Frequency Table
B MOTIVASI EKSTRINSIK 1. Kompensasi
Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh tidak ada pengaruh kepuasan kompensasi yang diterima terhadap kinerja dokter dalam kelengkapan pengisian rekam medis pasien rawat inap di RS PTPN IV(Sig>0,005) Hal ini tidak sesuai dengan pendapat Gibson (1997) yang menyatakan bahwa perilaku dan prestasi individu dipengaruhi oleh imbalan. Pada penelitian ini kompensasi tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja dokter dalam kelengkapan pengisian rekam medis pasien rawat inap, hal ini dapat dijelaskan bahwa kinerja tersebut tidak tergantung pada kompensasi yang diterima responden, karena kompensasi yang diterima responden berdasarkan ketentuan yang telah disepakati sedangkan kelengkapan pengisian rekam medis merupakan suatu pekerjaan yang harus dilaksanakan terikat dengan standar prosedur yang telah ditetapkan dan Undang Undang yang berlaku. Jadi dapat dipahami bahwa kompensasi tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja dokter dalam kelengkapan pengisian rekam medis pasien rawat inap.
2. Kondisi Kerja
Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh ada pengaruh kondisi kerja terhadap kinerja dokter dalam kelengkapan pengisian rekam medis pasien rawat inap di RS PTPN IV(Sig<0,005). Hal ini sesuai dengan pendapat Gibson (1997) yang menyatakan bahwa kondisi kerja berpengaruh terhadap motivasi kerja. Pada penelitian ini kondisi kerja berpengaruh terhadap kinerja dokter dalam kelengkapan pengisian rekam medis pasien rawat inap, hal ini dapat dijelaskan bahwa kinerja tersebut dapat dipengaruhi oleh kondisi kerja yang menyebabkan ketidak nyamanan pada waktu pengisian rekam medis, untuk itu diharapkan manajemen rumah sakit secara keseluruhan dapat mengantisipasi hal tersebut dengan membuat susana ruangan, sarana dan prasarana yang diperlukan untuk pengisian rekam medis senyaman mungkin untuk dapat menghasilkan kinerja sesuai yang diharapkan
3. Status Kepegawaian
Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh tidak ada pengaruh status kepegawaian terhadap kinerja dokter dalam kelengkapan pengisian rekam medis pasien rawat inap di RS PTPN IV(Sig>0,005). Dari hasil wawancara diperoleh informasi bahwa sebahagian besar dokter konsultan yang merupakan pegawai negeri telah mengetahui sanksi apabila tidak melakukan pengisian rekam medis, karena rumah sakit tempat mereka bekerja telah melaksanakan akreditasi. Sedangkan dokter honorer
103 berusaha bekerja sesuai dengan
ketentuan yang telah digariskan agar mereka tetap dapat dipekerjakan di RS PTPN IV. Dokter pegawai tetap mengisi rekam medis berdasarkan pada standar prosedur kerja yang ada, supervisi dan sanksi dari Undang Undang yang berlaku.. Jadi walaupun terdapat tiga macam status kepegawaian yang bekerja di Rumah Sakit PTPN IV tetapi semua status kepegawaian tersebut tidak berpengaruh terhadap kinerja dokter dalam kelengkapan pengisian rekam medis. Hal ini dapat dipahami karena ketiga kelompok tersebut bekerja dibawah pengawasan manajemen yang sama, prosedur yang sama dan sanksi Undang- Undang yang sama.
4. Prosedur Kerja
Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh tidak ada pengaruh prosedur kerja terhadap kinerja dokter dalam kelengkapan pengisian rekam medis pasien rawat inap di RS PTPN IV(Sig>0,0050. Hal ini tidak sesuai dengan pendapat Gibson (1997) yang menyatakan bahwa prosedur kerja berpengaruh terhadap motivasi kerja.
Prosedur kerja pengisian rekam medis di Rumah Sakit PTPN IV dibuat berdasarkan versi masing-masing rumah sakit walaupun mengacu kepada peraturan pmerintah yang berlaku tetapi belum seragam untuk ketiga Rumah Sakit PTPN IV. Walaupun pada periode yang diamati kinerja kelengkapan rekam medis dari responden menunjukkan kinerja yang sedang dan baik, tetapi hal ini harus tetap diperbaiki prosedur kerja yang
baku yang seragam antara ketiga rumah sakit,
5. Supervisi
Hasil analisis menunjukkan bahwa ada pengaruh supervisi terhadap kinerja dokter dalam kelengkapan pengisian rekam medis pasien rawat inap di RS PTPN IV(Sig<0,005). Menurut Herzberg dalam teori kepuasan dua faktor supervisi termasuk kedalam faktor higiene dan bukan faktor motivasi maknanya faktor ini mencegah ketidak puasan individu tetapi tidak mampu memotivasi. Pelaksanaan pengawasan pada dasarnya merupakan tanggung jawab manajemen rumah sakit. Keberhasilan pengawasan sangat dipengaruhi oleh supervisor. Dalam hal ini bisa atasan langsung, pimpinan kantor, aparat fungsional, maupun masyarakat (Nirwan dan Zamzami, 1999). Menurut Saydam (1996), jika supervisor ini dekat dengan karyawan dan menguasai liku-liku pekerjaan serta penuh dengan sifat- sifat kepemimpinan maka suasana kerja akan bergairah dan bersemangat dan sebaliknya, apabila supervisor tersebut angkuh, mau benar sendiri, tidak mau mendengarkan, akan menciptakan situasi kerja yang tidak mengenakkan, dan dapat menurunkan semangat kerja. Pengawasan tetap dibutuhkan untuk mencegah ketidakpuasan pada kinerja.
Pengawasan yang dilakukan di Rumah Sakit PTPN IV karena belum adanya Komite medik ditiap Rumah Sakit dilakukan oleh Manajemen tertinggi di Rumah Sakit berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh petugas rekam medis secara periodik dan
104 disampaikan secara umum pada waktu
rapat.
Kesimpulan dan Saran Kesimpulan
1.Tidak terdapat pengaruh umur,jenis kelamin, tingkat pendidikan,lama kerja,kompensasi, status kepegawai an dan prosedur kerja.
2.Ada pengaruh kondisi kerja dan supervisi.
3.Faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap kelengkapan [pengisian rekam medis pasien rawat inap adalah kondisi kerja.
Saran
1. Manajemen rumah sakit mem perbaiki kondisi kerja yang berhubungan dengan pengisian rekam medis agar dapat menimbulkan kinerja yang diharapkan. dan supervisi juga harus dilaksanakan secara tepat dan sesuai periode yang ditetap kan.
2. Bagan organisasi ke tiga rumah sakit dibuat berdasarkan PerMenkes No 983/SK/Menkes/XI /92 pada tiap bagan organisasi harus ada komite medik yang bertugas menyusun standar pelayanan, dan mengevaluasi pelaksanaan rekam medis
Daftar Pustaka
Adikoesoemo.S,1995,Manajemen Rumah Sakit, Jakarta, Pustaka Sinar Harapan.
Anggraini.S.S, Hubungan Motivasi Dengan Kinerja Petugas Rekam Medis di Rumah Sakit Dr
Djasamen Saragih Pematang Siantar Tahun 2007 (Tesis) : Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
Arikunto S,2006, Dasar-dasar Evaluasi pendidikan edisi revisi, Jakarta, Bumi Aksara.
Awliya.N, 2007,Evaluasi angka kelengkapan rekam medis dokter pada pasien rawat inap sebelum dan sesudah pelatihan di RSUD Banjarbaru Kalimantan Selatan tahun 2007 (Tesis) : Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Azwar.A,1996, Pengantar
Administrasi Kesehatan, Jakarta Bina Rupa Aksara.
Depkes RI, Permenkes No
749a/Menkes /Per/XII/1989 tentang rekam medis.
_________, Keputusan Menteri Kesehatan nomor
131/menkes/SK/II/2004 tenang Sistem Kesehatan Nasional. _________, Pedoman Pengelolaan
Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia,1997.
Gibson.J.L,Ivancevich.J.M,Donelly.J. H,1994, Organisasi dan
Manajemen, Perilaku Struktur Proses, Edisi keempat, Jakarta, Binarupa Aksara.
__________,1997, Organisasi jilid 1 edisi kelima (penterjemah Agus Dharma), Jakarta,Penerbit Erlangga.
Hanafiah.M.J ,Amir.A, 1999,Etika kedokteran dan hukum kesehatan edisi 3, Jakarta EGC.
Hasibuan.M, 1996,Organisasi dan motivasi, Jakarta, Bumi Aksara.
105 Handoko.T.H,2001,Manajemen
Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta. BPFE Press,
Harapan.B,2004, Kepuasan kerja dan hubungannya dengan kinerja perawat di bagian rawat inap rumah sakit Permata Bunda Medan ( Tesis) : Program Magister Administrasi rumah sakit Program Studi Ilma Kesehatan Masyarakat program Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.
Ilyas.Y,2001,Kinerja (Teori, Penilaian dan Penelitian), Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Jakarta
Karina, Komitmen Organisasi,http: //rumah belajar
psikologis.com/index.php/komitmen -organisasi.html
Konsil kedokteran Indonesia, 2007, Manual Rekam medis.
________, 2007, Kesetaraan dokter- pasien
Kuntjoro.Z.S, 2002, Komitmen
Organisasi,www.Psikologi.com/ma salah/250702.html
Kusnanto,2004,Pengantar Profesi dan Praktek Keperawatan Profesional, Jakarta EGC.
Luthans.F, 2006,Perilaku Organisasi,Yogyakarta,Andi.
Lumbantobing. M.T.A, 2004,Analisis pengaruh karakteristik individu, organisasi dan psikologis terhadap kinerja bidan di desa dalam pencatatan pelaporan program KIA di Kabupaten Aceh Timur (Tesis),Medan : Program Magister Administrasi dan kebijakan Kesehatan Program Studi Ilmu
Kesehatan Masyarakat program Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.
Mambodyanto,1999,Peran Sistem Manajemen Rumah sakit dalam mencegah dan menangani tuntutan hukum terhadap tenaga medis (Makalah Seminar),Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Mangkunegara.A.P, 2001,Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, , Bandung. P T Remaja
Rosdakarya.
Meliala.A,Sunartini,Telaah Rekam medis pendidikan dokter spesialis sebelum dan sesudah pelatihan di IRNA II RSUP Sardjito
Yogyakarta,www.jmpk- online.net/files/vol-07-03-2004-9.pdf.
Nirwan, Zamzami F, 1999, Motivasi Kerja Pegawai Dinas Kesehatan Propinsi Daerah Istimewa Aceh, Jurnal Manajemen & Bisnis 2 (1) Notoatmodjo S, 2003, Pendidikan dan
Perilaku Kesehatan, Jakarta,Rineka Cipta.
Pohan.I.S,2007,JaminanMutu Layanan Kesehatan,Penerbit buku kedokteran, Jakarta EGC.
Puri.H.I, 2004, Analisis kepuasan kerja pelanggan internal dan mutu pelayanan pada pelanggan eksternal di Rumah sakit Permata Bunda Medan ( Tesis), Medan : Program Magister Administrasi Rumah sakit Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat program Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara, Medan. Petugas Rekam medis, Aktor
BelakangLayar?
106 Riduwan , 2006, Metode dan Teknik
Menyusun Tesis, Bandung, Alfabeta.
________, 2008, Skala pengukuran variabel-variabel penelitian, Bandung, Alfabeta.
Rivai.V,2005, Perfomance Appraisal, Jakarta, P T Raja Grafindo Persada.
________,2007, Kepemimpinan dan perilaku organisasi, Jakarta, P T Raja Grafindo Persada. Robbins.S.P,2002, Perilaku organisasi,
Jakarta, Penerbit Erlangga. Saydam G,1996, Manajemen Sumber
Daya Manusia, Jakarta, Jambatan. Singarimbun.M,Effendi.S,1989,
Metode penelitian survai, Jakarta, LP3ES.
Soeprihantono,J,1988,Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan dan Pengembangan Karyawan, Yogyakarta, BPFE Press.
Sugiyono, 2006, Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R& D, Bandung, Alfabeta.
Tarigan.N,2006,Pengaruh kepuasan kerja dokter spesialis terhadap tindakan merujuk pasien ke RSUP H Adam Malik Medan (Tesis),Medan : Program Magister Administrasi dan kebijakan Kesehatan Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat program
Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.
Trisnantoro.L,2005,Aspek strategis Manajemen Rumah Sakit, Yogyakarta, Andi.
Waruna .S.M, 2003, Analisis beberapa faktor yang berhubungan dengan kelengkapan pecatatan rekam medis pasien rawat inap di Rumah sakit Santa Elisabeth Medan ( Tesis), Medan : Program Magister Administrasi rumah sakit Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat program Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.
Wichaksana.A,2000,Rekam medis dan Kinerja Rumah sakit, Cermin Dunia Kedokteran No 129,2000,49, Jakarta.