• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran 1: Pedoman Wawancara dengan Peserta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Lampiran 1: Pedoman Wawancara dengan Peserta"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1: Pedoman Wawancara dengan Peserta

Profil Informan

Nama : Alamat : No. Telp/HP :

Jenis Kelamin : Tempat, tanggal lahir :

Agama : Pekerjaan : Pendidikan Terakhir :

Hobby :

1. Latar belakang informan:

a. Belajar fashion design/modeling/ilustrasi fashion sejak kapan dan di mana?

b. Mengapa menyukai kegiatan tersebut?

c. Prestasi yang telah dicapai?

2. Tanggapan peserta special event Surabaya Fashion Parade 2012 pada tahap pra-event:

a. Bagaimana pertama kali tahu tentang event tersebut?

b. Berapa kali mengikuti kompetisi dalam event tersebut?

c. Menurut pendapat Anda, bagaimana promosi yang dilakukan oleh Tunjungan Plaza?

d. Apakah informasi (seperti kriteria penilaian, batas pendaftaran, sistem pendaftaran, dsb) dalam flyer, formulir pendaftaran, telepon, dsb, sudah informatif?

e. Apakah mudah menghubungi panitia untuk dimintai informasi mengenai event dan kompetisi?

f. Mengapa tertarik untuk mendaftar?

g. Kompetisi apa saja yang diikuti?

(2)

Lampiran 1: Pedoman Wawancara dengan Peserta (Sambungan)

3. Tanggapan peserta pada saat persiapan dan pelaksanaan special event Surabaya Fashion Parade 2012:

a. Pengumuman finalis

• Bagaimana cara pemberitahuan saat terpilih menjadi finalis?

• Media apa yang digunakan?

b. Technical Meeting

Bagaimana cara pemberitahuan tentang technical meeting?

• Media apa yang digunakan?

Seperti apa suasana saat technical meeting?

Apa saja yang dijelaskan panitia saat technical meeting? Apakah mudah dipahami?

c. Pelaksanaan kompetisi

• Bagaimana cara panitia memberi pengarahan saat melakukan Gladi Bersih? Apa saja yang dijelaskan?

• Bagaimana cara panitia memberi pengarahan saat pelaksanaan kompetisi? Apa saja yang dijelaskan?

• Bagaimana konsep acara yang telah disiapkan panitia?

• Bagaimana panggung dan properti yang telah disediakan panitia?

• Apakah panitia mudah ditemui saat pelaksanaan?

• Menurut Anda, apakah juri sudah sesuai dengan kompetensi?

4. Bagaimana tanggapan Anda dengan terhadap event ini dari saat melakukan pendaftaran hingga pelaksanaan event? Apa manfaat event ini bagi Anda?

5. Menurut Anda, apakah komunikasi panitia dengan Anda berjalan dengan baik? Jika ya, mengapa? Jika tidak, mengapa?

6. Apakah ada saran untuk event selanjutnya?

(3)

Lampiran 1: Pedoman Wawancara dengan Peserta (Sambungan

7. Jika event ini diselenggarakan kembali, apakah Anda tertarik untuk mengikutinya kembali?

(4)

Lampiran 2: Pedoman Wawancara dengan Panitia

Profil Informan

Nama : Alamat : No. Telp/HP :

Tempat, tanggal lahir :

Agama : Pendidikan Terakhir :

Jabatan : Lama bekerja :

Hobby :

1. Surabaya Fashion Parade (SFP) adalah event terbesar di TP?

2. Bagaimana pemilihan tema SFP 2012? Mengapa Indonesia Culturemix?

3. Siapa saja yang terlibat dalam event ini? Bagaimana pemilihan juri?

4. Bagaimana promosi SFP 2012? Apa saja medianya?

5. Bagaimana proses pemilihan finalis?

6. Bagaimana komunikasi dengan peserta selama pra pelaksanaan event? Apakah ada kendala?

7. Bagaimana komunikasi dengan peserta saat pelaksanaan event? Apakah ada kendala?

8. Menurut anda, event ini secara keseluruhan? Apa yang dilakukan setelah event berakhir?

(5)

Lampiran 3: Transkrip Wawancara dengan Elanda

Informan: Elanda Maradonna (E); peneliti (P)

P: Selamat siang, Elanda.

E: Siang.

P: Elanda ikut lomba Surabaya Model Search di Surabaya Fashion Parade 2012 ya?

E: Iya, ce.

P: Sejak kapan belajar modeling?

E: Dua hari sebelum ikut lomba SFP (Surabaya Fashion Parade 2012). Belajarnya otodidak, karena kakak dan adik sudah jadi model. Juga disuruh mama untuk ikut lomba.

P: Mengapa menyukai modeling?

E: Sejak dulu sering ikut kakak saat ada job model. Suka lihat orang jadi model.

P: Sudah ada prestasi yang dicapai?

E: Sejak SFP belum pernah ikut acara-acara model lagi. Hehehe..

P: Tahunya event SFP dari mana?

E: Waktu SFP yang tahun 2011, adik saya menang lomba modelnya. Jadi tahunya dari adik. Lalu saya disuruh ikut juga pas tahun 2012. Kakak dan adik di sana menjadi model untuk desainer-desainer yang show di SFP.

P: Berarti baru sekali ikut ya?

E: Iya.

P: Menurut Anda, bagaimana promosi yang dilakukan oleh Tunjungan Plaza?

E: Sudah cukup bagus, sih. Kan ada di koran, ada brosur, juga ada billboard di jalan-jalan.

P: Apa informasi dalam media tersebut sudah informatif?

E: Iya, cukuplah. Cuma temanya agak membingungkan. Karena agak nggak jelas yang dimaksud culturemix itu budaya yang mana.

(6)

Lampiran 3: Transkrip Wawancara dengan Elanda (Sambungan)

P: Lalu bagaimana saat menghubungi panitia? Apa mudah dihubungi? Bagaimana proses pendaftarannya?

E: Daftarnya cukup mudah. Setelah ambil formulir di pusat informasi TP (Tunjungan Plaza), lalu langsung dikumpulkan di sana. Menghubungi panitia mudah kok. Kan lewat SMS. Mereka (panitia) langsung membalas SMS-ku.

Seperti waktu beri tahu tentang technical meeting. Mereka langsung SMS di mana tempatnya, jam berapa, dsb.

P: Oh, gitu. Lalu kenapa akhirnya tertarik untuk ikut?

E: Ya setelah dipaksa adik dan mama, akhirnya saya ikut. Saya juga merasa ingin mencoba hal baru. Hehehe..

P: Setelah daftar, gimana pemberitahuan technical meeting-nya?

E: ya lewat SMS. kan tanggalnya sudah ada di brosur. Tapi belum tahu tempatnya dan jamnya. Jadi ya di-SMS panitia.

P: Oh, iya sih.. Lalu bagaimana suasana saat technical meeting? Apa saja yang dijelaskan?

E: Suasananya pasif. Cuma ada beberapa orang yang bertanya. Yang dijelaskan lebih ya mekanisme lombanya, dan kebanyakan tentang bajunya. Karena agak bingung masalah baju saat final. kan pakai dress hitam, tapi panitia minta diberi batik biar lebih Indonesia gitu. Lalu juga nanyain tema penyisihan beach wear.

P: Ooh.. Terus, ada GR kan? Waktu GR, apa saja yang dijelaskan panitia?

E: Diberi tahu cara jalannya, blocking, lalu mencoba jalan di panggungnya. Saya agak bingung sih. Waktu itu koreografernya agak cepat ngomong-nya. Apalagi saya baru pertama kali ikut lomba model. Hahaha..

P: Lalu menurutmu, bagaimana konsep acaranya?

E: Kalau daripada yang tahun lalu (2011), tahun ini (2012) lebih membingungkan.

Kalau yang tahun lalu kan “Sarong”. Langsung tahu apa yang digunakan. Kalau

“Culturemix” kan masih agak bingung culture apa yang dimaksud. Saya agak kurang paham.

P: Kalau susunan acaranya bagaimana?

E: Susunan acara sih, lumayan bagus. Kan pembagian hadiahnya dikumpulkan di akhir acara.

(7)

Lampiran 3: Transkrip Wawancara dengan Elanda (Sambungan)

P: Ooh.. oke.. Lalu bagaimana dengan panggung dan properti yang disediakan?

E: Wah, panggungnya licin dan agak goyang-goyang dan nggak rata.

P: Saat lomba, mudah mencari panitia?

E: Susah mencari panitianya. Rasanya mereka sudah sibuk sendiri.

P: Tapi kamu sempat butuh panitia nggak?

E: Iya. Waktu dikarantina sebelum babak final, kan disuruh nunggu di lantai paling atas (di Tunjungan Plaza lantai 7) untuk ganti baju final. Nah, di sana susah cari panitia. Lebih mudah mencari pegawainya Body & Soul (salah satu sponsor kompetisi Surabaya Model Search) daripada panitianya. Waktu itu aku bingung sepatu dari Freddie-Freddie (salah satu sponsor kompetisi Surabaya Model Search). Peserta langsung ngambil sendiri-sendiri. Padahal mestinya setiap peserta sudah disediakan.

P: Oh, panitia telat memberi tahu?

E: Iya.

P: Setelah itu kan sesi penjurian. Bagaimana menurutmu? Apakah juri sudah sesuai kompetensi?

E: Sesi penjurian sih nggak disuruh apa-apa. Hanya jalan di panggung lalu disuruh menunggu untuk hasilnya. Jurinya sih lumayan ya. Kan ada Lisa Gunawan (model senior di Surabaya).

P: Nah, menurutmu, bagaimana event dari pendaftaran sampai pelaksanaan? Apa yang kamu rasakan? Bagaimana komunikasi dengan panitia?

E: Menurutku ya baik kok. Panitia juga cukup mudah dihubungi dan cepat tanggap. Tapi temanku ada yang SMS-nya nggak dibalas.

P: Apa manfaatnya event ini buat kamu?

E: Nah itu.. Aku jadi tahu bagaimana rasanya dunia modeling. Biasanya hanya ikut cece-ku show. Sekarang bisa merasakan sendiri.

P: Kamu lolos sampai ke final ya? Lalu jadi salah satu juara nggak?

E: Iya. Tapi aku nggak menang.

P: Lalu saranmu untuk event selanjutnya?

(8)

Lampiran 3: Transkrip Wawancara dengan Elanda (Sambungan)

E: Temanya agak bosan. Kan udah Sarong, lalu Indonesian Culture. Mirip-mirip gitu. Mungkin mau dibuat futuristik. Hehehe..

P: Lalu untuk panitianya ada saran?

E: Udah cukup bagus kok. Tapi waktu TM (technical meeting) itu hanya sedikit pesertanya yang datang. Jadi waktu hari H banyak yang tanya-tanya.

P: Oh, jadi sebaiknya panitia lebih menghimbau peserta untuk datang TM gitu ya?

E: Iya. Kan sayang ada TM tapi pesertanya hanya sedikit yang datang.

P: Hahaha.. Nah, yang terakhir, kalau event ini diselenggarakan kembali, apa akan ikut lagi?

E: Hehehe.. bingung.. Masih dipikirkan lagi. Soalnya mama juga menyuruh untuk ikut lagi.

P: Oh.. Begitu ya? Oke deh. Makasih banyak ya, Ela..

E: Sama-sama ce.

(9)

Lampiran 4: Transkrip Wawancara dengan Angelia

Informan: Angelia Oktaviani (A), peneliti (P) P: Halo, selamat siang Angelia!

A: Halo..

P: Angelia ikut kompetisi dalam Surabaya Fashion Parade (SFP) 2012, kan?

A: Iya..

P: Langsung saja saya tanya ya.. Sejak kapan suka fashion design?

A: Saya suka menggambar sejak SD. Karena suka menggambar komik. Lama kelamaan saya suka menggambar kostum dan baju-baju dalam gambar karakter- karakter saya. Saya suka menggambar apa yang ada di pikiran saya. Kalau orang- orang suka, saya juga senang. Lalu berkembang menjadi suka fashion design.

Kalau masalah desain, saya suka yang unik-unik, bukan yang ready-to-wear.

Mulai lulus SD saya sudah ikut kursus-kursus fashion design di Arva hingga sekarang saya kuliah jurusan fashion design di Lasalle. Tiap liburan naik kelas saya ikut kelas-kelas desain.

P: Ada prestasi yang dicapai?

A: Dulu pernah ikut lombanya Arva waktu SMP, saya dapat juara 1. Lalu kelas 1

& 2 SMA saya jadi finalis lomba Junior Fashion Design yang diadakan Arva.

P: Lalu saat di SFP kemarin?

A: Saya masuk sampai menjadi finalis. Waktu kelas 3 SMA saya nggak bisa ikut lombanya Arva lagi. Lalu saya ikut SFP ini. Kalau SFP dibagi ada yang umum dan young. Saya ikut yang young. Saya coba masukin desain lalu kepilih. Tapi waktu itu saya agak bingung soal temanya kan baju adat-adat Indonesia.. Lalu ini untuk pesta remaja yang ready-to-wear. Setelah itu yang termasuk finalis kan dipanggil ke TP untuk briefing itu. Lalu ada lima panitia, kita dipanggil satu-satu.

Diberi pengarahan dan evaluasi. Saya termasuk yang dua terakhir. Waktu itu panitianya bilang, “desainmu agak terlalu kostum, bisa diperbaiki lagi?”. Lalu saya perbaiki lagi. Nah, tapi nggak enaknya tuh, pemenang juara 2-nya, kalau menurutku desainnya lebih aneh, lebih kostum daripada desainku yang pertama kali. Tapi bagus sih, cuma lebih kostum. Waktu pengumuman pemenang, nama yang muncul di monitor itu nama pemenangnya, tapi yang dipanggil namanya temanku. Katanya temanku, “maju aja (ke panggung)”. Lalu besoknya ditelpon sama panitianya. Ternyata dia bukan juara dua. Akhirnya pialanya diambil tapi hadiah pemenangnya dikembalikan. Juara lombanya kan cuma juara satu, dua, tiga, sama harapan. Lalu sama panitianya ditambahin jadi ada juara harapan dua gitu.. Temanku ini juga teman SMA dan sekarang sama-sama sekolah di Lasalle.

(10)

Lampiran 4: Transkrip Wawancara dengan Angelia (Sambungan)

P: Oh.. jadi itu ada kesalahan panitia ya? Wah, repot juga ya..

A: Ya gitu deh.. kan juaranya itu dapat beasiswa di Lasalle dua tahun. Nah, ada juara yang dulu dapat beasiswa sekolah di Lasalle seangkatan dengan saya.

Anaknya udah pernah sekolah di La Moda. Tapi saat sekolah di Lasalle anaknya agak meremehkan. Guru-guru juga nggak terlalu suka soalnya anaknya agak males. Kalau yang dulu, anak-anak yang dapat beasiswa, orangnya rajin-rajin.

Sampai ada rumor di teman-teman kalau orangnya La Moda ada main sama orangnya TP.

P: wah, kalau itu mungkin cuma gosip ya? Juri-jurinya kan bukan dari TP ya?

A: Iya sih, itu katanya anak-anak. Wah jurinya siapa ya waktu itu? Ada tiga cowok kalau nggak salah.

P: Iya, kan itu desainer nasional ya? Oka Diputra, Ian Adrian, sama dari majalah Cosmo (Cosmopolitan), Adi Surantha.

A: ohh iya iya.. rencananya sih untuk SFP yang tahun 2013 ini saya juga mau ikut. Soalnya dari Lasalle sendiri, kalau ada lomba gitu, murid-muridnya diwajibkan ikut.

P: Ohya? Sekalian latihan ya? Hehehe..

A: iya.. hehehe.. Yang angkatan atas itu pernah bilang, kok SFP yang ini (2012) beda sama dua tahun lalu. Rasanya penilaiannya tuh gimana gitu.

P: “gimana” itu seperti apa?

A: Ya penilaiannya kayak nggak adil gitu. Ya aneh gitu. Saya juga nggak tahu sih..

P: oh, angkatan atas bilang begitu? Ngomong-ngomong kamu udah berapa kali ikut?

A: ya baru tahun kemarin (2012) itu.

P: terus rencananya tahun ini juga ikut lagi? Mau ikut yang mana?

A: Tetap ikut yang (kategori) young.

P: Oh.. memang pertama kali tahu SFP dari mana?

(11)

Lampiran 4: Transkrip Wawancara dengan Angelia (Sambungan)

A: Dulu sempat ramai dibicarakan di Arva. Teman-teman banyak yang ikut. Lalu dari poster-posternya juga. Lagipula Arva juga diajak untuk ikut. Terus katanya kalau sudah pernah ikut, nanti ditelpon sama pihak TP untuk ikut lagi.

P: Nah, kan Angelia sudah lihat poster dan brosurnya. Menurutmu, apakah isinya sudah informatif?

A: Ya mungkin sudah cukup jelas. Tapi menurutku realisasi antara temanya dengan aplikasinya agak nggak match. Masih banyak yang terlalu kostum (desain bajunya). Tapi ya mungkin tergantung sama jurinya juga. Mungkin pas jurinya suka yang kostum. Yah saya agak kecewa juga sih. Karena waktu briefing kan dibilang nggak boleh terlalu kostum.

P: Oh gitu ya?

A: Kadang kan tergantung selera juri. Mungkin yang satu bilang suka, yang lain nggak suka.

P: Lalu waktu itu langsung daftar ya? Untuk hubungi panitia mudah nggak?

A: Hubunginya gampang kok. Langsung direspon juga. Jadi saya langsung gambar dan cari bahan kainnya.Waktu itu saya daftar dan ngumpulin gambarnya di pusat informasinya TP.

P: Hubunginya lewat SMS ya?

A: Iya lewat SMS.

P: Oh, waktu daftar sekalian menyertakan gambarnya ya?

A: Iya. Jadi sekalian sama formulirnya dan desainnya diberi keterangannya.

P: Angelia hanya ikut lomba fashion design saja? Atau ikut lomba yang lain juga?

A: Sebenarnya saya sudah ambil formulir lomba ilustrasi dan sempat daftar, tapi karena hari sebelumnya itu sudah capek banget, dari jam 6 pagi sampai jam 9 malam di TP. Besoknya saat lomba ilustrasi saya kecapekan dan nggak jadi datang. Sorenya baru saya datang untuk lihat penyerahan hadiahnya. Hehehe...

P: Ohh.. hahaha.. Setelah kamu berikan desain, lalu bagaimana cara pemberitahuan terpilih menjadi finalis?

A: Di-SMS. Diberi tahu kapan technical meeting dan di mana tempatnya. Waktu itu pas jam sekolah, jadi saya ijin sekolah.

(12)

Lampiran 4: Transkrip Wawancara dengan Angelia (Sambungan)

P: Saat technical meeting bagaimana suasananya?

A: Suasananya biasa saja. Saya dan teman saya dipanggil nomer dua dari terakhir.

P: Dipanggil untuk apa?

A: Jadi setiap peserta dipanggil satu persatu lalu dikembalikan map berisi desainnya dan diberi penjelasan sedikit, juga ditanya-tanyain tentang desain.

Waktu itu panitianya bilang desain saya agak mirip cosplay. Lalu dia juga bilang agak nyelekit sih. Katanya kalau nggak sampai 10 finalis ya saya nggak dipanggil.

P: Okey.. Yah, tapi kan akhirnya masuk jadi finalis. Setelah itu langsung membuat bajunya? Di technical meeting dijelaskan apa saja?

A: Iya, tapi waktu itu saya menjahitkan di orang karena belum bisa membuatnya sendiri. Waktu technical meeting ya dijelaskan tentang modelnya, lalu datang jam berapa saat pelaksanaan. Lombanya itu ada dua kali penilaian. Pertama dipakai modelnya untuk show di panggung. Yang kedua, bajunya dipakaikan di manekin dan jurinya keliling untuk bertanya pada peserta dan menilai. Lalu diberi tahu untuk membawa manekin sendiri. Masalah model juga langsung bertemu sendiri, ada dua harganya, yang senior sekitar 600 ribu, yang junior 400 ribu. Waktu itu, apesnya lagi, karena saya dan teman saya dipanggil dua terakhir, seharusnya setelah technical meeting langsung bertemu dengan modelnya di ruangan lain.

Nanti bisa milih modelnya yang mana dan langsung mengukur badannya. Tapi saat giliran saya dan teman saya, modelnya habis. Mestinya kan pas dengan jumlah finalis. Lalu panitianya bingung dan saya hanya diberi nomer handphone modelnya untuk dihubungi sendiri. Saya masih harus menanyakan pada modelnya apakah hari itu (saat pelaksanaan lomba) kosong atau tidak.

P: Oohh.. kan harusnya panitia yang menyediakan model ya? Kok jadi kamu yang nanya sendiri? Hehehe..

A: Iya. Waktu itu teman saya dapat nomer telepon model namanya “S”. Saat dihubungi modelnya bilang nggak bisa karena saat tanggal SFP itu sudah ada job lain. Teman saya sempat ngomel-ngomel ke TP sih. Tapi akhirnya dapat model lain.

P: Lalu saat hari pelaksanaan ada Gladi Bersih?

A: Ada sih. Tapi ya molornya itu, saya sudah datang di TP dari jam setengah enam pagi, sudah bawa patung, jemput modelku jam lima pagi, mulainya baru jam delapan. Gladi Bersihnya nggak terlalu ribet. Cuma alur jalannya model di panggung.

P: Oh, jadi informasinya agak kurang ya?

(13)

Lampiran 4: Transkrip Wawancara dengan Angelia (Sambungan)

A: Iya. Waktu itu juga ada kayak press conference gitu. Modelnya disuruh cepat di-make up. Jam setengah satu sudah siap, ternyata show-nya jam tiga. Eh, ternyata malah nggak jadi (press conference).

P: Wah, repot juga ya.. berarti panitia kurang jelas memberi informasi, ya?

A: Iya.

P: Lalu menurutmu bagaimana konsep acara yang diberikan panitia? Dari tema sampai susunan acara.

A: Yah, sebenarnya sih saya kurang tertarik dengan temanya. Tapi saya ikut- ikutan saja. Untuk cari pengalaman. Kalau untuk susunan acara waktu dijelaskan sudah jelas, tapi pada hari H-nya kurang teratur, masih agak bingung. Mestinya jam segini sudah mulai, tapi kok belum mulai juga.. Gitu sih..

P: Oh, jadi pesertanya yang bingung ya? Panitianya mudah dicari nggak?

A: Nah, waktu itu saya kan diantar sama papa. Di sana ruang ganti model ada dua, yang di belakang (di tempat parkir) sama yang di atas (di lantai 7). Ada satu panitia cewek judes banget. Dia kayak ngomel-ngomel gitu. “Mana modelnya?

Cepet dibawa ke atas!”, saya bilang modelnya sudah di-make up di belakang. Lalu dia bilang, “Gak bisa! Di belakang itu sudah penuh! Sudah, bawa modelmu ke atas.” Lho tapi modelmu sudah di belakang, sedang di-make up. Lalu papa saya ikut menjelaskan. Dia malah ngomong, “ Bapak ini nggak usah ikut campur ya!

Ini sudah kacau. Jadi nggak usah ikut ngomong aneh-aneh.” Aduh, kok orang ini berani banget. Saya sampai tersinggung. Kalau ngomong sama saya ya nggak apa-apa lah. Tapi masak ngomong sama papa saya kayak gitu. Lalu ya sudah, saya pergi, nggak saya hiraukan.

P: Wah, nggak sopan ya?

A: Bahkan sampai saya didorong-dorong masuk ke lift. Tapi waktu saya ditelepon sama model saya untuk bantu memakaikan bajunya. Lalu saya keluar dari lift.

P: Oh, gitu ya.. Untuk properti yang sudah disediakan panitia bagaimana?

A: Properti sih nggak ada yang gimana gitu. Hanya panggung, lalu ada layar besar di background-nya. Juga ada backstage, tapi cuma dari semacam triplek gitu.

Ruangnya sempit gitu. Sampai penuh sesak. Lalu tempat make up-nya panas.

Hehehe..

P: Lalu menurutmu jurinya sudah cukup kompeten ya?

(14)

Lampiran 4: Transkrip Wawancara dengan Angelia (Sambungan)

A: Mmm.. ya, juara satunya bagus sih. Saya juga waktu itu agak terburu-buru waktu membuat desain. Jadi ya, pokoknya buat aja. Lalu saat jurinya tanya ke saya, saya agak bingung juga bagaimana menjawabnya. Yah, mereka bilang “iya..

iya..” aja sih.. hehehe..

P: oohh.. yah mereka mestinya ngerti ya, kan desainer. Hahaha..

A: iya sih...

P: Bagaimana menurutmu event ini mulai dari pendaftaran hingga pelaksanaan event?

A: Mmm.. kalau yang lalu sih temanya menarik, ya. Yang 5 Element itu. Kalau yang tahun lalu ini agak membingungkan acaranya. Tapi ya saya mencoba-coba saja. Kan untuk cari pengalaman.

P: Lalu bagaimana komunikasi dengan panitia? Lancar nggak?

A: Yah, panitia dari awal hanya menjelaskan peraturannya. Tapi untuk

penanganan model, kita disuruh mengurus sendiri. Lalu untuk hari terakhir (saat penyerahan hadiah) juga nggak ada briefing atau penjelasan jadinya bagaimana, nggak diingatkan lagi, jadi ya nggak tahu ada perubahan atau tidak.

P: oh, jadi kurang informasi gitu ya?

A: Iya.

P: Lalu ada saran untuk yang berikutnya?

A: ya, informasi lebih diperjelas saja. Lalu jadwalnya harus lebih tepat.

Penanganan masalahnya lebih tanggap. Karena kalau sampai peserta harus ngurusin sendiri, kalau baru pertama kali kan bingung. Lebih detail. Juga kalau ngomong jangan judes-judes.. Hahaha.. Oh ya, harus lebih profesional..

P: Hahaha.. Kan sudah pengalaman sekali, jadi berikutnya sudah tahu. Event berikutnya ikut lagi?

A: Iya. Hehehe..

(15)

Lampiran 5: Transkrip Wawancara dengan Yonatan

Profil Informan

Nama : Yonatan Digo Permadi

Tempat, tanggal lahir : Surabaya, 17 Februari 1993 Agama : Kristen Protestan

Pekerjaan : Mahasiswa

Pendidikan Terakhir : Fashion Design (certificate) Hobby : Menggambar, berimajinasi

1. Latar belakang informan:

a. Belajar fashion design/modeling/ilustrasi fashion sejak kapan dan di mana?

Sejak Tahun 2009, sewaktu mengikuti ekskul Fashion design di SMA

b. Mengapa menyukai kegiatan tersebut?

Karena sudah ingin belajar Fashion atau membuat baju, sejak kecil. Dan kebetulan sejak kecil juga sudah menggambar baju, namun tidak ada basic menggambar.

c. Prestasi yang telah dicapai?

1st place Surabaya Young Fashion Designer Award 2011, 1st place Surabaya Avantgarde Costume 2011

2. Tanggapan peserta special event Surabaya Fashion Parade 2012 pada tahap pra-event:

a. Bagaimana pertama kali tahu tentang event tersebut?

Pertama kali tahu tahun 2009, ketika itu saya diajak oleh guru saya melihat event Fashion Show yang cukup bagus di Surabaya, yaitu SFP.

b. Berapa kali mengikuti kompetisi dalam event tersebut?

3 kali. Tahun 2010, 2011, dan 2012

(16)

Lampiran 5: Transkrip Wawancara dengan Yonatan (Sambungan)

c. Menurut pendapat Anda, bagaimana promosi yang dilakukan oleh Tunjungan Plaza?

Bagus. Promosinya juga sampai ke SMA-SMA, termasuk d SMA saya dulu. Juga ada Billboard di depan Tunjungan Plaza, dan pamflet serta brosurnya banyak ditemui di banyak tempat.

d. Bagaimana dengan informasi (seperti kriteria penilaian, batas pendaftaran, sistem pendaftaran, dsb) dalam flyer, poster, formulir pendaftaran, telepon, dsb, apakah sudah informatif?

Cukup informatif. Informasi yang diterima oleh pembaca secara umum bisa diterima, dipahami dan dimengerti. Menurut saya, itu sudah sangat jelas untuk pemula atau designer muda.

e. Ceritakan bagaimana saat menghubungi panitia untuk dimintai informasi mengenai event dan kompetisi? Apakah mudah?

Mudah, setelah batas akhir pengumpulan karya pun masih ada penambahan waktu lagi.

f. Mengapa tertarik untuk mendaftar?

Ingin berkompetisi dan mengukur sampai sebatas mana kemampuan saya dalam mendesign atau membuat sebuah karya.

g. Kompetisi apa saja yang diikuti?

2010: Drapping Competition, Fashion Illustration award. 2011: Surabaya Young Fashion Designer award, Surabaya Avantgarde Costume Competition. 2012: Surabaya Fashion designer Award, Menswear Competition, Illustration Award.

3. Tanggapan peserta pada saat persiapan dan pelaksanaan special event Surabaya Fashion Parade 2012:

(17)

Lampiran 5: Transkrip Wawancara dengan Yonatan (Sambungan)

• Bagaimana cara pemberitahuan saat terpilih menjadi finalis?

Di telepon.

• Media apa yang digunakan?

Telepon/hp

b. Technical Meeting

• Bagaimana cara pemberitahuan tentang technical meeting?

Saat di telepon berikut juga diberitahukan jadwal TM.

• Media apa yang digunakan?

Telepon/hp

• Seperti apa suasana saat technical meeting?

Baik, tidak terlalu ramai, sehingga materi yang disampaikan jelas.

• Apa saja yang dijelaskan panitia saat technical meeting? Apakah mudah dipahami?

Dari penjelasan tema sampai jadwal/rundown tiap kompetisi

c. Pelaksanaan kompetisi

• Bagaimana cara panitia memberi pengarahan saat melakukan Gladi Bersih? Apa saja yang dijelaskan?

Gladi bersih hanya dilakukan oleh model, itu juga sudah diberitahukan di awal, saat TM. Hanya soal waktu, model harus datang tepat waktu dengan membawa nomor finalis.

• Bagaimana cara panitia memberi pengarahan saat pelaksanaan kompetisi? Apa saja yang dijelaskan?

Tidak ada pengarahan khusus. Karena tiap finalis sudah diberikan rundown saat TM, finalis harus mematuhi rundown tsb, termasuk dalam timingnya juga. Hari H tidak ada pengarahan kembali mengingat finalis juga harus mempersiapkan diri mereka masing2 juga modelnya.

(18)

Lampiran 5: Transkrip Wawancara dengan Yonatan (Sambungan)

• Bagaimana konsep acara (dari tema hingga susunan acara) yang telah disiapkan panitia?

Untuk tema tahun 2012, sangat rancu. Sehingga penyampaian yang ada di masing2 peserta finalis berbeda-beda. Tema yang diambil terlalu luas.

• Bagaimana panggung dan properti yang telah disediakan panitia?

Baik dan bagus. Untuk ukuran Surabaya, tata panggungnya sudah cukup international. Tetapi saya lebih suka dengan tata panggung di tahun 2011.

• Apakah panitia mudah ditemui saat pelaksanaan?

Ya. Tersebar di beberapa titik

• Menurut Anda, apakah juri sudah sesuai dengan kompetensi?

Iya.

• Apakah ada kendala atau kesulitan saat pelaksanaan kompetisi?

Ceritakan.

Ya. Juri terlalu lama dalam penilaian, sehingga waktu untuk persiapan model, yang tentunya disiapkan oleh finalis sendiri menjadi sedikit alhasil kami tidak maksimal dalam show.

4. Bagaimana tanggapan Anda dengan terhadap event ini dari saat melakukan pendaftaran hingga pelaksanaan event? Apa manfaat event ini bagi Anda?

Baik, punya banya kenalan atau link lebih banyak di dunia fashion Surabaya.

Pengalaman yang baik untuk diri sendiri bagi kedepannya.

5. Menurut Anda, apakah komunikasi panitia dengan Anda berjalan dengan baik? Jika ya, mengapa? Jika tidak, mengapa?

Ya. Karena saya sudah tahu betul bagaimana persyaratan lomba dari awal sampai akhir.

(19)

Lampiran 5: Transkrip Wawancara dengan Yonatan (Sambungan) 6. Saran untuk event selanjutnya?

Harus lebih baik untuk tahun kedepannya, dalam tema, persiapan panitia maupun visualisasinya.

7. Jika event ini diselenggarakan kembali, apakah Anda tertarik untuk mengikutinya kembali?

Ya. Tidak sebagai peserta lomba lagi tentunya...

(20)

Lampiran 6: Transkrip Wawancara dengan Chitra

Profil Informan

Nama : Chitra Laksmiati

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, tanggal lahir : Jember, 24-9-1984

Agama : Islam

Pekerjaan : Wiraswasta Pendidikan Terakhir : S1

Hobby : Fashion

1. Latar belakang informan:

a. Belajar fashion design/modeling/ilustrasi fashion sejak kapan dan di mana?

Belajar fashion design sejak tahun 2009 di Arva school of fashion

b. Mengapa menyukai kegiatan tersebut?

Karna saya suka melihat perempuan mengenakan baju bagus. Jadi saya ingin membuat baju yang membuat perempuan terlihat menarik

c. Prestasi yang telah dicapai?

Runner-up SFP 2012 kategori umum/ fashion design

2. Tanggapan peserta special event Surabaya Fashion Parade 2012 pada tahap pra-event:

a. Bagaimana pertama kali tahu tentang event tersebut?

Dari Arva

b. Berapa kali mengikuti kompetisi dalam event tersebut?

3x, 2009, 2010, 2012

(21)

Lampiran 6: Transkrip Wawancara dengan Chitra (Sambungan)

c. Menurut pendapat Anda, bagaimana promosi yang dilakukan oleh Tunjungan Plaza?

Promosinya sangat bagus, dari koran2, brosur yang ditaruh di TP, billboard di jalan2. Tapi yg paling mengenai sasaran adalah kerjasama yang di lakukan pihak TP oleh sekolah2 mode. Karena pada umumnya kompetisi seperti ini kebanyakan diikuti oleh murid2 sekolah mode. Ini merupakan ajang pembuktian karya bagi murid2 sekolah mode. Dan apabila murid dari salah satu sekolah mode tersebut menang, maka akan menambah suatu nilai bagi sekolah mode tersebut.

d. Apakah informasi (seperti kriteria penilaian, batas pendaftaran, sistem pendaftaran, dsb) dalam flyer, formulir pendaftaran, telepon, dsb, sudah informatif?

Sudah cukup informatif menurut saya. Tidak pernah punya kendala dalam memahami isi dalam brosur. Mungkin karna sudah kesekian kali ikut dalam event ini.

e. Apakah mudah menghubungi panitia untuk dimintai informasi mengenai event dan kompetisi?

Sangat mudah, dalam pengalaman saya, saya cuma harus menelpon ke nomer tertera, dan dijawab dengan baik oleh pihak TP

f. Mengapa tertarik untuk mendaftar?

Karena menurut saya ini satu2nya kompetisi di Surabaya yang paling bergengsi.

g. Kompetisi apa saja yang diikuti?

Lomba fashion design SFP ini saja

(22)

Lampiran 6: Transkrip Wawancara dengan Chitra (Sambungan)

3. Tanggapan peserta pada saat persiapan dan pelaksanaan special event Surabaya Fashion Parade 2012:

a. Pengumuman finalis

• Bagaimana cara pemberitahuan saat terpilih menjadi finalis?

Secara langsung melalui telpon

• Media apa yang digunakan?

Telpon/HP

b. Technical Meeting

• Bagaimana cara pemberitahuan tentang technical meeting?

Pada saat bersamaan dengan pemberitahuan saat menjadi finalis

• Media apa yang digunakan?

Telpon/HP

• Seperti apa suasana saat technical meeting?

Cukup bagus dan rapi

• Apa saja yang dijelaskan panitia saat technical meeting? Apakah mudah dipahami?

Tata cara pelaksanaan lomba, aturan2 mengenai jadwal lomba, mis:

kapan harus GR, penilaian, tempat make up, dll. Sangat mudah dipahami.

c. Pelaksanaan kompetisi

• Bagaimana cara panitia memberi pengarahan saat melakukan Gladi Bersih? Apa saja yang dijelaskan?

Gladi bersih diutamakan sebenarnya hanya untuk model saja.

Bahkan beberapa finalis tidak datang untuk GR ini. GR hanya untuk memberi pengarahan kepada model mengenai tata cara jalan dan pengenalan panggung

• Bagaimana cara panitia memberi pengarahan saat pelaksanaan kompetisi? Apa saja yang dijelaskan?

(23)

Lampiran 6: Transkrip Wawancara dengan Chitra (Sambungan)

Pengarahan dilakukan pada saat technical meeting. Selanjutnya, pada saat kompetisi, kita hanya mengimplementasi pengarahan tersebut.

Pada saat kompetisi, ada panitia yang mengatur dibelakang panggung. Kita hanya perlu siap dan maju jika dipanggil.

• Bagaimana konsep acara yang telah disiapkan panitia?

Konsep sangat bagus

• Bagaimana panggung dan properti yang telah disediakan panitia?

Panggung cukup bagus, lighting bisa lebih ditingkatkan.

• Apakah panitia mudah ditemui saat pelaksanaan?

mudah

• Menurut Anda, apakah juri sudah sesuai dengan kompetensi?

Juri sangat sesuai dan kompeten, mampu memberikan masukan- masukan berdasarkan pengalamannya di dunia mode.

4. Bagaimana tanggapan Anda dengan terhadap event ini dari saat melakukan pendaftaran hingga pelaksanaan event? Apa manfaat event ini bagi Anda?

Sangat bagus, dan lancar, tidak ada kendala yang berarti. Event ini membuka mata saya tentang kemampuan para pesaing di industry ini.

Memberikan kesempatan untuk menaikkan nama saya di dunia fashion Surabaya.

Memberikan info tren dan mengedukasi tentang fashion di Surabaya baik untuk saya maupun masyarakat. Apabila masyarakat mempunyai pengetahuan lebih maju maka, para designer juga akan ikut maju sesuai kemauan pasar

5. Menurut Anda, apakah komunikasi panitia dengan Anda berjalan dengan baik? Jika ya, mengapa? Jika tidak, mengapa?

Ya, panitia sangat memperhatikan para peserta. Apabila ada keluhan atau pertanyaan, panitia dengan cepat tanggap memberikan jawaban/ solusi

(24)

Lampiran 6: Transkrip Wawancara dengan Chitra (Sambungan) 6. Apakah ada saran untuk event selanjutnya?

Lebih banyak kategori, untuk lebih membuat fashion di surabaya maju, dan tidak dilirik sebelah mata.

Lebih kreatif dalam memilih kategori dan syarat2 lomba seperti kain dll Backstage lebih dibesarkan karena peserta banyak

7. Jika event ini diselenggarakan kembali, apakah Anda tertarik untuk mengikutinya kembali?

Tentu, apabila ada kategori lain yang menarik dan menantang

(25)

Lampiran 7: Transkrip Wawancara dengan Promotion and Advertising Manager, Dian Apriliana Dewi

Narasumber: Dian Apriliana Dewi (D), peneliti (P)

P: Selamat siang Bu Dian.. Boleh minta waktunya sebentar untuk tanya-tanya tentang SFP (Surabaya Fashion Parade) 2012?

D: Boleh.. Mau tanya apa?

P: Apa saja event yang paling besar di TP (Tunjungan Plaza)?

D: SFP dan Pasar Malam (Pasar Malem Tjap Toenjoengan) P: Bagaimana cara pemilihan tema SFP?

D: Pemilihan tema SFP itu biasanya disesuaikan dengan trend. Lalu kita

bekerjasama dengan APPMI (Jawa Timur). Jadi biasanya saya itu memilih tema disesuaikan sama trend. Kira-kira trend-nya tahun ini apa.

P: Lalu akhirnya dipilih Indonesian Culturemix kenapa, bu?

D: Indonesian Culturemix itu, sebetulnya kita mau mengangkat sekarang ini Menteri Pariwisata menekankan untuk mengangkat budaya Indonesia. Lalu kita melihat bahwa selama ini kalau kita membuat tema itu yang bisa diaplikasikan ke peserta. Kan pesertanya banyak anak-anak sekolah ya.

P: Iya.. lalu yang terlibat dalam event ini siapa saja, bu?

D: (Departemen) Promosi.

P: Lalu dari Promosi, melibatkan siapa saja, bu?

D: Hanya EO kasual saja. Ya sama APPMI.

P: Oh begitu. Untuk pemilihan juri, bagaimana caranya bu?

D: Kalau juri, sih, biasanya kita mengundang juri dari Jakarta.

P: Juri nasional gitu ya bu?

D: Selain itu kan desainer juri ini disesuaikan dengan tema.

P: Akhirnya memilih Ian Adrian sama Oka Diputra?

(26)

Lampiran 7: Transkrip Wawancara dengan Promotion and Advertising Manager, Dian Apriliana Dewi (Sambungan)

D: Ian Adrian punya produk yang mengangkat unsur Kalimantan Timur, yaitu Ulap Doyo. Karena beliau sedang mengangkat unsur budaya Indonesia, jadi kita memilih beliau. Kalau Oka Diputra, beliau banyak mengangkat desain-desain dengan unsur Bali. Lalu kalau Adi Surantha itu kan dari MRA Group sebagai media partner.

P: Lalu bagaimana promosi yang dilakukan?

D: Materi promo sih masuk semua. Baik above the line dan below the line. Kalau below the line itu yang di dalam mal, lalu above the line itu kayak iklan, radio, dsb. Juga mengirim undangan ke sekolah-sekolah (model, desain, SMA, dll).

P: Bagaimana proses memilih finalis?

D: Ya pakai juri. Jurinya dari APPMI. Sesuai dengan kriterianya.

P: Lalu bagaimana komunikasi dengan para peserta sebelum pelaksanaan event?

D: Kita mengundang ke sekolah-sekolah lewat telepon, lalu mengirim poster dan undangan resmi.

P: Setelah peserta mendaftar, lalu bagaimana menginformasikan untuk TM lalu terpilih menjadi finalis?

D: Ya di material promo itu sudah ada keterangannya. Kalau sudah jadi finalis ya menghubunginya by phone.

P: Oh, pakai telepon semua ya bu? Lalu apakah ada kendala? Mungkin peserta banyak yang masih belum jelas atau bagaimana.

D: Selama ini sih nggak ada. Karena mereka (peserta) sudah tahu aturannya dan urut-urutannya bagaimana. Karena event ini kan sudah kelima kali. Jadi mereka sudah tahu.

P: Lalu bagaimana komunikasi dengan peserta selama pelaksanaan event?

D: Oh, ya langsung briefing di lokasi. Mereka dikumpulkan lalu diberi penjelasan langsung.

P: Kalau nggak salah ada koreografer yang lebih banyak memberi pengarahan ya?

D: Iya. Mas Agung.

(27)

Lampiran 7: Transkrip Wawancara dengan Promotion and Advertising Manager, Dian Apriliana Dewi (Sambungan)

P: Lalu ada kendala selama pelaksanaan?

D: Nggak ada. Semua lancar jaya..

P: Menurut Ibu, bagaimana event ini secara keseluruhan?

D: (SFP) merupakan event yang ditunggu-tunggu. Karena brand awareness-nya sudah kuat. Jadi kita tidak terlalu sulit untuk mencari peserta. Yang sulit adalah mencari sponsor.. Hahaha..

P: hahaha... bener bu.. Lalu, setelah event berakhir, apa yang dilakukan bu?

Apakah ada yang dilakukan ke peserta atau bagaimana?

D: Oh, nggak ada.

P: Oh, begitu ya bu.. Baiklah bu.. Terima kasih atas waktunya..

Referensi

Dokumen terkait

• Hak jaminan atas benda bergerak baik berwujud maupun tidak berwujud, juga benda tidak bergerak berupa bangunan yang tidak dapat dibebani dengan hak. tanggungan, dimana

mahasis asiswa wa atau atau san sangat gat mem membantu bantu dal dalam am pemahaman sifat fisik batuan reservoir dan pemahaman sifat fisik batuan reservoir dan dapa. dapat t

Hendrosaputro, M.Si., selaku Pembimbing I sekaligus Pembimbing Akademik yang selalu memberikan nasihat dan membimbing selama melakukan proses akademik di Program

Saluran tataniaga beras di desa Cihideung Ilir dari petani hingga konsumen akhir melibatkan beberapa lembaga tataniaga yaitu pedagang pengumpul yang terdiri dari

Komunikasi kelompok kecil adalah komunikasi antara seorang manajer dengan sekelompok karyawan, yang memungkinkan terdapat kesempatan bagi salah seorang untuk memberikan

Sensus Barang Milik Daerah adalah kegiatan inventarisasi yang dilaksanakan secara khusus dan menyeluruh untuk mengakuratkan pelaksanaan pencatatan yang digunakan

Para dosen dan asisten dosen serta karyawan dan karyawati Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Antasari Banjarmasin yang telah banyak memberikan ilmu dan layanan yang

1) Keuntungan dan kerugian (cost and benefits)  yang dianalisis jangan semata-mata dipusatkan pada keuntungan dan kerugian bagi  perusahaan, kendati benar bahwa ini