• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPEN CODING INFORMAN 2

PENELITI : Wasi Zada Haryanto

SUBYEK : Waizly Darwin (Chief Operation of

Marketeers Media)

USIA : 33 Tahun

TOPIK : Format Radio Online Marketeers.FM

TANGGAL : 22 April 2013 Jam 18.00-18.40 WIB

TEMPAT : Meeting Room 3rd Floor, MarkPlus, Inc.

LATAR BELAKANG : Waizly Darwin telah menjabat sebagai Chief Operations di unit Marketeers Media sejak Juli 2009 hingga sekarang. Sebelumnya beliau menjabat sebagai konsultan bisnis di unit MarkPlus Consulting selama 4 tahun. SITUASI WAWANCARA : interview dilaksanakan setelah office-hour

yaitu jam 18.00 karena narasumber baru bisa di-interview setelah jam kerja. Tempat pelaksanaan interview adalah di ruang

meeting lantai 3 MarkPlus,Inc dengan hanya

terdapat narasumber dan peneliti, dimana

suasana interview dapat dijalankan secara

serius, efektif dan tepat waktu.

KODE CODING

001 : Latar belakang Informan

002 : Pengetahuan tentang Program/ Radio 003 : Format Program/ Radio

004 : Proses Pra-produksi 005 : Proses Produksi 006 : Proses Pasca-Produksi

007 : Kendala Proses dalam Tahapan Produksi

008 : TOWS (Threats, Opportunities, Weaknesses, Strengths) 009 : Strategi Perubahan Program/ Radio

CATATAN

LAPANGAN KODE TRANSKRIP DATA

CATATAN JAWABAN INFORMAN Wawancara dilakukan di ruang meeting lantai 3 MarkPlus,Inc. setelah office-hour pukul 18.00 WIB menggunakan alat rekam video-cam. 001 002 001 001 001 002

Wasi : Halo, Pak Waizly. Sebelumnya, perkenalkan dulu nama dan jabatan.

Waizly : Ya, nama saya Waizly Darwin. Chief Operation dari Marketeers Media.

Wasi : Marketeers Media. Sejak kapan Bapak bekerja di MarkPlus? Waizly : Eem.. Marketeers Media itu

bagian dari MarkPlus. Wasi : Eh, iya.. sorry

Waizly : Dan kebetulan saya di MarkPlus sendiri sudah 8 tahun. Dan di, spesifiknya, in charge di Marketeers ini udah mau 4 tahun. Gitu, 3-4 tahun.

Wasi : Sebelumnya, waktu awal masuk? Waizly : Di MarkPlus, saya dulu sebagai

consultant jadi di unit bisnis lain di MarkPlus Consulting, dan terakhir sebagai emm.. Engagement Manager di project-project consulting.

Wasi : Itu tahun? Waizly : Tahun 2008.

Wasi : 2008. Ok, eemm.. langsung ke... tentang radio online. Bagaimana sejarah radio online Marketeers dari awal sampai sekarang?

Waizly : Ya, jadi awalnya kita.. eem.. kalau bicara tentang Marketeers memang ga bisa lepas dari sejarah Marketeers secara keseluruhan. Jadi, kita itu berangkat dari sebuah

Pak Waizly Darwin bertanggung jawab dalam penanganan operasional keseluruhan Marketeers Media. Beliau lebih banyak menangani masalah-masalah yang bersifat taktis, internal dan jangka pendek yang meliputi operasional sehari-hari.

Marketeers Media merupakan salah satu sub-unit dari

perusahaan MarkPlus, Inc. MarkPlus, Inc. sendiri adalah firma

Informan batuk

003

003

komunitas offline untuk Marketing Professional yang ada di Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Medan. 5 kota sampai tahun 2008 kira-kira... 2008, ya, 2008. And, ketika itu kita ngelihat bahwa masa depan itu, terutama landscape pemasaran itu semakin berubah kan ya. Jadi, ee.. karena adanya pengaruh digitalisasi, ada banyak-banyak social network, insight yang baru segala macem, jadi dunia itu semakin lebih horizontal gitu kan. Dan kita harus men-deliver apapun

yang berhubungan dengan

marketing itu lewat mobile, lewat hal-hal yang sifatnya experiential, dan juga apa namanya lebih social gitu lah ya. Jadi kita ee.. sadar bahwa komunitas off... membangun komunitas offline untuk marketing proffesional yang mana mereka harus bayar segala macem itu memang agak susah gitu. Maka dari itu waktu itu kita banyak melakukan segala macem.. emm.. apa namanya.. inisiatif untuk peremajaan dari brand nya sendiri. Banyak yang dilakukan waktu itu, emm.. antara lain, eemm.. kita mengembangkan komunitas yang udah jadi ini ke... hal-hal yang sifatnya lebih ke media-centric gitu ya. Jadi kita bikin majalah, apa namanya, terus abis itu juga kita.. apa namanya.. bikin online portal di the-marketeers.com. Lalu, kita juga bikin emm.. radio online. Kenapa kita masuk ke radio online karena itu salah satu hal yang kita lihat bahwa emm.. dari dulu sih memang MarkPlus itu berdiri tahun 90 kan. Jadi, semenjak itu sampe emm.. kira-kira tahun... akhir tahun 2000-an kita ngelihat bahwa... eemm.. enak juga kalau misalnya punya stasiun radio. Kita pengen mimpinya memang punya radio FM tapi ga pernah kesampean karena kemalahan kan, dari segi apa

yang bergerak di bidang jasa pelayanan konsultan “pemasaran dan strategi”. Terdapat beberapa sub-unit di bawah firma

MarkPlus, Inc. yakni MarkPlus Consulting, MarkPlus Insight yang merupakan lembaga research, MarkPlus Instititute yang merupakan divisi training untuk executive dan staff, dan Marketeers Media yang merupakan divisi media untuk

menghubungkan komunitas dan club marketing enthusiasts yang tersebar di 17 kota.

Marketeers Media pada awalnya dibuat sebagai platform untuk Marketeers Club dan community partner agar saling terkoneksi/ terhubung satu sama lain.

Informan memainkan dan melihat name card yang tergantung di leher Informan menggaruk dagu Informan sambil berpikir dengan bersuara kecil 002 002

namanya, biaya lisensi, perizinan, segala macem, itu ga masuk akal. Dan salah satu solusi yang waktu itu kita pikirin adalah masuk ke online radio, karena kita ngelihat perkembangannya juga dunia digital itu semakin bagus kan. Jadi, kalau menurut kita... ketika itu kita percaya lah bahwa masa depan 5 tahun lagi kira-kira rad.. orang ngedengerin radio tuh bukan lagi di... apa namanya... di... maja... apa di di.. konvensional, gitu. Konvensional di mobil-mobilnya dia, segala macem. Eemm.. tapi ya secara online, secara digital gitu. Ya, mungkin mereka masih tetep dengerin radio itu di mobil ketika mereka dalam perjalanan ke kantor, macet atau kayak gimana, tetapi yang didengerin itu bukan radio eemm.. konvensional seperti yang saya.. eh seperti yang kita dengerin sekarang tapi eemm.. secara online gitu.

Wasi : oke, itu awal terbentuknya dari majalahnya itu sendiri itu kapan? Terus radionya itu kapan

terbentuknya?

Waizly : majalah itu edisi pertama bulan Januari 2009.

Wasi : 2009, kalau radio?

Waizly : Terus, dua ribu.... sepuluh awal itu kita ada online portal. Radio itu kira-kira bulan Februari atau Maret itu kalau ga salah. Wasi : 2010?

Waizly : 2010 ya. Eh... ee.. iya dua ribu se... sebelas. 2011, sorry, 2011.

Wasi : 2011. Ok, terus ketika bikin radio online Marketeers nih, format radionya yang kayak gimana sih? Yang ee... dibuat gitu? Bagaimana formatnya?

Pada tahun 2009, Marketeers melebarkan sayapnya ke jaringan nasional dengan

menerbitkan majalah dan online platform bukan hanya ke Marketeers Club dan Marketeers Community, namun ke jangkauan audiens yang lebih luas.

Informan memainkan dan melihat daftar kertas pertanyaan wawancara

003

008

Waizly : Ya, awalnya ini kita melihat bahwa ini sebuah... apa... radio yang ee.. bisa dijadikan referensi gitu ya untuk orang-orang yang mau tau tentang dunia marketing. Tapi setelah itu juga kita... dari awal juga tau bahwa sebetulnya yang disajikan oleh radio

konvensional sekarang itu sama aja kan ya. Jadi kayak ck... ee.. ya sama aja, basically gitu. Jadi kalau dengerin satu stasiun ke stasiun yang lain ya sama aja, lagunya itu-itu aja. Jadi konten itu-itu ga ada diferensiasinya gitu kita ngelihat. Eemm.. makanya kita ngelihat bahwa sebetulnya radio itu

sekarang... radio bisnis kita lihat ya di Indonesia itu... banyak... apa namanya... mengalami berbagai macam ck, persoalan gitu ya. Satu, masalah digitalisasi, terus kedua eemm.. shifting behaviour dari pendengar, terus yang ketiga eemm.. konsolidasi industri. Jadi, kalau misalnya kita lihat sekarang itu.. mereka masuk ke gejala McDonalisasi industri radio. Artinya, sekarang kayak.. misalnya grup-grup.. emm.. apa namanya... besar di Jakarta itu dia kayak jaringan... banyak lah. Ada Prambors masih mempunyai eemm.. si siapa namanya... Delta. Terus MRA segala macem itu kan ke daerah-daerah kan...

menawarkan kayak semacam... ini lah, apa namanya, franchise nya mereka lah, brand-brand nya mereka. Jadi kayak McDonald gitu lama-lama, dan banyak

implikasinya ketika itu terjadi. Emm... radio di masing-masing daerah yang tadinya kita lihat itu mestinya jadi media sarana.. suara daerah malah jadi terjerumus ke dalam lubang Jakartalisasi. Jadi, banyak banget yang.. yang kita lihat ketika kita ke Makassar, ke

Konten informasi radio online Marketeers.FM adalah seputar dunia marketing dan bisnis yang dijadikan sebagai diferensiasi program.

Informan melihat kondisi bisnis radio di Indonesia yang mengalami berbagai macam perubahan, yakni karena pengaruh

digitalisasi yang menyebabkan perilaku audiens berubah, dan konsolidasi industri radio konvensional ke radio-radio daerah.

Informan mengambil daftar kertas pertanyaan wawancara dari pangkuan. 003 008 003

Palembang, ke Pekanbaru gitu, atau gak ke... apa namanya... ke... Flores katakan lah, orang malah dengerin siaran pake ‘lo-gue’ atau kayak gimana, kayak gitu-gitu. Which is, itu kan masalah konten kan, jadi semuanya tuh jadi tiba-tiba sama gitu. Emm... kita juga ga tau kenapa ya, maksudnya... lagu juga sama, segala macem. Jadi kita ngelihat bahwa konten itu tetep jadi raja lah kalau misalnya di bisnis media kan, jadi content is the king kalo kata orang. Dan dari awal kita tau bahwa kita ini DNA nya

marketing, jadi memang harus menyediakan marketing gitu secara konten, tapi di sisi.. di lain sisi juga kita tahu bahwa eemm... radio itu kan media untuk dengerin musik kan. Sekarang di saat eemm.. orang dengerin musik itu bukan lagi lewat MTV tapi lewat website, lewat youtube segala macem itu kita juga tahu bahwa sebetulnya sarana yang paling pas untuk dengerin musik sekarang itu adalah lewat radio. Cuma masalahnya, ketika radio itu muterin lagu itu-itu aja, harus ada diferensiasinya dong makanya kita melihat eemm... ada opportunity untuk memutarkan lagu-lagu yang sebetulnya ga diputer ama radio-radio. Jadi, yang kita bilang.. apa namanya... all-time-hits itu ya, yang udah jarang kita iniin... kita... kita dengerin di mana-mana gitu, dan makanya dari awal kita bilang bahwa ini ‘Good Marketing, Great Music, Anytime’. Jadi, all-time-hits dan accross-genre gitu, jadi Anda bisa dengerin jazz, apa.. classic rock, atau ga dengerin pop.. emm.. anything lah.. reggae dan segala macem, tanpa terbatasi oleh satu ini... apa.. kotak-kotak gitu ya. Wasi : terus waktu awal.. nih ya... wak..

eemm.. waktu awal radio

Marketeers.FM terbentuk nih, Pak.

Perubahan yang terjadi di ruang lingkup bisnis radio dijadikan sebagai opportunity untuk radio online Marketeers.FM dalam membangun sebuah format yang berbeda, dimana radio Marketeers.FM memiliki diferensiasi yang ditawarkan kepada audiens yakni diferensiasi dalam bentuk konsep streaming, informasi seputar marketing, dan dikelola secara profesional.

Informan menggaruk dagu sambil

menjelaskan gambar payung/ atap dengan bahasa nonverbal

003

007

002 & 003

Gimana cara radio online ini membentuk packaging dalam format radionya itu sendiri? Gitu. Waizly : Packaging nya kita memang

desain... eemm.. ya lewat itu ya... lewat secara... apa namanya, payungnya ya ‘Good Marketing, Great Music, Anytime’. Kita ini kan pioneer ya, emm.. di.. kita mau jadi pioneer lah, emm.. di... apa

namanya, di online radio gitu yang dikelola secara professional. Jadi artinya memang, memang harus... harus bisa mengelola ini secara professional gitu, artinya siarannya kualitas professional gitu lah. Memang... apa... top punya lah. Terus habis itu juga, yang penyiar juga ya... professional, dan segala macem. Makanya.. emm.. susah... awalnya kita bikin kayak gitu karena nobody has ever done that before. Terutama di online radio gitu ya. Kita jangan dilihat persaingannya dengan radio konvensional, kita ngelihat antara online radio yang lain gitu ya, dan memang agak susah dan saya rasa.. in terms of... packaging nya itu kita ya... melewati sebuah learning process. Jadi, kalau dari awal kita masih coba ini lah, apa namanya, me.. mencari.. apa.. melewati proses trial and error. Jadi kalau awalnya kita melihat bahwa emm.. apa yang kita punya di.. di.. Marketeers secara unit, the whole unit gitu, ada majalah, ada online portal itu digabung menjadi satu ke situ gitu, terus habis itu juga... apa... me-leverage apa yang kita punya di group gitu. Misalnya, di Markplus ada Markplus Insight, ada... yang mana itu adalah lembaga research yang mengeluarkan hasil research, berbagai macam hasil riset tentang marketing di Indonesia. Terus ada juga Pak Hermawan disitu, yang

Melalui tagline ‘Good Marketing, Great Music, Anytime” radio online Marketeers.FM merupakan pioneer untuk radio online pertama di Indonesia yang dikelola secara profesional, dimana secara operasionalnya sendiri radio ini masih di dalam tahap

pengembangan membentuk format programming nya untuk menjadi semakin matang.

Informan menggaruk

dagu 003

003

005

002

mana adalah traffic pooler.. itu semua kita... kita coba angkat juga gitu untuk me.. bisa me... apa namanya... emmm.. memperkuat konten kita gitu ya, dan di... di... di-packaging gitu itu semua. Dan formatnya memang berubah-ubah kalau misalnya kita lihat sekarang ini, mungkin yang kita ada pada saat ini mungkin adalah format ke... berapa ya. Ck, format pertama itu pada saat ada Ilham itu. Format kedua itu ada si Ilham ama Sakti masuk. Terus format ketiga itu ada si siapa.. emm.. Alvin. Terus format ke-4 itu yang sekarang. Ini format ke-4.

Wasi : ini format ke-4? Bisa di-define ga, format 1 itu kayak gimana, format ke-2...

Waizly : format pertama itu kita masih betul-betul meraba-raba kayak gimana. Tapi, in terms of... apa namanya, emm.. yang ngerjain satu orang didukung... maksudnya memang operatornya satu orang, produ... ga ada produser, segala macem. Jadi, whatever we have, we produce, we... apa... broadcast, gitu. Terus selain itu juga kita datang ke masing-masing acara-acara segala macam, ada wawancara dan segala macem, apa.. eemm live streaming event-event, press conference lah atau launching acara apa-apa.. segala macem. Nah, itu it proved to be ini... emang ada... ada hasilnya,, gitu. Ya, kan. Itu satu orang yang ngerjain. Terus yang kedua setelah ada... emm.. penyiar. Artinya penyiar yang memang kita hire sebagai penyiar gitu.

Wasi : Itu siapa?

Waizly : Ada Sakti dan ada... ada beberapa anak magang juga. Itu emm...

Format Marketeers.FM telah mengalami empat kali perubahan. Format pertama masih terdapat kekurangan di segi programming dan operasional – yakni tidak ada kapabilitas SDM yang mumpuni dalam menjalankan suatu program yang spesifik. Konten program dan produksi hanya bergantung kepada konsep penyiaran live streaming dari berbagai macam conference / event yang didatangi.

Informan menggaruk kedua tempurung lutut

Informan melihat ke arah lain yang berlainan dengan peneliti 003 003 007 003 003

bagus... emm... ada.. ada... lebih ini lah... lebih keliatan lah ya. Apa.. ada... ada hasilnya.

Wasi : improvement?

Waizly : improvement gitu. Emm.. ada program... radio. Itu baru pertama kali tuh ketika ada program radio, pas Sakti masuk. Disini... dan ketika itu juga, Sakti ada di Jakarta, ada di Bandung, ada... si yang... siaran juga, di Surabaya ada yang siaran juga. Jadi kita... mencoba ketika itu men... bereksperimen bagaimana kalau misalnya... jadi kita nge-run 3 studio yang berbeda gitu. Jadi konten itu beda-beda, jadi pagi ini siaran di Jakarta, terus habis itu ke Bandung, ke Surabaya.

Wasi : oh, gitu. Baru tau..

Waizly : he’eh.. itu emm.. something yang memang, apa namanya.. emmm.. kita coba eksperimen gitu. Cuma... pada akhirnya kan jadi... emmm.. keterbatasan resource segala macem, dan juga mungkin arahan juga agak-agak kurang jadinya kurang... kurang pas lah jadinya, gitu. Format ketiga itu ada Alvin masuk, Alvin bawa... apa... banyak perubahan juga dari segi konten dan itu menata juga program-program yang.. yang seperti yang kita ada sekarang. Jadi ada

Morning Movement waktu itu, terus habis itu ada Mark Your Style, ada Marketeers Mix, segala macem. Wasi : itu format ketiga ya?

Waizly : he’eh, format ketiga di mana kita mencoba untuk bawa juga penyiar-penyiar yang... yang memang professional gitu, artinya freelancer yang kita hire dan mereka memang berpengalaman di radio

konvensional. Dan itu menurut saya

Format kedua sudah ada program spesifik yang dibawa oleh penyiar profesional yang disewa secara paruh-waktu.

Selalu ada eksperimen-eksperimen yang dicoba dalam tiap perubahan format.

Keterbatasan resource; layaknya sumber daya manusia dan sumber daya teknis

menyebabkan

eksperimen-eksperimen yang dijalankan

terkadang menjadi tidak bisa matang dari segi operasional.

Pada format ketiga, Marketeers.FM mulai membuat program-program acara yang spesifik dan disiarkan

Informan berpikir sambil menaruh tangan di dahi 003 002 & 003 007 & 008

juga lebih membuka mata orang gitu, bahwa.. oh ternyata radio online bisa meng-hire

professional... apa namanya... Wasi : broadcaster?

Waizly : freelancer.. broadcaster, gitu ya. Terus yang berkelas juga, kayak ada Denny Sakrie, ada Aldo

Sianturi waktu itu. Emm.. dan disitu kita... kita coba learning, gitu, dan itu di saat... saat di mana kita memang punya orang-orang yang memang, apa.. ada produser, gitu. Jadi... mulai dari... pertama tuh operator kan yang tadi yang pertama saya bilang. Wasi : Iya, operator.

Waizly : Terus yang kedua ada operator dan penyiar. Yang ketiga ada operator, penyiar, dan... emm... produser, gitu. Dan... emm.. tapi masalahnya, emm.. banyak juga secara... secara operasional... kan nggak gampang juga, ya untuk orang yang dari industri radio yang memang udah tau lah radio konvensional seperti apa terus masuk ke radio online bukan... bukan berarti mereka langsung bisa. Karena, ya itu dia.. harus tau... apa namanya, harus tau bahwa ini... ini sama tapi beda, gitu. Cara nge-run-nya itu sangat beda antara radio online dan radio konvensional, nggak bisa di-plek-in sama gitu. Dan itu yang...yang menyebabkan mereka mungkin agak kewalahan juga, gitu, terus akhirnya mereka nggak bisa bertahan lama juga disini. Dan... emm.. selain itu juga yang... makanya.. tapi yang.. yang bagus banyak juga gitu. Yang yang yang, yang kita lihat itu sebagai titik ini lah... titik...

secara rutin.

Program-program Marketeers.FM dibawa oleh penyiar yang profesional di bidangnya dan di-hire secara paruh-waktu. Terdapat beberapa nama di antaranya Denny Sakrie, Aldo Sianturi, Inga, dan lain-lain.

Perubahan format membawa

perkembangan dalam hal strukturisasi SDM di radio online

Marketeers.FM. Jabatan-jabatan yang spesifik sudah dilaksanakan pada format ketiga, contohnya seperti produser,

operator, dan penyiar.

Latar belakang orang-orang yang bekerja di Marketeers.FM

umumnya adalah orang-orang yang pernah bekerja di radio konvensional.

002

002

005

Wasi : what to continue, gitu? Waizly : he’eh. Titik perubahan lah ya.

Secara... kalau secara traffic dibanding ama sebelumnya justru banyakkan yang sebelumnya. Wasi : Oh, gitu?

Waizly : Iya.. banyakkan yang sebelumnya. Ketika itu kita menyiarkan hal-hal yang sifatnya kayak press conference, launching atau apa-apa. Seminar-seminar, con... apa namanya, you know... acara-acara yang memang mereka ga bisa dateng tapi kita siarin, gitu. Jadi, jadi... waktu itu pas jamannya yang tadi yang fase ke-dua tadi yang saya bilang itu. Ada saat dimana kita siaran dari eee... Jakarta ada dua event. Kita streaming di satu tempat, di IMS waktu itu kalo ga salah. Terus habis itu, kita juga siaran di... mana namanya, di JCC ada apa... conference untuk.. conference industri kreatif gitu lah. On the same time juga kita malemnya ee.. di Bali ada.. eee undangan (garuk-garuk kuping) untuk meliput, menyiarkan.... eee... conference nya GEPI, Global Entrepreneurship Program, yang ada... waktu itu acaranya tuh ada.. banyak yang dateng. Salah satunya kita juga bisa live streaming-in... ck... si Pak... siapa... si Larry... Larry Page. Kalau ga salah Larry Page yang dateng, eee.. dia tuh founder nya si... founder and chairman Google waktu itu. Nah, yang kayak gitu-gitu justru lebih... lebih... memang lebih banyak kalau dari statistik daripada kalau.. ee.. program-program yang memang kita udah punya spesifik, gitu. Jadi, makanya itu dia... tapi kita kan juga harus tau penyebabnya kayak gimana. Nah, makanya sekarang ini

Traffic listeners paling banyak terdapat pada format yang ke-dua, dimana pada konsep

Dokumen terkait