kita combine. Program pagi dengan program sore kita combine, masukkin jadi siang, yaudah terbentuklah disitu... program baru nya Marketeers Hour yang
sebenarnya tidak
menghilangkan...eee.. bentuk program yang sudah ada tapi diputar-putar, fleksible, itu yang... balik lagi tadi... fleksible. Kita putar-putar terus sampai
menemukan... eee.. yang tepat. Ini mungkin sudah mulai tepat tapi... secara eksekusi juga... ada satu dua hal yang harusnya bisa lebih mudah lagi, tapi lebih
menghasilkan lagi. Gitu.
Format perubahan yang diambil ialah perubahan format jam siar yang digantikan menjadi siang karena mengikuti perilaku audiens radio online yang rata-rata aktif mendengarkan pada jam siang.
Strategi dilakukan dengan melakukan peleburan program Morning Movement dengan program sore Mark Your Style menjadi satu kesatuan yang dinamakan “Marketeers Hour” dengan jam siar dari pukul 13.00 – 16.00 WIB tiap Senin – Jumat.
Video-cam sempat berhenti merekam namun bisa
dihidupkan kembali
Informan bergaya-gaya ke arah kamera
002
009
002
Wasi : cool. Tadi udah gue tanyain ya? Yang bagaimana pengaruh perubahannya terhadap program lainnya?
Raben : oh, pengaruh terhadap program lainnya.. pengaruh program lain seperti eee.. Marketeers Mix. Jam nya. Itu karena kita masih fleksible, perubahan memang sangat tidak menutup kemungkinan untuk program lain, ada program yang dari dulu sudah ada yaitu My Life, My Character akhirnya program itu digabung juga menjadi sari-sari nya Marketeers Hour ini, akhirnya all about Marketeers itu semuanya dalam...
Wasi : udah direkam loh ini, ben Raben : gapapa
Wasi : bagaimana pengaruh perubahan format program Morning
Movement yang dilebur menjadi Marketeers Hour terhadap program-program lainnya?
Raben : program lain pun berubah semua akhirnya karena tujuannya adalah memberikan konsep radio yang matang. Dan akhirnya ini peleburan program ini
berkonsentrasi dari Marketeers secara keseluruhan. Program-program yang lain yang memang sudah... akan dipertahankan, yang sudah ada dan akan dipertahankan akhirnya memang berpengaruh tapi... untuk itu... untuk program lain pun... gimana caranya bagi program lain pun jadi solusi, gitu. Misalnya Marketeers Mix yang tadinya jam 6- 8 akhirnya ada solusi juga buat mereka yaudah kita bikin siang juga jadi 4 – 6, gitu. Eeem... itu adalah jam orang memang mencari musik juga, mencari musik yang eee.. ringan
009
007
002
008
juga gitu. Dan memang hasilnya pun... gak gak gak kalah... gak kalah seru, gak kalah... asik, gitu. Malah.... dibilang flat, nggak juga. Dibilang signifikan, dampak signifikannya.. nggak signifikan juga. Tapi memang, oh pelan-pelan ketemu di setiap.. tapi ketemunya pun khusus untuk Marketee... eeemm.. radio streaming, beda dengan konvensional. Kita udah mencoba beberapa kali mengikuti konsepnya konvensional... itu nggak dapet. Itu malah nggak dapet. Sedangkan radio streaming ini kelebihannya adalah bisa mendunia. Mendunia dengan standard-standard siaran yang dibentuknya. Radio konvensional yang punya radio streaming juga bisa mendunia, tapi eee.. pada dasarnya mereka konvensional dengan bahasa... misalkan bahasa indonesia, gitu. Kalo, kalo untuk radio streaming kalo misalkan kita gunakan bahasa... eee.. apa.. bahasa internasional, baik inggris atau mungkin bahasa-bahasa negara lain, itu akan punya daya... nilai-nilai tersendiri lagi untuk.. untuk eemm.. bisa lebih baik dari sebelumnya.
Wasi : ok ok, terus selama perubahan... kan udah dirubah nih format siaran... format jam siar program Morning Movement ini.
Feedbacknya apa dari pendengar? Raben : feedback dari pendengar... ohya
ini tadi sampe sini. Eemm..
feedback dari pendengar eemmm... banyak yang aktif, lebih aktif. Waktu itu program Morning Movement sempet ee.. dibikin interaksi, eemm.. siaran sore juga dibikin interaksi. Sekarang untuk yang ini, interaksinya pun lebih banyak.. interaksinya lebih karena memang ee.. programnya juga
Kendala eksternal dan kendala internal program akhirnya dapat
membuahkan strategi perubahan yang tepat, efektif dan efisien tak hanya untuk format program Morning Movement, namun untuk keseluruhan tubuh radio online Marketeers.FM sendiri
Peneliti membenarkan jawaban informan 009 002 & 009
memang lebih punya daya tarik. Banyak... eee.. apa... banyak dari pendengarnya itu yang eee... memberikan pendapat lewat twitter. Dan pendengar pun sudah followers... salah satu contohnya adalah followersnya Marketeers Radio yang awalnya tadi 1400 sekarang udah 1700.
Wasi : 800
Raben : 1800, nah itu memang sebenarnya belum signifikan tapi
pertambahannya itu ada terus. Nah, itu merupakan eee... nilai plus juga sebenernya dari perubahan yang sudah dibentuk.
Wasi : I see. Oke, terus dapet keluhan ga? Maksudnya pernah dapet keluhan ga dari pendengar gitu soal program barunya?
Raben : keluhan mengenai program baru belum ada. Justru belum ada. Eee.. ya... ada dua hal kalo belum ada, antara mereka tidak mendengarkan atau belum... atau mereka emang... oh mereka nggak peduli.. atau mereka.. ya, pasif. Atau mereka memang sama sekali tidak tahu. Kalaupun mereka tahu, pasti akan ada satu hal. Nah, tapi justru dengan perubahan ini mereka tidak berkonsentrasi dengan program yang ada, tapi mereka
berkonsentrasi kepada radionya itu sendiri. Oke, Market... ternyata Marketeers Radio itu ada, Marketeers Radio itu seperti ini, coba dong radionya bisa seperti itu. Radio nya, bukan programnya. Radio nya bisa ini, radio nya bisa itu. Ini dong... apa... gaya
bahasanya digini, gini, gini... itu... itu... input seperti itu akan ada terus.
Wasi : ohh, ok
Sangat sering Marketeers.FM mendapatkan masukan-masukan langsung dari pendengarnya karena sifat produksi radio ini pada dasarnya interaktif dan bersifat two-way.
Informan bercanda sambil bergaya-gaya ke arah kamera
Raben : Untuk radio nya, bukan program nya.
Wasi : Cool. That’s all. Thank you, Raben. Wooooo!
Wasi : suka capek. Makasih Rabeen. Raben : sama-sama
Wasi : Minum, kopi.. kopi. Teh.. teh. Raben : Ngga, ah. Nggak level